Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI

NERS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.L


DENGAN GANGGUAN PROSES BERFIKIR : WAHAM KECURIGAAN
DI CILENGGANNG 3 TAHUN 2021

Disusun Oleh:

NURFAIZAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
2021

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI


NERS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.L
DENGAN GANGGUAN PROSES BERFIKIR : WAHAM KEBESARAN
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn L
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Pengkajian : 13 maret 2021
Umur : 31 tahun
RM No. :-
Informan : Keluarga

II. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
√ Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya ?
Berhasil Kurang berhasil Tidak Berhasil

3. Aniaya Fisik pelaku/usia korban/usia saksi/usia


√ 75

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dlm keluarga √ 75

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1.2.3 :


1. Keluarga klien mengatakan mengatakan anaknya seperti ini sejak dari bayi.
2. Keluarga Klien mengatakan tidak pernah menjalani pengobatan
3. Keluarga klien mengatakan klien pernah memukulnya jika kemauan tidak pernah di
turuti.

Masalah keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan berulang jika kemauannya tidak dituruti.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


Ya √ Tidak
Hubungan Keluarga : (-) Gejala : (-) Riwayat Pengobatan : (-)

Penjelasan :
Keluarga klien mengatakan bahwa didalam anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa.

Masalah Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan berulang jika kemauannya tidak dituruti

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Ibu klienmengatakan klien pernah kehilangan handphonenya ketika ikut dengan orang
tidak dikenal ke monas, sehingga membuat klien trauma dengan orang baru dan menjadi
waspada.

IV. FISIK

1. TTV : TD : 110/90 mmHg N : tidak dikaji S : Tidak dikaji P : 20 x/m

2. Ukur : TB : tidak di kaji BB : tidak dikaji

3. Keluhan Fisik : Ya √ Tidak

Jelaskan :
Klien dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan fisik.

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan jiwa
III. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Ket :
: perempuan : tinggal satu rumah
: Laki – laki : meninggal dunia

: garis pernikahan : Pasien


: garis keturunan

Jelaskan :
Klien adalah anak ke 7 dari 7 bersaudara

2. Konsep diri :

a. Gambaran diri :
Klien mengatakan menyukai kulit nya yang berwarna putih.

b. Identitas :
Klien adalah seorang lai-laki berumur 31 tahun, posisi dalam keluarga ada seorang
anak dari 7 bersaudara.
c. Peran : klien mengatakan belum menikah , dan tidak bekerja. Dan iingin
menikah ketika sudah bekerja
d. Ideal diri : -
e. Harga diri : ibu klie mengatakan anaknya jika bertemu orang selalu memakai
kacamata karena malu dengan bentuk mata nya, karena dulu pernah operasi katarak.

Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang terdekat adalah Ibunya

b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :


-
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : saat ini hambatan untuk
berkomunikasi adalah hambatan fisik, karena klien tuna wicara.

Masalah Keperawatan : hambatan komunikasi

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : keluarga klien mengatakan klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah : solat 5 waktu

Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan jiwa

IV. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapih Penggunaan pakaian √ Cara berpakaian


tidak sesuai seperti biasa

Jelaskan :
Penampilan klien berpakaian seperti biasa, klien menggunakan baju yang telah di
sediakan

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

2. Pembicaraan

√ Cepat Keras √ Gagap Inkoheren


Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
memulai
pembicaraan
Jelaskan :
Klien tuna wicara, jika diajak bicara klien cepat untuk menanggapi perawat.

Masalah Keperawatan :
Gangguan komunikasi Verbal

3. Aktifitas Motorik :

√ Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grmasen Tremor Kompulsip

Jelaskan :
Klien lebih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

4. Alam Perasaan

Sedih Ketakutan Putus asa

Khawatir √ Gembira

Jelaskan : klien terlihat senang tidak merasa sedih

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

5. Afek

Datar Tumpul √ Labil Tidak sesuai

Jelaskan :
Cara berbicara klien labil

Masalah Keperawatan :
Waham kebesaran

6. Interaksi Selama Wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

√ Kontak mata Defensif √ Curiga

Jelaskan : ketika diajak berkomunikasi klien kontak mata dengan perawat.

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah dengan kejiwaan

7. Persepsi
√ Pendengaran √ Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : klien mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan

Masalah Keperawatan :
Gangguan persepsi sensori : pendengaran
Gangguan persepsi sensori : penglihatan

8. Poses Pikir

Sirkumtansial Tangensial Kehilangan Asosiasi

Flight of ideas Blocking √ Pengulangan Pembicaraan

Jelaskan :
Klien mengulang-ulang pembicaraan.

Masalah Keperawatan :
Waham kebesaran

9. Isi Pikir

√ Obsesi Fobia Hipokondria

√ Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham


Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :
Klien mengatakan bahwa dia lahir di luar negri berlin, klien mengatakan kerja sebagai patrli
swat/TNI.

Masalah Keperawatan :
Waham kebesaran

10. Tingkat Kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Waktu Tempat Orang

Jelaskan :
Composmetis, GCS M4 E5 V6

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah kejiwaan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu berhitung


sederhana
Jelaskan : -

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : -

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

14. Daya titik diri


Mengingkari penyakit Menyalahkan hal-hal

yang diderita diluar dirinya

Jelaskan :
klien mengatakan diri nya tidak mempunyai penyakit kejiwaan.
Masalah Keperawatan :
Harga diri rendah

VII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/ berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktip √ Menghindar

Olah raga Mencedarai diri

Lainnya √ Lainnya, memukul orang lain

Masalah Keperawatan :
Resiko perilaku kekerasan berulang dan waham kecurigaan

IX. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik:

Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok

Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik :



klien jarangberhubungan dengan orang lain dan jarang mengikuti kegiatan
dilingkungan rumah
Masalah dengan pendidikan, spesifik
√ Klien tidak pernah sekolah

Masalah dengan pekerjaan, spesifik :


Klien tidak bekerja

√ Masalah dengan perumahan, spesifik :


Klien tinggal bersama ibunya dan klien sering selisih faham dengan kakak nya.

√ Masalah ekonomi, spesifik :


keluarga klien tergolong keluarga yang pas-pasan , saat ini yang menghidupi dan menjadi
tulang punggung keluarfa adalah kakak kandungnya

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik :


keluarga sedang berusaha memanfaatkan pelayanan Kesehatan yang ada

Masalah lainnya, spesifik

Masalah Keperawatan :
- waham curiga
- Resiko perilaku kekerasan.
- Harga diri rendah

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :

√ Penyakit jiwa Sistem pendukung

Faktor presipitasi Penyakit fisik


Koping Obat-obatan

Lainnya
Masalah Keperawatan:

A. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 Subjektif :
Klien mengatakan tidak mau bertemu orang lain
karena takut dibawa ke dokter jiwa Waham kecurigaan

Do: klien tampak waspada, takut, dan menjaga


jarak

2 Subjektif :
Ibu klien pmengatakan klien pernah melakukan
pemukulan terhadap ibu nya, dan kakak nya.
Resiko perilaku kekerasan
Objetif :
- Klien mudah marah
- Klien pernah melakukan penganiayaan
fisik terhadap ibu nya.
3 Ds : keluarga klien mengatakan jika berpergian
klien selalu mengenakan kacamata
Klien mengatakan jika bertemu orang baru selalu
memakai kacamata hitam, karena malu dengan Gangguan konsep diri :
matanya. Harga diri rendah

Do : klien tampak malu dengan mata nya, dan


mengenakan kacamata hitam

B. POHON MASALAH

Risiko Perilaku Kekerasan

gangguan proses berfikir :


waham kebesaran

Gangguan konsep diri:


Harga diri rendah
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Waham curiga
2. Resiko Prilaku Kekerasan Berulang
3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA
WAHAM KEBESARAN
Tgl No dx Dx keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi
27/03/202 1 Waham curiga TUM 2: SP 1 KELUARGA
1 1. Bina hubungan saling
Keluarga mampu percaya dengan keluarga.
mengidentifikasi 2. Identifikasi masalah
waham klien. 3. Jelaskan proses terjadinya
masalah
TUK 2 :
Setelah dilakukan 1 SP 2 KELUARGA
x pertemuan 1. Diskusikan masalah yang
keluarga klien di hadapi keluarga saat
mampu membina merawat pasien di rumah.
hubungan saling 2. Diskusi kan dengan
percaya dengan keluarga tentang waham
keluarga. Dengan yang di alami pasien.
kriteria hasil : 3. Diskusikan dengan
keluarga tentang:
1) keluarga klien  cara merawat pasien
mampu waham dirumah.
mengidentifikasi  follow up kerumah
masalah sakit dan keteraturan
menjelaskan proses pengobatan.
terjadinya masalah  lingkungan yang tepat
2) keluarga klien untuk pasien.
mampu 4. Diskusikan dengan
memfasilitasi pasien keluarga kondisi yang
untuk memenuhi memerlukan konsultasi
kebutuhan yang di segera
penuhi oleh waham  Latih cara merawat
nya
3) keluarga mampu
mempertahankan
program pengobatan
pasien secara
optimal.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP KOMUNIKASI KELUARGA KLIEN DENGAN WAHAM KEBESARAN

Pertemuan :1
Hari/Tanggal :
Nama Klien : Tn. L
Ruangan :-

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds :
- Klien mengatakan tidak mau bertemu orang lain karena takut dibawa ke dokter jiwa
Do :
- klien tampak waspada, takut, dan menjaga jarak

2. Diagnosa Keperawatan
Waham curiga

3. Tujuan Khusus
a) keluarga klien mampu mengidentifikasi masalah menjelaskan proses terjadinya
masalah.
b) keluarga klien mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang di
penuhi oleh waham nya.
c) keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara optimal

4. Tindakan Keperawatan
a) Diskusikan masalah yang di hadapi keluarga saat merawat pasien di rumah.
b) Diskusi kan dengan keluarga tentang waham yang di alami pasien.
c) Diskusikan dengan keluarga tentang:
o cara merawat pasien waham dirumah.
o follow up kerumah sakit dan keteraturan pengobatan.
o lingkungan yang tepat untuk pasien.
d) Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat, dosis, frekuensi,
efek samping, akibat engehntian obat ).
e) Diskusikan dengan keluarga kondisi yang memerlukan konsultasi segera.
f) Latih cara merawat pasien waham.

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

SP 1 : Membina hubungan saling percaya dengan keluarga; mengajak klien untuk


berobat

1) Fase orientasi
“Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya putri, Saya yang sudah mengkaji mas
Lukman selama ini.”
“Nama ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”
“Dimana kita mau berbicara? Bagaimana kalau di teras saja ya bu ?”
“Berapa lama waktu ibu? Bagaimana kalau 30 menit”

2) FASE KERJA
“ibu apa masalah yang Ibu rasakan dalam merawat mas lukman ?“Apa yang sudah
dilakukan di rumah?” bagaimana dengan rencana pengobatan untuk mas lukman ya
bu?

3) Fase Terminasi
“Apa yang ingin Ibu tanyakan?”
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi saya datang kerumah ibu untuk
membicarakn masalah mas lukman dan cara merawat mas lukman dirumah ya bu ?”
“ jamberapa ya ibu ada dirumah?”

SP 2 : Melatih keluarga cara merawat pasien


1) Fase Orientasi
“Assalamualaikum bu , sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu
lagi” “Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita
bicarakan dua hari yang lalu?” “Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat
tersebut ya bu?” “Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke
mas lukman ya?” “Berapa lama bapak dan ibu punya waktu?”

2) Fase Kerja
“Sekarang anggap saya mas lukman yang sedang merasa takut dan waspada dengan
orang lain , coba ibu praktekkan cara bicara yang benar bila mas lukman sedang
dalam keadaan yang seperti ini” “Bagus, betul begitu caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada kemampuan yang
dimiliki mas lukman. Bagus.”
“Sekarang coba cara memotivasi mas lukman minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadwal?” “Bagus sekali, ternyata ibu sudah mengerti cara merawat
mas lukman” “Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada mas
lukman?” (Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)

3) Fase terminasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat mas
lukman?” “Setelah ini coba ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi dengan mas
lukman”
LEMBAR PENGESAHAN

NERS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.L


DENGAN GANGGUAN PROSES BERFIKIR : WAHAM KECURIGAAN
DI CILENGGANNG 3 TAHUN 2021

Laporan ini telah dipertanggung-jawabkan


dihadapan pembimbing materi dan pembimbing lapangan
Program Studi NERS (Profesi) Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang, 20 April 2021

PEMBIMBING MATERI PEMBIMBING LAPANGAN

Ns. Fransiska Haryati,S Kep., M.Si

Anda mungkin juga menyukai