Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS PROFESI NERS KEPERAWATAN

GERONTIK DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA


TN.S DI RAWABUNTU TAHUN 2021

OLEH :

Gustiara Ayu Pertiwi S.Kep

190510265

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

TANGERANG SELATAN

2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan


penguji/CI lapangan dan penguji akademik
Progam Studi Ners (Profesi) Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang Selatan, April 2021

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan/ CI

(Royani S.Kep., M.Kep) (Nur Hikmah Khasanah A, SST)


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN


2021

1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. Sahwi Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 61 thn Suku : Betawi
Alamat : Rawa Mekar Jaya Agama : Islam
Pendidikan : ST Status Perkawinan : Menikah
Tgl. Pengkajian : 28-04-2021
2. STATUS KESEHATAN SAAT INI
Keluhan utama : Klien mengatakan badan terasa lemes, sering mengantuk, merasa mual,
dan kurangnya nafsu makan.
Riwayat kesehatan sekarang : Klien mengatakan 3 bulan yang lalu dirawat dirumah sakit
dikarenakan gula darah naik 490 mg/dl.
Kesehatan lalu : Klien mengatakan 3 thn yang lalu menderita kolestrol, dan saraf kejepit.
Riwayat kesehatan keluarga : Tidak mempunyai keturunan keluarga tentang penyakit
3. TINJAUAN SISTEM
Penampilan umum
a. Kesadaran : CM
b. GCS : 15
KRITERIA SKOR GCS
Spontan 4
Dengan suara 3
EYE

E: 4
Dengan tekanan 2
Tidak terbuka 1
Normal 5
VERBAL

Bingung 4
Berkata-kata 3 V: 5
Erangan 2
Tidak ada suara 1
Mematuhi perintah 6
Melokali sasi nyeri 5
MOTORIC

Fleksi 4
M: 6
Abnormal fleksi 3
Ekstensi terhadap nyeri 2
Tidak ada gerakan 1
System pernafasan
a. RR : 23x/mnt
b. Pola nafas : Reguler
c. Auskultasi : Vesikuler
d. Retraksi Dada : Simetris
System cardiovaskuler
a. Tekanan Darah : 100/70 mmHg
b. Nadi : 90x/mnt
c. Auskultasi : Tidak ada kelainan pada bunyi jantung
d. Irama : Reguler
System percernaan
a. Frek. Makan : Umumnya 2x sehari namun akhir-akhir ini pasien merasa mual
dan kurang nafsu makan. Kebiasaan makan yaitu nasi dan lauk pauk, tidak ada
kesulitan menelen, dan tidak ada makanan pantangan.
b. BAB : 2x sehari, intensitas lunak, warna kuning kecoklatan.
System musculoskeletal :
Ke
normalan
Skala Ciri
Kekuatan
(%)
0 0 Paralysis total
Tidak ada gerakan, teraba terlihat
1 10%
adanya konstraksi otot
Ada gerakan pada sendi tetapi tidak
2 25% dapat melawan gravitasi (hanya
geseran)
Dapat melawan gravitasi, tetapi
3 50% tidak dapat menahan/melawan
tahanan pemeriksaan
Bisa bergerak melawan tahanan
4 75% pemeriksa tetapi kekuatannya
berkurang
Dapat melawan tahanan pemeriksa
5 100%
dengan kekuatan maksimal
a. Ekstremitas atas : 4 (kanan) & 4 (kiri)
b. Ekstremitas bawah : 4 (kanan) & 4 (kiri)
System integument
a. Mukosa : Lembab
b. Akral : Hangat
c. Lesi : Tidak ada
d. Turgor : <3detik
System perkemihan :
a. Frek. Minum : 1 hari 3x minum kopi, kurang lebih 1 air putih
b. BAK : Kurang lebih 5-7x/hari, warna kuning jernih.
System persyarafan :
4. IDENTIFIKASI MASALAH EMOSIONAL
1) Status Emosional
Ya Tidak
a. Mengalami sukar tidur √
b. Sering merasa gelisah √

c. Sering murung atau menangis sendiri √
d. Sering was-was/khawatir

e. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam

1 bulan

f. Ada masalah atau banyak pikiran √
g. Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain √

h. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter
i. Cenderung mengurung diri

5. SPIRITUAL
Masalah keagamaan : Tidak ada masalah keagamaan
Kegiatan keagamaan : Selama kondisi kuat dibawa beraktifitas, lansia selalu usaha
sholat.
Harapan-harapan klien : Selama masih punya waktu lansia ingin lebih dekat dengan
penciptanya.
6. PENGKAJIAN FUNGSIONAL

7.1 KATZ INDEKS

Mandiri dalam makanan, kontinensia (BAK,BAB),


1. A
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi
2. Mandiri semua kecuali salah satu saja dari fungsi diatas B
3. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain C
4. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain D
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian ke toilet dan satu fungsi
5. E
yang lain
Mandiri, kecuali mandi, berpakian, ke toilet, berpindah dan
6. F
satu fungsi yang lain
7. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas G
Keterangan: Dalam kegiatan sehari-hari lansia melakukan apapun sendiri seperti
mandi, mengambil dan memakai baju mandiri, masuk dan keluar dari toilet,
membersihkan organ-organ ekskresi mandiri, berpindah dari tempat ke tempat yang
lain, berkemih dan defekasi seluruhnya di kontrol sendiri, mengambil makanan dan
minuman sendiri.
Kesimpulan: Lansia termsuk kedalam kategori Indeks Katz A yaitu, mandiri
dalam 6 aktivitas seperti makan, kontinen, berpindah, ke kamar mandi, berpakaian
dan mandi.
7.2 MODIFIKASI BARTHEL INDEKS
No Denganbantu
Kriteria Mandiri
. an
1. Makan 5 10 Keterangan:
Berpindah dari kursi
2. roda ke tempat tidur, 5 15 a. 0-20: ketergantunganpenuh
sebaliknya b. 21-61: ketergantunganberat
Personal toilet (cuci c. 62-90:
3. muka, menyisir 0 5
ketergantungansedang
rambut, gosok gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian,
4. 5 10
menyeka tubuh,
menyiram)
5. Mandi 0 5
Jalan dipermukaan
6. 10 15
datar
7. Naik turun tangga 5 10
Mengenakan pakaian
8. termasuk 5 10
mengenakan sepatu
9. Control bowel (BAB) 5 10
Control Blader
10. 5 10
(BAK)
TOTAL 95 100
Keterangan: Lansia memiliki skor 95, maka termasuk ke dalam kategori lansia
mandiri dengan ketergantungan ringan.
7. PENGKAJIAN STATUS MENTAL

7.1 SHORT PORTBALE MENTAL STATUS QUETIONER (SPMSQ)

No. Pertanyaan Benar Salah


1. Tanggal berapa hari ini ? √
2. Hari apakah ini ? √
3. Apa nama tempat ini ? √
4. Dimana alamat anda ? √
5. Berapa umur anda ? √
Kapan anda lahir ? (minimal tahun √
6.
lahir)
7. Siapa presiden Indonesia sekarang ? √
Siapa presiden Indonesia √
8.
sebelumnya ?
9. Siapa nama Ibu anda ? √
Kurangi 3 dari 20 dan tetap √
10. pengurangan 3 dari setiap angka baru
semua secara menurun
Σ TOTAL 10 0
Keterangan:
a. Salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : kerusakan intelektual berat
Kesimpulan:
Lansia menjawab pertanyaan dengan benar, dan termasuk kedalam kategori
lansia dengan fungsi intelektual utuh

7.2 MINI MENTAL STATUS EXAM (MMSE)

Nila Nila
N i i
AspekKognitif Kriteria
o. Ma Klie
ks n
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
□ Tahun
□ Musim
□ Tanggal
□ Hari
□ Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada?
□ Negara Indonesia
□ Propinsi Banten
□ Kota Tangerang Selatan
□ Cilenggang
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama objek (oleh
pemeriksa) I detik untuk mengatakan
masing-masing objek. Kemudian
tanyakan kepada klien ke 3 objek
tadi (untuk disebutkan) :
□ Objekkertas
□ Objekpulpen
□ Objekkresek
3. Perhatikandankalk 5 5 Minta klien untuk memulai dari
ulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat 93,86,72,65
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ke 3
objek pada nomor 2 (registrsi). Bila
benar 1 ponit untuk masing-masing
objek.
5. Bahasa 9 9 a. Menyebutkan nama benda yang
ditunjuk minimal 2
(mesinjahitdanmeja)
b. Kemampuan mengulang kata :
□Takada, jika
□Takada, tetapi
□Takada, atau
c. Kemampuan melakukan perintah
□ Mengambil
□ Melakukansesuatuterhadapben
da yang diambil
□ menaruh
d. Kemampuan menutup mata
(mampu)
e. Kemampuan menulis 1 kalimat
(tidakmaumenulis)
f. Kemampuan menyimpan gambar
TOTAL 30

Keterangan:
>23, Aspek kognitif dari intelektual baik
18-22, Kerusakan aspek fungsi mental ringan
<17, Terdapat kerusakan aspek fungsi mental
Kesimpulan: Lansia memiliki total skor 30 yang termasuk kedalam kategori
aspek kognitif dari intelektual baik

PENGKAJIAN KESEIMBANGAN

a. Perubahan posisi/gerakan keseimbangan 0 1


1. Bangun dari kursi 0
2. Duduk ke kursi 0
3. Menahan dorongan pada sternum 0
4. Mata tertutup 0
5. Perputaran leher 1
6. Gerakan menggapai sesuatu 0
7. Membungkuk 1
b. Komponen Gaya berjalan 0
8. Berjalan sesuai perintah 0
9. Kemampuan mengangkat kaki saat berjalan 0
10. Kontinuitas langkah kaki saat berjalan 0
11. Kesimetrisan langkah 0
12. Penyimpangan jalur pada saat berjalan 0
13. Berbalik 0
TOTAL 2
Keterangan:
a. 0 – 5 : Resiko jatuh minimal
b. 6 – 10 : Resikojatuhsedang
c. 11 – 13 : Resikojatuhtinggi
Kesimpulan: Lansia memiliki total skor 2, yang artinya memiliki resiko jatuh
minimal.
9. Data Sosial
a. Kemampuan sosialisasi : Baik, lansia akrab dengan tetangga terlihat saling tegur
sapa saat betemu.
b. Sikap klien pada orang lain : Ramah, mudah tersenyum, mengajak ngobrol lawan
bicara.
c. Harapan klien : Saat bersosialisasi klien berharap penatnya hilang.
d. Kepuasan dalam sosialisasi : Untuk saat ini dirasa cukup puas, dan sedang ingin
Mendekatkan diri pada Tuhan saja.

10. Evauasi diagnosik


JENIS TGL REFERENCE
RESULT
PEMERIKSAAN PEMERIKSAN
Gula darah sewaktu Kamis, 29 April 2021 201 <200
Kolestrol Kamis, 29 April 2021 196 <200

9. ANALISA DATA
Data Penyebab Masalah
DS: Faktor resiko (Pola hidup, Ketidakstabilan kadar
 Lansia mengatakan pola makan) glukosa darah
pusing 
 Lansia mengatakan Sel B pankreas terganggu
pernah dirawat dirs 
3 bln yang lalu Produksi insulin menurun

karena gula darah 

tinggi 490 mg/dl Hiperglikemi

 Lansia mengatakan 

dimalam hari 2-3x Tubuh gagal meregulasi

buang air kecil hiperglikemi



DO:
Ketidakstabilan kadar
 Lansia tampak lesu
glukosa darah
 Kadar gula darah
201 mg/dl
DS: Gangguan mobilitas fisik
 Lansia mengatakan Masalah muskoloskletal
udah tidak bisa 
menaiki dan turun Tulang belakang menyerap
tangga goncangan vertikel
 Lansia mengatakan 
pernah riwayat Terjadi perubahan struktur

penyakit saraf 

kejepit Otot dan saraf melemah

DO: 

 Skala sistem Mobiltas fisik terganggu



musculoskletal
Gangguan mobilitas fisik
yaitu 4, yaitu 75%
bisa bergerak
melawan tahanan
pemeriksaan tetapi
kekuatannya
berkurang
DS: Proses menua Koping tidak efektif
 Lansia 
mengatakan Perubahan kejiwaan
sering merasa 
gelisah Perubahan psikologi

 Lansia 

mengatakan Koping tidak efektif

sering was-was
atau
kekhawatiran
DO:
 Tidak mampu
memenuhi peran
yang diharapkan
(sesuai usia)
DS: Proses menua Resiko jatuh
 Lansia mengatakan 
pernah ada riwayat Perubahan biologis atau
saraf kejepit fisik
 Lansia mengatakan 
saat perputaran Penurunan aktivitas

leher sakit 

 Lansia mengatakan Penurunan fungsi otot

saat membungkuk 

sakit Resiko jatuh

DO:
 Saat melakukan
pengkajian
keseimbangan yaitu
memiliki skor 2,
yang artinya
memiliki resiko
jatuh minimal

10. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d hiperglikemi
2) Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
3) Koping tidak efektif b.d krisis situasional
4) Resiko jatuh b.d gangguan keseimbangan

11. INTERVENSI KEPERAWATAN


DX Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakstabil (L.03022) (I.03115)
an kadar Kestabilan Kadar Manajemen hiperglikemia
Glukosa Darah Observasi :
glukosa darah Setelah dilakukan asuhan
keperawatan diharapkan 1. Identifikasi kemungkinan
(D.0027)
kestabilan kadar glukosa darah penyebab hiperglikemia
meningkat dengan kriteria hasil: 2. Monitor kadar gula darah
1. Pusing menurun
2. Lelah/lesu menurun 3. Monitor tanda dan gejala
3. Keluhan lapar menurun hiperglikemia
4. Rasa haus menurun 4. Monitor intake dan output cairan
5. Kadar glukosa darah membaik Terapeutik:

1. Berikan asupan cairan oral


2. Konsultasi dengan medis jika
tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada atau memburuk
Edukasi :

1. Anjurkan monitor kadar gula


darah secara mandiri
2. Ajarkan pengelolaan diabetes
Gangguan (L.05042) (L.06171)
mobilitas fisik Mobilitas Fisik
Dukungan ambulasi
(D.0054) Setelah dilakukan asuhan
keperawatan diharapkan Observasi:
kemampuan dalam gerakan 1. Identifikasi toleransi fisik melakukan
fisik dari satu atau lebih ambulasi
ekstremitas secara mandiri
2. Monitor kondisi umum memulai dan
meningkat, dengan kriteria melakukan ambulasi
hasil:
Terapeutik:
1. Pergerakan ekstremitas
meningkat 1. Libatkan keluarga untuk membantu
2. Kekuatan otot meningkat pasien dalam meningkatkan ambulasi
3. Rentang gerak meningkat Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
2. Anjurkan melakukan ambulasi dini
3. Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan (berjalan sesuai
toleransi)
Koping tidak (L.03030) (L.09312)
efektif Status Koping Promosi Koping
Setelah dilakukan asuhan Observasi
(D.0096)
keperawatan diharapkan 1. Identifikasi pemahaman proses
kemampuan menilai dan penyakit
merespons stresor 2. Identifikasi dampak situasi
menggunakan sumber yang ada terhadap peran dan hubungan
untuk mengatasi masalah 3. Identifikasi metode penyelesaian
membaik, dengan kriteria hasil: masalah
1. Kemampuan memenuhi Terapeutik
peran sesuai dengan usia 1. Diskusikan risiko yang
meningkat menimbulkan bahaya pada diri
2. Perilaku koping adaptif sendiri
meningkat 2. Fasilitasi dalam memperoleh
3. Verbalisasi kemampuan informasi yang dibutuhkan
mengatasi masalah 3. Berikan pilihan realitis mengenai
meningkat aspek-aspek tertentu dalam
4. Perilaku asertif meningkat peraatan
4. Motivasi untuk menentukan
harapan yang realitis
Edukasi
1. Anjurkan membuat tujuan yang
lebih spesifik
2. Latih penggunaan teknik relaksasi
Resiko jatuh (L.14138) (L.14540)
(D.0143) Tingkat Jatuh Pencegaha Jatuh
Setelah dilakukan asuhan
Observasi:
keperawatan diharapkan derajat
jatuh berdasarkan observasi 1. Identifikasi faktor risiko jatuh (misal
usia, gangguan keseimbangan)
atau sumber informasi
menurun, dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor lingkungan yang
meningkatkan risiko jatuh
1. Jatuh saat berdiri menurun
2. Jatuh saat naik tangga Terapeutik:
menurun 1. Gunakan alat bantu, jika diperlukan
3. Jatuh saat membungkuk 2. Tempatkan pasien berisiko tinggi
menurun jatuh dekat dengan pantauan
keluarga
Edukasi:
1. Anjurkan menggunakan alas kaki
yang tidak licin
2. Anjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh
3. Anjurkan melebarkan jarak kedua
kaki untuk meningkatkan
keseimangan saat berdiri

12. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


NO IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
1. Observasi: S: TIARA
1. Memonitor kadar gula  Lansia mengatakan
pusing berkurang
darah
 Lansia mengatakan
Teraupetik: pernah dirawat dirs 3 bln
2. Mengkonsultasikan yang lalu karena gula
darah tinggi 490 mg/dl
dengan medis jika tanda
 Lansia mengatakan
dan gejala hiperglikemi dimalam hari 2-3x buang
memburuk air kecil
Kolaborasi: O:

3. Mengajarkan pengelolaan  Lansia tampak lesu

diabetes  Kadar gula darah 109


mg/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1-3
2. S: TIARA
Observasi:
1. Mengidentifikasi toleransi
 Lansia mengatakan udah
fisik melakukan ambulasi tidak bisa menaiki dan
turun tangga
Teraupetik:
 Lansia mengatakan
2. Melibatkan keluarga untuk pernah riwayat penyakit
membantu pasien dalam saraf kejepit
meningkatkan ambulasi O:
Observasi:  Skala sistem
musculoskletal yaitu 4,
3. Menganjurkan melakukan
ambulasi dini yaitu 75% bisa bergerak
melawan tahanan
4. Mengajarkan ambulasi pemeriksaan tetapi
sederhana yang harus
kekuatannya berkurang
dilakukan (berjalan sesuai
A : Masalah teratasi sebagian
toleransi)
P : Lanjutkan intervensi 1-4
3. Observasi: S: TIARA
1. Mengidentifikasi  Lansia mengatakan
pemahaman proses sudah tidak merasa
penyakit gelisah lagi
2. Mengidentifikasi dampak
 Lansia mengatakan
situasi terhadap peran dan
sudah tidak merasakan
hubungan
khawatir
3. Mengidentifikasi metode
O : Tidak mampu memenuhi
penyelesaian masalah
peran yang diharapkan
Teraupetik:
(sesuai usia)
4. Mendiskusikan risiko
A : Masalah teratasi sebagian
yang menimbulkan
bahaya pada diri sendiri P : Lanjutkan intervensi 5-7
5. Memotivasi untuk
menentukan harapan yang
realitis
Kolaborasi:
6. Menganjurkan membuat
tujuan yang lebih spesifik
7. Melatih penggunaan
teknik relaksasi
4. S: TIARA
Observasi :
1. Mengidentifikasi faktor  Lansia mengatakan
risiko jatuh (misal usia, pernah ada riwayat saraf
gangguan keseimbangan) kejepit
2. Mengidentifikasi faktor  Lansia mengatakan saat
lingkungan yang perputaran leher sakit
meningkatkan risiko jatuh
 Lansia mengatakan saat
Teraupetik : membungkuk sakit
3. Mengtempatkan pasien O : Saat melakukan
berisiko tinggi jatuh dekat pengkajian keseimbangan
dengan pantauan keluarga
yaitu memiliki skor 2, yang
Kolaborasi: artinya memiliki resiko jatuh
4. Menganjurkan menggunakan minimal
alas kaki yang tidak licin A : Masalah teratasi sebagian
5. Menganjurkan P : Lanjutkan intervensi 4-6
berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan
tubuh
6. Menganjurkan melebarkan
jarak kedua kaki untuk
meningkatkan keseimangan
saat berdiri

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE – 1


No Tgl/Jam Catatan Perkembangan Paraf
1 S: Tiara
26/05/2021  Lansia mengatakan pusing berkurang
12.30  Lansia mengatakan pernah dirawat dirs 3 bln
yang lalu karena gula darah tinggi 490 mg/dl
 Lansia mengatakan dimalam hari 2-3x buang air
kecil
O:
 Lansia tampak lesu
 Kadar gula darah 109 mg/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1-3
I:
Observasi: Memonitor kadar gula darah
Teraupetik: Mengkonsultasikan dengan medis jika
tanda dan gejala hiperglikemi memburuk
Kolaborasi: Mengajarkan pengelolaan diabetes
E:
S : Pasien mengatakan sudah tidak pusing,
mengatakan dimalam hari 2-3x buang air kecil
O : pasien tidak tampak lesu, kadar gula darah
392 mg/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di hentikan
R: -

Anda mungkin juga menyukai