Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pre Eklamsia Nifas” tepat pada
waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah


membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kelainan kongenita pada
bayi. penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Yogyakarta, 9 November 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………… 1

Daftar Isi……………………………………………………… 2

BAB I : Pendahuluan………………………………………….. 3

A. Latar Belakang…………………………………………… 3
B. Rumusan Masalah………………………………………… 4
C. Tujuan Pembahasan……………………………………….. 4

BAB II : Isi……………………………………………………... 5

A. Definsi Masa Nifas…………….………………………….... 5


B. Tanda Bahaya Masa Nifas..………………………………… 5
C. Definisi Pre Eklamsia Pada Masa Nifas…….……………… 5
D. Pencegahan Pre Eklamsi Pada Masa Nifas………….....….... 6
E. Penanganan Pre Eklamsia Pada Masa Nifas ……………...... 7
BAB III : Penutup………………………………………………… 8

A. Kesimpulan…………………………………………………… 8
B. Saran………………………………………………………… 8

Daftar Pustaka…………………………………………………….. 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia cukup tinggi yaitu mencapai 228 per
100.000 kelahiran hidup. Target tahun 2015 yaitu 102 orang pertahun. Penyebab
kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 60-70%, infeksi 10-20%, pre
eklamsia dan eklamsi 20-30% (Manuaba, 2008).

Untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) Depkes sedang menggalakan


program Making Pragnancy Safer (MPS) dengan program (P4K) antara lain
program perencanaan, persalinan dan pencegahan komplikasi (Depkes RI, 2010).

Kejadian pre eklamsi dan eklamsi sangat sulit di cegah tetapi di diagnosis dini
sangat menentukan prognosis janin. Pengawasan sangat penting karena pre
eklamsi dan eklamsi merupakan penyebab kematian cukup tinggi di Indonesia
(Wiknjosastro, 2006).

3
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang akan


dibahas sebagai berikut :
1. Apakah Definisi Masa Nifas?
2. Apakah Tanda Bahaya Pada Masa Nifas?
3. Apakah Definisi Pre Eklamsia dan Tanda Gejalanya Pada Masa Nifas?
4. Pencegahan Pre Eklmsia Pada Masa Nifas?
5. Bagaimana Penanganan Pre Eklamsia Pada Masa Nifas?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Masa Nifas.
2. Untuk Mengetahui Tanda Bahaya Pada Masa Nifas.
3. Untuk Mengetahui Definisi Pre Eklamsia dan tanda Gejalanya Pada Masa
Nifas.
4. Untuk Mengetahui Pencegahan Pre Eklamsia Pada Masa Nifas.
5. Untuk Mengetahui Penanganan Pre Eklamsia Pada Masa Nifas.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Masa Nifas

Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu (Saleha, 2009).
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum
hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Sulistyawati, 2009).

B. Tanda Bahaya Pada Masa Nifas

Tanda bahaya pada masa nifas menurut Saiffudin (2004), adalah sebagai berikut :

1. Perdarahan vagina secara tiba-tiba bertambah banyak


2. Pengeluaran pada vagina yang berbau busuk
3. Rasa sakit di bagian bawah abdomen
4. Sakit kepala terus menerus, nyesi ulu hati, atau masalah penglihatan
5. Pembengkakan di wajah dan tangan
6. Demam, muntah, dan sakit waktu berkemih.
7. Payudara yang berubah memerah, panas dan sakit
8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama
9. Merasa sangat lelah dan nafas terengah-engah

C. Definisi Pre Eklamsia Pada Masa Nifas


Pre eklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan
masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, protein urine dan oedema
(Manuaba,2009).

5
1. Tingkatan pre eklamsia
Menurut Wiknjosastro (2006) tingkatan pre eklamsia adalah :
a. Pre eklamsia ringan
Pre eklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai protein urin
dan oedema setelah umur kehamilan 22 minggu atau segera setelah
persalinan.
Tanda gejala Pre eklamsi Ringan :
a) Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg/diastol lebih dari
90 mmHg,
b) Kenaikan berat badan 1 kg/minggu.
c) Protein urine 0,3 gram/lebih dengan tingkat kualitatif satu
sampai dua pada urin kateter atau urin aliran pertengahan.
b. Pre eklamsia berat
Pre eklmsia berat yaitu suatu komplikasi kehamilan yang di tandai
dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai protein
urin dan oedema pada kehamilan 20 minggu atau setelah persalinan.
Tanda gejala Pre Eklamsia Berat :
a) Tekanan darah lebih dari 160 mmHg/diastol 110 mmHg
b) Protein urin +5 gram
c) Oedema paru/sianosis
d) Adanya gangguan penglihatan, nyeri kepala, nyeri epigastrium

D. Pencegahan Pre Eklamsia Pada Masa Nifas

Pencegahan Pre eklamsia pada masa nifas menurut Wiknjosastro (2006) :


1) Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti, mengenali tanda tanda pre
eklamsia, lalu di berikan pengobatan supaya penyakit tidak menjadi berat.
2) Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre eklamsia kalau
ada faktor-faktor predesposisi.

6
3) Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan serta
pentingnya mengatur diet rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan
tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.

E. Penanganan Pre Eklamsia Pada Masa Nifas

Penanganan pre eklamsia pasca persalinan menurut varney (2004), yaitu :


1. Jelaskan kepada ibu tentang kondisinya
2. Beri KIE tentang tanda-tanda bahaya pada pre eklamsia
3. Observasi keadaan umum dan TTV
4. Pantau tekanan datah dan protein urin
5. Anjurkan pada ibu untuk banyak istirahat
6. Anjurkan pada ibu untuk diet rendah garam
7. Keseimbangan cairan dan pengganti elektrolit untuk memperbaiki
hipovelemik, mencegah kelebihan sirkulasi dan pemeriksaan serum harian.
8. Pemberian sedativa untuk mencegah terjadinya kejang-kejang
9. Memberikan MgSO4 secara IV dan IM masing-masing dengan jarak 5
menit
10. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
11. Melakukan rujukan kerumah sakit yang lebih tinggi (Wiknjosastro, 2006)

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Preeklamsi merupakan salah satu bentuk hipertensi yang hanya terjadi
pada wanita hamil dan berlanjut ke persalinan maupun nifas. Preeklampsia
merupakan suatu keadaan heterogen dimana patogenesisnya dapat
berbeda-beda bergantung faktor resiko yang dimiliki.
Pre eklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai protein urin
dan oedema setelah umur kehamilan 22 minggu atau segera setelah
persalinan.
Pre eklmsia berat yaitu suatu komplikasi kehamilan yang di tandai
dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai protein
urin dan oedema pada kehamilan 20 minggu atau setelah persalinan.

B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan pelaksanaan asuhan sesuai dengan kewenangan dan tetap
mempertahankan serta meningkatkan kwalitas pelayanan.
2. Bagi Pasien
Diharapkan dapat memberikan informasi pada ibu nifas dengan pre
eklamsia sehingga pengetahuanya akan meningkat.
3. Bagi Pendidikan
Diharapkan makalah ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan
kebidanan khusunya pada ibu nifas dengan Pre Eklamsi.
4. Kepada tenaga kesehatan
Agar dapat lebih mengoptimalkan pelayanan kesehatan mengingat
preeklamsi merupakan suatau gejala penyakit yang cukup mempengaruhi
kesehatan ibu hamil atau setelah persalinan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bethsaida dan Herri Zan.(2014). Pendidikan Psikologi untuk Bidan Teori


dan Terapannya. Yogyakarta: Rapha Publishing

Khairatun niedha.(2010).Pre Eklamsia pada Masa


Nifas(https://www.academia.edu/6315817/Preeklamsi).Diakses pada
tanggal 11 November 2016 pukul 21.10 WIB

Lestari Ningsih.(2013).Asuhan pada Ibu Nifas dengan Pre


Eklamsi(related:digilib.stikeskusumahusada.ac.id/download.php?id=394
pre eklamsia pada masa nifas pdf).Diakses pada tanggal 12 November 2016
pukul 11.30 WIB

Noname.(2008).Pre Eklamsia/Eklamsia Pada Masa Nifas


(http://dokumen.tips/education/pre-eklamsiaeklamsia-pada-masa-
nifas.html).Diakses pada tanggal 10 November 2016 pukul 13.13 WIB

Winda Anggraeni.(2009).Pre Eklamsi dan


Eklamsi(http://eprints.undip.ac.id/44202/3/Winda_Anggraeni_G2A009162_
Bab2KTI.pdf). Diakses pada tanggal 12 November 2016 pukul 20.38 WIB

Anda mungkin juga menyukai