M DENGAN DIAGNOSA
MEDIS ANEMIA DI RUANG INTERNA I RSUD Dr. R.
SOEDJONO SELONG LOMBOK TIMUR
DISUSUN OLEH :
SITI SHARLYA WARTINI
NPM : 016.02.0387
DI SUSUN OLEH :
SITI SHARLYA WARTINI
NPM : 016.02.0387
()()
KEPALA RUANGAN
()
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA
I. KONSEP TEORI
A. Pengertian Anemia
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah
merah dan kadar penyakit, melainkan merupakan
pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan
fungsi tubuh (Price, 2006). Anemia berarti kekurangan
sel darah merah dapat disebabkan oleh hilangnya darah
terlalu cepat atau karena terlalu lambat produksi sel
darah merah (Qyuiton, 1997).
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang
memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru
dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Pengertian Anemia terdapat beberapa pendapat tentang
definisi dari anemia, antara lain yaitu:
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin dalam
sirkulasi darah. Ada tiga kelompok besar anemia:
1. Perdarahan secara berlebihan. Misalnya perdarahan
saluran cerna, keluarnya darah haid secara
berlebihan, hemoroid (wasir) dan sebagainya.
2. Penurunan atau gangguan produksi sel darah merah.
Ini dapat terjadi akibat kurangnya zat besi,
vitamin B 12, dan folat.
3. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan,
misalnya akibat penyakit talassemia dan penyakit
autoimun.
B. Penyebab Anemia
Penyebab umum dari Anemia terjadi akibat
berkurangnya hemoglobin, komponen yang dibutuhkan
untuk membawa oksigen ke seluruh organ tubuh. Karena
kekurangan oksigen maka muncul gejala kelelahan,
pusing dan lain-lain. Salah satu faktor penyebab
anemia adalah gaya hidup yang kurang sehat, kurang
asupan zat yang dibutuhkan untuk pembentukan
hemoglobin seperti zat besi, folat, dan vitamin B12.
D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan darah lengkap : retikulosit
(jumlahdarah bervariasi dari 30% - 50%), leukositos
(khususnya pada krisis vaso-oklusit) penurunan
Hb/Ht dan total SDM.
2. Pemeriksaan pewarnaan SDM : menunjukkan sabit
sebagian atau lengkap, sel bentuk bulan sabit.
3. Elektroforesis hemoglobin : mengidentifikasi adanya
tipe hemoglobin abnormal dan membedakan antara
anemia sel sabit dan anemia sel trait
E. Clinical Nursing Pathway
Kegagalan
Definisi B12 Asam Destruksi SDM Perdarahan/
produksi SDM o/
folat, besi berlebih hemofilia
sumsum tulang
G. Komplikasi
Merasa cepat lelah saat bekerja sehingga
produktivitas juga menurun. Karena jantung harus
bekerja lebih keras untuk mengkompensasi kekurangan
oksigen di dalam darah akibat anemia, pada akhirnya
dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke. Jika
anemia yang terjadi akibat defisiensi B12, secara
bersamaan juga bisa terjadi kerusakan saraf dan
gangguan fungsi otak. Karena Vitamin B12 juga
dibutuhkan untuk kesehatan saraf dan fungsi otak.
I. Diagnosa Keperawatan
Adapun kemungkinan diagnosa keperawatan pada
klien anemia sel sabit baik aktual maupun potensial
adalah sebagai berikut :
1. Nyeri berhubungan dengan diogsigenasi jaringan (Hb
menurun).
2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan penurunan fungsi / gangguan pada sum-sum
tulang.
3. Aktifitas intolerance berhubungan dengan kelemahan
otot.
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
porsi makan tidak dihabiskan.
5. Integritas kulit berhubungan dengan menurunnya
aliran darah ke jaringan.
6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan gangguan
integritas kulit.
7. Kecemasan / kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang penyakitnya.
I. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Tn.M
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur :37 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/ Indonesia
Alamat : Pringgabaya, Lombok Timur
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 35 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/ Indonesia
Alamat : Pringgabaya, Lombok Timur
Hubungan dengan klien : Istri
E. GENOGRAM
Keterangan :
: Perempuan --- : Tinggal serumah
: Laki-laki : Pasien
: Garis Pernikahan
: Garis keturunan
F. DATA PSIKOLOGIS
a. Status Emosi
Emosi klien saat dikaji stabil
b. Konsep Diri
1. Body image
Klien mengatakan tidak ada masalah tentang
gambaran dirinya
2. Self ideal
Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa
bekerja seperti biasanya.
3. Self ekstrem
Klien menyadari bahwa penyakit yang
dideritanya ini akan membutuhkan perawatan
yang baik agar kondisinya cepat membaik.
4. Role
Klien mengatakan kondisi kesehatannya saat ini
mennyebabkan perannya sebagai suami dan ayah
agak terganggu.
5. Identity
Klien menyadari dirinya adalah seorang laki-
laki dengan peran sebagai suami dan ayah
(kepala keluarga).
G. DATA SOSIAL
a. Pendidikan
Klien mengatakan pendidikannya hanya sampai
sekolah menengah atas (SMA)
b. Sumber penghasilan
Klien mengatakan sumber penghasilannya didapat
dari usaha wiraswasta yaitu berdagang di pasar.
c. Pola komunikasi
Klien mengatakan pola komunikasinya dengan seluruh
anggota keluarga di rumah terjalin dengan baik
dengan menggunakan bahasa sasak tetapi klien
kedang memakai bahasa Indonesia ketika menemani
anak-anaknya belajar di rumah.
d. Peran sosial
Klien mengatakan hubungan dengan tetangga dan
masyarakat disekitarnya terjalin dengan baik.
Klien selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan
masyarakat.
H. DATA SPIRITUAL
Klien mengatakan sebelum sakit selalu ke masjid untuk
menjalankan shalat 5 waktu dan beribadah yang lainnya
namun saat sakit ini lebih sering beribadah di rumah
saja.
C. Vital sign
Suhu : 37C
Nadi : 84x/m
RR : 24x/m
TD : 100/60 mmHg
Hitung Jenis
Leukosit 19 0,0-4,0
LYM 11 0,0-22,0
MXD 70 50,0-70,0
NEUT
6. Terapi
Infus RL 20 tetes permenit
Injeksi Cefotaxime 2x1 gr
Injeksi Ranitidine 2x1 ampul
Injeksi Omeprazole 1x1 vial
Sulfas Ferosus 2x1 tablet
7. Data senjang
Data Subyektif
- Klien mengatakan badannya lemas,
- Klien mengatakan BAB darah 2x.
Data Obyektif
- Keadaan umum lemah,
- Klien tampak pucat,
- Konjungtiva klien tampak anemis,
- Klien tampak kelelahan,
- Pada hasil Laboratorium kadar Hb:8,7 gr/dl,
- TTV :Suhu : 37C
Nadi : 84x/m
RR : 24x/m
TD : 100/60 mmHg
DS : Klien
3. Penurunan aliran Gangguan
mengatakan darah ke jaringan integritas
badannya lemah kulit
dan ingin tiduran
saja.
DO :
Keadaan umum
klien lamah
Klien tampak
tiduran di bed
dan jarang
beraktifitas
mandiri
V. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
4. Anjurkan 9. Membantu
klien untuk meningkatkan
menghentika kadar haemoglobin
n aktifitas dalam darah klien
bila terjadi
kelemahan
5. Kolaborasi
pemberian
transfusi
darah
2. Dx. 2. Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui
tindakan aktifitas jenis aktifitas yang
perawatan selama klien dilakukan oleh klien
3x24 jam
diharapkan 2. Dekatkan 2. Untuk membantu
aktifitas klien alat-alat klien dalam
dapat terpenuhi yang memenuhi
yang ditandai dibutuhkan kebutuhannya
dengan: klien
KU : baik 3. Bantu klien 3. Untuk meningkatkan
Klien tampak melakukan sirkulasi jaringan
lebih segar latihan aktif-
Klien dapat pasif
beraktifitas 4. Bantu klien 4. Dengan bantuan
dengan memenuhi perawat dan
mandiri kebutuhan keluarga klien dapat
ADLnya memenuhi
kebutuhannya
5. Berikan 5. Meningkatkan
lingkungan istirahat untuk
yang tenang menurunkan
regangan jantung
dan paru
A : Tujuan tercapai
P : Hentikan intervensi
A : Tujuan tercapai
P : Hentikan intervensi
3. S : Klien mengatakan badannya
sudah tidak lemah lagi
O:
Keadaan umum klien baik
Klien tampak lebih segar
Klien tampak duduk bersama
keluarganya
Klien tidak mengalami luka
dekubitus
A : Tujuan tercapai
P : Hentikan intervensi