Anda di halaman 1dari 61

Format Pengkajian Keluarga

A. Data Umum

a. Inisial Kepala Keluarga : Tn . j


b.

c. Usia : 26 Th

d. Pendidikan : SMP

e. Agama : Islam

f. Suku : Jawa

g. Alamat : Marjandi Embong

h. Tipe Keluarga : Extended Family

i. Pekerjaan : Wiraswasta

j. Komposisi keluarga

No Nama Jenis Hub. Umur Pend Imunisasi Keterangan


Aggota Kelamin dg kel
keluarga
1 Tn. J L Kakek 54 SMP
2 Ny. Y P Nenek 52 SMP
3 Ny. I P Ibu 23 SD
4 An. A P Anak 5 bl
Genogram

Ny. Y,
52 th

Tn. J, 54 th Ny. I,
(Stroke) 23 th

Tn. S,
26 th

An. A, 5 bl
(Diare)

Keterangan

: Laki laki

: Perempuan

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

: Klien

 Status sosial ekonomi

Status ekonomi keluarga Tn. S yaitu menengah kebawah. Dilihat dari

keadaan rumah Tn. S merupakan keluarga prasejahtera karena dinding

rumah terbuat dari tembok dan lantai terbuat dari plester. Tn. S

menempuh pendidikan sampai SMP, kini Tn. S bekerja sebagai sopir.

Tiap hari Tn. S bekerja dari pagi sampai sore, tapi bila Tn. S merasa
lelah Tn. S pulang untuk istirahat. Penghasilan Tn. S per bulan kurang

lebih Rp 1000.000,- . Kebutuhan sehari-hari semua yang membiayai

adalah Tn. S seperti membayar listrik, air dan makan sehari hari.

 Aktivitas rekreasi keluarga

Karena Tn. S hidup di kelas ekonomi menengah kebawah, mereka

tidak mampu mengadakan rekreasi keluarga. Mereka menganggap

berkumpul dengan keluarga dan tetangga sudah termasuk rekreasi. Jika

ada waktu luang keluarga Tn. S melihat TV dan istirahat atau kumpul

dengan keluarga dan tetangga.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah yang ke II dimana tahap

keluarga dengan “Child Bearing” atau kelahiran anak pertama.

Tn. S telah memenuhi tugas perkembangan sebagai berikut :

a. Persiapan menjadi orang tua

Dimana Tn. S harus berusaha untuk mempersiapkan diri menjadi orang

tua dan bisa beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan

anaknya.

b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga : Peran interaksi,

hubungan seksual dan kegiatan.

Dimana orang tua mampu berinteraksi dengan pasangannya dan

merawat anaknya serta bagaimana cara berespon


c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangannya.

Dimana Tn. S mampu mempertahankan hidup bersama pasangannya.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Pada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dalam masa

kelahiran anak pertama adalah :

Keluarga dengan tahap mengasuh anak, dimana Tn. S harus berusaha

menjalankan kewajibannya sebagai ayah dan wajib mencukupi kebutuhan

nutrisi sesuai kebutuhan anaknya.

3. Riwayat keluarga inti

Di dalam pengkajian didapat

- Tn . S tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular dan

tidak pernah di rawat di RS.

- Ny. I tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular dan

tidak pernah di rawat di RS.

- An. A tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan tetapi mempunyai

penyakit menular yaitu diare sejak 1 minggu yang lalau dan tidak di

rawat inap di RS, kondisi An.A lemas, rewel dan mual muntah.

Keluarga menyatakan bahwa terakhir kali hanya diberi obat diapet

yang hanya dibelikan di warung.

- Tn. J tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular tetapi

pernah mempunyai riwayat penyakit stroke kurang lebih 3 tahun yang

lalu di rawat di RS.


- Ny. Y tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular dan

tidak pernah di rawat di RS.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Pada keluarga Tn. S tidak diketahui adanya riwayat penyakit keturunan

maupun menular. Sedangkan dari keluarga Ny. I juga tidak diketahui

adanya penyakit keturunan dan menular. Tidak ada keluarga yang

mempunyai riwayat perceraian.

C. Data Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Rumah Tn. S berukuran 6 x 17 m². Terdiri dari 1 ruang tamu, 2

kamar tidur, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi. Rumah bentuk semi

permanent, lantai dari plester, 2 ventilasidan 1 jendela kaca. Didalam

rumah pencahayaan dari luar kurang karena tidak ada jendela yang bisa

dibuka. Jadi ruangan tampak kelap dan pengap.

Perabotan tidak tertata rapi, barang barang berserakan dimana

mana. Didepan rumah terdapat sumur timba yang sekaligus digunakan

tempat cuci baju dan cuci piring. Air yang digunakan untuk minum dan

mandi sehari hari adalah air sumur. Hanya terdapat 2 pohon dan tanaman

kecil kecil.
R. Depan : Bersih

R. Tamu : Kotor karena ada tempat tidur yang tidak dirapikan,

perabotan rumah tangga tidak ditata rapi dan tidak ada

tempat duduk. Bila ada tamu hanya menggunakan tikar

R. Tidur : Tempat tidur terbuat dari kayu dan kasur terbuat dari

kapas. Kamar tidak tertata rapi, banyak baju tergantung di

belakang pintu.

R. Dapur : Dapur tampak kotor karena barang-barang memasak

ditaruh di sembarang tempat.

Kamar Mandi : Kamar mandi terdiri dari 1 bak mandi dan 1 WC, keadaan

air didalam bak mandi tampak kotor.

Jendela : Jendela dirumah hanya ada 3, ventilasi kurang dan

jendela terbuat dari kaca sehingga tidak bisa dibuka


2. Denah rumah

Kamar mandi
Ruang masak / WC

Ruang Tidur
Tetangga

Ruang Tidur

Ruang Tamu

Ruang Depan / Teras


U

S
3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga Tn. S berada pada lingkungan yang bermata pencaharian berbeda

beda, seperti wiraswsta, PNS, mayoritas penduduk adalah orang asli

marjandi mayoritas agamanya yaitu Islam. Keluarga Tn. S mengikuti

kegiatan yang diadakan di kampungnya seperti pengajian, arisan. Di

daerah tersebut ada larangan yang tidak boleh dilanggar yaitu minum

alkohol, berjudi. Selain dapat merugikan orang lain juga dapat merugikan

diri sendiri..
4. Mobilitas geografis keluarga

Tn. S beserta keluarganya dari kecil sudah tinggal di lingkungan tersebut,

karena orang tua asli penduduk situ. Jarak antara rumah Tn. S dan

puskesmas lumayan jauh, Biasanya Tn. S bila mau ke puskesmas

menggunakan alat transportasi angkutan umum.

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn. S setiap hari kumpul dengan tetangga, antara tetangga satu

dengan yang lainnya saling menghormati. Tidak ada permusuhan diantara

mereka, Tn. S mengajari keluarganya untuk bertutur kata yang sopan,

ramah tamah kepada orang lain.

6. Sistem pendukung keluarga

Pada saat pengkajian di keluarga Tn. S yang tampak sakit adalah An. A

dengan diare. Biasanya kalau ada keluarga yang sakit hanya di belikan

obat di warung terdekat, itu karena keluarga Tn. S tidak mampu

memeriksaakan ke puskesmas karena tidak ada biaya. Tetapi kalau dirasa

penyakitnya sudah parah maka fasilitas kesehatan yang digunakan adalah

puskesmas.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi sehari hari yang biasa digunakan di keluarga Tn. S adalah

jawa, itu karena keluarga Tn. S orang asli jawa. Komunikasi diantara
mereka sangat terbuka. Bila ada masalah selalu di diskusikan bersama

untuk mendapatkan jalan keluar.

2. Struktur kekuatan keluarga

Antar anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, bila ada

masalah keluarga selalu mendiskusikan bersama

3. Struktur peran

a. Tn. S

Tn. S berperan sebagai kepala keluarga, suami dan pencari nafkah.

b. Ny. I

Ny. I berperan sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai ibu dari

anaknya, yang dilakukan Ny. I sehari-hari adalah memasak dan

memantau serta merawat anaknya.

c. An. A

An. A berperan sebagai anak

d. Tn. J

Tn. J berperan sebagai orang tua Tn. S sekaligus sebagai kakek dari

cucunya. Pekerjaan Tn. J hanya di rumah, tapi kadang-kadang Tn. J

membatu anaknya bekerja.

e. Ny. Y

Ny. Y berperan sebagai orang tua Tn. S dan sebagai nenek dari

cucunya. Pekerjaan Ny. Y tiap hari adalah membantu memasak dan

kadang juga menggantikan merawat cucunya.


4. Nilai dan norma keluarga

Kebiasaan makan keluarga Tn. S biasanya menggunakan sendok dan

kadang menggunakan tangan. Keluarga Tn. S jarang mencuci tangan

sebelum makan karena kadang lupa. Keluarga Tn. S sangat santun dan

ramah.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Antar anggota keluarga sangat ramah dan menghormati. Keluarga Tn. S

memperhatikan An.A yang sedang sakit diare, mereka memenuhi

kebutuhan yang diperlukan untuk perawatan An. A

2. Fungsi sosial

Antar keluarga, tetangga tidak ada masalah dalam bersosialisasi. Karena

tiap hari mereka selalu berkumpul sehingga terjalin keakraban diantara

mereka. Keluarga biasa dengan lingkungan sekitar, saling membantu bila

ada masalah.

3. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn. S adalah PUS saat ini menggunakan Kb jenis pil dikarenakan

saat tidak ingin punya anak lagi karena kondisi ekonomi

4. Fungsi Ekonomi

Keluarga Tn. S dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan


menggunakan biaya dari pendapatan Tn. S sebagai sopir
5. Fungsi perawatan kesehatan

a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan.

Dari pengkajian keluarga tidak mampu mengenal masalah yang

terjadi pada An. A, itu terbukti bahwa saat ditanya penyakit anaknya

keluarga tidak mampu menjawab.

b. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Dari observasi didapat bahwa keluarga tidak mampu merawat

anaknya yang sakit. Itu terbukti diare berlangsung sampai dengan 1

minggu.

c. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan

yang tepat.

Keluarga tidak mampu mengambil keputusan, itu terbukti saat

keluarga hanya membelikan obat di warung.

d. Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan.

Keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan, itu terbukti

saat observasi lingkungan rumah tampak kotor karena Tn. S bekerja

sebagai pemulung dan meletakkan barang rongsokannya di depan

rumah. Perabotan rumah tangga berserakan dimana-mana dan banyak

debu.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan

kesehatan.

Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan, itu terbukti

bahwa keluarga tidak memeriksakan langsung penyakit anaknya ke

puskesmas.

F. Stress Dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan panjang

Untuk saat ini keluarga Tn. S tidak memeriksakan ke puskesmas karena

faktor biaya tetapi Keluarga Tn. S mengatakan sangat takut kalau penyakit

An. A tidak sembuh sembuh dan menjadi fatal karena tidak dibawa ke

puskesmas.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

Keluarga Tn. S menyadari bahwa An. A diare, untuk itu Keluarga

membelikan obat di warung.

3. Strategi koping yang digunakan

Strategi yang biasa di gunakan untuk menghadapi masalah adalah

musyawarah bersama anggota keluarga.

4. Strategi adaptasi disfungsional

Dalam keluarga Tn. S tidak ada kekerasan dalam menghadapi masalah


G. Pemeriksaan Fisik

Px. Fisik Tn. S Ny. I An. A Tn. J Ny. Y

TD 130/80 120/80 - 130/90 130/80 mmHg

mmHg mmHg mmHg

Nadi 80x/mnt 82x/mnt 97x/mnt 84x/mnt 86x/mnt

Suhu 36ºC 36,5 ºC 37,5 ºC 36,4 ºC 36,8 ºC

Kepala Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal,

rambut rambut rambut rambut rambut bersih,

bersih, bersih, bersih, bersih, warna hitam

warna warna warna warna

hitam hitam hitam hitam

Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,

konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva

tidak tidak tidak tidak tidak anemis,

anemis, anemis, anemis, anemis, sklera tidak

sklera tidak sklera tidak sklera tidak sklera tidak ikterik

ikterik ikterik ikterik ikterik


Hidung Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,

fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi

penciuman penciuman penciuman penciuman penciuman

baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak

ada sekret, ada sekret, ada sekret, ada sekret, ada sekret,

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan

cuping cuping cuping cuping cuping

hidung hidung hidung hidung hidung

Telinga Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,

simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

serumen, serumen, serumen, serumen, serumen,

fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi

pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran

baik baik baik baik baik

Mulut Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,

sietris, sietris, sietris, sietris, sietris,

mukosa mukosa mukosa mukosa mukosa

bibir lembab bibir lembab bibir kering bibir lembab bibir lembab
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran

kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar tiroid

tiroid tiroid tiroid tiroid

Dada Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan

Paru-paru paru paru paru paru paru simetris,

simetris, simetris, simetris, simetris, tidak ada

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada penggunaan

penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan otot bantu

otot bantu otot bantu otot bantu otot bantu pernafasan.

pernafasan. pernafasan. pernafasan. pernafasan. Auskultasi paru

Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi vaskuler

paru paru paru paru

vaskuler vaskuler vaskuler vaskuler

Jantung Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis Ictus cordis

tidak tidak tidak tidak tidak tampak,

tampak, tampak, tampak, tampak, konfigurasi

konfigurasi konfigurasi konfigurasi konfigurasi jantung DBN,

jantung jantung jantung jantung ictus cordis

DBN, ictus DBN, ictus DBN, ictus DBN, ictus teraba, bunyi

cordis cordis cordis cordis jantung I,II

teraba, teraba, teraba, teraba, murni


bunyi bunyi bunyi bunyi

jantung I,II jantung I,II jantung I,II jantung I,II

murni murni murni murni

Abdomen Datar, Datar, Datar, Datar, Datar, simetris,

simetris, simetris, simetris, simetris, tidak ada nyeri

tidak ada tidak ada ada nyeri tidak ada tekan

nyeri tekan nyeri tekan tekan nyeri tekan

Ekstrimitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

varises, varises, varises, varises, varises, tidak

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ada udema

udema udema udema udema

Genitalia Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, jenis

jenis jenis jenis jenis kelamin

kelamin kelamin kelamin kelamin perempuan

laki-laki perempuan perempuan, laki-laki

anus agak

kemerahan.
Analisa Data
No Data ( DS / DO ) Etiologi Problem

1 Ds : - Ny. I mengatakan bahwa Ketidakmampuan

An. A rewel, sering keluarga

menangis, tidak mau menentukan

makan pengobatan yang

- Ny. I mengatakan bahwa An. tepat

A sering BAB yaitu 4 kali

sehari

- Keluarga hanya memberikan

obat di warung

- DO : - badan An. A lemas

- BAB konsistensi cair

DS : - Keluarga mengatakan Ketidak mampuan

kalau anaknya belum keluarga merawat

dibawa ke puskesmas anggota keluarga

- Keluarga mengatakan yang sakit

sudah di beri obat yang

beli di warung (Diapet)

dan meminumkan hanya

¼ dengan cara di haluskan

DO : An. A masih lemas

Ds : - keluarga mengatakan Ketidakmampuan

bahwa setiap hendak makan An. keluarga


A tidak pernah mencuci tangan memodifikasi

menggunakan sabun lingkungan untuk

- Keluarga mengatakan bahwa mempertahankan

makanan dirumah mereka dan

tidak pernah ditutup dengan meningkatkan

tudung saji status kesehatan

- Ny. I mengatakan bahwa keluarga

An.A sering bermain tanah

dan pasir di sekitar

lingkungan dengan teman

sebaya nya

Do : - di sekitar rumah

keluarga banyak tumpukan

sampah bekas bakaran

- Makanan tampak di

hinggapi lalat.

- Perabotan rumah tangga

tidak tertata rapi dan

banyak debu
jhgkjjmbgj
Skoring dan Prioritas Masalah

1. Ketidak mampuankeluarga mengenal masalah kesehatan keluarga

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 1 1 Aktual

2. Kemungkinan 2 1 Keluarga mampu

masalah untuk memberikan makanan yang

diubah cukup dan bersih serta

minum yang cukup

3. Potensi masalah ½ 2 2/3 Masalah dapat dicegah

untuk dicegah karena kebutuhan cairan

dapat dicegah dengan cara

minum air yang banyak dan

memberikan LGG
4. Menonjolnya 2/2 2/3 1 Keluarga dan pasien

masalah menyadari akan pentingnya

Kesehatan

Jumlah 5 2/3

2. Gangguan keseimbangan cairan pada An. A di keluarga Tn. S berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 1 1 Aktual, An. A BAB dengan

konsistensi cair sebanyak

6x/hari

2. Kemungkinan ½ x2 2 1 Sebagian, Ibu An. A

masalah untuk mengatakan belum tahu

diubah tentang pertolongan

pertama pada diare. Ibu

menganggap itu masalh

Biasa

3. Potensi masalah 2/2x1 2 1 Cukup, Diare sudah terjadi

untuk dicegah 2 hari yang lalu namun ibu

hanya membelikan obat

diapet di warung

4. Menonjolnya 1/2x1 2 ½ Tidak segera diatasi, Ibu


Masalah menganggap diare masalah

yang biasa dihadapi oleh

anak-anak

3. Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal diare

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah 2/2 1 1 Penularan dapat dicegah

jika keluarga mendapatkan

Informasi

2. Kemungkinan ½ 1 1 - Keluarga belum

masalah untuk mengetahui tentang cara

diubah penularan diare

- Keluarga tidak bisa

memodifikasi lingkungan

- Perawat memberikan

penkes tentang cara

mencegah terjadinya

diare

- Kader setempat tidak

memberitahukan cara

mencegah diare
3. Potensi masalah 2/3 1 2/3 Masalah dapat dicegah bila

untuk dicegah keluarga dapat diberi

pengetahuan tentang cara

pencegahan penularan diare

4. Menonjolnya 2/2 1 1 Keluarga merasa masalah

masalah dapat dicegah bila keluarga

mendapatkan informasi

Jumlah 3 2/3

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi kurng cairan pada keluarga Tn. S khusunya An. A b/d ketidakmampuan keluarga

dalam menentukan tindakan pengobatan yang tepat d/d Ny. I mengatakan bahwa An. A

rewel, sering menangis, tidak mau makan, Ny. I mengatakan bahwa An. A sering BAB

yaitu 4 kali sehari dan keluarga hanya memberikan obat warung

2. Resiko terjadinya gangguan pencernaan pada keluarga Tn. S b/d ketidakmampuan keluarga

memodifikasi lingkungan untuk meningkatkan atau mempertahankan status kesehatan keluarga

d/d keluarga mengatakan bahwa setiap hendak makan An. A dan anggota keluarga

lainnya tidak pernah mencuci tangan menggunakan sabun serta makanan dirumah

mereka tidak pernah ditutup dengan tudung saji

3. Resiko terjadinya diare berat pada keluarga Tn. S khusunya An. A b/d ketidakmampuan

keluarga dalam Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan d/d Keluarga mengatakan

kalau anaknya belum dibawa ke puskesmas dan Keluarga mengatakan hanya memberi

obat yang beli di warung (Diapet) dan meminumkan hanya ¼ dengan cara di haluskan
Rencana Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Tujuan Rencana Keperawatan Intervensi


Keperawata Umum Khusus Kriteria Standar
n
1 1. Resiko tinggi Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon Verbal 1. Observasi

kurng cairan tindakan keperawatan tindakan pendidikan pengetahuan


selama 1 minggu 3 kesehatan selama 1 x keluarga tentang
pada keluarga
kali pertemuan 30 menit keluarga kurang cairan
Tn. J khusunya
keluarga mampu mampu : akibat diare
An. A b/d memahami kurang a. Mengenal masalah Keluarga dapat Pengertian kurang 2. Berikan keluarga
ketidakmampua cairan akibat diare kurang cairan menjawab cairan adalah tentang penkes
akibat diare pengertian dari keadaan ketika kekurangan
n keluarga
kurang cairan seseorang cairan akibat
dalam
akibat diare mengalami daire
menentukan
dehidrasi 3. Diskusikan
tindakan Keluarga dapat Keluarga kembali tentang

pengobatan yang menyebutkan tanda menjawab tanda- pengertian,


& gejala kurang tanda kurang tanda- tanda
tepat d/d Ny. I
cairan akibat diare cairan adalah : kurang cairan
mengatakan

bahwa An. A

rewel, sering

menangis,
tidak mau

makan, Ny. I

mengatakan

bahwa An. A

sering BAB

yaitu 4 kali

sehari dan

keluarga hanya

memberikan

obat warung
- Kulit kering 4. Kolaborasi
- Bibir kering dengan kader
- Turgor kulit kesehatan
jelek setempat
5. Berikan pujian
karena keluarga
mampu
menjawab
Pertanyaan
b. Mengambil Respon verbal Setiap penderita 1. Diskusikan
keputusan yang Keluarga mampu kurang cairan dengan keluarga
tepat tentang memberikan akibat diare harus tentang
kurang cairan makanan dan diberikan minum pemebrian
akibat diare minuman bagi yang banyak makanan dan
penderita kurang minuman akibat
cairan akibat diare kurang cairan
2. Motivasi
keluarga sesering
mungkin
memberi minum
supaya tidak
terjadi
kekurangan
cairan yang
berlebihan akibat
diare
3. Berikan
reinforcement
positif
c. Merawat anggota Respon kognitif Keluarga mampu 1. Kaji pengetahuan
keluarga yang Keluarga mampu merawat anggota keluarga cara
menderita kurang merawat anggota keluarga yang merawat
cairan akibat diare keluarga yang menderita kurang penderita yang
menderita kurang cairan akibat kurang cairan
cairan akibat diare diare dengan cara akibat diare
dengan cara memberi minum 2. Memberikan
membuatkan LGG sesering mungkin penkes dan
mendemonstrasi-
kan cara
pembuatan LGG
3. Meminta
keluarga untuk
mendemonstrasi
kannya kembali
4. Memberikan
pujian karena
keluarga mampu
mendemonstrasi-
kan cara
membuat LGG
d. Memodifikasi Respon Kognitif Keluarga mampu 1. Kaji kemampuan
lingkungan pada Keluarga mampu memodifikasi keluarga
penderita kurang memodifikasi lingkungan memodifikasi
cairan akibat diare lingkungan dengan cara lingkungan
menutup 2. Menganjurkan
makanan supaya keluarga untuk
tidak dihinggapi menutupi
lalat makanan supaya
tidak dihinggapi
lalat
3. Memberikan
pujian karena
keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan
e. Menggunakan Respon Kognitif Keluarga 1. Kaji kemampuan
fasilitas kesehatan Keluarga mampu mengatakan keluarga dalam
menggunakan bahwa sekarang menggunakan
fasilitas kesehatan kalau salah satu fasilitas
keluarganya ada kesehatan
yang sakit akan 2. Anjurkan
segera dibawa ke keluarga untuk
posyandu memeriksakan ke
puskesmas bila
keluarganya ada
yang sakit
3. Berikan
reinforcement
positif
4. Kolaborasi
dengan tim
kesehatan
2. Gangguan Selama 2x kunjungan Selama 1x24 jam, Psikomotor An. A mau - Menganjurkan An.
keseimbangan ke rumah, cairan pada An.A mendapatkan minum dalam A untuk minum, beri
cairan pada An. A An. A menjadi stabil masukan cairan yang jumlah yang reward bila mau
di keluarga Tn. S atau seimbang adekuat adekuat minum
kembali -Berikan larutan
oralit pada An. A
- Observasi jumlah
cairan yang masuk
dan keluar

