OLEH :
FILA DALFIANTI SAHUPALA, S.Kep
NS0619075
CI LAHAN CI INSTITUSI
(………...…..) (……………..)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018).
3. Ansietas
Definisi : kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap objek yang tidak
jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan
tindakan untuk menghadapi ancaman (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2018).
Penyebab
- Krisis situasional
- Kebutuhan tidak terpenuhi
- Krisis maturasional
- Ancaman terhadap konsep diri
- Ancaman terhadap kematian
- Kekhawatiran mengalami kegagalan
- Disfungsi system keluarga
- Factor keturunan.
- Kurang terpapar informasi
Gejala dan tanda mayor
Subjektif Objektif
Merasa bingung tampak gelisah
Merasa khawatir dengan akibat tampak tegang
dari kondisi yang di hadapi sulit tidur
Sulit berkonsentrasi
Kriteria hasil
- Verbalisasi kebingungan meningkat-menurun.
- Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang di hadapi meningkat-menurun.
- Perilaku gelisah meningkat-menurun.
- Perilaku tegang meningkat-menurun.
- Konsentrasi membaik.
- Tekanan darah membaik (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2018).
Intervensi
Reduksi ansietas
Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah.
- Identifikasi kemampuan mengambil keputusan.
- Monitor tanda-tanda ansietas.
Terapeutik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan.
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan.
- Pahami situasi yang membuat ansietas dengarkan dengan penuh perhatian.
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan .
- Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan.
- Motivasi mengindentifikasi situasi yang memicu kecemasan.
- Diskusikan perencanaan realistis tentang persitiwa yang akan datang.
Edukasi
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami.
- Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis.
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien.
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi.
- Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan.
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat.
- Latih teknik relaksasi.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).
4. Defesiensi pengetahuan
Defenisi : ketiadaan kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2018).
Penyebab
- Keteratasan kognitif
- Gangguan fungsi kognitif
- Kekeliruan mengikuti anjuran
- Kurang terpapar informasi
- Kurang minat dalam belajar
- Kurang mampu mengingat
- Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
Intervensi
Edukasi kesehatan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).
5. Gangguan citra tubuh
Defenisi : perubahan persepsi tentang penampilan, struktur dan fungsi fisik individu
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2018).
Penyebab
- Perubahan struktur/bentuk tubuh (misalnya amputasi, trauma, luka bakar,
obesitas, jerawat)
- Perubahan fungsi tubuh (misalnya proses penyakit, kehamilan, kelumpuhan)
- Perubahan fungsi kognitif
- Ketidaksesuaian budaya, keyakinan atau sistem nilai
- Transisi perkembangan
- Gangguan psikososial
- Efek tindkan/pengobatan ( misalnya pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi)
Intervensi
Promosi citra tubuh
Observasi
- Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
- Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra tubuh
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
- Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
Terapeutik
- Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan dan penuaan
- Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh ( misalnya luka
pembedahan)
- Diskusikan cara pengembangan harapan citra tubuh secara realistis
- Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
- Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu (misalnya pakaian, wig, kosmetik)
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung (misalnya kelompok sebaya)
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri ( misalnya berdandan)
- Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok
(Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Defenisi dan
Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Defenisi dan
Kriteria Hasil Keperwatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Yulianti iin dkk. (2016). Faktor-Faktor Resiko Kanker Payudara Studi Kasus Pada Rumah Sakit
Ken Saras Semarang. Jurnal kesehatan masyarakat.