Anda di halaman 1dari 13

KONSEP & ASKEP

CA TYROID
Oleh : Aulia Septiayu _210201038
Keperawatan 2A2
DEFINISI

Kanker tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid


yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler,
anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang
menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering
menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam
kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat
jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan.
Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan
menyerap yodium dan membatasi kemampuan
menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang
menghasilkan cukup banyak hormon tiroid
sehingga teriadi hipertiroidisme
ETIOLOGI

Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan


khususnya untuk terjadi well differentiated (papiler dan
folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk
jenis meduler adalah factor genetic.Belum diketahui suatu
karsinoma yang berperan untuk kanker anaplastik dan
meduler.
Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari
perubahan kanker tiroid berdiferensia baik (papiler dan
folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali
lebih besar.Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi
kanker tiroid. Banyak kasus kanker pada anak-anak
sebelumnya mendapat radiasi pada kepala dan leher karena
penyakit lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5-25
tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun. Stimulasi TSH yang lama
juga merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid.
Faktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang
menderita kanker tiroid dan gondok menahun.
Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan Laboratorium > Membedakan tumor jinak dan ganas tiroid
2.Pemeriksaan Radialogis>
a.Foto X-Ray
b.Ultrasound
c.Computerized Tomografi
d.Scinitisgrafi
3.Biopsi Aspirasi
1. Skin test : menggunakan radio isotope
2. Lab : pemeriksaan T3& T.
3. Kadar kalsitonin
4. USG : menentukan kadar nodul padat, keras, dan kistis
5. MRI
6. Pemeriksaan fungsi tiroid
7. Pemeriksaan potongan beku : untuk membedakan tumor ganas atau jinak sebelum dilakukan pembedahaan.
8. SGOT & SGPT
9. Foto X-Ray
10. Ultrasound
11. CT-Scan : melihat perluasan tumor
12. Biopsy aspirasi
13. Pemeriksaan sidik tiroid
PATOFISIOLOGI

•Neoplasma tiroid sering timbul sebagai pembesaran tiroid yang


diskret. Kadang-kadang mirip goiter noduler jinak.

•Karsinoma tiroid biasanya kurang menangkap yodium radioaktif


dibandingkan kelenjar tiroid normal yang terdapat disekelilingnya.

•Tehnik yang lain adalah dengan echografi tiroiduntuk


membedakan dengan cermat massa padat dan massa kistik

•Kaisinoma tiroid biasanya padat, sedangkan massa kistik


biasanya merupakan kista jinak.Karsinoma tiroid harus dicurigai
berdasarkan tanda klinis jika hanya ada satu nodul yang teraba,
keras, tidak dapat digerakkan pada dasarya dan berhubungan
dengan limfadenopati satelit.

•Kanker Tiroid secara klinis dapat dibedakan menjadi suatu


kelompok besar neoplasma berdiferensiasi
KLASIFIKASI
Klasifikasi Karsinoma Tiroid menurut WHO:
1.Tumor epitel maligna :
*Karsinoma folikulare
*Karsinoma papilare
*Campuran karsinoma folikulare-papilare
*Karsinoma anaplastik ( undifferentiated)
*Karsinoma sel skuamosa
*Karsinoma Tiroid medulare

2. Tumor non-epitel maligna:


*Fibrosarkoma

3. Iumor maligna :
*Sarkoma
*limfoma maligna
*Haemangiothelioma maligna
*Teratoma maligna

4. Tumor sekunder dan unclassitied tumors


Penatalaksanaan

1.Therapi Radiasi (Chemotherapi)


2. Operasi: Pengangkatan Kelenjar tiroid baik sebagian (Tiroidectomi Partial), maupun seluruhnya(Tiroidectomi Total)
A.Penatalaksanaan Pre Operasi:
1) Inform Concern (Surat persetujuan operasi) yang telah ditandatangani ole penderita atau penanggung jawab penderita
2) Keadaan umum meliputi semua system tubuh terutama system respiratori dan cardiovascular
3) Hasil pemeriksaan / data penunjang serta hasil biopsy jaringan jika ada
4) Persiapan mental dengan suport mental dan pendidikan kesehatan tentang jalannya operasi oleh perawat dan support mental oleh rohaniawan
5) Konsul Anestesi untuk kesiapan pembiusan
B.Penatalaksanaan Intra Operasi:
Peran perawat hanya membantu kelancaran jalannya operasi karena tanggung jawab sepenuhnya dipegang oleh Dokter Operator dan Dokter
Anesthesi.
C.Penatalaksanaan Post Operasi (di ruang sadar):
6) Observasi tanda-tanda vital pasien (GCS) dan jaga tetap stabil
7) Observasi adanya perdarahan serta komplikasi post operasi
8) Dekatkan peralatan Emergency Kit atau paling tidak mudah dijangkau apabila sewaktu-waktu dibutuhkan atau terjadi hal-hal yang tidak
dinginkan.
Komplikasi
Komplikasi yang sering muncul adalah pada
tiroidektomi yang meliputi:
1. Perdarahan
2. Masalah terbukanya vena besar atau vena
tiroidea superior dan menyebabkan
embolisme udara.
3. Trauma pada nervus laringeus rekurens.
4. Sepsis yang melas re mediastinum.
5. Hipotiroidisme pasca bedah.
6. Hipokalsemi karena terangkatya kelenjer
paratiroid pada sat pembedahan.
ASKEP CA TYROID

Pengkajian
1.Identitas Pasien
2.Keluhan Utama : Pasien mengeluh karena terdapat pembesaran pada leher dan juga mengalami nyeri yang
dirasakan oleh pasien, sehingga mengalami kesulitan untuk menelan dan bernafas.
3.Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengatakan ada pembengkakan di leher
4.Riwayat penyakit dahulu : Kaji apakah pasien mengkonsumsi yodium yang berlebih atau sebaliknya
5.Riwayat penyakit keluarga : Kaji apakah keluarga pasien pernah menderita penyakit ca tyroid sebelumnya
6.Pemeriksaan fisik :•Pemeriksaan Keadaan Umum•TTV: Td,Nadi,RR,Suhu
Pemeriksaaan Leher
• Inspeksi: ada massa, benjolan, lesi
• Palpasi: Palpasi anterior approach dan Palpasi posterior approach
• Auskultasi: mendengarkan adakah bruit di sekitar tiroid
Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan

No Disgnosa Tujuan dan Intervensi Kep


kep kriteria Hasil
1. Nyeri Setelah dilakukan 1.Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi, kualitas,intesitas nyeri
kronis Bd tindakan 2.Identifikasi skala nyeri
kondisi keperawatan dalam 3.Identifikasi respon nyeri non verbal
muskuloske waktu1 x 24 4.Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
letal jam,masalah nyeri 5.Monitor efek samping penggunaan analgetik
kronis teratasi 6.Ajarkan teknik nonfarmakologis
dengan kritria hasil 7.Kolaborasi pemberian analgetik
:
1.Keluhan nyeri
menurun
2.Meringis
menurun
3.Sikap protektif
menurun
4.Gelisah menurun
5.Kesulitan tidur
menurun
6.Frekuensi nadi
membaik.
Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan

No Diagnosa kep Tujuan dan kriteria Intervensi kep


hasil
2 Defisit perawatan diri Bd Gangguan Setelah melakukan 1.Identifikasi diet
muskuloskeletal tindakan keperawatan yang dianjurkan
dalam waktu 1x24 jam 2.Monitor kemampuan
Defisit perawatan menelan
diri teratasi dengan 3.Monitor status
kriteria hasil : hidrasi pasien
1.Kemampuan makan 4.Kolaborasi
meningkat pemberian obat
2.Mempertahankan analgetik
kebersihan diri
meningkat
3.Mempertahankan
kebersihan mulut
Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Keperawatan
keperawatan kriteria hasil
3. Gangguan rasa aman Setelah melakukan 1.Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,
dan nyaman Bd tindakan kualitas,intesitas nyeri
Kondisi penyakit keperawatan 2.Identifikasi skala nyeri
dalam waktu 1x24 3.Identifikasi respon nyeri non verbal
jam Gangguan 4.Identifikasi factor yang memperberat dan
rasa aman dan memperingan nyeri
nyaman teratasi 5.Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
dengan kriteria 6.Monitor efek samping penggunaan analgetik
hasil: 7.Ajarkan teknik nonfarmakologis
1.Keluhan tidak 8.Kolaborasi pemberian analgetik
nyaman menurun
2.Gelisah menurun
3.Keluhan sulit
tidur menurun
4.Merintih
menurun
5.Pola tidur
membaik
SEKIAN,TERIMAKASIH.
S

Anda mungkin juga menyukai