Anda di halaman 1dari 6

.

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)


FARINGITIS AKUT

1. Pengertian Asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada klien dengan


faringitis akut
2. Assesmen 1. Tanda-tanda vital & Sirkulasi
Keperawatan Suhu tubuh mengalami kenaikan, nadi meningkat, RR
meningkat
2. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik perlu dilakukan pemeriksaan yang
menyeluruh meliputi
- Tanda- tanda dehidrasi berkaitan dengan
berkurangnya intake yang bisa di lihat dari sklera yang
pucat.
- Pembengkakan faring di tandai suara parau, nyeri telan,
tempak kemerahan pada mukosa yang berdekatan
dengan tosil.
- Adanya hipertermi pada saat dilakukan palpasi area
frontal.
- Nadi teraba cepat ( tachikardia)
- Indikasi asidosis metabolic berkaitan dengan
kekurangan intake yang di tandai dengan pernafasan
yang cepat.
3. Diagnostic
- Pemeriksaan sputum untuk mengetahui basil tahan asam
- Foto thorax untuk melihat adanya tuberculosis paru
- Biopsy jaringan untuk mengetahui proses keganasan
serta mencari basil tahan asam di jaringan
3. Diagnosis 1. Hipertermia b.d proses penyakit (inflamasi) d.d suhu tubuh
Keperawatan diatas normal (SDKI : D0130)
2. Nyeri akut b.d agen cedera fisiologis (inflamasi) d.d
mengeluh nyeri dan tampak meringis (SDKI : D0077,
Hal.172)
.

3. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan


d.d sputum berlebih, batuk tidak efektif, rhonchi kering
4. Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan makanan d.d
nafsumakan menurun dan sariawan (SDKI ; D.0019,
Hal.56)
5. Gangguan pola tidur b.d kurangnya kontrol tidur d.d
mengeluh sulit tidur (SDKI: D. 0055, Hal. 126)
6. Defisit pengetahuan b.d kurangnya terpaparnya informasi
d.d menanyakan masalah yang dihadapi (SDKI; D0111,
Hal.246)

4. Kriteria Evaluasi 1 Hipertermia membaik, suhu tubuh pasien membaik dan


(Nursing Outcome) kembali ke batas normal
2 Nyeri akut menurun, pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri
3 Bersihan jalan nafas meningkat , pruduksi sputum /secret
menurun dan pasien bisa melakukan batuk dengan efektif
4 Defisit nutrisi membaik, frekuensi makn pasien dan nafsu
makan membaik serta sariawan tidak ada lagi
5 Pola tidur membaik, keluhan sulit tidur pasien menurun dan
keluhan sering terjaga tidak ada
6 Defisit pengetahuan meningkat, pertanyaan tentang masalah
yang dihadapi menurun, kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang suatu topik meningkat.
5. Intervensi Intervensi Utama
Keperawatan 1. Manajemen Hipetermia ( I.115506)
Observasi:
 Monitor suhu tubuh
 Identifikasi penyebab hipetermia
Terapeutik:
 Berikan cairan oral
 Lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin
.

pada dahi, leher, aksila, dada, dan abdomen)


Edukasi:
 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit iv,
jika perlu
2. Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi:
 Identifikasi lokasi, karakteristik, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
Terapeutik:
 Berikan terapi non-farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (komores hangat)
Edukasi:
 Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu

3. Latihan Batuk Efektif (I.01006)


Observasi:
 Identifikasi kemampuan batuk
Edukasi:
 Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspetoran, jika perlu

4. Manajemen Nutrisi (I.03119)


Observasi:
.

 Identifikasi status nutrisi


 Identifikasi makanan yang disukai
 Monitor asupan makanan
Terapeutik:
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
 Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi:
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (Pereda
nyeri)

5. Dukungan Tidur (I.05174)


Observasi:
 Identifikasi pola aktivitas dan tidur
 Ajarkan relaksasi otot atau cara nonfarmakologi lainnya

6. Edukasi Kesehatan (I.12383)


Observasi:
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan informasi
Terapeutik:
 Sediakan materi dan media Pendidikan kesehatan
Edukasi:
 Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan

6. Informasi Dan 1. Manajemen Hipetermia


Edukasi Edukasi:
 Anjurkan tirah baring
.

2. Manajemen Nyeri
Edukasi:
 Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri

3. Latihan Batuk Efektif


Edukasi:
 Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

4. Manajemen Nutrisi
Edukasi:
 Ajarkan diet yang diprogramkan
5. Dukungan Tidur
Edukasi:
 Ajarkan relaksasi otot atau cara nonfarmakologi lainnya

6. Edukasi Kesehatan
Edukasi:
 Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan

7. Discharge Planning 1 Menghindari makanan dan minuman yang bersifat dingin


2 Menghindari makanan yang memakai pearsa dan
bahan pengawet
3 Memakai masker dikawasan berddebu dan berpolusi
4 Minum suplemen dan olahraga secara teratur untuk menjaga
daya tahan tubuh
5 Berkumur-kumur dengan air garam minimal 3-4 kali sehai
6 Mengkompres air hangat pada leher
.

7 Istirahat dann tidur yang cukup

8. Evaluasi 1 Hipertermia membaik, suhu tubuh pasien membaik dan


kembali ke batas normal
2 Nyeri akut menurun, pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri
3 Bersihan jalan nafas meningkat , pruduksi sputum /secret
menurun dan pasien bias melakukan batuk dengan efektif
4 Deficit nutrisi membaik, frekuensi makan pasien dan nafsu
makan membaik serta sariawan tidak ada lagi
5 Pola tidur membaik, keluhan sulit tidur pasien menurun dan
keluhan sering terjaga tidak ada
6 Defisit pengetahuan meningkat, pertanyaan tentang masalah
yang dihadapi menurun, kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang suatu topik meningkat.
Analisa: Masalah teratasi
Planning: Rencana tindakan dihentikan
9. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
10 Kepustakaan Efiaty Arsyad S. Dr,Sp.THT , 2000, Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga hidung Tenggorokan , Balai Penerbit FKUI , Jakarta
Tim Prokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
Tim Prokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
Tim Prokja SLKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan
Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia

Nama Kelompok: Anggia Faradian & Ardiyanto

Anda mungkin juga menyukai