Oleh :
Diana Putri Indah Sari
191503
Definisi
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan
dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usiaa cukup bulan ( setelah 37 minggu ) tanpa disertai
dengan penyulit. (APN, 2008)
Etiologi Persalinan
Beberapa teori yang dikemukakan ialah :
a. Teori penurunan kadar progesterone
b. Teori oxytocin
c. Keregangan otot-otot Rahim
d. Pengaruh janin
e. Teori prostagladin
Proses Persalinan Normal
Proses persalinan dibagi menjadi 4 fase atau kala,yaitu :
a. Kala I (kala pembukaan) Kala I disebut juga kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol
sampai pembukaan lengkap (10 cm).
b. Kala II, Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi Pada kala pengeluaran janin, his menjadi
kuat dan lebih cepat kira-kira 2-3 menit sekali, karena kepala janin sudah masuk keruang panggaul, sehingga
pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflekstoris menimbulkan rasa
mengedan.
c. Kala III (kala pengeluaran uri), Setelah bayi lahir, uterus keras dengan fundus uteri setinggi
pusat.Beberapa saat kemudian, uterus berkontraksi lagi untuk pelepasan dan pengeluaran uri.
d. Kala IV (kala pengawasan), Merupakan kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri lahir. Kala IV
sangat bermanfaat karena berguna untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan
postpartum.
Tanda-tanda Persalinan
B. Tanda-tanda inpartu
1. Rasa sakit karena adanya his yang menjadi lebih kuat, sering teratur.
2. Pengeluaran lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak
karena robekan-robekan kecil pada serviks
3. Dapat disertai pecahnya ketuban dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam serviks mengalami perubahan dengan terjadi
perlukaan serviks, pendataran serviks, pembukaan serviks.
Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah :
A. Kekuatan mendorong keluar/power dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Kekuatan primer
Lamanya kontraksi :
• Kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75 detik
• Kekuatan kontraksi
• Menimbulkan naiknya tekanan intrauterin sampai 35 mmHg kekuatan kontraksi secara klinis ditentukan
• Pada permulaan his timbul sekali dalam 10 menit dan pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit
2. Kekuatan sekunder
Tenaga mengejan merupakan tenaga yang mendorong anak keluar selain his, terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot
dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intraabdominal.Tenaga mengejan ini hanya efektif jika pembukaan sudah
lengkap dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim.
A. Kala I
1. Pengkajian awal
• Lihat tanda-tanda perdarahan, atau bagian organ yang lahir dan warna kulit ibu yang kuning dan kepucatan.
• Tanya kapan tanggal perkiraan kelahiran dan menentukan ibu sudah waktunya melahirkan atau belum
• Periksa tanda-tanda penting untuk hipertensi dan detak jantung janin untuk bradikardi
D. KALA IV
Pengertian
a. Proses pemecahan masalah digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah .
b. Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis.
c. Untuk pengambilan suatu keputusan yang terfokus pada klien.
Langkah-langkah
a. Pengumpulan data dasar
b. Interpretasi data dasar
c. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya
d. Mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa yang sudah
diidentifikasi.
e. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien
f. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
g. Pelaksanaan langsung asuhan dengan efesien dan aman
h. Evaluasi
C. Penerapan Manajemen Kebidanan pada Persalinan Normal
Pengkajia
n
a. Data Subyektif b. Data Obyektif
1. Biodata 1. Pemeriksaan Umum
2. Keluhan pasien 2. Status Present
3. Riwayat kesehatan pasien 3. Diagnosa Potensial
4. Riwayat kesehatan keluarga 4. Antisipasi Masalah
5. Riwayat obstetric 5. Perencanaan /Intervensi
6. Pola kehidupan sehari-hari 6. Pelaksanaan/ Implementasi
7. Pola persepsi Kesehatan 7. Evaluasi
8. Pola pertahanan diri
9. Keadaan sosial ekonomi
10. Data Psikologis
BAB II
STUDI KASUS
10. Riwayat KB
12. Data Psikologis
Ibu dan keluarga merasa senang menyambut kelahiran anaknya.
a. Inspeksi
Wajah/ muka : Tidak ada cloasma gravidarum
Mammae : Simetris, membesar, puting menonjol, hiperpigmentasi areola
Abdomen : Membesar sesuai umur kehamilan dan ada linea nigra.
Genelalia : Bersih, tidak ada oedema dan varises, tidak ada condiloma acuminata.
b. Palpasi
Lepold I : TFU 30 cm 2 jari dibawah PX, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak ada lentingan yaitu bokong.
Lepold II : Bagian kanan ibu teraba keras, memanjang , ada tahanan yaitu punggung dan bagian kiri teraba
bagian kecil-kecil yaitu ekstremitas janin.
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, yaitu kepala, bagian terbawah janin sudah tidak bisa
digoyangkan (masuk PAP)
Leopold IV : Bagian terbawah janin diraba dengan dua telapak tangan dan sudah tidak bisa berttemu (Divergen)
0/5 bagian masuk PAP
TBJ : (30-11) x 155 = 2.945 gram
3. Pemeriksaan penunjang
a. Protein urine : negatif (-)
b. Urine Reduksi : negatif (-)
c. Hb : 12 gram %
II. INTERRETASI DATA DASAR
Ny.A G1P0A0 Umur 23 Tahun Hamil 38 Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterin Letak
Membujur Presentasi Belakang Kepala U Puki Inpartu Kala I Fase Aktif.
Dasar :
DS :
a. Ibu menyatakan bernama Ny.A dan berumur 23 tahun
b. Ibu menyatakan bahwa ini hamil yang kedua dan belum pernah keguguran.
c. Ibu mengatakan HPHT pada tanggal 12 Juli 2020
d. Ibu menyatakan mules dan kenceng sejak pukul 10.30 WIB.
DO :
Kesedaran umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Lepold I : TFU 30 cm 2 jari dbawah PX, bagian fundus teraba bulat,lunak, tidak ada lentingan yaitu bokong.
Lepold II : Bagian kanan ibu teraba keras, memanjang , ada tahanan yaitu punggung dan bagian kiri teraba bagian kecil-
kecil yaitu ekstremitas janin.
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, yaitu kepala, bagian terbawah janin sudah tidak bisa digoyangkan
(masuk PAP)
Leopold IV : Bagian terbawah janin diraba dengan dua telapak tangan dan sudah tidak bisa berttemu (Divergen) 0/5 bagian
masuk PAP
Tidak Ada
Tidak Ada
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pengawasan 10 tiap 30 menit antara lain, keadaan umum ibu, tekanan darah, nadi, respirasi, suhu, pengeluaran
pervaginan, kontraksi, bandle ring, kk, dan tanda inpartu.
2. Melibatkan suami dan keluarga untuk mendukung.
3. Menganjurkan ibu untuk miring kekiri
4. Menganjurkan ibu untuk relaksasi saat ada HIS dengan menarik nafas panjang melalui hidung dan keluarkan lewat mulut
5. Menyiapkan partus set, perlengkapan ibu dan bayi meliputi :
Partus set : 2 klem, gunting tali pusat, gunting episiotomy, ½ coker, kateter, duk steril. Wadah DTT / chlorine 0,5 %, handuk
steril, kasa steril, penghisap lendir, betadine 2 kain bersih, handuk, clemek , wadah plasenta , spuit sekali pakai dimasukkan
kedalam wadah / bak injeksi
Perlengkapan ibu : handuk bersih, baju ganti, celana dalam, pembalut, kain bersih.
Perlengkapan bayi : handuk bersih, baju, popok, gurita, selimut, bedong, sarung tangan dan sarung kaki, topi bayi.
6. Menilai tanda gejala kala II :
• Dorongan meneran
• Tekanan pada anus
• Perineum menonjol
• Vulva membuka
VII. EVALUASI
1. Hasil pengawasan 10
-Pukul 11.30 WIB
KU : Baik His : 2x 10’35”
TD : 126/ 90 mmHg DJJ : 142 x/ menit
RR : 24 x/ menit PPV : Lendir darah
S : 36,5 C
o
N : 92 x/ menit
Bandlering :- Tanda Gejala kala II : belum ada
b. Data Objektif
KU : Baik His : 2x10’35’’
TD : 110/90 mmHg DJJ : 142 x/menit
RR : 24 x/menit PPV : Lendir darah
S : 36,50C VT : Ø 10 cm
N : 85 x/menit Eff : 100%
Posisi : Dorcal recumben POD : sebelah depan Terlihat tanda gejala kala II
a. Dorongan meneran
b. Tekanan pada anus/ anus membuka
c. Perineum membuka
d. Vulva membuka
VT : Ø 10 cm
Effacement : 100 %
POD : UUK kanan depan
Penurunan kepala : H III+
II. INTERPRESTASI DATA
Ny. A G1P0A0 umur 23 Tahun hamil 38 minggu janin tunggal hidup intrauterine letak membujur presentasi kepala ᵾ
puka inpartu kala II.
V. INTERVENSI DATA
a. Beritahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan f. Ajari dan pimpin ibu meneran k. Potong dan ikat tali pusat
sudah lengkap dan proses persalinan akan g. Tolong persalinan l. Lakukan IMD
segera dimulai. h. Lakukan penanganan BBL m. Nilai APGAR skor 1 menit
b. Dekatkan partus set i. Periksa kembali DJJ dan perut pertama
c. Penolong memakai APD ibu untuk memastikan janin
d. Siapkan oxytosin didalam spuit tunggal/ ganda
e. Lakukan persiapan persalinan kelahiran bayi j. Suntik oxytosin
VI. IMPLEMENTASI
a. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan proses persalinan akan segra dimulai
b. Mendekatkan alat partus set
c. Penolong memakai celemek, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan dengan handuk
kering
d. Tangan kana memakai handscoon dan menyiapkan oxytosin kedalam spuit dengan cara one hand, tangan kiri memakai
handscoon. Lalu setelah itu, deskontaminsikan sarung tangan dengan cara mencelupkannya kedalam alrutan klorin 0,5%
e. Melakukan persiapan kelahiran bayi yaitu meletakkan kain di atas perut ibu dan meletakkan kain yang sudah dilipat di
bawah bokong ibu, membuka partus set
f. Mengajari ibu dan memimpin meneran dengan baik dan benar yaitu bila ada his Tarik napas Panjang kemudian meneran
Panjang dan menganjurkan ibu untuk istirahat bila tidak ada his dan berikan makan/minum
g. Menolong persalinan dengan :
1. Menolong kepala bayi 13.00 WIB
2. Melahirkan bahu bayi
3. Melahirkan badan dan tungkai
h. Melakukan penanganan BBL
1. Melakukan penilaian selintas meliputi warna kulit, respirasi, dan tonus otot
2. Meletakkan bayi di atas perut ibu, mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali
telapak tangan. Mengganti handuk basah dengan menggunakan handung kering.
3. Mengganti handuk basah dengan handuk kering
i. Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan adanya janin ganda atau tunggal dan memberi tahu ibu akan disuntik oxytosin di paha
kanan atas sebelah luar agar kontraksi uterus baik
j. Memotong tali pusat dengan mengklem tali pusat 3-5 cm dari perut bayi dan I - 2 cm dari klem pertama.
Memotong tali pusat diantara dua klem. Mengikat tali pusat dengan pengikat tali pusat, melepas klem dan
menaruh di wadah yang sudah disiapkan
k. Meletakkan bayi pada posisi telugkup di dada ibu, kepala bayi berada didada ibu dengan posisi lebih rendah
dari putting ibu untuk melakukan IMD. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan bersih,
memasang topi dikepala bayi.
VII. EVALUASI
Bayi lahir spontan jam 13.00 WIB, gerak aktif, menangis kuat, warna kulit kemerahan AS : 8-9-9
Tanggal 14 Juni 2021 Pukul 13.00 WIB
I. PENGKAJIAN
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan perutnya masih merasa mules
b. Data Objektif
Bayi lahir psontan jam 13.00 WIB hidup, jenis kelamin laki-laki, menangis kuat,
warna kulit kemerahan, kontrasksi uterus baik, perdarahan ± 100 cc, TFU : setinggi
pusat, TD : 110/80 mmHg, janin tunggal, plasenta belum lahir.
II. INTERPRESTASI DATA
Ny. A P1AO Umur 23 tahun inpartu kala III
V. INTERVENSI DATA
a. Lakukan penatalaksanaan MAK III
b. Nilai APGAR skor 5 menit kedua
c. Lakukan massase uterus dan gerakkan pada ibu
caranya
d. Cek kelengkapan plasenta
e. Evaluasi kemungkinan adanya robekan jalan
lahir
VI. IMPLEMENTASI
a. Memindahkan klem pada tali pusat pada jarak 5-10 cm dari vulva, Suntikkan oksitosin ke paha kiri ibu bagian dalam, lalu
laukan penegangan tali pusat dengan cara meletakkan satu tangan di atas perut ibu dengan mendeteksi adanya kontraksi saat
uterus berkontraksi. Sambil tangan yang lain mendorong uterus kebelakang atas ( dorso kranial ) secara berhati-hati,
melahirkan plasenta setelah tali pusat bertambah Panjang pindahkan klem 5 cm didepan vulva, setelah plasenta muncul di
introitus vagina , segera lahirkan plasenta searah jarum jam sehingga selaput ketuban terpilin kemudian keluar.
b. Melakukan penilaian APGAR skor 5 menit kedua
c. Melakukan massase uterus dan mengajarkan pada ibu massase yang benar yaitu telapak tangan diletakkan di atas fundus
lalu gerakan memutar searah jarum jam.
d. Mengecek kelengkapan plasenta dan memasukkannya kedalam wadah/kom besar
e. Mengevaluasi kemungkinan adanya robekan jalan lahir
VII. EVALUASI
a. Klem sudah dipindahkan pada jarak 5-10 cm dan vulva terdapat tanda-tanda plasenta terjadi pelepasan yaitu fundus
membulat, tali pusat bertambah Panjang, ada semburan darah. Plasenta lahir 13.15 WIB P : 45 cm, kotiledon lengkap, Diameter
20 cm, insersi : Lateralitis, corion amnion : Lengkap, infark : positif
b. AS kedua :9
c. Uterus keras dan ibu dapat melakukan massase sendiri
d. Plasenta lengkap dan sudah diletakkan didalam wadah
e. Ada laserasi derajat 1
Tanggal 14 juni 2021
I. PENGKAJIAN
a. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya masih mules-mules
2. Ibu mengatakan tidak pusing tapi masih lemas
b. Data Objektif
3. Plasenta lahir spontan jam 13.15 WIB
4. TFU : 2 jari di bawah pusat
5. KU : Baik
6. Perdarahan : ± 100 cc
IV. EVALUASI
Pada pelaksanaan ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL NY. A G1P0A0
UMUR 23 TAHUN HAMIL 38 MINGGU DIPMB ESTI WIJAYANTI ,S.Tr.KEB JL.PERUM
HARDIK KARANG ROTO,GENUK KOTA SEMARANG TIMUR sudah sesuai dengan teori
Prawirohardjo, 2005 bahwa :
Penatalaksanaan kala I :
a. Lihat tanda-tanda perdarahan, atau bagian organ yang lahir dan warna kulit ibu yang kuning dan kepucatan.
b. Tanya kapan tanggal perkiraan kelahiran dan menentukan ibu sudah waktunya melahirkan atau belum.
c. Periksa tanda-tanda penting untuk hipertensi dan detak jantung janin untuk bradikardi.
Pelaksanaan dilahan pada jam WIB : 23.20 WIB
Dilakukan anamnesa pada Ny.A G1P0A0 umur 23 tahun hamil 38 minggu kemudian dilakukan pemeriksaan dan
diketahui hasilnya sebagai berikut :
Pada saat praktik dilahan bidan melakukan sesuai dengan teori mengajari ibu megejan, menilai penurunan kepala bayi,
melihat kondisi ibu dengan melakukan pengukururan tekanan darah ibu, menganjurkan ibu untuk miring ke kiri atau
pada posisi dorsal recumbent, menganjurkan ibu untuk minum dan ibu bersedia untuk minum, melahirkan bayi dengan
biparietal dan cek lilitan tali pusat serta sangga susur bayi, serta memberikan rangsangan pada bayi yaitu dengan
menggosok bagian punggung bayi
Penatalaksanaan kala III :
a. Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
Dengan menjepit tali pusat sedini mungkin akan memulai pelepasan plasenta
b. Memberi oksitosin
c. Melakukan penegangan tali pusat
d. Memasase fundus uteri
Pada saat praktik dilahan bidan sudah melakukannya sesuai dengan teori yaitu melakukan
penjepitan tali pusat, memberikan oksitosin dengan dosis 10 IU, melakukan penegangan tali pusat
untuk melahirkan plasenta, dan mengajarkan ibu untuk memasase fundus uteri untuk mengurangi
perdarahan.
Penatalaksanaan kala IV :
a. Ikat tali pusat
b. Pemeriksaan fundus dan massase
c. Nutrisi dan hidrasi
d. Bersihkan ibu
e. Istirahat
f. Peningkatan hubungan ibu dan bayi
g. Memulai menyusui
Pada saat pelaksanaa dilahan bidan melakukan sesua sesuai dengan teori mulai dari pengikatan tali pusat,
peeriksaan fundus uteri, pemberian nutrisi yaitu makan dan minum, membersihkan ibu dan mengganti
dengan pakaian yang bersih, menganjurkan ibu untuk istirahat dan menyusui bayinya.
Dari hasil praktik yang telah dilakukan di lahan dengan teori sama sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa tidak ada kesenjangan antara praktik dengan teori dilahan, semuanya telah sesuai dan harus
dikembangkan sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA