Anda di halaman 1dari 16

PRESENTASE NAMA KELOMPOK :

Emila Ramadhani Hsb 201102022


LAPORAN PENDAHULUAN Sakinah Al Muniroh Nasution 201102020

Kelompok 4B Kiki Andriani 201102021

Khairani ramadhani 201102105

Nauly Annisa Dalimunthe 201102062

Fina Devi Sitorus 201102023

Siti Aisyah Nst 201102041

Nora Anriani 201102063

Indah anggriani 201102104

Ade khairunnisa 201102004

Ribka saktiana Pasaribu 201102040

Irene Winanda Saragih 201102066

Adi Rahmad Ritonga 201102102


GASTRITIS
DEFINISI

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung


yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling
sering terjadi adalah gastritis superfisialis akut dan gastritis atrofik kronis
(Sylvia,2012).
Inflamasi ini mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai
respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut. Berdasarkan pemeriksaan
endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan
iregularitas mukosa (Wibowo,2007).
KLASIFIKASI

 Gastritis Superfisialis / gatritis akut


Merupakan Respon mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal.
Endotoksin bakteri (setelah menelan makanan terkontaminasi), konsumsi
kafein, alkohol dan aspirin merupakan pencetus lokal gastritis superfisialis. -- ---
 Gastritis Atrifik Kronis
ditandai oleh atrofi progresif epitel kelenjar disertai kehilangan sel parietal.
Dinding lambung menjadi tipis, dan mukosa mempunyai permukaan yang rata
(Ida,2016).
ETIOLOGI
Menurut Muttaqin(2011) Penyebab dari gastritis antara lain :
– Obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid / OAINS, sulfonamide, steroid, kokain, agen
kemoterapi, salisilat, dan digitalis bersifat mengiritasi mukosa lambung.
– Minuman beralkohol
– Infeksi bakteri
– Infeksi virus oleh Sitomegalovirus
– Infeksi jamur
– Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal napas, gagal ginjal,
kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks usus- lambung.
– Makanan dan minuman yang bersifat iritan
– Iskemia
– Trauma langsung lambung
MANIFESTASI KLINIS

– Gastritis Akut, gambaran klinis meliputi: dapat terjadi ulserasi superfisial dan
dapat menimbulkan hemoragi, rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit
kepala, kelesuan, mual, dan anoreksia, disertai muntah dan cegukan. Beberapa
pasien menunjukkan asimptomatik. Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan
yang mengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus. Pasien
biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu mungkin akan hilang
selama 2 sampai 3 hari.
– Gastritis Kronis Pasien dengan Gastritis tipe A secara khusus asimtomatik kecuali
untuk gejala defisiensi vitamin B12 . pada gastritis tipe B, pasien mengeluh
anoreksia ( nafsu makan menurun ), nyeri ulu hati setelah makan, kembung, rasa
asam di mulut, atau mual dan muntah. (Hadi.H, 2017)
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 TES DARAH
 Pemeriksaan feces
 Rontgen
 Endoskopi
 Histopatologi.
 Laboraturium
Penatalaksanaan
Gastritis
Berikut beberapa cara mengatasi gastritis menurut (Wilson, 2002) :
– Menghindari keadaan perut kosong, karena jika perut kosong maka akan menyebabkan
asam lambung naik.
– Mengatur jadwal makan dengan porsi makan yang kecil dan juga ringan dan jangan
makan dengan porsi yang lebih sering.
– Makanlah makanan yang teksturnya lunak dan bisa dengan mudah dicerna oleh tubuh.
– Menghindari stres.
– Hindarilah jenis makanan atau minuman yang mengandung alkohol, gas, dan juga
kafein.
KOMPLIKASI

Komplikasi yang sering terjadi pada penderita gastritis antara lain :


Perdarahan saluran cerna bagian atas yang merupakan kedaruratan medis,
kadang-kadang perdarahannya cukup banyak sehingga mengakibatkan kematian.
Terjadi ulkus kalau prosesnya hebat. Pada gastritis kronis, atrofi lambung dapat
menyebabkan gangguan penyerapan terutama pada vitamin B12 selanjutnya
menyebabkan anemia yang secara klinis hampir sama dengan anemia pernisiosa
keduanya dapat di pisahkan dengan pemeriksaan antibodi terhadap faktor intrinsik
(Brunner & Suddart, 2001).
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian

– Data yang berhubungan – Aspek-aspek lain yang berhubungan misalnya


dengan kasus gastritis : pola istirahat, aspek psikososial dan spiritual.
– Riwayat Kesehatan
Biodata Sekarang – Aktivitas/Istirahat
– Identitas klien : nama, jenis Adanya nyeri epigastrium.
kelamin, agama, suku – Sirkulasi
Disertai mual, muntah,
bangsa, dan alamat. anoreksia. – Warna kulit : pucat, sianosis.
– Identitas penanggung : – Riwayat Kesehatan
nama, umur, jenis kelamin, Sebelumnya
– Kelembaban kulit : berkeringat (menunjukkan
suku bangsa, agama status syok, nyeri akut, respon psikologik).
pendidikan, pekerjaan, Alkohol, Makan yang
penghasilan, dan alamat pedas,Obat- – Integritas Ego
serta hubungan keluarga. obatan,Riwayat diabetes
mellitus. – Eliminasi
– Makanan/cairan
– Nyeri/kenyamanan
– Keamanan
Diagnosa

Dengan demikian diagnosa keperawatan yang dapat muncul / timbul adalah:


1. Nyeri berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung..
2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
6. Ansietas (cemas) berhubungan dengan perubahan kesehatan, ancaman
kematian dan nyeri.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1 Nyeri berhubungan dengan iritasi Setelah di lakukan tindakan Pain menegent 1. Mengidentifikasi nyeri untuk
pada mukosa lambung kepeawatan selama... jam 1.Observasi tingkat nyeri klien secara komperhensif melakukan intervensi.
diharapakan nyeri berkurang atau baik meliputi frekuensi, lokasi, intensitas, reaksi. 2. mengetahui perkembangan kondisi
hilang dengan kriteria hasil : 2.Observasi tanda- tanda vital klien.
Klien mengatakan rasa nyeri 3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam 3. mengurangi rasa nyeri yang di
berkurang atau hilang 4. Edukasi keluarga untuk terlibat dalam asuhan rasakan.
Tekanan darah 90/60-140/90 mmHg keperawatan 4. membantu menjaga klien dan
Nadi 60- 100x/menit 5. Jelaskan sebab - sebab nyeri kepada klien mengambil keputusan.
Respirasi 16- 24x/menit 6.Kolaborasi pemberian analgesik 5. memberikan informasi kepada klien
Nyeri ringan tentang nyeri yang di rasakan
Wajah klien tidak meringis menahan 6. Membantu mengurangi nyeri yang
sakit di rasakan

2 Resiko kekurangan volume cairan Setelah di lakukan tindakan 1. Awasi masukan dan haluaran, karakter dan 1. Memberikan informasi tentang
berhubungan dengan mual dan muntah. kepeawatan selama 1x24 jam frekuensi muntah. keseimbangan cairan.
diharapakan klien dapat menunjukkan 2. Kaji tandatanda vital. 2. Menunjukkan kehilangan cairan
pemasukan elektrolit yang kuat 3. Timbang berat badan tiap hari. berlebihan atau dehidrasi.
dengan kriteria hasil 4. Kolaborasi pemberian antiemetik pada keadaan 3. Indikator cairan status nutrisi.
1. Tidak ada penurunan berat badan akut 4. Mengontrol mual dan muntah pada
2. Tidak ada mual muntah keadaan akut.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji nafsu makan.klien. 1. Mengetahui sejahmana terjadinya
tubuh berhubungan dengan intake yang kepeawatan selama 1x24 jam   perubahan pola makan dan sebagai
tidak adekuat diharapakan klien dapat menunjukkan 2. Kaji hal-hal yang menyebabka n klien malas makan bahan untuk melaksanakan intervensi.
tidak adanya tanda-tanda
ketidakseimbanga n nutrisi kurang dari 3. Anjurkan klien untuk makan porsi sedikit tapi sering. 2. Mendeteksi secara diri dan tepat
kebutuhan dengan kriteria : agar mencari intervensi yang cepat dan
1. Nafsu makan baik   tepat untuk penanggulangann ya.
2. Porsi makan dihabiskan 4. Anjurkan dan ajarkan melakukan kebersihan mulut 3. Porsi yang sedikit tapi sering
3. Berat badan normal, sesuai dengan membantu menjaga pemasukan dan
t tinggi badan. rangsangan mual/muntah.
4. Menimbulkan rasa segar,
mengurangi rasa tidak nyaman,

1. Observasi kemampuan klien dalam pemahaman 1. Mengetahui kemampuan pasien


4 Kurang pengetahuan berhubungan dengan Setelah di lakukan tindakan
tentang penyakitnya dalam memenuhi kemampuan
kurangnya informasi kepeerwatan selam …. jam diharapkan   terhadap penyakitnya
   
deficit penegtahuan teratasi dengan
2. Bantu klien dalam memilih diit yang tepat ketika  
kriteria hasil : kembali dirumah 2. Membantu pasien dalam memenuhi
1. Klien dan keluarga mampu   kebutuhan dirinya
   
menyatakan pemahaman tentang 3. Pendidikan kesehatan tentang gastritis erosif  
penyakit, kondisi, prognosis dan    
  3. Memberikan informasi tentang
program pengobatan serta program 4. Libatkan keluarga untuk hidup sehat penyakit yang dialami
 
diit
 
2. Klien dan keluaraga mampu 4. Membantu pasien dalam memenuhi
kebutuhan dirinya
menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan oleh perawat
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai