Anda di halaman 1dari 16

Nama kelompok 10

1. Febri Halimah Lutfiah (202201062)


2. Ilma Dina Sakina (202201065)
3. Pasa Putri Marsalanda (202201075)
4. Rosyid Robin Muzakki (202201045)
APA ITU HEMOROID?

Hemoroid yang lebih di kenal dengan


ambeien atau wasir ialah pembengkakan
pembuluh darah vena di sekitar anus karena
kebiasaan mengejan terlalu keras saat BAB
dan sering kali disertai darah karena terluka.
Hemoroid di bedakan menjadi 2 yaitu
hemoroid internal dan hemoroid eksternal.
ETIOLOGI
Hemoroid disebabkan oleh konsumsi rendah serat dan
sembelit. Konstipasi kronis dan feses yang keras dapat
mengakibatkan degenerasi jaringan pendukung di saluran
anus dan pergeseran dari bantalan anal kanal. Hemoroid ini
timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan
aliran balik dari vena hemoroidalis.
Manifestasi Klinis
1. Gangguan pada anus (nyeri, konstipasi, perdarahan)

2. Terjadi anemia bila hemoroid mengalami perdarahan kronis.

3. Terdapat bekuan darah pada saat gerak dapat menyebabkan infeksi dan nyeri.

4. Perdarahan anus waktu bergerak berupa darah merah segar yang menetes
tanpa rasa nyeri.

5. Perasaan tidak nyaman (duduk terlalu lama dan tidak kuat berjalan lama).
Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi dan rektaltouche.


2. Pemeriksaan dengan anoskopi atau rectoscopy
3. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
4. Rontgen (colon inloop) atau kolonoskopi
5. Pemeriksaan darah, urin, feses sebagai
pemeriksaan penunjang
Pencegahan
Pencegahan hemoroid dapat dilakukan dengan cara
meminum air putih yang cukup,mengkonsumsi
sayuran dan buah-buahan agar feses tidak keras. dan
banyak melakukan olahraga seperti jalan kaki, tidak
duduk terlalu lama dan tidak berdiri terlalu lama.
KOMPLIKASI
1.Terjadi trombosis:
Karena hemoroid keluar sehinga lama - lama darah akan membeku dan
terjadi trombosis.
2.Peradangan :
Kalau terjadi lecet karena tekanan vena hemoroid dapat terjadi infeksi dan
meradang karena disana banyak kotoran yang ada kumannya.
3.Terjadinya perdarahan:
Pada derajat satu darah keluar menetes dan memancar. Perdarahan akut pada
umumnya jarang, hanya terjadi apabila yang pecah adalah pembuluh darah
besar.
DAMPAK MASALAH
1. Sembelit berkepanjangan akibat kekurangan asupan serat dari makanan.
2. Diare berkepanjangan.
3. Obesitas atau kelebihan berat badan.
4. Apabila usia semakin tua jaringan penopang tubuhnya semakin lemah.
kondisi ini bisa meningkatkan resiko hemoroid.
5. Hamil juga dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah pada daerah
panggul.
6. Terlalu sering duduk dalam waktu yang lama.
7. Sering mengangkat beban berat.
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN PADA
PASIEN HEMOROID
A. Pengkajian Keperawatan
• Identitas pasien
Meliputi : Nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, alamat, agama, status
perkawinan, no. register, tanggal MRS, diagnosa keperawatan.
a. Umur.
Pada penderita hemoroid sering dijumpai 35% penduduk yang berusia sekitar 45-65
tahun.laki-laki maupun perempuan bisa mengalami hemoroid.
b. Keluhan utama
Pada pasien post operasi hemoroid mengeluh nyeri pada anus akibat sesudah operasi.
c. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit diare kronik, konstipasi kronik, pembesaran prostat dan
sebelumnya pernah memiliki riwayat penyakit hemoroid.
RIWAYAT KESEHATAN
• Keluhan utama.
• Riwayat penyakit sekarang.
• Riwayat penyakit dahulu.
• Riwayat penyakit keluarga.
• pemeriksaan fisik (head to toe & TTV)
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Konstipasi berhubungan dengan mengabaikan dorongan
untuk defekasi akibat nyeri selama eliminasi.

• Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.

• Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status


kesehatan.
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
1. Konstipasi Tujuan : 1. Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis.
Setelah dilakukan tindakan asupan serat tidak adekuat, asupan cairan
keperawatan selama 3x24 jam pasien tidak adekuat, aganglionik, kelemahan otot
dapat mengurangi risiko mengalami abdomen, aktivitas fisik kurang).
kesulitan dan penegeluaran feses tidak
lengkap. 2. Monitor tanda dan gejala konstipasi
(mis. defekasi kurang 2 kali seminggu,
Kriteria Hasil : defekasi lama / sulit, feses keras, peristaltik
1. Kontrol pengeluaran feses meningkat menurun).
2. Keluhan defekasi lama dan sulit
menurun 3. Identifikasi penggunaan obatobatan
3. Mengejan saat defekasi menurun yang menyebabkan konstipasi.
4. Distensi abdomen menurun
5. Teraba massa pada rektal menurun 4. Anjurkan minum air putih sesuai dengan
kebutuhan (1500-2000 mL/hari)
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
2. Nyeri Akut Tujuan : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
Setelah dilakukan tindakan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
keperawatan selama 3x24 jam pasien nyeri
dapat mengontrol nyeri.
2. Identifikasi skala nyeri
Kriteria Hasil :
1. Keluhan nyeri menurun 3. Identifikasi respon nyeri non
2. Meringis menurun verbal
3. Sikap protektif menurun
4. Gelisah menurun 4. Kontrol lingkungan yang
5. Kesulitan tidur menurun memperberat rasa nyeri (mis.suhu
6. Menarik diri menurun ruangan, pencahayaan, kebisingan)
7. Berfokus pada diri sendiri menurun
8. Diaforesis menurun 5. Fasilitasi istirahat dan tidur
mengganggu tidur.
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
3. Intoleransi Tujuan : 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
Aktivitas Setelah dilakukan tindakan yang mengakibatkan kelelahan
keperawatan selama 3x24 jam
pasien dapat beraktivitas secara 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
mandiri baik dengan atau tanpa
bantuan alat. 3. Monitor pola dan jam tidur
Kriteria Hasil : 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
1. Menopang berat badan selama melakukan aktivitas
meningkat
2. Berjalan dengan langkah yang 5. Sediakan lingkungan nyaman dan
efektif meningkat rendah stimulus
3. Berjalan dengan langkah pelan
meningkat 6. Lakukan latihan rentang gerak pasif
dan/atau aktif
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai