Anda di halaman 1dari 22

STUDI KASUS PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN PENDEKATAN


PASIEN KELOLAAN DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDOARJO
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

OLEH :

Mochammad Iqbal
NIM : 2101068
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KERTA CENDIKIA
SIDOARJO
2023
LATAR BELAKANG
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia
dan sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit
kardiovaskular. Hipertensi juga disebut sebagai penyakit tidak
menular, karena hipertensi tidak ditularkan dari orang ke orang.
Penyakit tidak menular adalah penyakit kronis yang tidak dapat
ditularkan ke orang lain. Penyakit tidak menular masih menjadi
salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian di
Indonesia saat ini. Hal ini dikarenakan munculnya PTM
(Penyakit Tidak Menular) secara umum disebabkan oleh pola
hidup setiap individu yang kurang memperhatikan kesehatan
Menurut data WHO (2018), di seluruh dunia, sekitar 972 juta
orang atau 26,4% mengidap penyakit hipertensi, angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2021.
Diperkirakan setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat
hipertensi dan komplikasi. 333 juta dari 972 juta pengidap
hipertensi berada di negara maju dan sisanya berada di negara
berkembang salah satunya Indonesia. Pada beberapa kasus,
obesitas sebagai akibat asupan nutrisi yang tidak seimbang dan
kurangnya olahraga dapat meningkatkan risiko terhadap
hipertensi
Penyebab Hipertensi dapat terjadi berkaitan dengan beragam
faktor risiko, baik yang dapat diubah maupun yang tidak dapat
diubah. Faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi antara
lain obesitas, stress, merokok dan aktifitas fisik/olahraga. Di
lain pihak obesitas dapat disebabkan karena mengkonsumsi
makanan berlebihan dan aktivitas fisik/olahraga yang kurang.
Faktor yang tidak dapat diubah meliputi genetik, jenis kelamin
dan umur. Aktifitas fisik juga sangat berpengaruh terhadap
penderita hipertensi
PROMOTIF PREVENTIF

Memberikan pendidikan Memberikan pendidikan


kesehatan meliputi kesehatan mengenai cara-
pengertian, penyebab, tanda cara pencegahan dan
gejala, penatalaksanaan perawatan untuk
medis, komplikasi sehingga meminimalkan terjadinya
dapat mencegah terjadinya komplikasi serta
komplikasi mendapatakan penanganan
yang tepat dan akurat
KURATIF REHABILITATIF
Memberikan tindakan Mengurangi konsumsi
keperawatan sesuai dengan garam yang berlebih, tidak
masalah dan respon pasien merokok atau menghindari
terhadap penyakit yang diderita
dan memberikan pengobatan asap rokok dan
kepada pasien diantaranya mempertahankan berat
Diuretik seperti indapamide, badan ideal yaitu
Antagonis kalsium seperti
Amlodipine
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui penerapan Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah pada penderita Hipertensi dengan
pasien kelolaan dirumah Rumah Sakit RSUD
Sidoarjo.
TUJUAN KHUSUS
1. Melaksanakan pengkajian dengan menerapkan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
pada penderita Hipertensi dengan pasien kelolaan di Rumah Sakit Rumah Sakit daerah
Sidoarjo.
2. Merumuskan Diagnosa Keperawatan pada penderita Hipertensi dengan menerapkan
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah pada penderita Hipertensi dengan pasien kelolaan di
Rumah Sakit daerah Sidoarjo.
3. Merencanakan tindakan Keperawatan pada penderita Hipertensi dengan menerapkan
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah pada penderita Hipertensi dengan pasien kelolaan di
Rumah Sakit daerah Sidoarjo.
4. Melaksanakan tindakan Keperawatan pada penderita Hipertensi dengan menerapkan
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah pada penderita Hipertensi dengan pasien kelolaan di
Rumah Sakit daerah Sidoarjo.
5. Mengevaluasi tindakan Keperawatan pada penderita Hipertensi dengan menerapkan
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah pada penderita Hipertensi dengan pasien kelolaan di
Rumah Sakit daerah Sidoarjo.
6. Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan pada penderita Hipertensi dengan
menerapkan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah pada penderita Hipertensi dengan
pasien kelolaan di Rumah Sakit daerah Sidoarjo.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN POST
OP MIOMA UTERI
 ANAMNESA

Mengkaji identitas klien yang meliputi : Nama, Umur ( Lebih sering terjadi pada pasien umur 45
tahun ke atas), jenis kelamin ( sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan), tanggal masuk,
agama, pendidikan, kulturm alamat, tanggal pengkajian, tanggal masuk Rumah Sakit, nomor
registrasi medik, diagnosa medik
 KELUHAN UTAMA

Keluhan utama hipertensi biasanya bermula dari nyeri kepala yang disebabkan oleh peningkatan
tekanan aliran ke otak. dan apapun yang perlu dikaji pada rasa nyeri adalah lokasi nyeri, intensitas
nyeri, waktu, dan durasi serta kualitas nyeri
 RIWAYAT PASIEN HIPERTENSI

Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan sakit pada daerah kepala, pusing mbliyur, mata
berkunang-kunang, tangan terasa kesemutan dan nafsu makan berkurang. Pada sebagian kasus
hipertensi berat pasien merasakan dyspnea dan adanya penggunaan otot bantu nafas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Peningkatan Tekanan
Vaskuler Serebral dan Iskemia
2. Keletihan berhubungan dengan Fisik Tidak Bugar
3. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan Kurang
terpapar informasi
Diagnosis Kepeerawatan (SDKI) Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Nyeri Akut b.d Peningkatan Tujuan : Observasi :
Tekanan Vaskular Serebral dan Setelah dilakukan intervensi 1. Identifikasi karakteristik nyeri
Iskemia Keperawatan selama 1x24 jam 2. identifikasi riwayat alergi obat
maka diharapkan tingkat nyeri 3. identifikasi kesesuaian jenis
Menurun dengan analgesik
Kriteria Hasil : 4. monitor efektivitas analgesik
1. Keluhan Nyeri Menurun Terapeutik :
2. Meringis Menurun 1. Diskusikan jenis analgesik yang
3. Sikap Protektif Menurun disukai untuk mencapai analgesik
4. Gelisah Menurun yang optimal
2. Pertimbangkan penggunaan
5. Kesulitan Tidur Menurun
infuskontinu,atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar dalam serum
3. dokumentasikan respon terhadap
efek yang tidak diinginkan’
Edukasi :
1. Jelaskan efek terapi dan efek
samping
obat
Kolaborasi :
1. Kolaborasikan pemberian obat
analgesik
Diagnosis Kepeerawatan (SDKI) Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Keletihan b.d Fisik Tidak Bugar Tujuan : Observasi :
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
Setelah dilakukan tindakan yang mengakibatkan kelelahan
intervensi keperawatan selama 2. Monitor pola dan jam tidur
1x24 jam maka diharapkan tingkat 3. Monitor kelelahan fisk dan emosional
keletihan membaik dengan 4. Monitor lokasi dan
Kriteria hasil : Ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
1. Verbilasi kepulihan energi Terapeutik :
meningkat 1. Sediakan lingkungan nyaman dan
2. Tenaga meningkat rendah stimulus
3. kemampuan melakukan aktifitas 2. Lakukan latihan rentang gerak
rutin meningkat pasif/aktif
3. Berikan aktifitas distraksi yang
4. Vebalisasi lelah menurun menenangkan
5. Lesu Menurun 4. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda Dan gejala kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli Gizi tentang
cara Meningkatkan asupan makanan
Diagnosis Kepeerawatan (SDKI) Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Defisit Pengetahuan b.d Kurang Tujuan Observasi :
Terpapar Informasi Setelah dilakukan tindakan intervensi 1. Identifikasi kesiapan dan
Keperawatan selama 1 x 24 jam maka kemampuan menerima informasi
diharapkan Tingkat Pengetahuan 2. Identifikasi faktor-faktor yang
meninkat dengan dapat
Kriteria Hasil : meningkatkan dan menurunkan
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat motivasi perilaku hidup bersih dan
2. Verbalisasi minat dalam belajar sehat
meningkat Terapeutik :
3. Kemampuan menjelaskan 1. Sediakan jadwal materi dan media
pengetahuan tentang suatu topik pendidikan kesehatan
meningkat 2. jadwalkan pendidikan Kesehatan
4.Kemampuan menggambarkan sesuai kesepakatan
pengalaman sebelumnya yang sesuai 3. Berikan kesempatan untuk
dengan topik meningkat bertanya
5. Perilaku sesuai dengan Edukasi :
pengetahuan meningkat 1. Jelaskan faktor risiko yang dapat
6. Pertanyaan tentang masalah yang mempengaruhi kesehatan
dihadapi menurun 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
7. Persepsi yang keliru terhadap sehat
masalah menurun 3. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
KERANGKA KONSEPTUAL

Masalah Keperawatan pada


 Pasien Dengan Pasien Teratasi
Hipertensi Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah yang Komprehensif,
Pengkajian Keperawatan,
Diagnose Keperawatan,
Intervensi Keperawatan,
Implementasi Keperawatan,
Evaluasi Keperawatan
1. Nyeri Akut
2. Keletihan
3. Defisit
Pengetahuan

Membutuhkan Perawatan
PATHWAY Umur, Jenis Kelamin,
Gaya Hidup, Pola Makan,
Genetik

Hipertensi

Kerusakan Vaskuer Perubahan


Pembuluh Darah Situasi

Kurang Informasi
Perubahan Struktur

Penyumbatan Pembuluh MK : Defisit


Darah Pengetahuan

Gangguan Sirkulasi
Vasokontriksi

Otak Pembuluh Darah

Resistensi
Pembuluh Darah Sistemik
Meningkat

MK : Nyeri Vasokontriksi
Akut
MK : Intoleransi
Fisik tidak Afterload Meningkat Fatique
MK : Keletihan Kurang Tidur Aktivitas
Bugar
POPULASI, SAMPEL, SAMPLING

POPULASI
SAMPEL
SAMPLING
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas Sampel adalah suatu bagian yang
Teknik Sampling adalah suatu
objek / subjek yang mempunyai dimiliki suatu wilayah atau
proses memilah sampel yang
kuantitas dan karakteristik kelompok yang mewakili
dipilih dengan cara yang tepat
tertentu yang ditetapkan oleh populasi yang dianalisa peneliti.
serta teknik yang tepat untuk
peneliti untuk dipelajari dan pada penelitian ini sampel
penelitian. Pada penelitian ini
kemudian ditarik kesimpulannya. penelitian adalah satu orang
menggunakan teknik accidental
Pada penelitian ini populasi penderita hipertensi yang ada di
sampling.
penelitiannya adalah pasien RSUD Sidoarjo.
hipertensi yang ada di RSUD
Sidoarjo.
METODE PENGUMPULAN
DATA
Pemeriksaan di bagi 2 :

• Pemeriksaan Fisik adalah


Observasi
pemeriksaan tubuh yang bisa
dilihat dan diukur untuk
Wawancara Observasi adalah suatu
menentukan adanya kelainan
pengumpulan data untuk
sistem organ dengan cara
Wawancara adalah dua orang mengamati perilaku manusia
inspeksi, palpasi, perkusi dan
yang saling berkomunikasi serta gejala-gejala yang muncul
auskultasi
melalui tanya jawab sehingga pada seorang tidak terkait hanya
• Pemeriksaan Penunjang
dapat di aplikasikan topik yang pada orang tetapi juga objek
adalah pemeriksaan medis
sedang dibahas yang lain memiliki ciri khusus
yang diperlukan untuk
serta menemukan fakta-fakta
memperkuat hasil
dilapangan
pemeriksaan fisik meliputi
terapeutik diagnostik
laboratorium dan lain-lain
SUMBER DATA

Data Primer Data Sekunder


Instrumen Penelitian
Data Primer adalah sumber data Data Sekunder adalah sumber
yang berasal dari penelitian data penelitian yang berasal dari
Instrumen Penelitian adalah
langsung . Pengumpulan data orang kedua atau keluarga
suatu alat yang digunakan untuk
primer pada studi kasus ini langsung atau dokumen . Data
mengukur dan mengumpulkan
dengan cara melakukan sekunder yang digunakan pada
data berupa angket soal tes
wawancara dan observasi pada studi kasus ini meliputi dokumen
lembaran observasi dan lain-lain
pasien kelolaan dengan rekam medis pasien dan artikel
Hipertensi di RSUD Sidoarjo terkait data pendukung lainnya
PENGELOLAAN DATA
Editing Analisa/ Sintesis Data

Editing adalah suatu kegiatan penelitian yang Analisa atau sintesis adalah suatu kegiatan
kembali meneliti ulang data-data yang sudah menyelesaikan masalah menjadi unit terkecil
terkumpul yang memenuhi kriteria inklusi
penelitian sehingga dapat dipersiapkan pada
tahap selanjutnya
ETIKA PENELITIAN
Persetujuan (Informed Consent) Tanpa Nama (Anonimity)

Informed Consent adalah suatu pernyataan pasien Anonymity adalah suatu kegiatan yang bertujuan
yang sah mewakili persetujuan rencana tindakan untuk menjaga kerahasiaan pasien meliputi
yang diajukan oleh dokter tanpa unsur paksaan mencantumkan nama dengan inisial memberi
kode pada data pasien
Kerahasiaan (Confidentiality) Ethical Clearence

Confidentially adalah suatu kegiatan yang Ethical Clearence adalah suatu kegiatan yang
bertujuan untuk melindung i data pasien dengan diperlukan untuk melindungi harkat dan martabat
hanya melaporkan data penunjang penelitian manusia serta menghormati prinspi dan tidak
selebihnya dijamin kerahasiannya merugikan orang lain
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai