Anda di halaman 1dari 20

TUGAS TERSTRUKTUR

METODE KANGGURU
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi
dan Balita

Dosen Pembimbing :

Nanik Cahyati, SST., M.Keb

Di susun oleh :

Kelompok 3 Kelas 2B

R. Saskia Ayuningtyas (311118055)

Triani Nur Uswatun Khasanah (311118061)

Dian Nur Kholiza (311118063)

Vira Sylvia (311118074)

Depi Ayu Pratiwi (311118091)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami ibu Nanik Cahyati, SST.,MM
yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontibusi dalam pembuatan makalah ini.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Cimahi, 09 Maret 2020

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1


B. Tujuan .........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI ..............................................................................3

a. Pengertian Metode Kangguru.......................................................................3


b. Sejarah metode kangguru..............................................................................5
c. Jenis Metode Kangguru.................................................................................6
d. Lama dan Jangka Waktu Penerapan Metode Kanguru.................................7
e. Strategi untuk memulai metode kangguru....................................................8
f. Langkah-langkah metode kangguru..............................................................8
g. Tujuan Metode Kangguru.............................................................................9
h. Manfaat metode kangguru.............................................................................9
i. Indikasi dan kontraindikasi pelaksanaan metode kangguru..........................11
j. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Metode Kangguru.......12
k. Persiapan pelaksanaan kanguru mother care.................................................13

BAB III PENUTUP ............................................................................................15

A. Kesimpulan ...............................................................................................15
B. Saran .........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20 juta bayi
berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh
kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun perkembangan janin
terhambat saat dalam kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah merupakan
penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN). Dari sekitar 4 juta
kematian neonatal, prematur dan BBLR menyumbang lebih dari seperlima
kasus, dan Indonesia terdaftar sebagai negara di urutan ke-8 berdasarkan
jumlah kematian neonatal per tahun menurut data WHO. Prevalensi BBLR di
Indonesia berkisar antara 2 hingga 17,2% dan menyumbang 29,2% AKN.
Masalah utama bayi baru lahir pada masa perinatal dapat menyebabkan
kematian, kesakitan dan kecacatan. Hal ini merupakan akibat dari kondisi
kesehatan ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan yang tidak adekuat,
penanganan selama persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, serta
perawatan neonatal yang tidak adekuat. Bila ibu meninggal saat melahirkan,
kesempatan hidup yang dimiliki bayinya menjadi semakin kecil. Kematian
neonatal tidak dapat diturunkan secara bermakna tanpa dukungan upaya
menurunkan kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu. Perawatan
antenatal dan pertolongan persalinan sesuai standar, harus disertai dengan
perawatan neonatal yang adekuat dan upaya-upaya untuk menurunkan
kematian bayi akibat bayi berat lahir rendah, infeksi pasca lahir (seperti
tetanus neonatorum, sepsis), hipotermia dan asfiksia.
Sebagian besar kematian neonatal yang terjadi pasca lahir disebabkan oleh
penyakit – penyakit yang dapat dicegah dan diobati dengan biaya yang tidak
mahal, mudah dilakukan, bisa dikerjakan dan efektif. Intervensi yang efektif
masih sangat terbatas akibat terbatasnya jumlah fasilitas dan tenaga yang
terampil.
Akibatnya angka morbiditas dan mortalitas bayi BBLR menjadi tinggi.
Perawatan dengan metode kangguru (PMK) merupakan salah satu cara yang
sederhana dan terbukti efektif untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan
dasar bayi, antara lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana perencanaan penyuluhan
pendidikan kesehatan perawatan BBLR dengan Metode Kangguru.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian, sejarah, jenis, jangka waktu penerapan,
tujuan, manfaat, indikasi dan kontraindikasi, langkah-langkah, dan
pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru.
b. Memahami kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kangguru.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Kangguru


Menurut WHO 2007, Perawatan Metode Kangguru (PMK) adalah perawatan
untuk bayi prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi
dengan kulit ibu (skin to skin contact). Metode ini sangat tepat dan mudah
dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan BBLR. Kontak badan
langsung (kulit ke kulit) antara ibu dan bayi idealnya dilakukan secara terus
menerus sejak pemberian ASI eksklusif. Dimulai sejak dini di rumah sakit
kemudian dilanjutkan di rumah. Setelah di rumah ibu perlu dukungan dan
tindak lanjut yang memadai. Bagi bayi diantaranya adalah suhu tubuh bayi,
denyut jantung dan frekuensi pernapasan relatif dalam batas normal. BBLR
lebih cepat mencapai suhu 36,50 C terutama dalam waktu 1 jam pertama. ASI
selalu tersedia dan mudah didapat sehingga memperkuat sistem imun bayi
karena meningkatnya produksi ASI. Kelangsungan hidup pada bayi BBLR
lebih cepat membaik pada kelompok PMK daripada bayi dengan konvensional
pada 12 jam pertama dan seterusnya (Depkes, 2008).
Metode kanguru adalah cara yang sederhana untuk merawat bayi baru lahir
dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayinya.
(Maryunani. 2013. Halaman 195). Metode kanguru merupakan perawatan
bayi dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram), terutama
yang terlahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Bayi dalam kondisi ini membutuhkan pengawasan khusus untuk
mencegah hypothermia atau keadaan dimana bayi mengalami cidera
dingin akibat pengaturan suhu dalam sistem syaraf pusatnya belum
sempurna. Diperlukan perawatan bayi sederhana untuk memenuhi
sebagian besar kebutuhan dasar bayi, antara lain kehangatan, ASI,
perlindungan infeksi, dan stimulasi.
Perawatan bayi dengan berat badan rendah maupun prematur tentu
membutuhkan bantuan alat penghangat atau inkubator. Namun bila
keadaan tidak memungkinkan seperti tidak tersedianya alat penghangat,
maka pilihan alami adalah dengan menggunakan metode kanguru.
Metode kanguru adalah melakukan kontak dari kulit ke kulit secara
langsung antara ibu dan bayi. Metode ini dapat dilakukan dua minggu
setelah kelahiran.
Hal-hal yang berkaitan dengan metode kanguru, antara lain :
1. Cara merawat bayi dalam keadaan telanjang (hanya memakai popok dan
topi), dilakukan secara tegak atau vertikal di dada antara kedua payudara
ibu (ibu bertelanjang dada) kemudian diselimuti.
2. Kontak badan langsung (kulit ke kulit) antara ibu dan bayinya secara
berkelanjutan, terus-menerus dan dilakukan sejak dini.
3. Mengutamakan pemberian ASI eksklusif. Metode kanguru dimulai di
rumah sakit atau pelayanan kesehatan, kemudian dapat dilanjutkan di
rumah.
4. Dengan metode kanguru, bayi kecil dapat dipulangkan lebih dini.
5. Metode kanguru ini lebih efektif untuk menghindari berbagai stres yang
dialami BBLR selama perawatan diruang perawatan intensif.
Dalam melakukan kanguru mother care terdapat prosedur pelaksanaan yang
harus dilakukan yakni :
1. Kanguru positioning
Bayi harus ditempatkan di dada ibu dalam posisi tegak, keadaan kepala
bayi harus diposisikan ke satu sisi, hal ini dilakukan agar bayi dapat
bernafas dan melakukan kontak mata dengan ibu. Pinggul dan tangan
harus di tekuk titik perut bayi harus berada di posisi epigastrium ibu.
Pernafasan ibu dapat merangsang bayi sehingga mengurangi resiko apnea.
Tahan badan bawah bayi dengan pengikat.
2. Monitoring
Bayi yang menerima KMC perlu dimonitor terutama pada tahap awal
pelaksanaan KMC. Bidan harus memperhatikan posisi leher bayi dalam
keadaan tidak terlalu tertekuk, jalur nafas terbuka, dan nafas dalam
keadaan teratur. Dalam melakukan hal ini Ibu harus ikut berpartisipasi
dalam memonitor keadaan ini agar ibu dapat melakukan KMC kembali ke
rumah.
3. Feeding
Ibu seharusnya dapat menjelaskan bagaimana cara menyusui ketika bayi
dalam posisi KMC. Bayi berada di dada ibu dan menstimulasi produksi
ASI. Bayi dapat diberikan ASI dengan sendok, ataupun tabung sesuai
dengan keadaan bayi.
4. Privacy
KMC tentunya akan membuat beberapa bagian tubuh ibu terpapar. Hal ini
dapat membuat gugup dan dapat menurunkan motivasi ibu. Tetap harus
memastikan dan menghormati keadaan ini dengan cara menempatkan ibu
di tempat yang tepat saat melakukan KMC.

B. Sejarah Penerapan Metode Kanguru

Penelitian oleh Rey dan Martinez (1979). Pada tahun 1979, Rey dan Martinez
memperkenalkan metode kanguru pertama kali di Bogota, Colombia, Amerika
Latin. Dalam hal ini, Rey dan Martinez menyatakan bahwa Skin To Skin
Contact (kontak kulit ke kulit) dapat meningkatkan kelangsungan hidup bayi,
terutama yang mengalami BBLR atau prematur (Anik M, 2013. Halaman 196).
Berikut ini adalah tabel adanya peningkatan kelangsungan hidup BBLR yang
diteliti oleh Rey dan Martinez :

No Berat Badan Bayi Sebelum Metode Sesudah Metode


Kanguru (%) Kanguru (%)
1. 1501-1000 gram 0 72
2. 1001-1500 gram 72 89

Disebut metode kanguru karena cara ini meniru binatang kanguru yang
biasanya melahirkan bayi imatur dan menyimpan bayinya dikantung ibunya
untuk mencegah kedinginan. Binatang kanguru dipilih sebagai model
perawatan bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir dengan berat badan rendah,
karena bayi yang dilahirkan oleh kanguru biasanya imatur karena tidak
mempunyai plasenta. Untuk melindungi bayinya yang imatur tersebut, maka
induk kanguru memasukkan bayinya ke dalam kantung tubuhnya, yang
berfungsi untuk :

1. Termoregulator bayinya.
2. Menyusui bayinya.
3. Melindungi bayinya.

C. Jenis Metode Kanguru


Terdapat 2 jenis metode kanguru, yang disebut metode kanguru intermiten dan
metode kanguru kontinyu,:
1. Metode Kanguru Intermiten
a) Metode ini biasanya dilakukan di fasilitas unit perawatan khusus.
b) Metode ini tidak diberikan sepanjang waktu.
c) Metode ini hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang
masih berada dalam perawatan di inkubator.
d) Metode intermiten dapat dimulai pada bayi yang sakit.
2. Metode kanguru kontinyu
a) Metode ini bisa dilakukan di unit rawat gabung.
b) Metode ini diberikan sepanjang waktu.
c) Pada bayi sakit, metode kontinyu dapat diterapkan apabila kondisi
bayi harus dalam keadaan stabil.
d) Bayi harus dapat bernafas secara alami tanpa bantuan oksigen.

D. Lama dan Jangka Waktu Penerapan Metode Kanguru

1. Secara bertahap, lama waktu penerapan metode kanguru di tingkatkan


dari :
a) Mulai dari perawatan yang belum menggunakan perawatan metode
kanguru.
b) Di lanjutkan dengan metode kanguru intermiten.
c) Kemudian di ikuti dengan perawatan metode kanguru kontinyu.

2. Kontak waktu yang singkat, kurang dari 60 menit, karena dapat


menyebabkan bayi stres. Perlu di carikan strategi apabila ibu tidak ada
atau berkegiatan lain sehingga tidak bisa melakukan metode kanguru,
antara lain :

a) Apabila bayi masih berada di fasilitas pelayanan kesehatan, maka


sebaiknya bayi di letakkan di inkubator.

b) Apabila bayi telah dilakukan pemulangan, maka anggota keluarga


lain dapat menggantikan ibu dalam melaksanakan metode kanguru.

3. Penggunaan metode kanguru dihentikan jika bayi sudah tidak


membutuhkan lagi, apabila :

a) Minimal berat badan bayi > 2500 gram.


b) Suhu stabil 37 ᴼC.
c) Menetek kuat seperti bayi yang sehat.
E. Strategi untuk Memulai Metode Kanguru

1. Harus ada kemauan ibu untuk melaksanakan metode kanguru.


2. Perlu pengaturan waktu untuk melaksanakan metode kanguru, harus
tersedia waktu yang penuh, anggota keluarga yang lain dapat
menawarkan kontak kulit yang intermiten.

3. Perlu memperhatikan kesehatan umum ibu.


4. Ibu di sarankan untuk memakai pakaian yang longgar dan dari bahan
yang ringan untuk dipakai.

5. Ibu diharapkan untuk mengajak pasangannya (suami) atau anggota


keluarga lainnya.

6. Perlu disediakan ruangan yang nyaman dan hangat.


7. Ibu dan pasangan atau anggota keluarga dekat perlu diberikan
penjelasan mengenai metode kanguru.

F. Langkah-Langkah Melakukan Metode Kanguru

1. Letakkan bayi di antara payudara ibu dengan kaki bayi di bawah


payudara ibu dan tangan bayi di atasnya.

2. Kulit bayi harus melekat pada dada ibu dengan kepala bayi menoleh
pada satu sisi (kiri / kanan).
3. Gunakan baju kanguru atau selendang atau kain panjang untuk
membungkus bayi.

4. Letakkan bagian tengah kain menutupi bayi di dada ibu.


5. Bungkus dengan kedua ujung kain mengelilingi ibu di bawah lengannya
ke punggung ibua.

6. Silangkan ujung kain di belakang ibu, bawa kembali ujung kain ke


depan.

7. Ikat ujung kain untuk mengunci di bawah bayi.


8. Topang kepala bayi dengan menarik pembungkus ke atas hanya sampai
telinga bayi.

G. Tujuan Metode Kangguru


Tujuan dari metode kangguru yaitu agar dapat menurunkan hilangnya panas
tubuh bayi melalui konduksi dan radiasi. Sehingga dengan kontak langsung
dari kulit ibu ke bayi ini kebutuhan dasar bayi berupa kehangatan, ASI, kasih
sayang, dan perlindungan bisa terpenuhi.
1. Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga
menurunkan stress ditandai dengan kortisol yang rendah.
2. Dapat meningkatkan berat badan dengan lebih cepat.
3. Meningkatkan ikatan ibu dan bayinya.
4. Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai dengan jumlah
waktu terbangun yang lebih rendah.
5. Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat atau infeksi saluran
pernapasan bawah.
6. Menurunkan risiko kematian dini pada bayi.
7. Dapat menjadi intrvensi yang baik dalam menangani kolik.
8. Mungkin memiliki pengaruh positif dalam perkembangan motorik bayi.

H. Manfaat Metode Kanguru

Manfaat Perawatan Metode Kanguru (PMK) atau perawatan bayi lekat


yang kerap disebut Kangaroo Mother Care. Metode kanguru mampu
memenuhi kebutuhan bayi dengan berat lahir rendah, yakni dengan
memberikan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehingga
memungkinkan bayi beradaptasi lebih baik dengan dunia luar. Metode
kanguru juga lebih disenangi bayi dan bermanfaat karena dapat
memberikan rasa aman, nyaman, serta menguatkan insting bayi dengan
merasakan detak jantung ibunya lalu mencari-cari sendiri puting sang
ibu. Perawatan metode kangguru bisa mengurangi angka kematian bayi baru
lahir di antara bayi prematur dengan berat lahir kurang dari 2000 gram.
Perawatan metode kangguru telah terbukti efektif untuk mengontrol suhu bayi,
meningkatkan pemberian ASI, mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta membangun ikatan antara ibu dan
bayi.

Aspek penting yang didapat dari perawatan metode kangguru adalah kangaroo


position, kangaroo nutrition, dan kangaroo support.

1. Kangaroo position, posisi kangguru memungkinkan kontak kulit antara ibu


dan bayi, ini berguna untuk mengontrol suhu tubuh bayi. Kulit ibu dapat
memberi kehangatan pada bayi sehingga bayi terhindar dari hipotermia.
Oleh karena itu, pada saat melakukan perawatan metode kangguru, bayi
hanya memakai popok dan diletakkan langsung di dada ibu sehingga kulit
bayi dan kulit ibu saling bersentuhan. Bayi dalam posisi kodok (frog
position) kemudian sanggah dengan kain, kepala bayi posisi ekstensi
sehingga jalan nafas bayi tetap terbuka dan memungkinkan terjadinya
kontak mata antara ibu dan bayi. Lakukan minimal 2 jam. Pertahankan
posisi bayi seperti ini, kecuali ibu ingin ke kamar mandi dan atau bayi ingin
di mandikan. PMK dapat dilakukan oleh ayah atau keluarga terdekat yang
memungkinkan. Jika ibu tidak dapat melakukannya karena sesuatu hal.

2. Kangaroo nutrition, di mana ibu dapat meningkatkan pemberian ASI


kepada bayi karena posisi kangguru merupakan posisi ideal untuk
menyusui. Pemberian ASI bisa dilakukan melalui isapan langsung bayi
pada payudara ibu atau dengan ASI perah (ibu yang mengeluarkan ASI
dengan tangannya atau dengan bantuan pompa ASI, kemudian baru
diberikan kepada bayi). Bayi prematur membutuhkan nutrisi yang cukup
dan ini hanya bisa dipenuhi oleh ASI. ASI merupakan makanan terbaik
bayi, termasuk pada bayi prematur. Nutrisi yang paling baik untuk bayi
adalah ASI, setiap ibu memproduksi ASI khusus untuk bayi nya. ASI kaya
akan antibodi yang melindungi bayi baru lahir terhadap infeksi. Bayi belum
mempunyai kemampuan untuk menghisap, perah ASI dan letakkan dalam
spuit yang dihubungkan dengan pipa sonde lambung, kemudian letakkan
pipa di sekitar puting sehingga bayi dapat menghisap ASI dari pipa.
3. Kangaroo Discharge, kepulangan dan pemantauan. Yaitu ibu tetap
melakukan kontak kulit ke kulit terus menerus, dilakukan di rumah
sehingga bayi dalam keadaan berkembang dengan baik. Di pantau setiap
hari sampai berat badan bertambah paling sedikit 20 gr/hari.
4. Kangaroo Support, di mana bayi tidak di pisahkan dengan ibu nya,
merupakan bentuk dukungan secara fisik, emosional, dan psikologis kepada
ibu dan bayi. Karena praktiknya yang mudah, ibu yang melahirkan bayi
prematur juga disarankan untuk dapat tetap melakukan perawatan metode
kangguru di rumah sampai kondisi bayi benar-benar stabil.

I. Indikasi dan Kontraindikasi Pelaksanaan Metode Kangguru


Indikasi atau kriteria BBL yang dapat menggunakan metode kangguru :
1. Berat badan lahir antara 1500 – 2500 gram.
2. Grafik berat badan cenderung naik.
3. Suhu badan stabil.
4. Mempunyai cukup kemampuan untuk menghisap dan menelan.
5. Ibu atau pengganti ibu ingin memakai metode kangguru.

Kontraindikasi metode kangguru :

1. Bayi dengan berat lahir <1500 gram.


2. Bayi yang lahir dengan trauma

J. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode kangguru


1. posisi bayi. Tempatkan bayi di antara payudara ibu, sehingga dada ibu
dan bayi bertemu. Posisi bayi yang dekat dengan payudara ibu dapat
merangsang produksi ASI.
2. Kepala bayi dipalingkan pada satu sisi (kanan atau kiri) dan dengan
sedikit ditengadah, ini bertujuan untuk menjaga saluran napas bayi tetap
terbuka dan juga untuk memungkinkan bayi dan ibu melakukan kontak
mata. Posisi lengan dan kaki menekuk seperti posisi katak.
3. Pada saat melakukan metode kangguru, biarkan bayi dalam kondisi
telanjang, hanya menggunakan popok, kaus kaki, dan topi. Ini
dimaksudkan agar semakin luas kontak kulit yang terjadi antara bayi dan
ibu.
4. Bayi dimasukkan ke dalam baju ibu dan ditempatkan tepat di dada ibu
sehingga terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi.
5. Posisi bayi kemudian diamankan dengan kain pengikat atau kain panjang
sehingga bayi tidak jatuh ketika ibu berdiri. Jangan ikat kain terlalu
kencang agar bayi masih memiliki cukup ruang untuk bernapas.
Pernapasan ibu ini merangsang pernapasan bayi.
6. Perawatan metode kangguru harus dilakukan secara bertahap dan terus-
menerus. Semakin lama durasi melakukan metode kangguru, semakin
baik bagi bayi. Metode kangguru yang dilakukan kurang dari 60 menit
dapat membuat bayi stres karena perubahan yang dirasakan bayi terjadi
dengan cepat.
Sebaiknya lakukan metode kangguru secara terus-menerus pada bayi
dengan kondisi stabil, dari pagi sampai malam, dan hanya terputus pada
saat popok bayi harus diganti, terutama jika tidak ada cara lain untuk
mengontrol suhu bayi. Ketika ibu harus meninggalkan bayinya, bayi
dapat diselimuti dengan selimut hangat, atau ayah juga dapat melakukan
metode kangguru ini. Metode kangguru dilakukan sampai bayi mencapai
usia kandungan sekitar 40 minggu atau berat bayi sudah mencapai 2500
gram.

K. Persiapan Pelaksanaan Kangaroo Mother Care

Persiapan yang perlu dilakukan dalam melakukan KMC adalah melakukan


konseling, mempersiapkan pakaian yang tepat untuk ibu dan bayi. Konseling
ini dilakukan untuk menjelaskan prosedur pelaksanaan KMC dan memotivasi
ibu dalam melakukan KMC. Selain itu, Hal ini dilakukan untuk mengurangi
kecemasan ibu dan mendorong keluarga untuk mendukung ibu dalam
melakukan KMC. Pakaian yang tepat bagi ibu adalah pakaian blus yang
memiliki bagian depan terbuka, Sedangkan untuk bayi adalah menggunakan
topi, kaos kaki, popok dan baju yang memiliki bagian depan terbuka dan tanpa
lengan. Standar kelayakan dalam pelaksanaan Kangaroo Mother Care.

Dalam melakukan kanguru mother care terdapat standar kelayakan dan


prosedur ditujukan kepada bayi dan ibu yang harus dipenuhi.

1. Bayi
Untuk melakukan KMC hanya bayi BBLR stabil yang diperbolehkan
melakukan KMC karena bayi yang sakit perlu mendapatkan penanganan
khusus terlebih dahulu sebelum melakukan KMC.
a) Berat bayi kurang dari 1800 gram. Umumnya, bayi dalam kategori ini
lahir dalam keadaan stabil dapat dilakukan segera setelah bayi lahir.
b) Berat bayi 1200 - 1799 gram. Umumnya, bayi dalam kategori ini
memiliki masalah dalam periode neonatal. KMC dapat dilakukan
setelah beberapa hari setelah perawatan intensif. Apabila bayi
tersebut lahir di daerah yang memiliki fasilitas kesehatan yang tidak
memadai, bayi harus dikirim ke fasilitas kesehatan yang memadai
untuk mendapatkan perawatan. Selama diperjalanan, bayi harus tetap
terjaga suhu tubuhnya dengan kontak kulit ke kulit oleh ibunya atau
anggota keluarganya.
c) Berat bayi kurang dari 1200 gram bayi dalam kategori ini sering
memiliki masalah yang serius. Bayi dengan keadaan seperti ini
membutuhkan perawatan yang cukup lama sehingga KMC dapat
dilakukan setelah bayi dalam keadaan stabil.
2. Ibu
Semua ibu dapat melakukan KMC namun ada hal yang perlu diperhatikan
oleh ibu dalam melakukan KMC seperti :
a) Willingness : Ibu harus memiliki keinginan dan kesadaran untuk
melakukan KMC. Penyedia pelayanan kesehatan harus mendukung
dan memotivasi ibu untuk melakukan KMC.
b) General Health and Nutrition : Ibu harus berada dalam keadaan sehat
apabila ingin melakukan KMC. Ibu juga harus mendapatkan makanan
yang bergizi yang telah direkomendasikan dokter.
c) Hygiene : Ibu harus menjaga kebersihan dirinya seperti mandi secara
teratur, mengganti pakaian secara teratur, mencuci tangan dengan
sabun dan menggunting kuku titik Hal ini dilakukan agar bayi
terhindar dari kuman yang berasal dari ibunya.
d) Supportive Family : Selain mendukung ibu dalam melakukan KMC,
anggota keluarga juga harus bisa memberikan KMC kepada bayi saat
ibu ingin beristirahat.
e) Suportif Community: Kesadaran masyarakat mengenai manfaat KMC
harus dibentuk titik hal ini sangat penting saat terdapat kendala sosial
dan ekonomi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator
dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan
cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu
adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi
thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan kehangatan
(menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI,
perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK
dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan
ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

B. Saran
Perawatan Metode Kangguru ini dapat digunakan lebih efektif bagi tenaga
kesehatan untuk membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi,
antara lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi pada bayi
BBLR.

DAFTAR PUSTAKA

Sinta El Lusiana. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus Pada Bayi
dan Balita. Sidoarjo. Indo Media Pustaka
Luh Made Diah Putri A, Ni. 2013. Gambaran perawatan metode kangguru
pada bayi berat lahir rendah di kelurahan Liliba tahun 2010. Jurnal info
kesehatan. 11 (1).
https://www.academia.edu/31878666/Kangaroo_Mother_Care
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44948/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
http://ners-blog.blogsspot.com/2011/10/metode-kangguru.html

Anda mungkin juga menyukai