Anda di halaman 1dari 13

KISTA

OVARIUM
Disusun Oleh:
Annisa Khairur Rosiqin (19037140006)
Cici Riskiana (19037140012)
Eka Nur Ayu A (19037140015)
M.Sogita Nurijas A.A (19037140031)
Muslihotin Hofifah (19037140059)
Siti Nur Haritsah (19037140053)
Tri sukma Endayani (19037140059)
PENGERTIA
N
KISTA Kista ovarium adalah suatu
OVARIUM penyakit ganguan organ
reproduksi wanita. Kista ovarium
merupakan salah satu tumor jinak
ginekologi yang paling sering
dijumpai pada wanita dimasa
reproduksinya. Kista banyak
terjadi pada wanita usia subur
atau usia reproduksi
ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS
Berdasarkan (Mansjoer, 2002), gejala-
Berdasarkan Smelzer & Bare,
gejala berikut mungkin muncul bila anda
penyebab dari kista belum mempunyai kista ovarium:
diketahui secara pasti,
1. Perut terasa penuh, berat, kembung
kemungkinan terbentuknya kista
akibat gangguan pembentukan 2. Tekanan pada dubur dan kandung
kemih (sulit buang air kecil)
hormon dihipotalamus, hipofisis
atau di indung telur sendiri 3. Haid tidak teratur
(ketidakseimbangan hormon) 4. Nyeri mendadak dibagian perut
Kista folikuler dapat timbul akibat bawah
hipersekresi dari FSH dan LH 5. Nyeri pinggul ketika menstruasi
yang gagal mengalami involusi 6. Menstruasi nyang datang terlambat
atau mereabsorbsi cairan. disertai dengan nyeri
PATOF
ISIOLO
GI Berdasarkan Smeltzer & Bare menyatakan
bahwa fungsi ovarium yang normal tergantung pada
sejumlah hormon, dan kegagalan salah satu
pembentukan hormon dapat mempengaruhi fungsi
ovarium tersebut. Ovarium tidak akan berfungsi
secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan
hormon hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi
ovarium yang abnormal dapat menyebabkan
penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak
sempurna didalam ovarium. Folikel tersebut gagal
mengalami pematangan, gagal berinvolusi, gagal
mereabsorbsi cairan dan gagal melepaskan sel telur,
sehingga menyebabkan folikel tersebut menjadi
kista. Setiap hari ovarium normal akan membentuk
beberapa kista kecil yang disebut folikel de graff.
PATHWAY
PEMERIKSAAN FAKTOR RESIKO
PENUNJANG KISTA OVARIUM

Berdasarkan (Winkjosastro, 2005) 1. Usia Umumnya


bahwa pemeriksaan penunjang yang dapat 2. Status menopause
dilakukan pada klien dengan kista ovarium 3. Pengobatan infertilitas
sebagai berikut: 4. Kehamilan
1. Laparaskopi 5. Hipotiroid
2. Ultrasonografi
6. Merokok
3. Foto Rontgen
7. Konsumsi alkohol
4. Pap smear
8. Obesitas
PENATALAKSANAA KOMPLIKASI
Berdasarkan Winkjosastro bahwa
N
Jika menghadapi kista ovarium yang tidak
beberapa ahli mencurigai kista ovarium
memberikan gejala dan kista ovarium
bertanggung jawab atas terjadinya kanker
berdiameter tidak lebih dari 5 cm,
kemungkinan besar kista tersebut merupakan
ovarium pada wanita diatas 40 tahun.

kista ovarium non neoplastik yang akan Mekanisme terjadinya kanker masih
secara spontan mengalami pengecilan dan belum jelas namun dianjurkan pada
menghilang, sehingga diperlukan penanganan wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk
dengan cara menunggu selama 2 hingga 3 melakukan skrining atau deteksi dini
bulan dan melakukan pemeriksaan
terhadap kemungkinan terjadinya kanker
ginekologik berulang.
ovarium.
KONSEP ASUHAN Lanjutan..
KEPERAWATAN f. Kaji terhadap nyeri atau mual
g. Palpasi nadi pedalis secara bilateral
h. Periksa laporan operasi terhadap tipe
1. Pengkajian anestesi yang diberikan dan lamanya
- Data fokus dari status obstetrikus, waktu di bawah anestesi.
meliputi : i. Kaji status psikologis pasien setelah
operasi
a. Menstruasi
b. Riwayat perkawinan 2. Diagnosa Keperawatan
- Pengkajian pasca operasi rutin,
a. Kaji tingkat kesadaran 1) Nyeri akut
b. Ukur tanda-tanda vital 2) Ansietas
c. Auskultasi bunyi nafas 3) Gangguan mobilitas fisik
d. Kaji turgor kulit 4) Gangguan integritas kulit
e. Pengkajian abdomen
3. Intervensi
No Standar Diagnoga Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
Keperawatan Indonesia Indonesia Indonesia
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Nyeri Akut (D.0077) Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
keperawatan selama 2x24 jam Observasi
nyeri berkurang dengan kriteria 1. Identifikasi skala nyeri
hasil: Terapeutik
Tingkat nyeri (L.08066) 2. Berikan teknik nonfarmakologi
• Keluhan nyeri (4) untuk mengurangi rasa nyeri
• Meringis (5) Edukasi
• Gelisah (5) 3. Jelaskan penyebab nyeri
• Muntah (5) Kolaborasi
• Mual (5) 4. Kolaborasi pemberian analgetik
jika perlu
No Standar Diagnoga Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
Keperawatan Indonesia Indonesia
Indonesia (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
2. Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan tindakan Reduksi relaksasi (I.09314)
keperawatan selama 2x24 jam Observasi
kecemasan menurun dengan 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
kriteria hasil: berubah
Tingkat ansietas (L.09093) Terapeutik
2. Temani pasien untuk mengurangi
• Perilaku gelisah (5) kecemasan
• Perilaku tegang (5) Edukasi
• Keluhan pusing (5) 3. Anjurkan keluarga untuk tetap
• Pucat (5) bersama pasien
Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas jika perlu
No Standar Diagnoga Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
Keperawatan Indonesia Indonesia
Indonesia (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
3. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Dukungan mobilisasi (I.05173)
fisik (D.0054) keperawatan selama 2x24 jam Observasi
gangguan hambatan fisik dapat 1. Identifikasi toleransi fisik
teratasi dengan kriteria hasil: melakukan pergerakan
Mobilitas fisik (L.05042) Terapeutik
2. Fasilitasi aktivitas mobilisasi
• Pergerakan ekstremitas (4) dengan alat bantu
• Kekuatan otot (4) Edukasi
• Rentang gerak (ROM) (4) 3. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
4. Anjurkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan
No Standar Diagnoga Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
Keperawatan Indonesia Indonesia
Indonesia (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
4. Gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan integritas kulit (I.11353)
jaringan (D.0129) keperawatan selama 2x24 jam Observasi
integritas jaringan baik dengan 1. Identifikasi penyebab gangguan
kriteria hasil: integritas kulit
Integritas kulit dan jaringan Terapeutik
(L.14125) 2. Bersihkan perineal dengan air
• Kerusakan jaringan (5) hangat
• Kerusakan lapisan kulit (5) Edukasi
• Perdarahan (5) 3. Anjurkan menggunakan
• Hematoma (5) pelembab
• Jaringan parut (5) 4. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai