KEP
1 Intoleransi Aktivitas
5 ancietas
6 ancietas kematian
7 risiko aspirasi
8 ketidak setabilan gula darah
9 citra tubuh
10 suhu tubuh
11 incintinisia defekasi
12 ketidak efektifan bemberian
asi
13 pemberian asi,diskontinuitas
14 ketidak efektifan pola nafas
19 konfusi akut
20 konfusi kronis
21 konstipasi
22 risiko konstipasi
23 kontaminasi
24 resiko kontaminasi
29 diare
30 risiko sindroma disuse
33 keletihan
34 kekurangan volume cairan
40 Keterlambatan TUMBANG
41 Hypertermia
42 Hypotermia
43 Risiko Infeksi
45 insomnia
46 difisiensi pengetahuan
52. Mual
px memperlihatkan tidur
memperlihatkan pengetahuan
respons alergi
fungsi hati tidak mengalami gangguan yang dibuktikan oleh keseimbangan cairan
Tidak terjadi kerusakan memori yang dibuktikan oleh kognisi, konsentrasi, memori dan
status neurologis
Tidak terjadi hambatan mobilitas ditempat tidur yang dibuktikan dengan : Pengaturan
posisi tubuh,terkoordinasi gerakan tubuh.
Memperlihatkan mobilitas yang dibuktikan oleh indikator berikut dengan menyebutkan 1 -
5 : gangguan ektem,berat,sedang,ringan,atau tidak mengalami gangguan
Mual berkurang yang dibuktikan oleh selera makan dan tingkat kenyamanan yang
membaik, hidrasi tidak terganggu, mual dan muntah terkendali, status nutrisi adekuat.
Memperlihatkan perkusi jaringan perifer yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut
(gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak mengalami gangguan).
Memperlihatkan asupan makanan dan cairan yang dibuktikan oleh tidak adekuat, sedikit
adekuat, cukup adekuat, adekuat, dan sangat adekuat.
Memperlihatkan Status Gizi asupan makanan dan cairan yang dibuktikan oleh tidak
adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, adekuat, dan sangat adekuat, dan asupan
makanan dan cairan melalui oral.
Memperlihatkan Status Gizi asupan makanan dan cairan yang dibuktikan oleh tidak
adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, adekuat, dan sangat adekuat, dan asupan
makanan dan cairan melalui oral (tidak berlebihan).
Menunjukkan Hygine Oral, integritas jaringan, kulit dan membran mukosa yang dibuktikan
oleh gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak mengalami gangguan.
Menunjukkan tingkat nyeri yang dibuktikan oleh sangat berat, berat, sedang, ringan, atau
tidak ada
Menunjukkan status sirkulasi yang dibutuhkan oleh indikator seperti gangguan ekstrem,
berat, sedang, ringan, atau tidak mengalami gangguan.
Pemulihan dari sindrom pasca trauma ditandai dengan status pemulihan dari
penganiayaan, pengendalian diri terhadap agresif, koping dan pengendalian diri terhadap
depresi
Menunjukkan perawatan diri melalui aktifitas kehidupan sehari-hari yang dibuktikan oleh
gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan
Menunjukkan perawatan diri melalui aktifitas kehidupan sehari-hari yang dibuktikan oleh
gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan
Menunjukkan perawatan diri melalui aktifitas kehidupan sehari-hari yang dibuktikan oleh
gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan
Menunjukkan integritas jaringan: kulit dan membran mukosa, penyembuhan luka primer ,
yang dibuktikan oleh gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada ganggaun.
Menunjukkan Integritas jaringan kulit dan membran mukosa yang dibuktikan oleh
gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan
Menunjukkan tidur yang dibuhkan oleh gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau
tidak mengalami gangguan
Menunjukkan harapan dan kesehatan spiritual yang dibutuhkan oleh arti dan tujuan hidup,
pencapaian pandangan dunia spiritual, kemampuan untuk mencintai dan memaafkan,
kemampuan untuk berdoa dan beribadah, interaksi dengan pimpinan spiritual, hubungan
dengan diri sendiri, dan interaksi dengan orang lain.
Menunjukkan pengendalian diri terhadap bunuh diri yang dibuktikan oleh tidak pernah,
jarang, kadang=kadang, sering, atau selalu
Menunjukan status menelan yang dibuktikan oleh gangguan eksrim, tinggi, sedang, rendah,
dan tidak ada gangguan
Menunjukkan integritas jaringan kulit dan membran mukosa yang dibuktikan oleh
gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan.
Perfusi jaringan terpenuhi pada organ jantung, otak, gastrointestinal, dan renal
Menunjukan keseimbangan cairan dan perfungsi jaringan perifer melalui gangguan
estrim,berat,sedang,ringan atau tidak ada gangguan
Menunjukan kemampuan berpindah yang dibuktikan oleh diprakarsai diri sendiri, gerakan
terarah, mobilitas, dan performa berpindah
Menunjukkan prilaku keamanan pribadi yang dibutihkan oleh tidak pernah, jarang, kadang-
kadang, sering, atau selalu
Menunjukkan kontinesia urine yang dibuktikan oleh indikator infeksi saluran kemih,
kebocoran urine diantara berkemih, eliminasi secara mandiri, dan mempertahankan pola
berkemih yang dapat diduga
Menunjukksn kontinensia urine yang dibuktikan oleh mengidentifikasi keinginan berkemih,
berespon tepat waktu terhadap dorongan berkemih, mencapai toilet antara waktu
dorongan berkemih dan pengeluaran urin, menatalaksana pakaian secara mandiri,
melakukan eliminasi secara mandiri dan mempertahankan pola eliminasi yang dapat
diduga.
Menunjukkan kontinensia urine yang dibuktikan oleh indikator berikut, kebocoran urine
diatas berkemih dan urine residu pasca berkemih >100-200cc
Menunjukkan pengendalian diri terhadap agresi dan tpengendalian diri terhadap impuls
Menunjukkan pengendalian impuls yang dibuktikan oleh indikator mengidentifikasi
perasaan atau prilaku yang mengakibatkan tindakan impulsif, akibat tindakan impulsif
tehadap diri sendiri atau orang lain, menghindari lingkungan dan situasi berisiko tinggi, dan
mengendalikan impuls berdasarkan outcome nya.
OUTCOME
1. menunjukka toleransi thp aktivitas:
a. saturasi oksigen selama aktivitas DBN
b. respirasi rate DBN
c. Kemampuan bicara saat aktivitas
d.menyadari keterbatasan energi
e.menyeimbangkan aktivitas dan istirahat
f.mengatur jadwal aktivitas untuk menghemat energi
tidak akan mengalami aspirasi yang dibuktikan oleh pencegahan aspirasi dan
status menelan dan setatus pernapasan
menunjukan pencegahan aspirasi yang dibuktikan oleh indikator sebagai
berikut:
a.menghindari faktor risiko
b.memposisikan diri sendiri tegak saat makan dan minum
c.memilih konsistensi makanan dan minuman yang tepat
d.memilih makanan sesuai dengan kemampuan menenlan
kadar glukosa darah stabilyang dibuktkanoleh kadarglukosa hemoglobin
glikosolasi,glukosa urine dan keton urine
faktor rrsiko terkendali yang dibuktikan oleh manajmen mandiridiabetes yang
diterapkan secara konsisten
menunjukkan prosedur yang bener untuk memeriksa kadar glukosa darah
mematuhi rigimen yang di programkan untuk pemantauan glukosa darah
mematuhi rekomendasi diet dan latihan fisik
memperlihatkan prosedur yang bener untuk pemberian obat secara mandiri
menguangi gejala hipoglikemiaa dan hiperglikemia
ganguguan citra tubuh yang dibuktikan oleh selalu menunjukkan adaptasi deng-
an ketunadayaan fisik dan isikososial
menunjukan citra tubuh yang dibuktikan oleh sebagai brikut:
a. kesesuaian antara realitas tubuh dan ideal tubuh
b. kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
c.keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami-
gangguan
menunjukan termoreg,dibuktikan oleh indikator sebagai berikut:
a.peningktan suhu tubuh
b.penurunan suhu tubuh
c.hipertermia
d.hipotermia
ibu dan bayi akan menunjukan pemeliharaan pemberian asi yang dibukikan ol-
eh sebagai berikut:
a.pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam batas normal
b.pengenalan tanda-tanda penurunan suplai asi
c.dukungan keberlangsungan laktasi ibu saat kembali berkerja
atau sekolahkemampuan ibu untuk megumpulkan dan men-
yimpan asi dengan amanjika diinginkan
d.kemampun penyedia perawatan untuk mencairkan,mengh-
hangatkan dan menyimpan asi secara aman
menynjukan pola pernapasan
menunjukan setatus pernapasan:
a.kedalam inspirasi dan kemudahan bernapas
b.ekspansi dada simetris
menujukan tidak adanya gangguan pernafasan:
a.penggunaan otot aksesorius
b.suara napas tambahan
c.pendek napas
tidak mengalami ketegangan pran pemberi asuhan yang dibuktikan oleh ke ade
kuatan kesehatan emosi pemberi asuhan ,kesiapan pemberi asuhan untuk pe-
rawatan dirumah ,kesehatan fisik pemberi asuhan,stresor pemberi asuhan,pon-
tensial ketahanan pemberi asuhan, dan peporma menjadi orang tua
lihat juga ketegangan pemberi asuhan
risiko konstipasi menurun yang diindikasikan oleh status defekasi dan perawa-
tan diri:eliminasi
menunjukan eliminasi defekasi yang dibuktikan oleh indikator berikuat:
a.pola eliminasi
b.fases lunak dan berbentuk
c.pengeluaran fases tanpa bantuan
menununjukan eliminasi fekal yang efektif yang dibuktikan oleh indikator berikut:
a.pola eliminasi
b.pengendalian defekasi
d.diare
e.darah dan lendir di feses
pk akanmenunjukan dampak imobilisasi fisiologis yang dibuktikan oleh indikator
berikut:
a.konstipasi,impaksi feses ,usus hipokatif,atau ilius paralitik
b.batu disaluran kemih,retensi urine,atau infeksi saluran kemih
c.dekubitus
d.fraktur tulang
e.hipotensi ortostatik
f.trombosis vena
g.pneumonia
kekurangan akan di cegah dibuktikan oleh keseimbngan elektrolit dan asam basa,hid-
rasi,dan status nutrisi
keseimbangan caoiran tidak akan terganggu dibuktikan oleh indikator sebagai berikut:
a.keseimbangan asupan dan haluran dalam 24 jam
b.berat badan stabil
c.berat jenis urun dalam batas normal
pertukaran gas tidak akan terganggu dibuktikan oleh indikator sebagai berikut:
a.status kognitif
b.PaO2,PaO2,Ph arteri,dan saturasi O2
C.Tidal akhir CO2
pertukaran gas tidak akan terganggu yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut:
a.dispena saat istirahat
b.dispnea saat aktivitas berat
c.gelisah,sianosis,dan sonolen
px memperlihatkan penyelsean dukacita yang dibuktikan oleh:
a.pulih dari perasaan kehilangan
b.turut serta dalam merencanakan acara pemakaman
c.berbagi kehilangan dengan orang terdekat
d.kemajuan dalam melewati dalam tahap duka cita
e.mempertahankan kerapian dan mempertahankan kebersihan diri
f.melaporkan penurunan fokus pikiran terhadap kehilangan
g.melaporkan asupan nutrisi yang adekuat
h.melaporkan gaerah sexsual yang normal
Nilai suhu, denyut nadi, frekuensi pernafasan, dan TD dalam rentang normal
nilai suhu, denyut nadi, frekuensi pernafasan dan TD dalam rentang normal
a. terbebas dari tanda dan gejala infeksi
b. memperlihat higiene personal yang adequat
c. status imun normal
d. menan infeksiggambarkan faktor yang menunjang penular
e. melaporkan tanda atau gejala infeksi
a.asites
b.distensi vena leher
c.edema perifer
d.bola mata cengkung lunak
e.konfusi
Orientasi kognitif
Komunikasi yang sesuai dengan situasi
Kemampuan kongnitif
Pengendalian pusat motorik terkendali
a. Koordinasi
b. Performa posisi tubuh
c. Pergerakan otot dan sendi.
a. Keseimbangan
b. Koordinasi
c. Performa posisi tubuh
d. Pergerakan sendi dan otot
e. Berjalan
f. Bergerak dengan mudah
a. Kebersihan mulut, gigi, gusi, lidah, gigi palsu, atau peralatan gigi
b. Kelembaban mukosa mulut rendah
c. Warna membran mukosa
d. Integritas mukosa mulut, lidah, gusi, dan gigi
a. Mandi
b. Higiene
c. Higiene oral
b.koping, ketidakefektifan
c. Identitas personal dan ganggau
d. Konsep diri, kesiapan untuk meningkatkan
e. Harga diri situasional
a. Sensasi
b. Elastisitas
c. Hidrasi
d. Tekstur
e. Kekebalan
f. Keutuhan Kulit
a.ancietas,kematian
b.koping,ketidakefektifan
c.konflik pengembalian keputusan
d.dukacita,terganggu
e.kepedihan,kronis
f. disstres spiritual
a. Penuaan
b. Fluktuasi suhu lingkungan
c. Penyakit
d. Imaturitas
e. Trauma
a. Keutuhan kulit
b. Tekstur dan kekebalan jaringan
c. Perfusi jaringan
a. Intoleran aktifitas
b. Curah jantung, penurunan
c. Keletihan
d. Pertukaran gas, gangguan
e. Komunikasi verbal, hambatan
f. Konfusi, akut atau kronis
g. Infeksi, risiko
h. Nyeri, akut
I, Nyeri, kronik
j. Volume cairan, kelebihan
k. Ketidakseimbangan volume cairan, risiko
a. Tekanan darah
b. Nadi perifer
c. Turgo kulit
d. suhu, sensai, elastisitas, hidrasi, keutuhan dan kekebalan kulit
e. Perfusi jaringan
a. Kontinensia urine
b. Menunjukkan pengetahuan adekuat tentang obat yang mempengaruhi fungsi berkemih
c. Eliminasi urin tidak terganggu
menggunakan peralatan adaptif untuk membantu memanipulasi pakaian dan berpindah jika
inkontinensia berhubungan dengan hambatan mobilitas.
a.tentukan pengetahuan dan pemahaman terhadap keterbatasan enenrgi oleh kelien dan orang terekat
b.pantau tingkat energi dan toleransi px terhadap aktivitas
c.identifikasi kendala untuk beraktivitas
d.rijuk pada diagnosis intoleransi aktivitas,untuk pengajian yang lain
e.susun rencana yang realistis untuk peroses adaptasi terhadap keterbatasan px
f.gali bersama px dampak spesifik ketidakaktifan
g.intruksikan pv dan keluarga untuk memberi tahu penyedia layanan primer jika keletihan terus menerus terjadi
h.manajmen energi
i.berikan dukungan dalam pengembalian keputusan selama periode penyakit atau stres yang tinggi
j.pantau tekanan intra intrakranial dan tekanan perpusi serebral secara continu
k.pantau status neorologis pada interval yang teratur
l.perhatikan kejadian yang meransang terjadiya perubahan bentuk gelombang
m.tentukan data dasar tanda vital dan irama jantung,dan pantau adanya perubahan aktivitas
n.pemantauan tekanan intrakranial
-pantau slang tekanan terhadap adanya gelombang
-pantau jumlah dan kecepatan drainase cairan serebrospinal
-pantau asupan haluran
-pantau area insersi terhadap infeksi
-pantau suhu dan hitung sel darah putih
-periksa kaku kuduk pada px
o.izinkan keluarga untuk berkunjung
a.menatalaksanakan neonas selama masa transisi ekehidupan ektrauturi dan priode stabilisasai selanjutnya
b.mencapai atau mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal
c.mencapai atau mempertahankan suhu tubuh intraoperatif yang diharapkan
d.mengumpulkan dan menganalisis data kardiovaskular,pernapasan ,dan suhu tubuh untuk menentukan dan mencegah komp
e.untuk orang dewasa lakukan pemeriksaan suhu oral
f.pantau dan laporkan tanda gejala hipotermia serta hipertermia
g.instruksikan px dan keluarga tentang tindakan untuk meminimalkan fluktuasi suhu
h.instruksikan px dan keluarga untuk mengenali dan melaporkan tanda dan gejala awal hipotermia dan hipertermia
i.laporkan kepada dokter jika hidrasi adekuat tidak dapat dipertahankan
j.lakukan perunjukan kelembaga soaial untuk layanan
k.berikan obat antipiretik jika perlu
l.evaluasi lingkungan rumah untuk faktor yang dapat mengubah suhu tubuh
m.ajarakan pemberi asuhan cara memeriksa suhu tubuh
n.tidak semua demam pada anak-anak harus ditangani,kecuali anak memiliki kejang-demam atau mengalami penyakit yang se
o.janagan memberikan aspirin kepda anak yang demam dibawah usia 18 tahun karna resiko terjadi sindrom reye (yang dapat
p.pemberian kompres hangat dapat menjadi alternatif jika aspirin dikontraindikasikan ,tetapi bisa menyebabkan rasa tidak nya
q.anak-anak lebih cepet mengalami heat stroke lebih cepat dibandingkan orang dewasa
r.keringkan dan selimuti baya segera mungkin setelah lahir untuk menghindari kehilanagan panas melalui evaporasi
s.bayi baru lahir kehilanagan panas dalam jumlah yang cukup banyak melalui kulit kepda mereka jaga kepala bayi tetap tertutu
t.petahankan suhu ruangan minimal 22,2C
a.mengungkapkan pengetahuannya secara verbal tentang program dan prosedur terapi perawatan tinjak lanjut dan perawata
b.mengungkapakan secara verbal tentang bagai mana mendapatkan dan mengoprasikan peralatan dan bantuan yang dibutuh
c.mengungkapkan secara verbal perasaan mendapat dukungan
d.menyatakan keinginan untuk mengemban pran sebagai pemberi asuhan
e.memastikan pemberi tingkat perawatan yang sesuai
f.menyeimbangkan benturan antara kebutuhan personal dan keluarga
g.mengindentifikasi perubahan yang dapat dibuat untuk meringankan sebagaian beban dan menurunkan stresor
h.mengindentifikasi dan menggunakan kekuatan personal dukungan sosial dan sumber sumber dikomonitas
i.memfasilitasi perkembangan hubungan orang tua bayi
j.menyediakan informasi penting advokasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk memfasilitasi perawatan primer px selain da
k.membantu px beradaptasi dengan persepsi stresor perubahan atau ancaman yang mengganggu pemenuhan tuntutan hidup
l.kaji isarat pengabaian atau kekerasan fisik atau emosi pada penerima asuhan
m.kaji pemberi asuhan terhadap tanda peningkatan ketegangan peran
n.kaji dampak tanggungjawab pemberian asuhan pada kehidupan personal dan keluarga
o.kenali dan ajarkan bahwa kerja sebagai pemberi asuhan adalah secara fisik dan mental
p.fasilitas koping dan penyusaian dengan mengajarkan pemberi asuhan dan penerima asuhan
q.mulai dan mempertahankan hubungan yang efektif dengan timperawatan kesehatan
r.lakukan perujukan jika perlu untuk mendapat konsling dan dukungan selama priode stres atau kerisis
s.laporkan kepada pihak berwenang tentang tanda-tanda pengabaian atau kekerasan fisik atau emosi pada penerima asuhan
t.bantu pemberi asuhan untuk mengindetifikasikan maslah atau kekhawatiran dalam pemberian asuhan
u.buat rencana perawatan dengan pemberi asuhan yang mengindentifikasi mekanisme koping kekuatan personal ,dukungan
v.gali bersama pemeberi asuhan tentang kemungkinan perawtan institusional dan perasaan yang dikaitkan dengan rawat inap
w.gali bersama pemberi dan menerima asuhan tentang kedekatan pada masa lalu dan saat iniberbagai aktivitas dan keyakinan
x.fasilitasi penyusaian keluarga terhadap penyakit anggota keluarga dengan membantu mereka untuk mengembangkan fleksib
a.memberikan informasi,advokasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk mempasilitasi perawatan primer px oleh seseorang se
b.membantu px untuk beradaptasi dengan persepsi stresor,perubahan atau ancaman yang mengganggu pemenuhan tuntutan
c.memberikan penenangan,penerimaan,dan dorongan selama periode stres
d.mengatur penggunaan energi untuk menangani atau mencegah keletihan dan mengeoptimalkan fungsi
e.memfasilitasi partisifasi keluarga dalam perawatan fisik dan emosi px
f.mendeteksi resiko atau masalah kesehatan melalui riwayat kesehatan,pemeriksaan dan prosedur lainnya
g.membantu orang tua untuk memahami dan memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan fisik,psikologis dan sosial anak t
h.memberi edokasi mengenai pengasuhan dan perawatan fisik yang diperlukan selama satu tahun pertama pemberi kehidupa
i.memberikan informasi dukungan dankordinasi layanan yang komperhensif kepada orang tua untuk keluarga yang beresiko ti
j.memberikan perawatan jangaka pendek yntung meringankan pemberi asuhan keluarga
k.kaji tingkan pengetahuan pemberi asuhan tentang program medis dan perawatan
l.tentukan keinginan dan penerimaan peran pemebri asuhan
m.lihat pengkajian untuk ketegangan peran pemberi asuhan
n.lihat pendidikan untuk px dan keluarga untuk ketegangan peran pemberi asuhan
o.lihat aktivitas kolaboratof untuk ketegangan peran pemberi asuhan
p.lihat aktivitas lain untuk ketegangan peran pemebri asuhan
a.hadir secara dekat dengan dan dan terikat secara bermakna dengan pesan verbal dan nonverbal px
b.meminimalkannrasa khawatir,takut,perasangka,atau kesulitan yang berhubungan dengan sumber bahaya yang diantisipasi d
c.membantu penerimaan dan mempelajari metode alternatif untuk hidup dengan gangguan bicara
d..membantu penerimaan dan mempelajari metode alternatif untuk hidup dengan penurunan pendengaran
e..membantu penerimaan dan mempelajari metode alternatif untuk hidup dengan gangguan pengelihatan
f.memfasilitasi daya ingat
g.kaji bahsa utama
h.kaji kemampuan untuk bicara,mendengar,menulis,membaca,dan memahami
i.kaji kemampuan untuk melakuakan komunikasi dengan staf dan keluarga
j.jelaskan kepada px kenapa ia tidak dapat bicara atau memahami jika perlu
k.jelaskan kepada px yang mengalami penurunan pendengaran bahwa suara akan terdengar berbeda bila menggunakan alat a
l.konsultasi dengan dokter tentang kebutuhan terapi wicara
m.bantu px atau keluarga untuk mencari sumber bantuan untuk memperoleh alat bantu dengar
n.bantu px untuk menemukan telpon khusus untuk mereka yang mengalami gangguan pendengaran
o.anjurkan kehadiran pada pertemuan kelompok untuk melakukan kontak interpersonal
p.dorong px untuk berkomunikasi secara berlahan dan untuk mengulangi permintaan
q.berikan penguatan positif dengan sering atas upaya px untuk berkomunikasi
r.bina kontak satu persatu dengan px
s.bicara berlahan jelas dan tenang mengahap ke arah px
t.ketika bicara dengan px penurunan pendengaran maka yakinkan mulut anda dapat dilihat
u.dapatkan perhatian dengan px penurunan pendengaran melalui sentuhan
v.libatkan px dan keluarga dalam mengembangkan rencana komunikasi
w.berikan komunikasi dalam melaksanakan tugas keperawatan untuk memelihara kepercayaan dan mengurangi frustasi
xberikan jaminan kembali kepada px bahwa frustrasi atau marah merupakan sikap yang dapat diterima dan wajar
a.meningkatkan perfusi yang adekuat dan membatasi komlikasi untuk px yang mengalami atau berisiko mengalami perfusi ser
b.meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap sekitarnya melalui penggunaan stimuli yang terencana
c.menciptakan lingkungan yang aman dan terapeutik untuk px yang mengalami konfusi akut
d.meningkatkan kenyamanan,keamanan,dan orentasi realitas pada px yang mengalami kepercayaan yang kuat,salah,dan hany
e.meningkatkan rasa aman,nyaman dan realitas orientasi px yang mengalami halusinasi
f.mengumpulkan dan menganalisis data px untuk mencegah atau meminimalkan komlikasi neorologis
g.meningkatkan kesadaran px indentitas personal ,waktu,dan lingkungan
h.indentifikasi kemungkinan penyebab delerium
i.pantau status neurologis
j.pantau status emosi
k.dapatkan riwayat dasar status mental,dan segala perubahan
l.lakukan pemeriksaan status mental yang lengkap
m.berikan obat antiseptik dan antiasetas secara rutin dan jika perlu
n.yakinkan kembali px dengan komunikasi terapeutik yang sering
o.gunakan sentuhan dengan tepat
p.hindari penggunaan restarin,jika kemungkinan
q.beri dorongan kepada keluarga dan orang terdekat untuk mendampingi px
r.gunakan tindakan keperawatan
s.lanjutkan ritual kebiasaan untuk membatasi ansietas
t.berikan penjelasan dan pengarahan singkat dan sederhana;ulangi jika perlu
u.panggil px dengan namanya pada saat mulai intraksi
v.datangi lansung jika px memanggil melalui call ligbt,bukan mengunakan intercom
w.berikan penjelasan tentang rutinitas dan prosedur secara perlahan jelas dan menggunakan istilah sederhana
x.berikan waktu kepada px untuk merespons pada saat menunjukan pilihan atau informasi baru
a.berespons terhadap isarat visual dan pendengaran menggambar sembuh lingkungan serta mempertahankan perhatian
b.mengindentifikasi informasi yang releven dan memilih da antara alternatif
c.berintraksi dengan orang lain secara tepat
d.memformulasikan px yang koheren
e.mematuhi intruksi dan perintah sederhana
f.tidak mengikuti halusinasi atau waham
g.meminimalkan rasa khawatir,takut,prasangka atau kesulitan yang berhubungan dengan sumber bahaya yang di antisipasi da
h.meningkatkan perfusi yang adekuat dan membatasi komplikasi untuk px yang mengalami atau berisiko mengalami oerfusi s
i.menantang px untuk merubah pola pikir yang distori dan memandang diri sendiri serta dunia secara relistik
j.meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap sekitarnya melalui penggunaan stimuli terencana
k.menyediakan informasi dan dukungan untuk px yang ingin membuat keputusan mengenai keperatan kesehatanya
l.meingkatkan keamanana,kenyamanan,dan orentasi terhadap realita px yang mengalami kepercayaan yang kuat
m.menyediakan lingkungan yang telah dimodifikasi untuk px yang mengalami konfusi kronis
n.kumpulkan informasi dan pola prilaku dimasa lalu dan saat ini serta kemampuan fungsional
o.kaji tanda-tanda depresi
p.ajarkan px dan orang terdekatnya tentang medikasi px
q.jelaskan penyakit px terhadap alam perasaan px
r.berikan obat penstabil alam perasaan
s.rujuk kedepapartemen sosial untuk menerima program
t.berikan kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik
u.berikan penyaluran yang sesuai untuk persaan px
v.bantu orenrasi realitas
w.pertahankan lingkungan setenang mungkin
x.hindari penggunaan restarin fisik
y.bantu perawatan diri sesuai kebutuhan
zbri batasan seperti garis merah atau kuning di lantai pada saat stimulus rendah tidak tersedia
a.menunjukan pengetahuan tentang program defekasi yang dibutuhkan untuk mengatasi efek samping obat
b.menggambarkan kebutuhan diet untuk mempertahankan pola defekasi yang biyasanya
c.mengeluarkan feses dengan konstensi dan frekwensi yang sesuai dengan kebiyasaan klien
d.melaporkan pengeluaran feses tanpa disertai nyeri atau mengenjan
e.mencegah dan mengatasi konstipasi/impaksi
f.kaji dan dokumenkan pasca oprasi
g.informasikan kepada px tentang kemungkinan kontipasi akibat obat
h.jelaskan efek cairan dan serat dalam mencegah konstipasi
i.informasikan ke px mengenai konsekuensi pengguanan laksatif jangka panjang
j.rujuk kepada ahli gizi kebutuhan untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet px
k.anjurkan aktivitas yang optimal untuk meransang defekasi
l.berikan veripasi dan keamanan untuk px selama defekasi
m.beri cairan sesuai selera px
a.memperlihatkan bukti tindakan perlindungan kesehatan seperti sistem fluoridasi dan sanitasi
b.menerpakan standar kesehatan lingkungan
c.mewaspadai faktor resiko lingkungan
d.menghindari pemanjanan terhadap kontaminasi lingkungan
e.memodifikasi gaya hidup yang diperlukan untuk menghindari pemanjanan terhadap kontaminan lingkungan
f.menggunakan pakaian dan alat pelindung ketika cendrung terpanjan kontaminan
g.mempersiapkan respons yang efektif untuk menghadapi kejadian atau bencana bioterorisme
h.mempersiapkan resfons yang efektif untuk menghadapi bencana besar
i.membantu komonitas untuk mengidentifikas masalah kesehatan komonitas ,mobilisasi sumber-sumber dan mengimplement
j.mencegah dan mendeteksi penyakit dan cedra pada populasi berisiko terhadap bahaya lingkungan
k.memantau status imunisasi memfasilitasi akses untuk memperoleh imunisasi dan memberikanimunisasi untuk mencegah pe
l.indentifikasi kontaminan lingkungan yang ada dikomonitas
m.bekerjasama dengan anggota dan lembaga komonitas untuk kemungkinan kesadaran terhadap kontaminan lingkungan yan
n.libatkan individu dan kelompok bersama-sama untuk mediskusikan kepentingan umum dan beserbangan
o.pastikan bahwa keluarga menyadari tingginya kadar kontaminan di area geograpis mereka
p.berikan informasi mengenai penggunaan pakaian pelindung sebagai contoh pengguaan pestisida
q.ajarkan tentang bahaya merokok pasif
r.beritahu lembaga perlindungan lingkungan yang sesuai mengenai kontaminan lingkungan
s.cari tahu cara menemukan kebijakan,prosedur dan protokol dekontaminasi secepatnya
a.meningkatkan keseimbangan elektrolit dan mencegah komplikasi akibat kadar elektrolit serum yang tidak normal atau dilua
b.mengumpulkan dan menganalisis data px untuk mengatur keseimbangkan elektrolit
c.meningkatkan keseimbangan cairan dan pencegahan komplikasi akibat kadar cairan yang abnormal atau diluar harapan
d.mengumpulakan dan menganalisis data px untuk mengatur keseimbangan cairan
e.mengatur dan mencegak komplikasi akibat perubahan kadar cairan dan elektolit
f.mengekspansi volume cairan intravaskuler pada px yang mengalami peneurunan volume cairan
g.memberikan dan memantau cairan dan obat intravena
h.mengumpukan dan menganalisis data px untuk mencegah atau meminimalkan malnutrisi
a.menyatakan secara verbal pemahaman tentang pembatasan cairan dalam diet
b.menyatakan secara verbal pemahaman tentang obat yang diprogramkan
c.mempertahankan tanda vital dalam batas normal untuk px
d.tidak mengalami pendek napas
e.hematokrit dalam batas normal
f.mengumpulkan dan menganalisis data px untuk mengatur keseimbangan elektrolit
g.meningkatkan keseimbangan cairan dan mencegah komlikasi akibat kadar cairan yang abnormal atau diluarharapan
h.mengatur dan mencegah komlikasi akibat perubahan kadar cairan dan/atau elektrolit
i.menurunkan volume cairan intrasel atau ekstrasel dan mencegah komplikasi pada px yang mengalami kelebihan volume cair
j.mempertahankan pola elimenasi urine yang optimal
k.tentukan lokasi dan derajat edema perifer,sakral.dan periorbital pada sekala 1+sampai4+
l.kaji komlikasi pulmonal atau kardiovaskular yang diindikasikan dengan peningkatan tanda gawat napas,peningkatan frekuens
m.kaji ekstrimitas atau bagian tubuh yang edema terhadap gangguan sirkulasi dan integrasi kulit
n.kaji efek pengobatan
o.pantau secara teratur lingkar abdomen atau ekstrimitas
p.lakukan dialisis,jika diindikasikan
q.konsultasikan dengan penyediaan layanan kesehatan primer mengenai penggunaan stoking antiemboli atau balutan ace
r.konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diet dengan kandungan protein yang adekuat dan pembatasan natrium
t.konsultasikan dengan dokter jia tanda dan gejala kelebihan volume cairan menetap atau memburuk
a.meningkatkan keseimbangan asam basa dan mencegah komlikasi akibat ketidak seimbngan asam basa
b.meningkatkan keseimbangan asam basa dan mencegah komplikasi akibat kadar Pco2 serum yang lebih tinggi dari yang diha
c.meningkatkan asam basa dan mencegah komlikasi akibat kadar Pco2 serum yang lebih rendah dari yang diharapkan
d.mempasilitasi kepatenan jalan napas
e.meningkatkan keadekuatan ventilasi dan pervusi jaringan untuk individu yang mengalami reaksi alergi
f.mengatasi dan mencegah reaksi terhadap imflamsi/konstriksi dijalan napas
g.meningkatkan keseimbangan elektrolit dan mencegah komlikasi akibat kadar elektrolit serum yang tidak normal atau yang d
h.membatasi komlikasi px yang mengalami atau berisiko terhadap oklusi sirulasi paru.
i.mengoftimalkan frekwensi jantung dan kontraktilitas jantung
j.menganalisis secara keritis data laboratorium px untuk membantu pengambilan keputusan klinis
k.penggunaan alat buatan untuk membantu px bernapas
l.memberikan oksigen dan memantau efektifitasnya.
m.mengumpulkan dan menganalisis data px untuk memastikan kepatenan jalan napas dan adekuat nya pertukaran gas
n..meningmatkan pola napas spontan yang optimal dalam memaksimalkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida didalam p
o.mengumpulkan dan menganalisis data kardiovaskular,pernapasan,dan suhu tubuh untuk menentukan dan mencegah komlik
p.kaji suara paru
q.pantau saturasi O2 dengan oksimeter nadi
r.pantau hasil gas darah
t.pantau kadar elektrolit
u.jelaskan penggunaan alat bantu yang diperlukan
v.ajarkan kepada px tentang teknik bernapas dan relaksasi
w.jelaskan kepada px dan keluarga alasan pemberian oksigen dan tindakan lainya
a.menunjukan kemampuan untuk membuat keputusan yang bermanfaat tentang kehilangan yang dirasakan
b.mengungkapkan pikiran perasaan dan kepercayaan spiritual tentang kehilangan
c.menyatakan secara verbal ketakutan dan kekhawatiran tentang pontensial kehilangan
d.berpartisipasi dalam penyelsean proses dukacita
e.tidak menunjukan distres somatik
f.mengungkapkan perasaan tentang prodoktivitas,kebergunaan,keberadaan,dan optimisme
g.mempersiapkan px untuk mengahadapi kerisis perkembangan atau situasional yang diantisipasi
a. menghangatkan kembali dan melakukan surveilan pasien yang memiliki suhu tubuh inti kuang dari 35⁰
b. catat nilai dasar TTV
c. lakukan pemantauan jantung pada pasien
d. gunakan termometer rentang rendah
e. kaji gejala hypotermia
f. kaji kondisi medis yang dapat menyebabkan hipotermia
g. panatau suhu tubuh minimal tiap 2 jam
h. berikan pakaian hangat, kering, selimut penghangat dan alat pemanas mekanis, minum air hangat, suhu ruangan disesuaika
i. jangan berikan obat melalui IM atau SC
Kolaboratif
j. untuk hypotermia berat, bantu dengan teknik menghangatkan suhu inti tubuh (HD, Peritonial dylaisis dan irigasi kolon)
a. Kemampuan untuk mengubah sendiri posisi tubuh secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu.
b. Tinakan individu untuk mempertahankan kesejajaran tubuh yang sesuai untuk mencegah peregangan otot skeletal.
c. Kemampuan otot untuk bekerja sama secara volunter dakam menhasilkan suatu gerakan yang terarah
d. Fungsi fisiologis akibat hambatan mobilitas fisik
e., Pergerakan sendi pasif
f. Tingkatkan kenyamanan dan keamanan serta pencegahan komplikasi untuk pasien yang tidak mampu bangun dari tempat ti
g. Memfasilitasi penggunaan fostur dan pergerakan dallam aktifitas sehari hari untuk mencegah keletihan dan ketegangan
h. Fasilitasi pelatihan otot resistif secara rutin untuk mempertahankan atau untuk meningkatkan kekuatan otot.
i. Gunakan gerakan tubuh aktif atau pasif untuk untuk mempertahankan atau mengembalikan fleksibilitas sendi
j. Kaji mobilitas pasien secara terus menerus
k. Kaji tingkat kesadaran
l. Kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi ( rentang pergerakan )
a. Kemampuan untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lain secara mandiri dengan atau alat bantu.
b. Kemampuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan kursi roda
c. Mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat dan untuk mencegah ketegangan otot skeletal.
d. Kaji kebutuhan terhadap bantuan pelayanan kesehatan Ajarkan dan dukung pasien dalam laihan ROM aktif maupun pasif
e. Ajarkan tehnik ambulasi dam berpindah yang aman
f. Instruksikan pasien untuk meyangga berat badan
g. Instruksikan pasien untuk memperhatikan kesejajaran tubuh yang benar.
h. berikan penguatan positif selama aktifitas
i. awasi seluruh upaya mobilitas dan bantu pasien, jika diperlukan.
j. tentukan tingkat motivasi pasien untuk mempertahankan atau mengembalikan mobilitas sendi dan otot.
a.Meningkatkan keseimbangan elektrolit dan pencegahan komplikasi akibat dari kadar elektrolit serum yang tidak normal atau
b. Pemberian makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolik pasien yang malnutrisi atau beresiko tiinggi terhadap m
c. Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan
d. Pantau nilai laboratorium, khususnya transferin, albumin, dan elektrolit.
e. Ketahui makanan kesukaan pasien, tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, pantau kandungan nu
f. Ajarkan metode untuk perencanaan makan
g. Ajarkan pasien/keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal
h. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya.
i. Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein pasien yang mengalami ketidak adekuatan asupan protein
j. Diskusikan dengan Dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap, pemberian makanan melalui selang, atau
a. Mencegah dan menangani pembatasan diet yang sangat ketat dan aktifitas berlebihan atau memasukkan makanan dan min
b. Membantu atau menyediakan asupan makanan dan cairan dengan diet seimbang
c. Memberi bantuan dengan proses intratif yang berfokus pada kebutuhan untuk modifikasi diet
d. Memfasilitasi penurunan berat badan dan lemak tubuh
f. Dorong pasien untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat kompleks dan protein serta menghindari gula seederhana, makanan
g. Ajarkan tentang bagaimana membaca lebel saat membeli makanan untuk mengendalikan jumlah lemak dan kalori yang dika
h. Ajarkan pemilihan makanan, di restoran dan perkumpulan sosial, yang konsisten dengan rancana asupan kalori dan zat gizi
i. Anjurkan pasien untuk hadir dalam kelompok pendukung penurunan berat badan
j. Diskusikan dengan ahli gizi untuk mengimplementasikan program penurunan berat badan yang meliputi menejemen diet da
a. Membantu atau menyediakan asupan makanan dan cairan dengan diet seimbang
b. Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah atau meminimalkan kurang gizi
c. Memfasilitasi pemeliharaan berat badan yang optimal dan lemak tubuh yanga ada
d. Pantau adanya faktor resiko kenaikan berat badan
e. Tentukan berat badan individu, persentasi lemak tubuh individu yang ideal
f. Timbangan berat badan pasien dalam interval yang sesuai
g. Memberikan informasi mengenai sumber dikomunitas yang tersedia seperti konseling diet, program latihan fisik, dan kelom
h. Diskusi bersama individu mengenai hubungan antara asupan makanan, latihan fisik, kenaikan berat badan, dan penurunan
a. Meningkatkan penyembuhan untuk pasien yang mengalami lesi mukosa oral atau gigi
b. Identifikasi zat yang mengiritasi seperti tembakau, alkohol, makanan, obat-obatan, suhu makanan yang ekstrem, dan penye
c. Tentukan persepsi pasien tentang perubahan pada rasa menelan, kualitas suara, dan kenyamanan
d. Pantau tanda dan gejala glositis dan stomatitis
e. Instruksi pasien untuk menghindari obat kumur komersial
f. Instruksikan pasien untuk melaporkan tanda infeksi kepada Dokter segera mungkin
g. Konsultasikan dengan Dokter jika terdapat tanda dan gejala glositis dan stomatitis yang membandel atau memburuk
a. Meriingankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan sampai yang dapat diterima oleh pasien
b.Memberikan sedatif, memantau respon pasien, dan memberikan dukungan fisiologis yang dibutuhkan selama prosedur diag
c. Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensip meliputi lokasi, karakteristik, awitan dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
d. Observasi isyarat nonverbal, ketidaknyamanan, khuausnya pada mereka yang tidak mampu berkomunukasi efektif
e. Memberikan informasi tentang nyeri, seperti, penyebab nyeri, lama nyeri, dan antisipasi ketidaknyamanan
f. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis sebelum, setelah, dan jika memungkinkan, selama aktifitas yang menimbulkan
g. Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi lebih berat
h. Laporkan kepada Dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan perubahan yang bermakna dari pe
i. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan.
a. Memindahkan pasien atau bagian tubuh untuk meningkatkan pemajanan pembedahan, sementara menurunkan resiko keti
b. Tentukan faktor yang mempengaruhi, misalnya, gizi buruk dan penyakit yang menimbulkan resiko cedera akibat kondisi per
c. Observasi warna, kehangatan, pembengkakak, denyut nadi, tekstur, edema, dan ulserasi pada ekstermitas
d. Pantau area kemerahan dan kerusakan pada kulit, pantau warna dan suhu kulit
e. Ajarkan anggota keluarga atau pengasuh tentang tanda kerusakan kulit, jika perlu
f. Komunikasikan kepada perawat pasca anastesi, tentang adanya faktor resiko yang sudah ada sebelumnya atau semua gejala
a. Mengidentifikasi hubungan ketergantungan yang berisiko tinggi dan tindakan untuk mencegah bahaya fisik atau emosianal
b. Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stresor, perubahan, atau ancaman yang menghambat pemenuhan tu
c. Memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan dan pemeliharaan pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depr
d. Jelaskan pada orang terdekat pasien tentang bagaimana mereka dapat memberikan dukungan
e. Berikan informasi atau rujukan ke sumber-sumber dikomunitas misalnya, konselor korban perkosaan, pemuka agama, pusa
selamat dari trauma
a. Tentukan apakah pasien membawa resiko keamanan terhadap diri sendiri atau orang lain
b. Dokumentasikan status mental, status fisik (kondisi pakaian, kotor, dan debris), riwayat insiden, bukti adanya tindak kekera
c. Kaji adanya sayatan, memar, perdarahan, laserasi, atau tanda lain cedera fisik.
d. Dukung dan ajarkan orang terdekat korban, diskusikan respon terapeutik terhadap korban dan perubahan perilaku korban y
e. Berikan pengajaran tertulis yang jelas tentang penggunaan obat-obatan, pelayanan bantuan krisis, dan bantuan hukum, ser
f. Rujuk pasien ke program advokasi perkosaan
g. Tawarkan pengobatan untuk mencegah kehamilan, jika perlu.
h. Tawarkan pengobatan antibiotik profilaksis untuk mencegah penyakit kelamin.
i. Lakukan protokol untuk perkosaan (misalnya, beri label dan simpan pakaian yang dikenakan korban, sekret vagina, dan peny
a. Membantu pasien beradaptasi dengan perrsepsi stresor, perubahan, atau ancaman yang mengganggu pemenuhan tuntutan
b. Membantu penyelesaian kehilangan yang bermakna dan menyelesaikan kehilangan perinatal
c. Membantu pasien meningkatkan penilaian pribadi tentang harga diri
d. Ajarkan keterampilan prilaku yang positif melalui bermain peran,model peran, diskusi, dsb
e. Rujuk ke sumber-sumber masyarakat yang sesuai
f. Minta bantuan sumber dari Rumah Sakit jika perlu
g. Kaji perubahan-perubahan terbaru pada pasien yang dapat mempengaruhi harga diri rendah
h. Dukung peningkatan tanggungjawab diri
i. Kaji alasan-alasan untuk mengkritik atau menyalahkan diri sendiri
j. Dukung pasien untuk menerima tantangan baru
a. Mengidentifikasi hubungan ketergantungan yang berisiko tinggi dan tindakan untuk mencegah penderitaan akibat bahay fis
b. Menggunakan proses pertolongan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah, atau perasaan pasien dan orang terd
c. Membantu pasien untuk meningkatkan penilaian pribadi tentang harga diri
a. Menggunakan proses menolong interaktif yang berfokus pada kebutuhan melakukan penyesuaian dalam praktek seksual at
b. Memberi arahan tentang perlindungan seksual selama aktifitas seksual
c. Pantau adanya indikator resolusi disfungsi seksual, misalnya, peningkatan kapasitas keintiman
d. Tentukan seberapa besar rasa bersalah seksual yang berhubungan dengan persepsi pasien tentang faktor penyebab penyak
e. Beri informasi yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi seksual misalnya, bimbingan antisipasi, materi pendidikan keseha
f. Diskusikan dampak penyakit, situasi kesehatan, dan obat pada seksualitas, jika diperlukan
g.Informasikan secara dini kepada pasien bahwa seksualitas merupakan bagian penting dari kehidupan dan bahwa penyakit, o
h. Berikan informasi faktual tentang mitos seksual dan kesalahan informasi yang pasien kemukakan
i. Ajarkan kepada pasien hanya teknik yang sesuai dengan nilai / keyakinan
a. Membersihkan, memantau, dan meningkatkan proses penyembuhan pada luka yang ditutup dengan jahitan, klip, atau stap
b. Meminimalkan penekanan pada bagian tubuh
c. Mencegah komplikasi luka dan meningkatkan penyembuhan luka
d. Menurunkah risiko reaksi sistemik terhadap lateks
e. Inspeksi adanya kemerahan, pembengkakan, atau tanda-tanda dehisensi atau efiserasi pada area insisi
f. Ajarkan perawatan luka insisi pembedahan, termasuk tanda dan gejala infeksi, cara mempertahankan luka insisi tetap kering
g. Konsultasikan pada Dokter tentang implementasi pemberian makanan dan nutrisi enteral atau paerenteral untuk meningka
h. Evaluasi tindakan pengobatan atau pembalutan topikal yang dapat meliputi balutan hidrokoloid, balutan hidrofilik, balutan
a. Mencegah ulkus dekubitus pada pasien yang berisiko tinggi yang mengalaminya
b. Mencegah komolikasi luka dan meningkatkan penyembuhan luka
c. Kaji adanya faktor risiko yang dapat menyebabkan kerusakann kulit misalnya, harus berbaring ditempat tidur atau kursi, keti
d. Identifikasi sumber penekanan dan friksi misalnya, gips, linen tempat tidur, dan pakaian
e. Inspeksi kulit diatan penonjolan tulang dan titik penekanan lain disaat mengubah posisi atau minimal setiap hari
f. Pantau kulit terhadap ruang dan lecet, warna dan suhu, kelembapan dan kekeringan yang berlebihan, area kemerahan dan r
g. Rujuk ke perawat ahli terapi entrostoma untuk mendapatkan bantuan dalam pencegahan, pengkajian, dan penanganan, ata
h. Kaji tingkat keterbatasan kemampuan untuk berpindah atau bergerak dari tempat tidur
a. Kaji adanya gejala deprivasi tidur , seperti,konfungsi akut, agitasi, ansietas, gangguan perseptual, reaksi lambat, dan iritabilit
b. Ajarkan dampak apnea tidur pada keamanan dan kondisi psikologis
c. Ajarkan pasien dan keluarga tentang faktor yang mengganggu tidur, misalnya, stres, gaya hidup kacau, kerja ship, suhu tubu
d. Diskusikan dengan Dokter tentang penggunaan obat tidur yang tidak menekan tidur REM (Rapid Eymovement)
e. Lakukan prujukan yang diperlukan untuk penanganan gejala deprivasi tidur yang parah misalnya, konfusi akut, agitasi, atau
f. Tangani gejala deprivasi tidur, sesuai kebutuhan misalnya, ansietas, gelisah, paranoid sementara, ketidakmampuan untuk ko
d. Memfasilitasi atau memberi penyuluhan kepada orangtua atau pengasuh untuk memfasilitasi pertumbuhan motorik kasar,
e. Membantu pasien meningkatkan penilaian pribadi tentang harga diri
f. Memfasilitasi kemampuan orang lain untuk berinteraksi dengan orang lain
g. Berikan informasi tentang sumber-sumber dikomunitas yang akan membantu pasien untuk terus meningkatkan interaksi so
h. Rujuk pasien ke kelompok atau program keterampilan interpersonal yang membantu meningkatkan pemahaman tentang p
a. Meningkatkan kenyamanan fisik dan ketentraman psikologis pada fase akhir hidup
b. Memberi ketenangan, penerimaan, dan dukungan saat stres
c. Memfasilitasi pertumbuhan kpasitas pasien untuk mengidentifikasi, berhubungan dengan, dan memanggil sumber makna, t
d.Membantu pasien untuk merasakan keseimbangan dan hubungan dengan tuhan
e.kaji adanya indikator langsung status spiritual pasien dengan nmengajukan pertanyaan .
f.gunakan tekhnik klarifikasi nilai untuk membantu pasien mengklarifikasi kepercayaan dan nilai yg ia yakiniff
g.dengarkan dengan cermat komunikasi pasien dan kembangkan makna wktu berdoa atau ritual keagamaan
h.anjurkan kunjungan keagamaan, jika d inginkan
a. Membantu pasien menggali dan memahami gagasan, perasaan, motivasi, dan prilaku pasien
b. Membantu pasien meningkatkan penilaian personal pasien tentang harga diri
c. Dukung kunjungan pelayanan keagamaan, jika diinginkan
d. Bantu pasien untuk mengungkapkan perasaan dengan benar dan meredakan kemarahan dengan cara yang sesuai
e. Fasilitasi pasien dalam melakukan meditasi, berdoa, dan tradisi serta ritual keagamaan lainnya
a. Mencegah atau meminimalkan faktor risiko pada pasien yang berisiko terhadap aspirasi
b. Mengidentifikasi, menangani, dan mencegah reaksi terhadap radang atau konstriksi pada saluran nafas.
c. Pantau frekuensi, irama, kedalaman dan usaha nafas
d. Pantau adanya perubahan suara atau serak setiap jam untuk pasien yang mengalami luka bakar pada wajah
e..Lakukan upaya resusitasi, jika perlu
f. Mengatur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi
g. Memodifikasi lingkungan untuk meminimalkan risiko dan bahaya
a. Membantu pasien menurunkan atau menghilangkan prilaku mutilasi diri atau prilaku mencederai diri sendiri
b. Menyediakan keamanan, stabilisasi, pemulihan, dan pemeliharaan pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik dep
c. Menurunkan risiko bahaya yang sengaja ditimbulkan sendiri dengan tujuan mengakhiri hidup
d. Kaji dan dokumentasikan potensi pasien untuk bunuh diri sesering mungkin sesuai indikasi
e. Pantau pasien selama penggunaan senjata potensial (misalnya, pisau cukur)
f. Jelaskan kewaspadaan bunuh diri dan isu keamanan terkait kepada pasien, keluarga, dan orang terdekat
g. Libatkan keluarga dalam perencanaan pulang, misalnya, penyuluhan tentang penyakit dan obat, identifikasi peningkatan ris
h. Rujuk pasien kepada penyedia pelayanan kesehatan jiwa untuk mendapatkan evaluasi dan terapi terhadap gagasan bunuh
a. Mencegah atau meminimalkan faktor risiko pada pasien yang berisiko mengalami aspirasi
b. Menempatkan pasien atau bagian tubuh pasien secara hati-hati untuk meningkatkan kesejahteraan psikologi atau fisiologis
c. Pantau tingkat keadaran, reflek batuk, reflek muntah, dan kemampuan menelan
d. Pantau gerakan lidah klien saat makan, tanda dan gejala aspirasi, adanya penutupan bibir saat makan, minum, dan menelan
e. Kaji mulut dari adanya makanan setelah makan
f. Pantau hidrasi tubuh misalnya, asupan, haluaran, turgor kulit, dan membran mukosa
g. Ajarkan pasien untuk menggapai partikel makanan dibibir atau dipipi menggunakan lidah
h. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan kontinitas perencanaan rehabilitasi pasien
a. Menatalaksana neonatus selama transisi kehidupan ekstra uteri dan periode stabilisasi berikutnya
b. Mencapai atau mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal
c. Mencapai atau mempertahankan suhu tubuh intra bedah yang sesuai
d. Penyuluhan atau pencegahan ketidakefektifan termoregulasi dan pada pemeliharaan suhu tubuh normal dengan menyesua
a. Membersihkan, memantau, dan meningkatkan penyembuhan luka yang tertutup dengan jahitan, klip, atau steples
b. Mencegah dan mendeteksi dini infeksi pada pasien berisiko
c. Memelihara dan meningkatkan hiegine oral dan kesehatan gigi pada pasien yang berisiko mengalami lesi mulut atau gigi
d. Mencegah komplikasi luka dan meningkatkan penyembuhan luka
e. Mencegah ulkus dekubitus pada individu yang berisiko mengalami ulkus dekubitus
a. Meningkatkan keseimbangan asam basah dan mencegah konflikasi akibat kadar pCO2 serum diatas rentang yang diharapka
b. Meminimalkan komplikasi untuk pasien yang saat ini mengalami episode ketidakseimbangan antara suplei dan kebutuhan o
c. Meminimalkan komplikasi pada pasien yang mengalami atau berisiko mengalami, oklusi sirkulasi pulmonal
c. Meningkatkan keadekuatan perfusin jaringan, untuk pasien yang mengalami masalah fungsi pompa jantung yang serius
d. Meningkatkan keadekuatan perfusi dan meminimalkan komplikasi untuk pasien yang mengalami atau berisiko atau berisiko
e. Mencegah atau meminimalkan cedera atau ketidaknyamanan pada pasien yang mengalami perubahan sensasi
f. Mengatur dan mencegah komplikasi akibat perubahan kadar cairan atau elektrolit
g. Meningkatkan volume cairan intravoskular pada pasien yang mengalami deplesi voulume
h. Membantu atau menyediakan asupan giat makanan dan cairan yang seimbang
i. Membersihkan darah pasien sakit krronik melalui hemodifer yang dikendalikan oleh tekanan hidrostatik pasien
j. Memberi dan memantau cairan dialisis didalam dan diluar rongga teritoneal
k. Pantau asupan dan haluaran, nadi perifer dan edema
l. Ajarkan pasien dan keluarga untuk menghindari melakukan manufer valsalva misalnya, jangan mengedan saat defekasi
m. Jelaskan pembatasan asupan, kafein, natrium, kolestrol, dan lemak
n. Pantau TIK dan respon neorologis pasien terhadap aktifitas penolakan dan tekanan perfusi serebral
a.Meminimalkan komplikasi pada pasien yang mengalami, atau berisiko mengalami, okulasi sirkulasi perifer
b. Mengatur dan mencegah komplikasi akibat perubahan kadar cairan atau elektronik
c. Meningkatkan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat kadar cairan abnormal atau tidak diinginkan
d. Mencwgah atau meminimalkan cedera atau ketidaknyamanan pada pasien yang mengalami perubahan sensai
e. Pantau tingkat ketidaknyamanan atau nyeri saat melakukan latihan fisik, pada malam hari, atau istirahat.
f. Pantau status cairan, termasuk asupan dan haluaran
g. Pantau pembedaan ketajaman atau ketumpulan atau panas atau dingin
h. Anjurkan pasien atau keluarga untuk memantau posisi bagian tubuh saat pasien mandi, duduk, berbaring atau mengubah p
i. Anjurkan pasien atau keluarga untuk memeriksa kulit setiap hari untuk mengetahui perubahan integritas kulit
a. Meningkatkan dan membantu berjalan untuk mempertahankan atau memulihkan fungsi tubuh otonom dan volunter selam
b. Menggunakan aktifitas, postur, dan gerakan tertentu untuk mempertahankan, meningkatkan, atau memulihkan keseimban
c. Menggunakan aktifitas atau protokol latihan tertentu untuk meningkatkan atau meulihkan gerakan tubuh yang terkendali
d. Melakukan kewaspadaan khusus pada pasien yang berisiko terhadap cedera akibat jatuh
e. Kaji kebutuhan terhadap bantuan dari lembaga perawatan dirumah atau tempat layanan lain terhadap alat medis yang taha
f. Tentukan kesiapan pasien untuk terlibat dalam aktifitas atau protokol latihan fisik
g. Pantau respon emosi, kardiovaskuler, dan fungsional pasien terhadap protokol latihan fisik
h. Pantau latihan mandiri pasien terhadap performa yang tepat
i. Ajarkan pemberi asuhan dirumah tentang bagaimana menggabungkan latihan keseimbangan dan kekuatan kedalam aktifita
j. Gunakan terapi okufasi dan fisik sebagai sumber dalam menyusun rencana untuk mempertahankan atau meningkatkan kem
a. Meningkatkan fungsi kandung kemih pada individu yang mengalami inkontinesia urine dengan meningkatkan kandung kem
b. Mempertahankan eliminasi urine yang optimum
c. Pantau eliminasi urin meliputi frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna
d. Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih
e. Ajarkan pasien untuk minum 200ml cairan pada saat makan, diantara waktu makan dan diawal petang
f. Instruksikan pasien untuk merespon segera terhadap kebutuhan eliminasi
g. Rujuk ke Dokter jika terdapat tanda dan gejala infeksi saluran kemih
a. Meningkatan inkontinensia urine dengan diingatkan secara verbal pada waktu tertentu untuk berkemih dan umpan balik so
b. Membantu individu lain melakukan eliminasi
c. Pantau eliminasi urine termasuk frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna
d. Identifikasi faktor yang menyebebkan episode inkontinensia
e. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan guna mengurangi episode mengompol
f. Ajarjan psien dan keluarga untuk menetapkan rutinitas berkemih pada waktu tertentu berdasarkan pola eliminasi psien untu
g. Anjurkan pasien dan keluarga untuk melakukan perawatan kulit dan hiegine untuk mencegah kerusakan kulit
h. Konsultasikan dengan dokter dan ahli terapi okupasi untuk bantuan ketangkasan manual
i. Rujuk ke dokter jika tanda dan gejala infeksi saluran kemih terjadi
j. Bantu pasien untuk eliminasi dan berkemih tepat waktu pada interval yang diprogramkan
a. Memasang kateter didalam kandung kemih untuk sementara waktu atau permanen untuk pengeluaran urine
b. Pantau penggunaan agens non resep dengan antikolinergik atau akonis alfa
c. Pantau derajat distensi kandung kemih melalui palpasi dan perkusi
d. Ajarkan psaien tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih yang harus dilakukan
e. Instruksikan pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran pengeluaran urine, bila diperlukan
f. Rujuk ke perawat terapi entrostoma untuk intruksi katerisasi intermiten mandiri menggunakan prosedur bersih setiap 4-6 ja
g. Gunakan kekuatan sugesti dengan mengalirkan air atau membilas toilet
h. Stimulasi reflek kandung kemih dengan menempelkan es ke abdomen, menekan bagian dalam paha atau mengalirkan air
a. mengidentifikasi hubungan bergantung dan berisiko tinggi serta tindakan untuk mencegah penderitaan akibat kekerasan fis
b. Memantau dan memanipulasi lingkungan fisik untuk menurunkan potensi prilaku kekerasan terhadap diri sendiri, orang lain
c. Membantu pasien memediasi prilaku impulsif melalui penerapan strategi penyelesaian masalah terhadap situasi sosial dan
d. Pantau kemungkinan agresi yang tidak tepat dan lakukan pencegahan sebelum diungkapkan
e. Ajarkan tentang penggunaan tindakan menenangkan diri, misalnya, istirahat atau nafas dalam
f. Klarifikasi penggunaan evaluasi dan penanganan dalam 72 jam di unit psikiatrik jika terjadi penganiayaan terhada orang lain
g. Dukung psien untuk mengungkapkan marah secara verbal
h. Berikan umpan balik positif pada saat prilaku pasien sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan
i. Batasi akses terhadap situasi yang membuat frustasi, hingga pasien mampu mengungkapkan marah dengan cara yang adapti
j. Beri dorongan kepada pasien untuk mencari bantuan dari staf perawat atau orang lain yang bertanggungjawab selama perio
k. Identifikasi konsekuensi dari pengungkapan marah yang tidak tepat
l. Bantu dalam pengembangan metode yang tepat untuk mengungkapkan marah kepada orang lain
a. Membantu pasien menurunkan atau menghilangkan prilaku mutilasi diri atau prilaku mencederai diri sendiri
b. Memantau dan memanipulasi lingkungan fisik untuk menurunkan potensi prilaku kekerasan terhadap diri sendiri, orang lain
C. Mengurangi risiko kekerasan yang ditimbulkan sendiri dengan tujuan mengakhiri hidup
d. Identifikasi prilaku yang mengindikasikan prilaku kekerasan yang akan dilakukan terhadap diri sendiri
e. Ajarkan tentang penggunaan tindakan menenangkan diri, misalnya, timeout atau nafas dalam
f. Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan tindakan restrain bila dibutuhkan untuk mencegah mencederai diri
g. Berikan jaminan kembali pada pasien bahwa anda akan melindunginya terhadap impuls bunuh diri, hingga pasien mampu m
h. Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga tentang peran marah terhadap prilaku menyakiti diri snediri
i. Beri dorongan kepada pasien untuk mencari bantuan dari staf perawat atau orang lain yang bertanggungjawab setelah perio
j. Memberikan penyaluran fisik untuk mengungkapkan marah atau ketegangan misalnya, kantung pasir, olahraga, membuat le