Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS ASUHAN

KEPERAWATAN ANAK PADA AN. A DENGAN LEUKEMIA


MIELOBLASTIK AKUT DI
RUANGAN ANYELIR ATAS RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN
TANGERANG TAHUN 2020

Disusun Oleh :
VERA WIDIYANTI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2020
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA

LAPORAN KASUS PENGKAJIAN ANAK

Nama Mahasiswa : Vera Widiyanti


Tempat Praktek : RSU Kabupaten Tangerang Paviliun Anyelir Atas
Tanggal Praktek : 14 Desember 2020

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS DATA
1. Nama : An. A No. RM : 00180590
2. Tempat/tgl lahir : Jakarta, 31 Desember 2005
3. Usia : 15 Tahun
4. Alamat : Pesanggahan Raya No.9 Jakarta Barat
5. Agama : Islam
6. Suku bangsa : Indonesia
7. Nama ayah/ibu : Endrawan/Fatimah Ratna
8. Pekerjaan ayah/ibu : Karyawan Swasta/Ibu Rumah Tangga
9. Pendidikan ayah/ibu : SMA/SMA
10. Ruangan : Anyelir Atas
11. Dokter PJ : Dr. Rini Purnamasari
12. Dx Medis : Leukimia Mieloblastik Akut

II. KELUHAN UTAMA


Saat dikaji pasien mengeluh batuk dahak susah keluar

III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal : P3 A0
2. Intranatal : Lahir spontan di Bidan
3. Postnatal : BBL=3400gr, PB= 51cm, ASI sampai usia 1 tahun 6 bulan.
IV. RIWAYAT MASA LAMPAU
1. Penyakit waktu kecil
Keluarga mengatakan pasien pernah mengalami demam biasa setelah imunisasi.
2. Pernah dirawat di RS
Keluarga mengatakan pasien sebelum sakit seperti sekarang anak belum pernah di
rawat di RS.
3. Obat-obatan yang digunakan
Saat dikaji pasien tidak ada obat-obatan yang digunakan, hanya terpasang infus KA-
EN 1B.
4. Tindakan (operasi)
Keluarga mengatakan anak belum pernah melakukan operasi
5. Alergi
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki alergi obat maupun makanan
6. Kecelakaan
Keluarga mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan.
7. Imunisasi
Keluarga mengatakan dari sejak lahir pasien selalu di imunisasi Hepatitis B1, BCG
Polio 1,2,3 terkecuali imunisasi campak.

V. RIWAYAT KELUARGA
Keluarga mengatakan jika mereka tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.
Genogram
Tidak terkaji

VI. RIWAYAT SOSIAL


1. Yang mengasuh
Ibu An. A mengatakan ia sendiri yang mengasuh anaknya dengan suaminya
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu An. A mengatakan jika An. A sangat dekat dengan anggota keluarganya.
3. Pembawaan Umum
An. A kurang kooperatif sehingga sedikit sulit untu diajak komunikasi.
4. Lingkungan Rumah
Ibu An. A mengatakan jika mereka tinggal jauh dari orang tua nya.
VII. KEBUTUHAN DASAR
1. Oksigenasi
Klien terlihat tidak ada kesulitan dalam bernafas, batuk (+), secret (+), cuping
hidung (-), sianosis (-).
2. Cairan
Terpasang terapi cairan infus KA-EN 1B, keluarga mengatakan jika pasien
minumnya hanya sedikit. Saat dikaji bibir pasien tampak lembab, turgor kulit
>3detik.
Holiday segar : BB = 40 Kg
BB = 1500 + ((40-20) x 20)
BB 40 Kg = 1500 + (20 x 20)
= 1500 + 400
= 1900 cc/ 24 jam
3. Pola Nutrisi
Kelurga mengatakan anak makannya hanya sedikit itu pun milih anak hanya ingin
makan kentang rebus atau singkong rebus saja makan nasi hanya sedikit.
TB : 150 cm
= ((150-100) – (150-100) x 15%)
= (50 – 7,5)
= 42,5 kg
BB pasien saat ini yaitu 40kg. status gizi berdasarkan BMI masuk dalam kategori
kurang

4. Pola Eliminasi
a) BAK : warna kuning jernih, pengeluaran darah (-)
b) BAB : keluarga mengatakan jika pasien belum BAB, keluarga mengatakan anus
anak luka jadi BAB nya sakit.

5. Aktivitas dan Istirahat


a) Pola tidur siang : keluarga mengatakan jika pasien suka tidur siang, ± 2jam
b) Pola tidur malam : keluarga mengatakan jika pasien tidurnya tidak menentu jika
malam, namun seringnya jam 23.00 anak sudah tidur
c) Kebiasaan tidur : keluarga mengatakan jika kebiasaan tidur pasien suka
mendengarkan musik.
d) Aktivitas yang dilakukan pasien selama di rumah sakit yaitu tiduran dan main hp
saja.

6. Rasa Aman dan Nyaman


a) Rasa aman
Terlihat pasien meringis apabila berubah posisi karena rasa sakit yg diarasakan di
daerah anus.
b) Rasa nyaman (menggunakan numeric rating scale wong baker dan faces pain
scale : FLACC)
Keluarga mengatakan setelah selesai pembedahan pasien terus menangis
kencang. Hasil pengkajian dengan menggunakan FLACC pasien berada dalam
rentang nilai 6 yaitu nyeri sedang.

7. Personal Hygiene
a) Kepala : rambut bersih, pertumbuhan rambut tidak merata, rambut rontok akibat
kemoterapi yang dijalani.
b) Tubuh : badan tidak lengket, kulit bersih
c) Kuku : panjang dan bersih
d) Mandi 2x dalam 1 hari hanya di lap saja
e) Genetalia : bersih.

8. Psikologis
Keluarga mengatakan merasa tidak menyaka bahwa anak bisa sakit seperti ini

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


a) Penampilan umum klien
Ku. Sakit sedang, kesadaran compos metis, GCS E4 M6 V5.
b) Tanda-tanda vital
Hasil pemeriksaan TTV yaitu tekanan darah= 104/48mmHg suhu=36,4oC,
pernafasan=21x/menit, Nadi=115x/menit.
c) Antropometri
BB saat ini : 40
Panjang Badan : 150 cm

d) Hasil Pemeriksaan Persistem (Fokusing)


Mulut : hasil observasi pasien tampak tarik napas panjang sebelum batuk dan terlihat
dahak susah untuk dikeluarkan.

IX. EVALUASI DIAGNOSTIK


13 Desember 2020
TEST RESULT REFERENCE UNITS
Hemoglobin 9.5 11.7 -15.5 g/dl
Lekosit 0.53 3.60 – 11.00 x10^3/ul
Hematokrit 27 35-47 %
Trombosit 57 140-440 x10^3/ul

X. TERAPI / PENATALAKSANAAN MEDIS


1. Terapi cairan infus dengan jenis cairan infus KA-EN 1 B
2. Ondan 3x4mg
3. Amonofusin Paed 250ml
4. Omz 1x40mg
5. Kompres NaCl + betadine di anus
6. Lacto b
7. Zink

B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Ketidakmampuan batuk Bersihan jalan napas
- Klien mengatakan secara efektif
dahaknya tidak mau
keluar.

DO :
- Klien tampak batuk dan
sulit mengeluarkan
dahak
DS : Cairan kurang dari Risiko ketidakseimbangan
- Keluarga mengatakan kebutuhan tubuh cairan
pasien jarang minum

DO :
- Saat dikaji pasien hanya
terapi cairan infus KA-
EN 1B
- Mata cekung
- Kulit pucat
DS : Asupan makanan yang Risiko defisit nutrisi
- Saat dikaji keluarga kurang karena rasa mual
mengatakan anak makan
nasi hanya sedikit.
- Keluarga mengatakan
anak hanya ingin makan
kentang rebus saja.

DO :
- Keadaan umum lemah
- TD= 104/48mmHg,
Suhu= 36,6oC, Nadi=
115x/menit,
Pernafasan= 21x/menit
DS : Luka pada anus Nyeri akut
- Keluarga mengatakan
anak belum BAB 2 hari
- Keluarga mengatakan
kalau BAB anusnya luka
DO :
- Hasil pengkajian dengan
menggunakan FLACC
pasien berada dalam
rentang nilai 6 yaitu
nyeri sedang.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan batuk
secara efektif
2. Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan cairan kurang dari kebutuhan
tubuh
3. Risiko defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolisme
4. Nyeri akut berhubungan dengan luka pada anus

D. RENCANA KEPERAWATAN
DX RENCANA
KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Setelah dilakukan 1. Monitor pola napas 1. Mengetahui
tindakan (Frekuensi, kedalaman, kenormalan
keperawatan selama usaha napas) pernapasan pasien
1x24 jam diharapkan 2. Posisikan semi-Fowler 2. Meningkatkan
ketidakefektifan atau Fowler ekspansi paru dan
jalan napas teratasi memudahkan
kriteria hasil : pernapasan
- Irama napas 3. Ajarkan teknik batuk 3. Ventilasi maksimal
teratur efektif membuka area
- Mampu atelectasis dan
melakukan batuk meningkatkan
efektif gerakan secret agar
- Pengeluaran mudah dikeluarkan
sputum pada 4. Lakukan fisioterapi dada 4. Meminimalkan dan
jalan napas (postural draisage, mencegah
clapping, perkusi dan sumbatan/obstruksi
vibrasi) saluran pernapasan
5. Kolaborasi pemberian 5. Memenuhi
bronkodilator, jika perlu kebutuhan oksigen
2 Setelah dilakukan 1. Monitor status hidrasi 1. Mengetahui apakah
tindakan (frekuensi nadi, akral, ada tanda-tanda
keperawatan selama kelembaban mukosa, dehidrasi pada pasien
1x24 jam diharapkan turgor kulit, tekanan
keseimbangan cairan darah)
dapat terjaga kriteria 2. Monitor intake dan 2. Mengetahui balance
hasil : output pasien cairan pasien
- Tidak ada tanda- 3. Berikan asupan cairan, 3. Memenuhi
tanda dehidrasi sesuai kebutuhan kebutuhan cairan
seperti tidak ada tubuh pasien
penurunan turgor 4. Kolaborasi pemberian 4. Cairan IV
kulit dan cairan IV. diperlukan untuk
membran mukosa mengatasi
tidak kering kehilangan cairan
- Mempertahankan tubuh secara hebat
output sesuai
dengan usia dan
BB urine normal
3 Setelah dilakukan 1. Monitor intake nutrisi 1. Mengetahui jumlah
tindakan asupan yang masuk
keperawatan selama ke pasien
1x24 jam diharapkan 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Nutrisi yang sesuai
defisit nutrisi dapat memberikan nutrisi dapat membantu
teratasi dengan sesuai dengan jumlah mengurangi
kriteria hasil : nutrisi yang dibutuhkan masalah defisit
- Berat badan ideal nutrisi
sesuai dengan 3. Berikan informasi pada 3. Memberi
tinggi badan atau keluarga tentang pengetahuan
sesuai dengan kebutuhan nutrisi kepada keluarga
seusianya agar memiliki
- Tidak ada tanda perilaku yang baik
4. Kolaborasi dengan ahli
malnutrisi 4. Agar mengetahui
gizi untuk menentukan
- Tidak ada jumlah yang normal
jumlah nutrisi yang
penurunan berat untuk nutrisi sesuai
dibutuhkan pasien
badan yang dengan
berarti kebutuhannya
4 Setelah dilakukan 1. Obeservasi reaksi dari 1. Agar mengetahui
tindakan ketidaknyamanan pasien tingkat nyeri pasien
keperawatan selama dengan melihat
2x24 jam diharapkan ketidaknyamanan
nyeri yang dirasakan 2. Ajarkan distraksi untuk 2. Dapat menenangkan
pasien dalam batas menenangkan pasien pasien
nilai normal dengan 3. Kolaborasi pemberian 3. Dapat mengurangi
kriteria hasil : analgetik untuk rasa nyeri yang
- Pasien tidak mengurangi nyeri pasien rasakan
menangis
- Pasien dapat
lebih tenang

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


DX
Tgl/jam IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
KEP
1 Senin, 14 S : Keluarga
Desember 2020 mengatakan
Jam 08.00 WIB 1. Memonitor pola napas pasien masih
(Frekuensi, kedalaman, batuk dan dahak
usaha napas) sulit keluar
EF : RR= 24x/menit O : Klien tampak
Jam 08.25 WIB 2. Memposisikan posisi batuk
Fowler A : Masalah
EF : pasien mengatakan bersihan jalan
nyaman dengan napas belum
posisinya teratasi
Jam 08.45 WIB 3. Mengajarkan teknik P : lanjutkan
batuk efektif intervensi nomor
EF : klien tampak tarik 3
napas panjang dan batuk,
tetapi dahak belum
keluar
2 Senin, 14 S : ibu pasien
Desember 2020 mengatakan
Jam 09.00 WIB 1. Memonitor status hidrasi minumnya sedikit
EF : kulit pucat, bibir O : An. T tampak
tampak lembab, turgor lemas, kulit pucat,
kulit >3detik akral dingin,
Jam 09.05 WIB 2. Kolaborasi pemberian terdapat luka
cairan IV dengan cairan lebab akibat
KA-EN 1B suntukan diarea
EF : bayi terpasang tangan
IVFD dengan cairan A : Masalah
KA-EN 1B di bagian belum teratasi
tangan kanan. P : Lanjutkan
intervensi nomor
1 sampai 4
3 Senin, 14 S : ibu pasien
Desember 2020 mengatakan anak
Jam 09.45 WIB 1. Memonitor intake nutrisi makan cuma
EF : ibu klien sedikit tetapi
mengatakan anak sering
makannya masih sedikit O : pasien
Jam 09.55 WIB 2. Menganjurkan keluarga tampak lemah
untuk memberikan A : masalah
nutrisi sesuai dengan belum teratasi
jumlah nutrisi yang P : lanjutkan
dibutuhkan intervensi nomor
EF : ibu klien mengerti 1 dan 3
apa yang dijelaskan
Jam 10.00 WIB 3. Memberikan informasi
kepada keluarga tentang
kebutuhan nutrisi
EF : ibu klien mengerti
apa yang dijelaskan
4 Senin, 14 S : ibu pasien
Desember 2020 mengatakan
Jam 10.15 WIB 1. Mengobeservasi reaksi anusnya luka
dari ketidaknyamanan akibat efek kemu
pasien jadi BAB susah
EF : klien tampak keluar
meringis pada saat O : pasien
mengangkat bokong tampak meringis
Jam 10.19 WIB 2. Mengajarkan distraksi A : masalah
untuk menenangkan belum teratasi
pasien P : lanjutkan
EF : pasien kooperatif intervensi nomor
1 dan 2

F. CATATAN PERKEMBANGAN
NO
Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf
DX

Anda mungkin juga menyukai