Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK Y KHUSUSNYA


PADA An. M DENGAN MASALAH IMUNISASI
DI DESA RAWA BUNTU RT/RW 05/06
KEC. SERPONG TANGERANG SELATAN
TAHUN 2021

OLEH :
Maesaroh
NPM. 190510268

PROGRAM STUDI PROFERSI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

TANGERANG SELATAN

2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. N
Usia : 35 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan BUMN
Alamat : Desa Rawa Buntu Rt/Rw 05/06

Kec. Serpong Tangerang Selatan


Masalah Kesehatan : Keluarga dengan ISPA
Hub.
No Nama JK Usia Agama Pekerjaan
dgn KK
Karyawan
1 Ny. P P Istri 33 Th Islam
Swasta

Belum
2 An. S P Anak 6 Th Islam
bekerja
Belum
2 An. M L Anak 8 Bulan Islam
bekerja
* Sesuaikan dengan anggota keluarga
2. Genogram
Keterangan

: perempuan : tinggal serumah

: laki-laki : meninggal

: menikah

: garis keturunan

3. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. N merupakan tipe keluarga inti yaitu suatu rumah tangga yang
terdiri dari suami, istri dan anak.
4. Latar Belakang Budaya
Tn. N dan Ny. P berasal dari tangerang dan suami berasal dari bekasi, Bahasa
sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, namun mereka berdua
juga sering berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa sunda. Tidak ada
budaya ataupun pantangan budaya yang mempengaruhi kesehatan
5. Agama dan kepercayaan
Keluarga Tn. N megatakan tidak ada paham agama islam ataupun kepercayaan
yang mempengaruhi kesehatan
6. Status Sosial Ekonomi
Penghasilan keluarga di dapatkan dari Tn. N Ny. P mengatakan bahwa
penghasilan Tn. N adalah Rp 3.000.000 per bulan dapat mencukupi untuk
biaya hidup dan pengeluaran perbulannya.
7. Aktivitas Rekreasi / Waktu Luang
Keluarga Tn.Y berkumpul setiap malam berkumpul berbincang bincang di
ruang tengah sambil menonton TV.

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Saat ini keluarga Tn. N memasuki tahap perkembangan keluarga dengan


anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi kebutuhan
anggota keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru
sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan
hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga, menanamkan nilai
dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur keluarga, menanamkan
keyakinan beragama, memenuhi kebutuhan bermain anak.

2. Tugas Perkembangan Yang Belum Terpenuhi Atau Terlaksana Pada Tahap


Perkembangan
Tidak ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi atau terlaksana pada
tahap perkembangan keluarga Tn. N

3. Riwayat Keluarga Inti


Riwayat keluarga Tn. N saat ini An. M mengeluh batuk
4. Riwayat penyakit keturunan
Tidak ada riwayat penyakit pada keluaga Tn. N

5. Riwayat kesehatan masing masing keluarga

No Umur BB Keadaan imunisasi Masalah Tindakan


. kesehatan kesehatan yang telah
dilakukan
1. 35 th Baik L - -
2. 33 th .Baik L - -
3 6 th Baik TL - -
4 8 bln Batuk sudah TL - Minum
5 hari obat dan
Puskesmas

6. Sumber pelayanan yang dimanfaatkan


Jika salah satu keluarga Tn. N sakit sumber pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan adalah puskesmas rawa buntu.

7. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Keluarga Tn. N khususnya An. M memiliki penyakit Alergi tetapi sekarang
sudah lebih baik.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang saat ini ditempati oleh keluarga Tn. N merupakan rumah milik
sendiri dengan bangunan permanen dan memiliki luas ±100 meter2. Halaman
depan rumah dibuat menjadi teras dan terdapat pohon disamping rumah.
Rumah terdiri dari 1 ruang keluarga, 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi
dengan menggunakan WC jongkok. Rumah secara umum tampak bersih.
Lantai rumah sudah menggunakan keramik dan atap rumah menggunakan
genteng. Pencahayaan di dalam rumah cukup terang karena terdapat jendela
disekeliling rumah. Penerangan di dalam rumah juga sudah menggunakan
listrik. Sirkulasi udara di dalam rumah kurang baik karena terdapat ventilasi
dan pintu rumah yang tidak dibuka. Air yang digunakan untuk keperluan
aktivitas mandi dan mencuci yaitu menggunakan air sumur dengan
menggunakan pompa listrik, sedangkan untuk keperluan minum atau makan
maka air tersebut dimasak dahulu. Air yang dimiliki oleh keluarga Tn. N
merupakan air yang sehat karena tidak berasa, berbau ataupun berwarna. Jarak
antara sumber air dengan septic tank yaitu > 10 meter. Pembuangan air limbah
terbuka dan lancar (got). Terdapat pembuangan sampah terbuka di dalam
rumah, yang jika sudah penuh akan di angkut untuk dibakar di samping rumah
dengan jarak > 5 meter dari rumah.

10 m
WC

Dapur

Kamar
Tidur
10 m

RuangTa
mu

2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas Tempat


Halaman/ TerasTinggal
Lingkungan tempat tinggal Tn. N sebagian besarnya merupakan penduduk
pendatang. Ny. P sering mengobrol dengan warga sekitar rumahnya keluarga
dapat mengenal baik para tetangga. Keluarga Tn. N memiliki hubungan yang
baik dengan masyarakat terlihat dari para tetangga yang suka datang ke rumah
Tn. N
Tipe rumah yang berada dilingkungan sekitarnya cukup bervariasi ada yang
sudah berbentuk modern, ada juga yang masih dengan bangunan lama dan
kontrakan..
Sarana perekonomian terdapat warung yang menjual keperluan sehari-hari,
dan sarana pendidikan dapat ditemukan masih di RW yang sama namun di RT
yang berbeda. Sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut yaitu posyandu.
Namun, keluarga Tn. N jika memeriksakan kesehatannya pergi ke Puskesmas.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


Sebelumya Tn. N dan Ny. P tinggal yang berlokasi di Bekasi. Keluarga pindah
ke daerah ini agar lebih dekat dengan keluarga Ny. P.

4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat


Ny. P mengatakan semua keluarganya sering berkumpul bersama-sama,
dengan suami dan anaknya. Jika suaminya pulang bekerja Ny. P mengatakan
kumpul bersama dan berbincang di ruang keluarga.

5. Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga Tn. N memiliki jaminan kesehatan yaitu BPJS yang dibayarkan tiap
bulannya, sehingga keluarga tidak terlalu khawatir jika ada anggota
keluarganya yang sakit.

D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. P mengatakan bahwa dirinya sering sekali menghabiskan waktunya untuk
mengobrol dengan Tn. N membicarakan apa saja, biasanya mereka mengobrol
jika sedang bersama-sama, menonton tv dan berinteraksi denga An. S dan An.
M. Pola komunikasi yang diterapkan yaitu terbuka dan langsung.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Menurut Ny. P dirinya dekat dengan suami dan bayinya yaitu An. S dan An.
M dan Tn. N berperan sebagai pengambil segala keputusan yang ada
dikeluarga namun sebelumnya ia akan diskusikan dulu dengan Ny. P.

3. Struktur Peran
Tn. N berperan sebagai kepala keluarga. Ny. P sebagai seorang istri dan ibu
rumah tangga berperan dalam mengurus rumah dan suami..

4. Nilai/Norma Keluarga
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam dan
budaya jawa, tidak ada nilai-nilai dari budaya yang masih kental di terapkan di
keluarga ini. Antar suami dan istri cukup saling menyayangi dan menghormati
satu sama lain.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Tn. N dan Ny. P saling menyayangi satu sama lain, hal ini terlihat dari sikap.
Tn. N yang selalu membantu istrinya dalam berbagai kegiatan seperti
bergantian menjaga An. M. Selain itu, Ny. P juga selalu mengurus suaminya
dengan cara menyiapkan sarapan sebelum pergi bekerja dan melakukan
pekerjaan rumah tangga lainnya sebagai seorang ibu rumah tangga. Hal-hal
yang mereka lakukan membuat keluarga menjadi lebih harmonis.

2. Fungsi Sosialisasi
Menurut Ny. P sosialisasi antara dirinya dan lingkungan dirasakan cukup baik,
dirinya berkunjung ke tetangga namun tetangga yang ada di sebelah
rumahnya.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


Ny. P mengatakan tidak mengetahui pengertian, jenis dan manfaat imunisasi.
Ny. P mengatakan An. M sudah tidak batuk dan pilek, An. M seringkali batuk
dan pilek kadang disertai dengan demam, jika An. M sakit Ny. P membawa
anaknya berobat ke puskemas terdekat. An. M jika batuk dan pilek hanya
mengkonsumsi obat yang didapat dari puskesmas.
4. Fungsi reproduksi
Tn. N dan Ny. P tidak merencanakan jumlah anak tapi untuk sekarang Ny. P
menggunakan KB pil yang dibeli di apotik terdekat.
5. Fungsi Ekonomi
Upaya pemenuhan sandang juga pangan dilakukan dengan Tn. N yang
mencari nafkah. Tidak ada upaya lain yang dilakukan.

F. Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Ny. M mengatakn ingin bertemu keluarga Ny. P di Bogor namun terhalang
oleh situasi pandemi covid 19 ini.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi Stressor
Masalah yang ada di keluarga akan di selesaikan dengan cara
membicarakannya secara langsung antara Tn. N dan Ny. P dan menyelesaikan
masalah tersebut dengan musyawarah
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Masalah yang ada di keluarga akan diselesaikan dengan cara berdiskusi antara
Tn.N dan Ny. P.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. P mengatakan jika di dalam keluarga ada masalah, biasanya Tn. N jauh
lebih banyak bicara namun juga sering mengalah dengan istrinya. Ny. P
mengatakan bahwa Tn. N tegas dalam mengambil keputusan dalam
menyelesaikan masalah.

G. Masalah kesehatan khusus


1. Ibu menyusui
Ny. P mengatakan menyusui By. M yang berusia 8 bulan. Ny. P
mengatakkan akan menyusui bayinya hingga usia 2 tahun. Ny. P
mengatakan tahu bagaimana cara menysui yang benar. Ny. P mengatakan
menyusui bayinya hanya saat menagis saja. Ny. P mengatakan tidak
menentu memberikan ASI pada bayinya dan porsi makan sebelum
menyusui dan sesudah menyusui berbeda, tetapi tidak ada jenis makanan
untuk menambah ASI.
2. Bayi dan balita
Usia By. M 8 bulan, Ny. P mengatakan By. P belum mendapatkan
imunisasi BCG dan seterusya. Imunisasi yang didapatkan hanya pada saat
By. M lahir. Ny. P mengatakan tidak ada posyandu di RT 05 waktu itu
sudah pernah ke puskesmas untuk imunisasi BCG namu By. M demam
dan tidak diimunisasi sejak saat itu Ny. P tidak membawa By. M imunisasi
ke puskesmas. KMS By. M juga tidk ada karena hilang. By. M makan
bubur instant setiap 2kali/hari dan mendapatkan vitamiin A dari kader saat
usia bulan.

H. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaa Bapak N Anak S (anak Anak (By. M)


Ibu P (Istri)
n (Suami) ke-1)
Keadaan Baik Baik Baik Baik
Umum (Composmentis (Composmentis (Composmentis (Composmentis
) ) ) )
TTV TD : 120/70 TD : 110/80 TD : - TD : -
mmHg mmHg Nadi : 96 Nadi : 96
Nadi : 87 Nadi : 92 x/menit x/menit
x/menit x/menit RR : 24 x/menit RR : 24 x/menit
RR : 19x/menit RR : 20 Suhu : 36,2oC Suhu : 36,2oC
Suhu : 36,3oC x/menit BB : kg BB : kg
BB : 60 kg Suhu : 37,5oC TB : cm TB : cm
TB : 160 cm BB : 50 kg
TB : 155 cm
Kepala Rambut pendek Rambut pendek Rambut pendek Rambut pendek
berwarna hitam, berwarna hitam, berwarna hitam, berwarna hitam,
kulit kepala kulit kepala kulit kepala kulit kepala
tidak kotor, tidak kotor, tidak kotor, tidak kotor,
penyebaran penyebaran penyebaran pertumbuhan
rambut merata, rambut merata, rambut merata, rambut merata,
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
dan benjolan dan benjolan dan benjolan dan benjolan
Mata Mata simetris Mata simetris Mata simetris Mata simetris
antara kanan antara kanan antara kanan antara kanan
dan kiri, tidak dan kiri, tidak dan kiri, tidak dan kiri, mata
ikhterik, ikhterik, ikhterik, tidak ikterik,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sklera putih, sklera putih, sklera putih, sklera putih,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan, bola mata tekan, bola mata tekan, bola mata tekan, bola mata
dapat mengikuti dapat mengikuti dapat mengikuti dapat mengikuti
gerakan tangan gerakan tangan gerakan tangan gerakan tangan
pemeriksa, pemeriksa, pemeriksa, pemeriksa,
reaksi terhadap reaksi terhadap reaksi terhadap reaksi terhadap
cahaya +/+ cahaya +/+ cahaya +/+ cahaya +/+

Telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga


simetris antara simetris antara simetris antara simetris antara
kanan dan kiri, kanan dan kiri, kanan dan kiri, kanan dan kiri,
tampak bersih tampak bersih tampak bersih tampak bersih
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
pengeluaran pengeluaran pengeluaran pengeluaran
cairan dari cairan dari cairan dari cairan dari
lubang telinga, lubang telinga, lubang telinga, lubang telinga,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan
tidak ada tidak ada tidak ada dan klien dapat
benjolan dan benjolan dan benjolan dan mendengar
klien dapat klien dapat klien dapat dengan baik.
mendengar mendengar mendengar
dengan baik. dengan baik. dengan baik.
Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung
simetris, simetris, simetris, simetris,
terdapat 2 terdapat 2 terdapat 2 pertumbuhan
lobang hidung, lobang hidung, lobang hidung, rambut hidung
pertumbuhan pertumbuhan pertumbuhan merata, terdapat
rambut hidung rambut hidung rambut hidung 2 lobang
merata, tampak merata, tampak merata, tampak hidung, tampak
bersih tidak ada bersih tidak ada bersih tidak ada bersih tidak ada
cairan dan tidak cairan dan tidak cairan dan tidak cairan dan tidak
ada lesi, mukosa ada lesi, mukosa ada lesi, mukosa ada lesi, mukosa
hidung lembab, hidung lembab, hidung lembab, hidung lembab,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
sinusitis, uji sinusitis, uji sinusitis, uji sinusitis, uji
penciuman baik penciuman baik penciuman baik penciuman baik
dengan dengan dengan dengan
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
minyak kayu minyak kayu minyak kayu minyak kayu
putih putih putih putih.
Mulut Mulut bersih, Mulut bersih, Mulut bersih, Mulut bersih,
bibir tidak bibir tidak bibir tidak bibir tidak
pucat, tidak ada pucat, tidak ada pucat, tidak ada pucat, tidak ada
sariawan, gigi sariawan, gigi sariawan, gigi sariawan, gigi
lengkap tidak lengkap tidak lengkap tidak lengkap tidak
ada yang ada yang ada yang ada yang
bolong, tidak bolong, tidak bolong, tidak bolong, tidak
terdapat karies terdapat karies terdapat karies terdapat karies
gigi, lidah dapat gigi, lidah dapat gigi, lidah dapat gigi, lidah dapat
bergerak bergerak bergerak bergerak
kesegala arah, kesegala arah, kesegala arah, kesegala arah,
lidah dapat lidah dapat lidah dapat lidah dapat
membedakan membedakan membedakan membedakan
rasa asin, manis, rasa asin, manis, rasa asin, manis, rasa asin, manis,
asam dan pahit asam dan pahit asam dan pahit asam dan pahit
namun tercium namun tercium
bau rokok saat bau rokok saat
klien bicara klien bicara
Leher dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tenggorokan kesulitan dalam kesulitan dalam kesulitan dalam kesulitan dalam
menelan, tidak menelan, tidak menelan, tidak menelan,
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran terdapat
kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah perubahan pada
bening, tidak bening, tidak bening, tidak suara, tidak ada
ada tanda-tanda ada tanda-tanda ada tanda-tanda pembesaran
radang radang radang kelenjar getah
tenggorokan. tenggorokan. tenggorokan. bening, tidak
ada tanda-tanda
radang
tenggorokan.
Dada/Thorax Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris,
suara nafas tidak terdapat tidak terdapat suara nafas
vesikuler, suara benjolan pada benjolan pada vesikuler, suara
jantung BJ1/BJ2 mamae, suara mamae, suara jantung BJ1/BJ2
+/+, tidak nafas vesikuler, nafas vesikuler, +/+, tidak
terdapat nyeri suara jantung suara jantung terdapat nyeri
dada BJ1/BJ2 +/+, BJ1/BJ2 +/+, dada
tidak terdapat tidak terdapat
nyeri dada. nyeri dada.
Abdomen Perut datar, Perut datar, Perut datar, Perut datar,
tidak ada nyeri pada saat pada saat tidak ada nyeri
tekan dan tidak palpasi hepar palpasi hepar tekan dan tidak
ada keluhan, tidak teraba, tidak teraba, ada keluhan,
pada saat lien dan ginjal lien dan ginjal pada saat
palpasi hepar tidak teraba tidak teraba palpasi hepar
tidak teraba, Tidak terdapat Tidak terdapat tidak teraba,
lien dan ginjal lesi, tidak ada lesi, tidak ada lien dan ginjal
tidak teraba nyeri tekan. nyeri tekan. tidak teraba
Ekstremitas Suka merasa Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas
nyeri/keram dan bawah tidak dan bawah tidak dan bawah tidak
pada ada gangguan, ada gangguan, ada gangguan,
ekstremitas, mampu fleksi mampu fleksi mampu fleksi
gerakan tidak dan ekstensi dan ekstensi dan ekstensi
terbatas, mampu tanpa rasa nyeri, tanpa rasa nyeri, tanpa rasa nyeri,
fleksi dan tidak ada tidak ada tidak ada
ekstensi, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada bengkak, ada bengkak, ada bengkak, ada bengkak,
refleks (+), CRT <3 derik, CRT <3 derik, CRT <3 derik,
kekuatan CRT refleks (+), refleks (+), refleks (+),
<3 derik, refleks kekuatan otot: kekuatan otot: kekuatan otot:
(+), kekuatan 5 5 5 5 5 5
otot: 5 5 5 5 5 5
5 5
5 5
Kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit
sawo matang, sawo matang, sawo matang, sawo matang,
turgor kulit baik turgor kulit baik turgor kulit baik turgor kulit baik
<3 detik, tidak <3 detik, tidak <3 detik, tidak <3 detik, tidak
ikterik, hasil ikterik, hasil ikterik, hasil ikterik, hasil
palpasi tidak palpasi tidak palpasi tidak palpasi tidak
ada edema, kulit ada edema, kulit ada edema, kulit ada edema, kulit
lembab dan lembab dan lembab dan lembab dan
akral hangat. akral hangat. akral hangat. akral hangat.
Kuku Tidak ada yang Tidak ada yang Tidak ada yang Tidak ada yang
panjang, tampak panjang, tampak panjang, tampak panjang, tampak
bersih bersih bersih bersih
Genetalia Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan

I. Pengkajian Penjajakan Tahap II


Masalah kesehatan keluarga lainnya yang ada di keluarga Bapak.Y adalah
imunisasi. Ketika ditanya tentang pengertian, tujuan, jenis imunisasi, penyakit
yang dapat dicegah imunisasi dan perawatan anak imunisasi, Ny. P. mengatakan
tahu imunisasi namun tidak begitu paham. Ny. P mengatakan An. M mengalami
ISPA 2 minggu yang lalu dan sekarang sudah sembuh. An. M hanya mendapatkan
imunisasi pada saat lahir. Ny. P mengatakan sudah ke puskesmas untuk imunisasi
BCG namun tidak diimunisasi karna demam dan Ny. P tidak membawa An. M
lagi ke puskesmas utuk imunisasi. Dan posyandu juga tidak ada semenjak adanyya
covid 19.

Masalah tahap perkembangan keluarga lainnya yang ada di keluarga


Bapak.Y adalah sanitasi lingkngan. Ketika dilakukan wawancara terhadap
keluarga Ny. P mengatakan bahwa tidak pernah membuka jendela rumah di setiap
paginya dan jarang untuk membersihkan rumah karena sibuk mengurus An. M
yang tidak mau ditinggal oleh dirinya. Ny. P mengatakan tidak mengetahui
sanitasi lingkungan.

II. ANALISA DATA

No Data Masalah Keperawatan

DS:
- Ny. P mengatakan anaknya belum
mendapatkan imunisasi
- Ny. P mengatakan belum mengetahui
pengertian, jenis dan manfaat
imuunisasi.
- Ny. P mengatakan An. M sering batuk
dan pilek. Defisit pengetahuan tentang
1 - Ny. P mengatakan tidak ada posyandu imunisasi
di RT 05 sejak adanya pandemi covid
19.
- Ny. P menggatakan ke puskesmas jika
anggota keluarga sakit.
DO:
- Ny. P tampak bingung dan menjawab
sebisanya saat ditanya tentang
pengertian, jenis dan manfaat imunisasi
2 DS: Defisit pengetahan tentang
- Ny. P mengatakan tidak membuka sanitasi lingkungan.
jendela.
- Ny. P mengatakan tidak tahu
menngenai sanitasi linggkungan
DO:
- Ny. P tampak bingung saat ditanyakan
sanitasi lingkungan
- Kebersihan rumah tampak kurang
bersih
- Pencahayaan kurang
- Jendela dan gordyen tampak tidak
dibuka

SKORING MASALAH
1. Defisit pengetahuan tentang imunisasi berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah kesehatan.

Kriteria Bobot Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x 1


Ny. P kurang mengetahui
Skala : =1
1 tentang imunisasi
- Aktual (3)
- Resiko (2)
- Potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2
Kemungkinan masalah
diubah: =1
dapat diubah Ny. P karena
Skala :
2
- Dengan mudah (2) sudah ada upaya untuk ke

- Hanya sebagian (1) puskesmas


- Tidak dapat (0)
3. Potensial masalah untuk di 1 1/3 x 1
Masalah penyakit batuk
cegah: = 1/3
pilek sudah terjadi lama.
- Tinggi (3)
- Cukup (2)
- Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah: 2/ 2x 1 Keluarga Ny. P sangat
- Segera (2) =1 merasakan masalah tidak
- Tidak perlu (1) 1 imunisasi
- Masalah tidak dirasakan harus segera ditangani.

(0)
Total 3 1/3

2. Defisit pengetahan tentang sanitasi lingkungan.

Kriteria Bobot Skor Pembenaran

5. Sifat masalah 2/3 x 1 Ny. P mengatakan memang


Skala : = 2/3 jendela dan juga gordyen
- Aktual (3) tidak dibuka karna silau,
- Resiko (2) 1 dan Ny. P mengatakan jaang
- Potensial (1) bersih berish karena An. M
rewel dan tidak bisa
ditinggal.

6. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 Ny. P mengatakan jendela


diubah: =1 aka dibuka setiap pagi
Skala : besok, tetapi jika bersih
2
- Dengan mudah (2) bersih terkadang An. M
- Hanya sebagian (1) ingin selalu di gendong jadi
- Tidak dapat (0) sulit membersihkan rumah.

7. Potensial masalah untuk di 1 2/3 x 1 Ny. P mengatakan akan


cegah: = 2/3 membersihkan rumah jika
- Tinggi (3) nanti An. M sedang
- Cukup (2) tertidur atau bergantian
- Rendah (1)
menjaga nya dengan suami.

8. Menonjolnya masalah: 0/1 x 1 Ny. P mengatakan tidak


- Segera (2) =0 merasa ada masalah jika
- Tidak perlu (1) 1 lingkungan tidak
- Masalah tidak dirasakan diberishkan.

(0)
Total 1 4/3

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Defisit pengetahuan Ny. P tentang imunisasi berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan (Skor 31/3 )
2. Defisit pengetahuan Ny. P tentang sanitasi lingkungan berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan (Skor 1 4/3)
IV. RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI


NO INTERVENSI
KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR

1z Defisit pengetahuan Setelah Setelah dilakukan pertemuan Respon Imunisasi adalah suatu cara 1. Dikusikan dengan
Ny. P tentang dilakukan sebanyak 1x 45 menit, verbal untuk mempertahankan keluarga pengertian
imunisasi asuhan diharapkan: kekebalan tubuh dengan imunisasi
berhubungan dengan keperawatan 1. Keluar memasukkan vaksin ke 2. Anjurkan keluarga
ketidaktahuan selama 3x ga dapat mengenal imunisasi: dalam tubuh agar terlindungi untuk menjelaskan
keluarga mengenal pertemuan a. Menjelaskan pengertian dari penyakit infeksi kembali pengertian
masalah kesehatan Keluarga dapat imunisasi tertentu.  imunisasi
melakukan 3. Berikan pujian atas
imunisasi sesuai kemampuan keluarga
jadwal.
b. Menyebutkan jenis dan Respon Imunisasi dasar yang diharuskan 1. Identifikasi pengetahuan
jadwal imunisasi verbal di Indonesia ada 5 jenis, yaitu: keluarga tentang jadwal
c. Menyebutkan tujuan Respon 1.      Imunisasi Polio dan jensi imunisasi
imunisasi verbal ·      Menimbulkan kekebalan 2. Diskusikan jadwal dan
. terhadap penyakit jensi imunisasi
Poliomyelitis 3. Beri kesempatan kepada
·      Diberikan dengan cara keluarga untuk bertanya
diteteskan di mulut 4. Anjurkan keluarga
Efek samping: Imunisasi untuk menyebutkan
polio hampir tidak kembali jadwal dan
mempunyai efek samping, jensi imunisasi
namun kadang anak bisa 5. Beri pujian atas
juga menderita diare setelah kemampuan keluarga
imunisasi polio.
2.      Imunisasi BCG (Bacillius
Calmitte Guerine) 1. Ide
·      Menimbulkan kekebalan ntifikasi pengetahuan
terhadap penyakit TBC keluarga tentang
(Tuberculosis) manfaat imunisasi
·      Diberikan melalui 2. Dis
penyuntikan pada daerah kusikan manfaat
lengan atas imunisasi
Efek samping: 1 minggu 3. Ber
setelah imunisasi akan i kesempatan kepada
terjadi kemerahan dan keluarga untuk bertanya
pembengkakan kecil pada 4. Anj
daerah suntikan, urkan keluarga untuk
menimbulkan bekas dan menyebutkan kembali
kadang-kadang bernanah manfaat imunisasi
seperti bisul kecil, namun 5. Ber
dapat sembuh i pujian atas kemampuan
sendiri. Jarang dijumpai keluarga
efek samping lain akibat
imunisasi BCG, namun
dapat juga terjadi
pembengkakan pada
kelenjar getah bening yang
akan sembuh sendiri pada
daerah ketiak atau leher.
3.      Imunisasi Campak
·      Menimbulkan kekebalan
terhadap penyakit Campak
·      Diberikan melalui
penyuntikan pada daerah
lengan atas
Efek samping: Imunisasi
campak dapat
menyebabkan diare, rash
(kemerahan dan gatal), dan
conjunctivitis (radang
selaput mata). Anak juga
mungkin akan demam
setelah 4 – 10 hari
penyuntikan. Berikan obat
penurun panas selama anak
panas.
4.      Imunisasi DPT  (Diphteri,
Pertusis, Tetanus)
·      Menimbulkan kekebalan
terhadap penyakit Diphteri,
Pertusis dan Tetanus
·      Diberikan melalui
penyuntikan pada daerah
paha atas
Efek samping: Kebanyakan
anak akan demam setelah
mendapat imunisasi DPT.
Namun panas tubuh akan
turun dalam 1 – 2 hari.
Akan terjadi kemerahan dan
bengkak pada daerah
suntikan. Keadaan ini tidak
berbahaya dan akan sembuh
dengan sendirinya. Jika
demam tinggi, berikan obat
penurun panas yang
diberikan oleh petugas
kesehatan.
5.      Imunisasi Hepatitis B
·      Menimbulkan kekebalan
terhadap penyakit Hepatitis
B
·      Diberikan melalui
penyuntikan di paha atau di
lengan atas
Efek samping: Setelah
pemakaian biasanya, tidak
adanya efek samping yang
berarti

Tujuan imunisasi adalah untuk:


1.      Meningkatkan daya
tahan tubuh anak
2.      Menurunkan angka
kematian
3.      Imunisasi mencegah
timbulnya jenis penyakit
tertentu pada anak.
Namun bila anak
terserang juga penyakit
tersebut maka anak tidak
akan sakit lebih parah.
Dan mencegah terjadinya
kecacatan seperti pada
penyakit poliomyelitis.
4.      Mengendalikan wabah

2. Respon 1.      Polio (Poliomyelitis) 1. Jelaskan akibat dari


keputusan untuk mencegah verbal Polio disebabkan oleh tidak diimunisasi
masalah yang akan terjadi: virus. Penyakit ini sangat 2. Beri kesempatan
a. Menjelaskan penyakit mudah menular melalui keluarga bertanya
yang dapat dicegah air liur. Tanda-tanda 3. Anjurkan keluarga
imunisasi awalnya adalah anak untuk mengungkapkan
demam, batuk dan kembali penyakit yang
menjadi rewel. Dua hari bbisa dicegah dari
kemudian leher menjadi imunisasi.
kaku, sakit kepala dan 4. Beri pujian atas
kaki terasa kaku. Pada kemampuan keluarga
hari berikutnya salah satu
kaki atau lengan menjadi
lemas dan
lumpuh.Walaupun dapat
sembuh tetap akan cacat
seumur hidup.
Kelumpuhan juga dapat
terjadi pada otot
pernafasan sehingga anak
sulit bernafas. Polio tidak
dapat diobati, namun
dapat dicegah dengan
imunisasi.
2.      TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan
oleh Mycobacterium
Tuberculosis dan sangat
menular melalui
pernafasan. Menyebabkan
TBC miliare pada paru,
arthritis TBC pada tulang,
meningitis atau radang
pada selaput otak dan
dapat menyerang seluruh
organ lain pada tubuh
manusia. Anak dapat
menderita cacat atau
terjadi kematian.
3.      Campak (Measles/
Morbili/ Rubella)
Penyakit ini sering
mewabah. Penyebabnya
adalah virus Morbili.
Menyerang selaput lendir
dan kulit. Ciri-cirinya
adalah demam 3 – 5 hari,
disertai batuk dan pilek.
Kemudian timbul
kemerahan dimulai dari
belakang telinga, menjalar
ke leher, muka, dahi, dada
dan ke seluruh tubuh.
Komplikasi yang dapat
timbul akibat penyakit ini
adalah Enchepalitis
(radang otak) dan
Bronchopneumonia
(radang paru).
4.      Diphteri
Penyakit yang sangat
menular, disebabkan oleh
Corynebacterium
Dyphteriae. Menyerang
daerah mukosa, dengan
ciri-ciri sebagai berikut:
·         Demam tinggi, pada
hari ke-5 anak terlihat
sakit berat
·         Leher menjadi besar
dan terlihat seperti leher
lembu (bullneck)
·         Tonsil atau amandel
membesar diselaputi
lapisan warna abu-abu
yang bila disentuh mudah
berdarah, dan bisa
menutup saluran nafas
sehingga suara anak
hilang dan sesak nafas
bahkan dapat terjadi
kematian.
Selama berkembang,
kuman juga menghasilkan
racun yang sangat
berbahaya yang akan
menyerang jantung
(terjadi Endocarditis
Dyphterica), sehingga
pada hari ke-14 anak
dapat mati mendadak.

5.      Pertusis (batuk rejan/


batuk 100 hari)
Penyakit batuk yang
disebabkan Bordetella
Pertusis, yang menyerang
anak-anak selama kira-
kira 100 hari. Diawali
dengan batuk dan pilek
yang berlangsung sekitar
7 – 14 hari kemudian
diikuti dengan batuk yang
sangat khas. Satu kali
tarikan nafas diikuti 10 –
20 kali batuk beruntun
kemudian muntah. Jika
tidak diobati penyakit ini
dapat mengakibatkan
radang paru-paru sehingga
anak batuk darah, dapat
juga terjadi kerusakan
otak, sehingga anak
kejang, pingsan, bahkan
terjadi kematian.
6.      Tetanus
Tetanus disebabkan oleh
Clostridium Tetani yang
dapat bertahan hidup
bertahun-tahun di tanah
yang lembab, pada tubuh
dan kotoran hewan.
Penyakit ini menyerang
semua usia dengan gejala
kejang pada otot muka,
mulut terkunci, leher,
tulang belakang dan
punggung kaku, perut
kram dan keras seperti
papan, serta anggota gerak
kejang. Pada bayi baru
lahir (5 – 28 hari)
mendadak tidak mau
menyusu lagi karena
mulutnya kaku.
7.      Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini
adalah mual muntah, dan
kadang warna kuning
pada kulit. Penyakit ini
berlangsung secara
menahun dan akan
mengakibatkan kanker
hati di kemudian hari.

3. Respon Keluarga mampu memberikan 1. Gali pengalaman


anggota keluarga yang sakit: verbal imuniasai dan menjaga kesetana keluarga dalam
a. Mendidik dan By. A agar tidan rentan terkena mencegah terjadinya
membina anggota penyakit sakit pada bayi.
keluarga yang ber 2. Beri pujian atas usaha
resiko terjadinya sakit keluarga yang sudah
b. Memotivasi untuk tepat
mengikuti program 3. Diskusikan cara
imunisasi dan KIA mencegah terjadinya
penyakit
4. Anjurkan keluarga
untuk mengungkapkan
kembali penjelasan yang
telah diberikan
4. Respon 1. BCG, 1. Gali pengalaman
lingkungan agar mencegah verbal luka tidak perlu diobati keluarga dalam
terjadinya penyakit pada By. tetapi bila luka besar dan mencegah terjadinya
A: bengkak di ketiak anjurkan sakit pada bayi.
a. Menjelaskan cara ke puskesmas; 2. Beri pujian atas usaha
mencegah terjadinya 2. DPT, bila panas keluarga yang sudah
penyakit pada By. A berikan obat penurun panas tepat
yang diperoleh dari 3. Diskusikan cara
posyandu dan berikan mencegah terjadinya
kompres hangat. penyakit
4. Anjurkan keluarga
3. campak, bila untuk mengungkapkan
timbul panas berikan kembali penjelasan yang
obat yang didapat dari telah diberikan
posyandu.

Setelah dilakukan pertemuan Respon Fasilitas kesehatan yang dapat 1. Diskusikan jenis
sebanyak 1x 20 menit, verbal digunakan oleh keluarga adalah: fasilitas kesehtaan yang
diharapkan: 1. Puskesmas tersedia di lingkungan
5. Keluarga mampu 2. Dokter praktek keluarga
memanfaatkan fasilitas 3. Mantri/bidan 2. Bantu keluarga memilih
pelayanan kesehatan yang ada Posyandu fasilitas kesehatan yang
untuk mengatasi penyakit sesuai dengan kondisi
dalam keluarga: 3. Anjurkan keluarga
untuk memanfaatkan
a. Menyebutkan fasilitas faslitas kesehtaan yang
kesehatan yang tersedia ada sesuai pilihan

b. Menyebutkan manfaat Respon Manfaat fasilitas kesehatan: 1. Identifikasi


fasilitas kesehatan verbal 1. Memberikan informasi pengetahuan
kesehatan keluarga tentang
2. Memberikan pengobatan manfaat fasiltas
3. Memberikan pelayanan kesehatan
konseling 2. Diskusikan manfaat
4. Membantu meningkatakan fasilitas kesehatan
kesehatan 3. Anjurkan keluarga
mengungkapkan
kembali manfaat
fasilitas kesehatan

Anda mungkin juga menyukai