OLEH :
Maesaroh
NPM. 190510268
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. S DENGAN HIPERTENSI DI DESA RAWA BUNTU RT/RW
05/02 KEC. SERPONG KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2021
Keterangan
: perempuan : tinggal serumah
: laki-laki : meninggal
: menikah
: garis keturunan
B. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi Keluarga
Pola Interaksi dan Komunikasi
Ny.S mengatakan paling sering berkomunikasi pada saat makan malam dengan an. H.A dan an. H. H jika sedang
ada dirumah, tidak ada konflik dalam masalah keluarga dengan. Berkomunikasai secara langsung dengan an. H. A dan
an. H. H, sifat komunikasi yang diterapkan dengancara terbuka. Anggota keluarga yang paling dominan bicara adalah
Ny. S dan bahasa yang sering digunakan adalah bahasa indonesia.
2. Struktur Keluarga
Pengambilan keptusan keluaga dilakuka dengan musyawarah antara Ny. S dengan an. H. A dan an. H. H,
pengambilan dalam kelarga yaitu Ny. S. Untuk pengambilan keputusan mengenai masalah kesehatan yang
mengambil keputusan yaitu Ny. S.
3. Struktur nilai/value
Suku Ny.S berasal dari suku sunda budaya yang dominan dalam keluarga. Tidak ada budaya sunda yang
dianut bertentangan dengan kesehatan. Persepsi keluarga terhadap kesehatan merupakan nikmat yang
diberikan dari tuhan.
4. Struktur Peran
Pembagian peran keluarga Ny. S yaitu Ny. S sebagai pengurus rumah tangga dan an. H sebagai pencari
nafkah keluarga Ny. S. tidak ada konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
C. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Ny. S dan kedua anak Ny. S saling menyayangi satu sama lain, hal ini terlihat dari sikap. An. H. H
membantu ibunya dalam berbagai kegiatan seperti membersihkkan rumah dan memasak. Selain itu, Ny. S
juga selalu mengurus kebtuhan anaknya dengan cara menyiapkan sarapan sebelum pergi sekolah dan
melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya sebagai seorang ibu rumah tangga. Hal-hal yang mereka lakukan
membuat keluarga menjadi lebih harmonis.
2. Fungsi Sosialisasi
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam organisasi masyarrakat terutama dalam bidang kesehatan, tetapi
tidak pernah adanya konflik dalam masyarakat. Ny. S senang berinteraksi dengan tetangga nya yang
merupakan pribumi maupun kontrak lainnya. tidak ada anggota keluarga yang tidak bisa membaca.
3. Fungsi Reproduksi
Ny. S mengatakn tidak menggunakan KB setelah suaminya sudah meninggal
4. Fungsi Ekonomi
Ny. S mengatakan anaknya yang sudah menikah lah yang sering membantu menafkahi, Ny. S juga
mengatakan Ny. S ingin bekerja tetapi tidak di izinkan oleh anak-anaknya, selama suami Ny. S meninggal
anak-anaknya lah yang membantu menafkahi dan membiayai keluarga yang masih tinggal serumah, karena
masih ada anak bontot yang masih sekolah kelas 3 SMA.
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan
E. DERAJAT KESEHATAN
F. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Perumahan
Ny. S mengatakan rumahnya masih mengontrak, luas ruman 10x10 m jenis bangunan rumah yaitu permanen
dengan atap rumah asbes dan ventlasi <10% luas rumah. Cahaya matahari masuk karena jendela rumah Ny.
S dibuka setiap harinya. Penerangan rumah dengan menggunakan listrik dan rumah berlantaikan ubin.
Kondisi ruuma Ny. S tidak rapih tetapi bersih.
Denah rumah (dengan ukurannya)
10 m
Dapur
Kamar
Tidur
10 m
RuangTa
mu
Halaman/ Teras
2. Pengolahan sampah
Ny. S mengatakan adanya pembuangan sampah sementara di dalam rumahnya dengan kondisi
terpelihara dan pengelolaan nya dengan cara diambil oleh petugas sampah.
3. Sumber air
Keluarga memiliki sumber air sendiri dengan menggunakan pompa listrik, dan keperluaan
minum diambil dari pompa listrik tersebut. Air yan dikonsumsi dengan kualitas baik yaitu tidak
berbau, berasa dan berwarna.
4. Jamban Keluarga
Keluarga Ny. S memiliki WC jongkok sendiri dan tempat penampungan >10 meter.
Pemeriksaan Fisik
- Masalah kesehatan keluarga lainnya yang ada di keluarga Ny. S adalah penyakit
Hipertensi. Ketika ditanya tentang pengertian, penyebab, gejala, pencegahan dan
penanganan, Ny. S mengatakan tidak begitu paham. Ny. S mengatakan mengalami
pusing dan nyeri dan pegal belakang leher menjalar sampai kepundak. Ny. S memiliki
penyakit hipertensi setelah lahiran anaknya yang bontot.
- Masalah tahap perkembangan keluarga lainnya yang ada di keluarga Ny. S adalah
resiko terjadinya komplikasi hipertensi Ketika dilakukan wawancara terhadap
keluarga Ny. S tidak mengetahui bagaimana penanganan hipertensi, pencegahan
hipertensi juga komplikasi hipertensi jika tidak segera ditangani.
I. ANALISA DATA
Masalah
No Data Masalah Kesehatan
Keperawatan
DS: Nyeri akut
- Ny. S mengatakan mengalami pada Ny. S
pusing dan nyeri dan pegal berhubungan
belakang leher menjalar dengan
sampai kepundak. ketidaktahuan
- Ny. S mengatakan tidak begitu keluarga
paham pengertian, penyebab, mengenal
gejala, pencegahan dan masalah
penanganan hipertensi. kesehatan.
- Ny. S memiliki penyakit
hipertensi setelah lahiran
anaknya yang bontot.
SKORING MASALAH
1. Nyeri akut pada Ny. S berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal
masalah kesehatan.
- Potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2
Kemungkinan masalah
diubah: =1
dapat diubah Ny. S karena
Skala :
2 sudah ada upaya untuk
- Dengan mudah (2)
- Hanya sebagian (1) pengobatan.
- Tidak dapat (0)
3. Potensial masalah untuk di 1/3 x 1
Masalah penyakit hipertensi
cegah: = 1/3
sudah terjadi lama.
- Tinggi (3)
- Cukup (2) 1 Ny. S mengatakan tida
(0)
Total 3 1/3
(0)
Total 1 4/3
No
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Dx
1. Nyeri akut pada Ny.S Tanggal 13 April 2021
berhubungan dengan TUK 1-4
ketidaktahuan keluarga 1. Mendiskusikan dengan Subjektif:
mengenal masalah keluarga tentang: a. Keluarga dapat
kesehatan a. Pengertian Hipertensi menyebutkan
b. Tanda gejala kembali pengertian
hipertensi hipertensi
c. Penyebab hipertensi b. Keluarga dapat
d. Komplikasi Hipertensi menyebutkan
e. Upaya pencegahan kembali tanda
hipertensi. gejala
f. Diet hipertensi c. Keluarga dapat
menyebutkan
2. Memberi kesempatan kembali penyebab
kepada keluarga untuk hipertensi
menyebutkan kembali d. Keluarga dapat
pengertian hipertensi, menyebutkan
tanda gejala hipertensi, kembali akibat
komplikasi hipertensi dan komplikasi
upaya pencegahan hipertensi
hipertensi. e. Keluarga
3. Memberikan menyebutkan upaya
reinforcement positif atas pencegahan
kemampuan keluarga hipertensi
menyebutkan kembali f. Keluarga dapat
pengertian hipertensi, menyebutkan
tanda gejala hipertensi, kembali diet
komplikasi hipertensi dan hipertensi
upaya pencegahan
hipertensi. Objektif:
4. Mengevaluasi a. Tampak
pengetahuan keluarga dan keluarga
memberikan kesempatan memperhatikan saat
pada keluarga untuk melakukan diskusi
membandingkan bersama
pengetahuan yang dimiliki b. Terjadi kontak
keluarga dengan standar mata saat
5. Memberi kesempatan berinteraksi dengan
kepada keluarga untuk perawat
menyebutkan kembali c. Tampak
upaya pencegahan keluarga sekali-kali
hipertensi menganggukkan
6. Memberikan kesempatan kepala tanda
pada keluarga untuk mengerti penjelasan
mengambil keputusan yang perawat
merawat Ny.S yang berikan
berresiko terjadi d. Keluarga tersenyum
komplikasi hipertensi saat diberikan pujian
7. Memberikan oleh perawat
reinforcement positif atas
keputusan yang diambil Analisa:
keluarga a. Masalah teratasi
8. Memberikan pendidikan dimana keluarga
kesehatan pada keluarga memahami tentang
mengenai cara mencegah pengertian
hipertensi hipertensi, tanda
9. Memberi kesempatan gejala,penyebab
kepada keluarga untuk hipertensi,
menyebutkan kembali komplikasi
cara mencegah hiertensi hipertensi, upaya
10. Melakukan kolaborasi pencegahan
dengan keluarga agar hipertensi dan diet
dapat membimbing dan hipertensi.
mendidik serta Perencanaan:
memotivasi dalam Intevensi dihentikan
merawat Ny. S
DOKUMENTASI
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
7. Tujuan Pembelajaran
a. TPU : Setelah dilaksanakan penyuluhan kesehatan selama
15menit tentang diet hipertensi, diharapkan sasaran
mampu memahami dan melakukan diet hipertensi.
b. TPK : Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu :
1. Memahami penyakit hipertensi
2. Mengetahui tanda gejala hipertensi
3. Merawat pasien hipertensi dirumah secara mandiri
4. Melakukan diet hipertensi
8. Pokok Bahasan:Penyakit hipertensi dan diet hipertensi
1. Pengertian penyakit hipertensi
2. Penyebab terjadinya hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Perawatan pasien hipertensi
5. Syaratdiet hipertensi
9. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, video merebus daun salam
pengecekan kolesterol dan tensi gratis
10. Media
Leaflet dan video
11. Daftar Rencana Proses Penyuluhan
No Kegiatan
Kegiatan Waktu Materi
Penyaji Peserta
1 Pembukaan 2 menit - Mengucapkan salam - Menyampaikan Menjawab salam,
- Memperkenalkan diri salam dan
- Menjelaskan topik dan - Membuka acara memperhatikan
tujuan
- Menjelaskan kontrak
waktu
2 Pelaksanaan 5 menit Menjelaskan : Menyajikan materi Mendengar,
penyuluhan 1)Pengertian penyakit penyuluhan, melihat,
hipertensi menunjukkan gambar memperhatikan,
2)Penyebab terjadinya dan menjelaskan dan menjawab
hipertensi pertanyaan sesuai
3)Tanda dan gejala pengetahuan
hipertensi
4)Perawatan pasien
hipertensi
5)Syarat diet hipertensi
3 Evaluasi 5 menit Memberikan kesempatan Menjawab pertanyaan Bertanya kepada
kepada peserta untuk peserta penyaji
bertanya dan menjawab
pertanyaan yang
diajukkan moderator
I. HIPERTENSI
a. PENGERTIAN
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit
saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar
resikonya
b. PENYEBAB
1. Usia
2. Gaya hidup tidak sehat, seperti :
- Konsumsi garam berlebih
- Merokok
- Minum minuman beralkohol
- Kurang olahraga
3. Kegemukan
4. Keturunan (genetic)
5. Stress psikologis
c. TANDA DAN GEJALA
1. Pusing atau sakit kepala
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Jantung berdebar
9. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
d. PENCEGAHANHIPERTENSI
1. Cek Kesehatan secara rutin
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin aktiviyas fisik
4. Diet seimbang
5. Istirahat cukup
6. Kelola stress
e. KOMPLIKASI HIPERTENSI
1. Penyakit jantung
2. Stroke
3. Penyakit ginjal
4. Retinopati (kerusakan retina)
5. Penyakit pembuluh darah tepi
6. Gangguan saraf
II. TUJUAN DIET HIPERTENSI
1. Membantu menurunkan tekanan darah
2. Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh atauedema atau bengkak
*) Penyebab timbunan air dalam tubuh : kegagalan tubuh untuk mengatur
keseimbangan cariran, akibatnya tubuh tidak mampu mengeluarkan garam natrium
yang berlebihan dalam jaringan. Natrium ini akan mengikat air sehingga
menimbulkan penimbunan cairan dalam tubuh.
III. SYARAT DIET HIPERTENSI
1. Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang
2. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
3. Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit dan obat yang diberikan.
IV. PENGATURAN MAKANAN