– Gastritis Akut, gambaran klinis meliputi: dapat terjadi ulserasi superfisial dan
dapat menimbulkan hemoragi, rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit
kepala, kelesuan, mual, dan anoreksia, disertai muntah dan cegukan. Beberapa
pasien menunjukkan asimptomatik. Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan
yang mengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus. Pasien
biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu mungkin akan hilang
selama 2 sampai 3 hari.
– Gastritis Kronis Pasien dengan Gastritis tipe A secara khusus asimtomatik kecuali
untuk gejala defisiensi vitamin B12 . pada gastritis tipe B, pasien mengeluh
anoreksia ( nafsu makan menurun ), nyeri ulu hati setelah makan, kembung, rasa
asam di mulut, atau mual dan muntah. (Hadi.H, 2017)
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TES DARAH
Pemeriksaan feces
Rontgen
Endoskopi
Histopatologi.
Laboraturium
Penatalaksanaan
Gastritis
Berikut beberapa cara mengatasi gastritis menurut (Wilson, 2002) :
– Menghindari keadaan perut kosong, karena jika perut kosong maka akan menyebabkan
asam lambung naik.
– Mengatur jadwal makan dengan porsi makan yang kecil dan juga ringan dan jangan
makan dengan porsi yang lebih sering.
– Makanlah makanan yang teksturnya lunak dan bisa dengan mudah dicerna oleh tubuh.
– Menghindari stres.
– Hindarilah jenis makanan atau minuman yang mengandung alkohol, gas, dan juga
kafein.
KOMPLIKASI
1 Nyeri berhubungan dengan iritasi Setelah di lakukan tindakan Pain menegent 1. Mengidentifikasi nyeri untuk
pada mukosa lambung kepeawatan selama... jam 1.Observasi tingkat nyeri klien secara komperhensif melakukan intervensi.
diharapakan nyeri berkurang atau baik meliputi frekuensi, lokasi, intensitas, reaksi. 2. mengetahui perkembangan kondisi
hilang dengan kriteria hasil : 2.Observasi tanda- tanda vital klien.
Klien mengatakan rasa nyeri 3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam 3. mengurangi rasa nyeri yang di
berkurang atau hilang 4. Edukasi keluarga untuk terlibat dalam asuhan rasakan.
Tekanan darah 90/60-140/90 mmHg keperawatan 4. membantu menjaga klien dan
Nadi 60- 100x/menit 5. Jelaskan sebab - sebab nyeri kepada klien mengambil keputusan.
Respirasi 16- 24x/menit 6.Kolaborasi pemberian analgesik 5. memberikan informasi kepada klien
Nyeri ringan tentang nyeri yang di rasakan
Wajah klien tidak meringis menahan 6. Membantu mengurangi nyeri yang
sakit di rasakan
2 Resiko kekurangan volume cairan Setelah di lakukan tindakan 1. Awasi masukan dan haluaran, karakter dan 1. Memberikan informasi tentang
berhubungan dengan mual dan muntah. kepeawatan selama 1x24 jam frekuensi muntah. keseimbangan cairan.
diharapakan klien dapat menunjukkan 2. Kaji tandatanda vital. 2. Menunjukkan kehilangan cairan
pemasukan elektrolit yang kuat 3. Timbang berat badan tiap hari. berlebihan atau dehidrasi.
dengan kriteria hasil 4. Kolaborasi pemberian antiemetik pada keadaan 3. Indikator cairan status nutrisi.
1. Tidak ada penurunan berat badan akut 4. Mengontrol mual dan muntah pada
2. Tidak ada mual muntah keadaan akut.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji nafsu makan.klien. 1. Mengetahui sejahmana terjadinya
tubuh berhubungan dengan intake yang kepeawatan selama 1x24 jam perubahan pola makan dan sebagai
tidak adekuat diharapakan klien dapat menunjukkan 2. Kaji hal-hal yang menyebabka n klien malas makan bahan untuk melaksanakan intervensi.
tidak adanya tanda-tanda
ketidakseimbanga n nutrisi kurang dari 3. Anjurkan klien untuk makan porsi sedikit tapi sering. 2. Mendeteksi secara diri dan tepat
kebutuhan dengan kriteria : agar mencari intervensi yang cepat dan
1. Nafsu makan baik tepat untuk penanggulangann ya.
2. Porsi makan dihabiskan 4. Anjurkan dan ajarkan melakukan kebersihan mulut 3. Porsi yang sedikit tapi sering
3. Berat badan normal, sesuai dengan membantu menjaga pemasukan dan
t tinggi badan. rangsangan mual/muntah.
4. Menimbulkan rasa segar,
mengurangi rasa tidak nyaman,