Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN Ny. “T” DENGAN HEPATITIS B DI


RUANGAN POLI INTERNA
RSUD HAJI MAKASSAR

OLEH :
FILA DALFIANTI SAHUPALA, S.Kep
NS0619075

CI LAHAN CI INSTITUSI

(………...…..) (……………..)

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
NANI HASANUDDIN MAKASSAR
2020
1.1 Laporan Pendahuluan
1.1.1 Konsep Penyakit/Kasus
Hepatitis B
1.1.2 Defenisi Kasus
Hepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang penyebarannya luas, walaupun efek
utamanya pada hati ( Syivia A. Price, 2016).
Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati yang disebabkan infeksi bakteri, virus,
prosses auto imun, obat-obatan, perlemakan, alkohol dan zat berbahaya lainnya (Brunner
& Suddarth, 2015).
1.1.3 Etiologi
a. Penularan melalui cairan tubuh
b. Konsumsi alkohol
c. Penggunaan obat-obatan melebihi dosis atau paparan racun juga dapat menyebabkan
hepatitis
d. Autoimun (Brunner & Suddarth, 2015).
1.1.4 Manifestasi klinis
Menurut ( Brunner & Suddarth, 2015) beberapa manifestasi dari Hepatitis B sebagai
berikut:
a. Malaise/lesuh/kelelahan
b. Nafsu makan menurun
c. Demam ringan
d. Nyeri abdomen sebelah kanan
e. Kencing berwarna seperti the
f. ikterik
1.1.5 Patofisiologi
Sel hati manusia merupakan target organ bagi virus Hepatitis B. Virus hepatitis B mula-
mula melekat pada reseptor spesifik di membran sel hepar kemudian mengalami
penetrasi ke dalam sitoplasma sel hepar. Virus melepaskan mantelnya di sitoplasma,
sehingga melepaskan nukleokapsid.Selanjutnya nukleokapsid akan menembus sel
dinding hati.Asam nukleat VHB akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel pada
DNA hospes dan berintegrasi pada DNA tersebut. Proses selanjutnya adalah DNA VHB
memerintahkan sel hati untuk membentuk protein bagi virus baru.Virus Hepatitis B
dilepaskan ke peredaran darah, terjadi mekanisme kerusakan hati yang kronis disebabkan
karena respon imunologik penderita terhadap infeksi ( Mustofa & Kurniawaty, 2017).

1.1.6 Pemeriksaan Penunjang


pemeriksaan laboratorium, USG abdomen dan Biopsi hepar, pemeriksaan laboratorium
pada VHB terdiri dari pemeriksaan biokimia, serologis, dan molekuler. Pemeriksaan
USG abdomen tampak gambaran hepatitis kronis, selanjutnya pada biopsi hepar dapat
menunjukkan gambaran peradangan dan fibrosis hati ( Mustofa & Kurniawaty, 2017).
1.1.7 penatalaksanaan medis terbaru
 Penderita yang menunjukkan keluhan berat harus istirahat penuh selama 1-2 bulan.
 Diet harus mengandung cukup kalori dan mudah dicerna.
 Pada umumnya tidak perlu diberikan obat-obat, karena sebagian besar obat akan di
metabolisme di hati dan meningkatkan SGPT.
 Wanita hamil yang menderita hepatitis perlu segera di rujuk ke rumah sakit.
 Pemeriksaan enzim SGPT dan gamma-GT perlu dilakukan untuk memantau keadaan
penderita. Bila hasil pemeriksaan enzim tetap tinggi maka penderita dirujuk untuk
menentukan apakah perjalanan penyakit mengarah ke hepatitis kronik.
 Hepatitis b dapat dicegah dengan vaksin. Pencegahan ini hanya dianjurkan bagi
orang-orang yang mengandung resiko terinfeksi.
 Pada saat ini belum ada obat yang dapat memperbaiki kerusakan sel hati (Mustofa &
Kurniawaty, 2017).
1.1.8 Konsep tindakan keperawatan yang diberikan
Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri akut  Keluhan nyeri 3 (sedang) 1. Identifikasi
menurun ke 5 (menurun) lokasi,karakteristik,durasi
 Meringis ekspektasi 3 (sedang) ,frekuensi,kualitas dan
menurun ke 5 (menurun) intensitas nyeri
 Gelisah ekspektasi 3 (seang) 2. Ajarkan teknik
menurun ke 5 (menurun) nonfarmakologis untuk
 Kesulitan tidur ekspektasi 3 mengurangi rasa nyeri
(sedang) menurun ke 5 3. Identifikasi skala nyeri
(menurun) 4. Jelaskan tujuan dan
manfaat teknik napas
dalam
2 Defisit nutrisi  Porsi makan yang dihabiskan 1. Identifikasi status nutrisi
ekspektasi 3 (sedang) membaik 2. Monitor berat badan
ke 5 (meningkat) 3. Anjurkan posisi duduk
 Keluhan tidak nyaman jika perlu
ekspektasi 3 (sedang) 4. Ajarkan diet yang
meningkat ke 5 (menurun) diprogramkan
 Keluhan sulit tidur ekspektasi
3 (sedang) meningkat ke 5
(menurun)
3 Gangguan mobilitas fisik  Pergerakan ekstremitas 1. Monitor frekuensi
meningkat (5) jantung dan tekanan
 Kekuatan otot meningkat (5) darah sebelum memulai
 Rentang gerak (ROM) (5) mobilisasi

 Nyeri menurun (5) 2. Fasilitasi aktivitas

 Kecemasan menurun (5) mobilisasi dengan alat


bantu (mis.pagar tempat
 Kaku sendi menurun (5)
tidur)
3. Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu
4. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
5. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
4 Intoleransi aktivitas  Kekuatan nadi meningkat (5) 1. Identifikasi gangguan
 Saturasi oksigen meningkat (5) fungsi tubuh yang

 Kemudahan dalam melakukan mengakibatkan kelelahan

attvitas sehari hari meningkat 2. Lakukan latihan rentang


(5) gerak pasif dan/atau aktif

 Kecepatan tubuh bagian atas 3. Berikan aktivitas distraksi


meningkat (5) yang menenangkan

 Jarak berjalan meningkat (5) 4. Kolaborasi dengan ahli


gizi tentang cara
 Kekuatan tubuh bagian atas
meningkatkan asupan
meningkat (5)
makanan
5. Anjurkan tirah baring
5 Hipertermia  Menggigil ekspektasi 3 1. Monitor suhu tubuh
(sedang) membaik ke 1 2. Longgarkan atau lepaskan
(menurun) pakaian
 Suhu tubuh ekspektasi 3 3. Lakukan pendinginan
(sedang) membaik ke 5 eksternal
(membaik) 4. Anjurkan tirah baring
Sumber : (Tim Pokja SDKI SLKI SIKI DPP PPNI, 2018)

1.2 Pengkajian
a. Data umum pasien
Nama,Umur,Jenis Kelamin,Agama,Suku,Pendidikan,Pekerjaan,Status
Pernikahan,Alamat, No. Medical Record ,Diagnosa Medis,Tanggal Pengkajian ,Tanggal
Masuk RS.
b. Informan keluarga
Nama,Umur,Jenis Kelamin,Hubungan dengan Pasien .
c. Genogram
d. Riwayat kesehatan
Keluhan utama,Riwayat keluhat utama,riwayat penyakit, riwayat opname, riwayat
kesehatan sekarang, riwayat alrgi,riwayat medikasi,kesdaran
e. Pemeriksaan fisik (Head to toe)
f. Kebutuhan dasar
g. Pengkajian resiko jatuh
h. Data focus
i. Pemeriksaan diagnostic
j. Psikososial
k. Patofisiologi keperawatan
l. Analisa data

1.3 Diagnosa keperawatan


1. Nyeri akut
2. Defisit Nutris
3. Gangguan mobilitas fisik
4. Intoleransi aktivitas
5. Hipertermia
1.4 Rencana asuhan keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri akut  Keluhan nyeri 3 (sedang) 1. Identifikasi
menurun ke 5 (menurun) lokasi,karakteristik,durasi,
 Meringis ekspektasi 3 (sedang) frekuensi,kualitas dan
menurun ke 5 (menurun) intensitas nyeri
 Gelisah ekspektasi 3 (seang) 2. Ajarkan teknik
menurun ke 5 (menurun) nonfarmakologis untuk
 Kesulitan tidur ekspektasi 3 mengurangi rasa nyeri
(sedang) menurun ke 5 3. Identifikasi skala nyeri
(menurun) 4. Jelaskan tujuan dan
manfaat teknik napas
dalam
2 Defisit nutrisi  Porsi makan yang dihabiskan 1. Identifikasi status nutrisi
ekspektasi 3 (sedang) membaik 2. Monitor berat badan
ke 5 (meningkat) 3. Anjurkan posisi duduk
 Keluhan tidak nyaman jika perlu
ekspektasi 3 (sedang) 4. Ajarkan diet yang
meningkat ke 5 (menurun) diprogramkan
 Keluhan sulit tidur ekspektasi
3 (sedang) meningkat ke 5
(menurun)
3 Gangguan mobilitas fisik  Pergerakan ekstremitas 1. Monitor frekuensi jantung
meningkat (5) dan tekanan darah
 Kekuatan otot meningkat (5) sebelum memulai
 Rentang gerak (ROM) (5) mobilisasi

 Nyeri menurun (5) 2. Fasilitasi aktivitas

 Kecemasan menurun (5) mobilisasi dengan alat


bantu (mis.pagar tempat
 Kaku sendi menurun (5)
tidur)
3. Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu
4. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
5. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
4 Intoleransi aktivitas  Kekuatan nadi meningkat (5) 1. Identifikasi gangguan
 Saturasi oksigen meningkat (5) fungsi tubuh yang

 Kemudahan dalam melakukan mengakibatkan kelelahan

attvitas sehari hari meningkat 2. Lakukan latihan rentang


(5) gerak pasif dan/atau aktif

 Kecepatan tubuh bagian atas 3. Berikan aktivitas distraksi


meningkat (5) yang menenangkan

 Jarak berjalan meningkat (5) 4. Kolaborasi dengan ahli


gizi tentang cara
 Kekuatan tubuh bagian atas
meningkatkan asupan
meningkat (5)
makanan
5. Anjurkan tirah baring
5 Hipertermia  Menggigil ekspektasi 3 1. Monitor suhu tubuh
(sedang) membaik ke 1 2. Longgarkan atau lepaskan
(menurun) pakaian
Suhu tubuh ekspektasi 3 3. Lakukan pendinginan
(sedang) membaik ke 5 eksternal
(membaik) 4. Anjurkan tirah baring
Sumber : (Tim Pokja SDKI SLKI SIKI DPP PPNI, 2018)
1.5 Implementasi keperawatan
Implementasi adalah tahap keempat dari proses keperawatan, tahap ini muncul jika
perencanaan yang dibuat di aplikasikan pada klien. Implementasi terdiri atas melakukan dan
mendokumentasikan yang merupakan tindakan keperawatan khusus yang digunakan untuk
melaksanakan intervensi (Debora, 2017).

1.6 Evaluasi
Evaluasi adalah tahap kelima dari proses keperawatan, pada tahap ini perawat
membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah
ditetapkan serta menilai apakah masalah yang terjadi sudah teratasi seluruhnya, hanya
sebagian, atau bahkan belum teratasi semuanya (Debora, 2017).

1.7 Program perencanaan pulang / Discaharge planning dan melaksanakan pendidikan


kesehatan yang terkait dengan perencanaan tersebut
a. Vaksinasi
b. Biasakan konsumsi makanan yang bersih,aman dan lihat dulu jika memilih tempat
makan
c. Biasakan cuci tangan sebelum makan dan setelah aktivitas karena mencuci tangan
menghilangkan organisme yang merusak rantai transmisi infeksi
d. Bayak minum air putih
e. Olaragah secara teratur dan cukup istrahat
f. Buanglah sampah pada tempatnya dan sediakan tempat sampah yang efektif
g. Bayi sebaiknya ibu berikan imunisasi secara tepat waktu untuk mencegah terjadinya
hepatitis (Nuratif A Huda, 2015).

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
Jakarta: EGC.

Debora. (2017). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Salemba Medika.

Mustofa & Kurniawaty. (2017). Manajemen gangguan saluran serna panduan bagi dokter umum.
Bandar Lampung: Aura Printing & Publishing.

Nuratif A Huda. (2015). ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN DIAGNOSA MEDIS &


NANDA NIC NOC. Jogjakarta: Mediaction.

Syivia A Price. (2016). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Defenisi dan
Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta:
DPP PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Defenisi dan
Kriteria Hasil Keperwatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai