Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
NAMA : SYAHDAN
P20002060
A. DEFINISI
Ekstravasasi menggambarkan proses bocornya zat yang diinjeksikan ke
dalam pembuluh darah ke jaringan sekitarnya. Hal ini umumnya disebabkan
oleh injeksi agen sitoktosik ke jaringan sekitarnya atau secara sekunder akibat
kebocoran pembuluh darah yang terlibat [ CITATION Nur19 \l 1033 ].
Ekstravasasi merupakan problem yang bisa muncul pada pasien kanker
yang mendapat kemoterapi, dapat menimbulkan rasa sakit (pain), ulkus,
nekrosis, dan kemungkinan besar bisa menimbulkan kecacatan permanen.
Dengan teknik praktis yang baik pada pemberian intravenous ataupun obat,
kejadiannya dapat dihindari sehingga tidak akan menimbulkan risiko
ekstravasasi (Markwick A, 2002).
Ekstravasasi adalah kebocoran obat atau cairan ke jaringan subkutaneous
dari vena atau jaringan vaskular, terutama merusak jaringan dan nekrosis kulit.
Insidens ekstravasasi berkisar antara 0,5%-6% pada pasien yang mendapat
kemoterapi perifer (Hasting C, 2002).
B. ETIOFATOLOGI
Kerusakan jaringan terkait dengan ekstravasasi terjadi oleh berbagai
mekanisme : (Edwars AS & LL, 2010).
1. Beberapa kemoterapi yang mengikat asam nukleat dalam DNA, seperti
anthracycline, pada awalnya diserap secara lokal dan menyebabkan
kematian sel secara langsung. Setelah endositolisis, kematian tambahan
seL sekelilingnya dapat terjadi oleh pelepasan obat dari sel mati yang
berdekatan. Sifat berulang dari proses ini mengganggu penyembuhan dan
dapat menyebabkan cedera jaringan yang progresif dan kronis.
2. Obat-obatan yang tidak mengikat DNA, seperti vinca alcaloid atau
epipodophylotoxin, dapat mengalami metabolisme dan pembersihan
sehingga mengurangi derajat cedera jaringan, sehingga lebih mudah
dinetralkan.
C. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis ekstravasasi berupa :
1. Nyeri
2. Edema
3. Eritema
4. Indurasi yang kemudian berkembang menjadi ulkus dan eschar hitam dan
kerusakan jaringan yang mendasarinya.
E. GEJALA EKSTRAVASASI
1. Gejala ekstravasasi segera
Mengeluh rasa terbakar, perubahan pada kulit menjadi merah muda atau
merah menyala
2. Gejala ekstravasasi setelah beberapa minggu
Perubahan kulit makin nyata, terjadi pengerasan, rasa panas makin
meningkat
3. Gejala ekstravasasi setelah beberapa minggu berikutnya
Luka nekrotik kadang sampai perlu pembedahan, ulkus yang melebar.
4. Kemungkinan kerusakan permanen
Komplikai jangka panjang akibat dari penebalan jaringan nekrotik
merusak struktur persyarafan dan pembuluh darah.
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila terjadi ekstravasasi, data mengenai waktu, jalur infus, lokasi dan
jumlah percobaan penusukan vena, obat yang diberikan, jumlah obat yang
masuk, teknik, gambaran lokasi injeksi, dan tindakan yang dilakukan harus
dicatat. Bila memungkinkan, foto dari lesi juga didata (Ener RA, et all. 2004).
Pengobatan ditentukan dari ekstravasasi, banyaknya cairan yang terpapar,
dan ketersediaan antidot yang spesifik. Pada semua kasus yang terpapar, tahap
pertama harus segera dihentikan pemberian cairan intravena dan memakai
pengikat/tourniquet untuk konstriksi (Una Cidon A. et all, 2011).
G. PENANGANAN
1. Stop infus kanul jangan dicabut
2. Aspirasi darah dari kanul
3. Aspirasi jaringan subcutan apabila memungkinkan
4. Beri antidote sesuai obat sitostatika secara iv
5. Cabut canul
6. Hindari perabaan pada area ekstravasasi
7. Lakukan pemotretan untuk dokumentasi
8. Berikan kompres dingin, kecuali vincristin kompres hangat
9. Istirahatkan ekstremitas dan tinggikan selama 48 jam
10. Observasi secara teratur terhadap rasa nyeri, bengkak, kemerahan, keras
atau nekrosis
11. Beri terapi anti nyeri
12. Lakukan dokumentasi : tgl, waktu, jenis vena, ukuran kateter, berapa kali
penusukan, urutan pemberian obat, jumlah, keluhan pasien, tindakan yang
dilakukan, keadaan area ekstravasasi , lapor dokter, nama jelas.
H. PEccNGKAJIAN
1. Pengkajian
Nyeri
Pasien mengeluh nyeri sekali atau rasa terbakar
Kemerahan
Disekitar area penusukan, tidak selalu ada pada awal
Luka
Terjadi setelah beberapa minggu
Bengkak, terjadi segera
“ Blood return “ tidak ada
Perubahan kwalitas tetesan infus
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d Proses Infeksi
J. NURSING CARE PLANS