METODE KANGGURU
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi
dan Balita
Dosen Pembimbing :
Di susun oleh :
Kelompok 3 Kelas 2B
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami ibu Nanik Cahyati, SST.,MM
yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontibusi dalam pembuatan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...............................................................................................15
B. Saran .........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20 juta bayi
berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh
kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun perkembangan janin
terhambat saat dalam kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah merupakan
penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN). Dari sekitar 4 juta
kematian neonatal, prematur dan BBLR menyumbang lebih dari seperlima
kasus, dan Indonesia terdaftar sebagai negara di urutan ke-8 berdasarkan
jumlah kematian neonatal per tahun menurut data WHO. Prevalensi BBLR di
Indonesia berkisar antara 2 hingga 17,2% dan menyumbang 29,2% AKN.
Masalah utama bayi baru lahir pada masa perinatal dapat menyebabkan
kematian, kesakitan dan kecacatan. Hal ini merupakan akibat dari kondisi
kesehatan ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan yang tidak adekuat,
penanganan selama persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, serta
perawatan neonatal yang tidak adekuat. Bila ibu meninggal saat melahirkan,
kesempatan hidup yang dimiliki bayinya menjadi semakin kecil. Kematian
neonatal tidak dapat diturunkan secara bermakna tanpa dukungan upaya
menurunkan kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu. Perawatan
antenatal dan pertolongan persalinan sesuai standar, harus disertai dengan
perawatan neonatal yang adekuat dan upaya-upaya untuk menurunkan
kematian bayi akibat bayi berat lahir rendah, infeksi pasca lahir (seperti
tetanus neonatorum, sepsis), hipotermia dan asfiksia.
Sebagian besar kematian neonatal yang terjadi pasca lahir disebabkan oleh
penyakit – penyakit yang dapat dicegah dan diobati dengan biaya yang tidak
mahal, mudah dilakukan, bisa dikerjakan dan efektif. Intervensi yang efektif
masih sangat terbatas akibat terbatasnya jumlah fasilitas dan tenaga yang
terampil.
Akibatnya angka morbiditas dan mortalitas bayi BBLR menjadi tinggi.
Perawatan dengan metode kangguru (PMK) merupakan salah satu cara yang
sederhana dan terbukti efektif untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan
dasar bayi, antara lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana perencanaan penyuluhan
pendidikan kesehatan perawatan BBLR dengan Metode Kangguru.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian, sejarah, jenis, jangka waktu penerapan,
tujuan, manfaat, indikasi dan kontraindikasi, langkah-langkah, dan
pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru.
b. Memahami kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kangguru.
BAB II
PEMBAHASAN
Penelitian oleh Rey dan Martinez (1979). Pada tahun 1979, Rey dan Martinez
memperkenalkan metode kanguru pertama kali di Bogota, Colombia, Amerika
Latin. Dalam hal ini, Rey dan Martinez menyatakan bahwa Skin To Skin
Contact (kontak kulit ke kulit) dapat meningkatkan kelangsungan hidup bayi,
terutama yang mengalami BBLR atau prematur (Anik M, 2013. Halaman 196).
Berikut ini adalah tabel adanya peningkatan kelangsungan hidup BBLR yang
diteliti oleh Rey dan Martinez :
Disebut metode kanguru karena cara ini meniru binatang kanguru yang
biasanya melahirkan bayi imatur dan menyimpan bayinya dikantung ibunya
untuk mencegah kedinginan. Binatang kanguru dipilih sebagai model
perawatan bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir dengan berat badan rendah,
karena bayi yang dilahirkan oleh kanguru biasanya imatur karena tidak
mempunyai plasenta. Untuk melindungi bayinya yang imatur tersebut, maka
induk kanguru memasukkan bayinya ke dalam kantung tubuhnya, yang
berfungsi untuk :
1. Termoregulator bayinya.
2. Menyusui bayinya.
3. Melindungi bayinya.
2. Kulit bayi harus melekat pada dada ibu dengan kepala bayi menoleh
pada satu sisi (kiri / kanan).
3. Gunakan baju kanguru atau selendang atau kain panjang untuk
membungkus bayi.
1. Bayi
Untuk melakukan KMC hanya bayi BBLR stabil yang diperbolehkan
melakukan KMC karena bayi yang sakit perlu mendapatkan penanganan
khusus terlebih dahulu sebelum melakukan KMC.
a) Berat bayi kurang dari 1800 gram. Umumnya, bayi dalam kategori ini
lahir dalam keadaan stabil dapat dilakukan segera setelah bayi lahir.
b) Berat bayi 1200 - 1799 gram. Umumnya, bayi dalam kategori ini
memiliki masalah dalam periode neonatal. KMC dapat dilakukan
setelah beberapa hari setelah perawatan intensif. Apabila bayi
tersebut lahir di daerah yang memiliki fasilitas kesehatan yang tidak
memadai, bayi harus dikirim ke fasilitas kesehatan yang memadai
untuk mendapatkan perawatan. Selama diperjalanan, bayi harus tetap
terjaga suhu tubuhnya dengan kontak kulit ke kulit oleh ibunya atau
anggota keluarganya.
c) Berat bayi kurang dari 1200 gram bayi dalam kategori ini sering
memiliki masalah yang serius. Bayi dengan keadaan seperti ini
membutuhkan perawatan yang cukup lama sehingga KMC dapat
dilakukan setelah bayi dalam keadaan stabil.
2. Ibu
Semua ibu dapat melakukan KMC namun ada hal yang perlu diperhatikan
oleh ibu dalam melakukan KMC seperti :
a) Willingness : Ibu harus memiliki keinginan dan kesadaran untuk
melakukan KMC. Penyedia pelayanan kesehatan harus mendukung
dan memotivasi ibu untuk melakukan KMC.
b) General Health and Nutrition : Ibu harus berada dalam keadaan sehat
apabila ingin melakukan KMC. Ibu juga harus mendapatkan makanan
yang bergizi yang telah direkomendasikan dokter.
c) Hygiene : Ibu harus menjaga kebersihan dirinya seperti mandi secara
teratur, mengganti pakaian secara teratur, mencuci tangan dengan
sabun dan menggunting kuku titik Hal ini dilakukan agar bayi
terhindar dari kuman yang berasal dari ibunya.
d) Supportive Family : Selain mendukung ibu dalam melakukan KMC,
anggota keluarga juga harus bisa memberikan KMC kepada bayi saat
ibu ingin beristirahat.
e) Suportif Community: Kesadaran masyarakat mengenai manfaat KMC
harus dibentuk titik hal ini sangat penting saat terdapat kendala sosial
dan ekonomi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator
dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan
cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu
adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi
thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan kehangatan
(menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI,
perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK
dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan
ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
B. Saran
Perawatan Metode Kangguru ini dapat digunakan lebih efektif bagi tenaga
kesehatan untuk membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi,
antara lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi pada bayi
BBLR.
DAFTAR PUSTAKA
Sinta El Lusiana. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus Pada Bayi
dan Balita. Sidoarjo. Indo Media Pustaka
Luh Made Diah Putri A, Ni. 2013. Gambaran perawatan metode kangguru
pada bayi berat lahir rendah di kelurahan Liliba tahun 2010. Jurnal info
kesehatan. 11 (1).
https://www.academia.edu/31878666/Kangaroo_Mother_Care
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44948/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
http://ners-blog.blogsspot.com/2011/10/metode-kangguru.html