Selama 1x60 menit Psikomotor - Menyebutkan - Anjurkan keluarga


keluarga dan pasien untuk
membersihkan botol mendemonstrasik mencuci dan
susu An. A dengan an cara merawat merebusa botol susu
benar botol susu - Amati cara
- direndam di air keluarga mencuci
panas selama 15 dan merebus botol
menit susu
- Segera - Segera tutup botol
membuang susu susu baik ada isi
basi yang ada di maupun tidak
botol susu
- menutup botol
susu yang ada
isinya maupun
kosong
Resti penularan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon Verbal Keluarga 1. Kaji pengetahuan
penyakit pada tindakan keperawatan tindakan pendidikan Keluarga mampu mengatakan cara keluarha tentang
keluarga Tn. S selama 1 minggu 3 kesehatan selama 1 x mencegah mencegah cara mencegah
khususnya An.A kali pertemuan 30 menit tentang terjadinya terjadinya terjadinya
berhubungan keluarga tidak terjadi penularan akibat penularan diare penularan diare penularan diare
dnegan penularan akibat diare diharapkan : yaitu : 2. Mengajarkan
ketidakmampuan diare a. Mengenal cara - Menutup cuci tangan yang
keluarga mengenal mencegah makanan yang benar
diare penularan diare terbuka 3. Menganjurkan
- Menjauhkan keluarga untuk
makanan dari menutup
lalat makanan
- Tidak 4. Memberikan
membeli pujian
makan di
sembarang
tempat
- BAB tidak di
sembarang
tempat
b. Mengambil Respon verbal Keluarga mampu 1. Kaji kemampuan
keputusan untuk Keluarga mampu menyebutkan cara keluarga tentang
mencegah mengambil mengambil cara mengambil
terjadinya keputusan cara keputusan yang keputusan yang
penularan diare mencegah tepat untuk tepat untuk
terjadinya mencegah mencegah
penularan akibat terjadinya terjadinya diare
diare penularan diare 2. Anjurkan
yaitu : keluarga untuk
- Memberikan menutup
makanan yang makanan
bersih dan 3. Berikan pujian
hygienis
- Tidak
memberikan
makanan yang
tidak tertutup
c. Merawat anggota Respon verbal Keluarga mampu 1. Kaji kemampuan
keluarga diare Keluarga mampu menjawab yaitu keluarga
serta cara merawat anggota mencuci tangan merawat
mencegah keluarga yang sebelum makan keluarga yang
terjadinya menderita diare dan menutup menderita diare
penularan diare serta mencegah makan supaya 2. Ajarkan keluarga
terjadinya diare tidak dihinggapi cara mencuci
lalat tangan yang
benar
3. Anjurkan
keluarga untuk
menutup
makanan
4. Berikan pujian
d. Memodifikasi Respon psikomotor Keluarga 1. Kaji kemampuan
lingkungan dan Keluarga mampu mengatakan keluarga untuk
cara mencegah memodifikasi menutup memodifikasi
terjadinya lingkungan dan makanan supaya lingkungan
penularan diare mencegah tidak dihinggapi 2. Ajarkan keluarga
terjadinya lalat dan untuk
penularan diare membersihkan membersihkan
lingkungan lingkungan
supaya tidak ada sekitar supaya
lalat tidak ada lalat
3. Anjurkan
keluarga
menutup
makanan
4. Berikan pujian
pada keluarga
e. Memanfaatkan Respon psikomotor Keluarga 1. Kaji kemampuan
pelayanan Keluarga mampu mengatakan bila keluarga cara
kesehatan supaya memanfaatkan ada salah satu memanfaatkan
tidak terjadi pelayanan keluarga yang pelayanan
penularan diare kesehatan supaya sakit akan segera kesehatan
tidak terjadi dibawa ke 2. Anjurkan
penularan diare puskesmas agar keluarga supaya
keluarga yang segera membawa
tidak sakit diare keluarga yang
tidak tertular sakit supaya
tidak menular
3. Berikan pujian
karena keluarga
mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan
Implementasi

1. Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita diare

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi formatif

06-05-21 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Kaji keadaan umum An. A S : Ny. I mengatakan anaknya sudah

16.00 keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan BAB air 1 minggu, panas, muntah

dengan ketidakmampuan keluarga merawat O : An.A tampak digendong dan rewel

anggota keluarga yang menderita diare

16.15 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Ajari keluarga tentang pengertian S : Keluarga mengatakan mau diajari

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan kurang cairan oleh perawat

dengan ketidakmampuan keluarga merawat O : Keluarga tampak mendengarkan

anggota keluarga yang menderita diare

16.45 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Ajarkan keluarga untuk sering S : Ny.I mengatakan “Ia mbak saya

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan memberikan minum pada An.A akan sering memberi minum anak
dengan ketidakmampuan keluarga merawat saya”, beritahu tanda dan gejala

anggota keluarga yang menderita diare kurang cairan

O : Ny.I tampak memberi minum

17.00 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Memberitahukan keluarga tanda dan S : Keluarga mengatakan mau di

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan gejala kurang cairan beritahu tanda dan gejala kurang

dengan ketidakmampuan keluarga merawat cairan

anggota keluarga yang menderita diare O : Keluarga tampak mendengarkan

07-05-21 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Diskusikan dengan keluarga tentang S : Keluarga mengatakan mau

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan pemberian makanan dan minuman mendiskusikan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat akibat kurang cairan O : Keluarga tampak semangat

anggota keluarga yang menderita diare

09.00 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Motivasi keluarga sesering mungkin S : Keluarga mengatakan akan sering

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan memberi minum supaya tidak terjadi memberi minum anaknya

dengan ketidakmampuan keluarga merawat kekurangan cairan yang berlebihan O : Keluarga tampak memberi minum
anggota keluarga yang menderita diare akibat diare anaknya

09.30 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Kaji pengetahuan keluarga cara S : Keluarga bila ada yang sakit hanya

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan merawat penderita yang kurang membelikan obat diwarung

dengan ketidakmampuan keluarga merawat cairan akibat diare O :-

anggota keluarga yang menderita diare

15.00 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Kaji kemampuan keluarga S : Keluarga mengatakan mau

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan memodifikasi lingkungan membersihkan lingkungan sekitar

dengan ketidakmampuan keluarga merawat rumah dan akan menutup makanan

anggota keluarga yang menderita diare yang terbuka

O : Keluarga tampak antusias untuk

membersihkan lingkungan

15.15 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Ajarkan keluarga untuk S : Keluarga mengatakan “Ia mbak”

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan membersihkan lingkungan sekitar O : Meja makan tampak ditutup

dengan ketidakmampuan keluarga merawat supaya tidak ada lalat


anggota keluarga yang menderita diare

15.40 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Kaji kemampuan keluarga dalam S : Keluarga mengatakan akan segera

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan menggunakan fasilitas kesehatan memeriksakan anaknya ke

dengan ketidakmampuan keluarga merawat puskesmas

anggota keluarga yang menderita diare O : -

08-05-21 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Keluarga untuk memeriksakan ke S : Keluarga mengatakan bila salah

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan puskesmas bila keluarganya ada satu keluarga yang sakit akan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat yang sakit dibawa ke puskesmas

09.00 anggota keluarga yang menderita diare O : -

Kaji pengetahuan keluarga tentang S : Keluarga mengatakan belum tahu

cara mencegah terjadinya penularan cara mencegah terjadinya

diare penularan diare

O : Keluarga tampak tidak memahami

tentang cara penularan diare


15.40 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Kaji kemampuan keluarga dalam S : Keluarga mengatakan akan segera

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan menggunakan fasilitas kesehatan memeriksakan anaknya ke

dengan ketidakmampuan keluarga merawat puskesmas

anggota keluarga yang menderita diare O :-

09-05-21 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Keluarga untuk memeriksakan ke S : Keluarga mengatakan bila salah

keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan puskesmas bila keluarganya ada satu keluarga yang sakit akan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat yang sakit dibawa ke puskesmas

09.00 anggota keluarga yang menderita diare O : -

Kaji pengetahuan keluarga tentang S : Keluarga mengatakan belum tahu

cara mencegah terjadinya penularan cara mencegah terjadinya

diare penularan diare

O : Keluarga tampak tidak memahami

tentang cara penularan diare

10.00 Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada Mengajarkan cuci tangan yang benar S : Keluarga mengatakan mau di ajari
keluarga Tn.S khususnya An.A berhubungan cara cuci tangan yang benar

dengan ketidakmampuan keluarga merawat O : Keluarga tampak bersemangat saat

anggota keluarga yang menderita diare Menganjurkan keluarga untuk diajari

menutup makanan S : Keluarga mengatakan akan

menutup makanan yang terbuka

O :-

2. Gangguan keseimbangan cairan pada An. A di keluarga Tn. S b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi formatif

10.00 – Gangguan keseimbangan cairan pada An. A di - Membujuk An. A untuk mau S : - Keluarga mengatakan konsistensi

12-00 keluarga Tn. S b/d ketidakmampuan keluarga minum, memberi reward karena mau BAB pada An. A menjadi semi

merawat anggota keluarga yang sakit minum dan makan padat dan frekuensi BAB

- Memberikan larutan oralit pada An. berkurang menjadi 2 kali

A O : Keadaan umum pada An. A tampak


- Mengobservasi jumlah cairan yang membaik

masuk dan keluar serta - Ibu An. A kooperatif

konsistensinya A : - Konsistensi BAB berukurang

menjadi 2 kali

P : Lanjut ke TUK 2

10-05-21 Gangguan keseimbangan cairan pada An. A di - Menganjurkan keluarga pasien S : Keluarga pasien mengatakan sudah

10.00- keluarga Tn. S b/d ketidakmampuan keluarga untuk mencuci dan merebus botol merebus botol susu pasien

12.00 merawat anggota keluarga yang sakit susu setelah dipakai O: Botol susu tampak bersih

- Mengamati cara keluarga mencuci A: Masalah terarasi sebagian

dan merebus botol susu P : Pertahankan TUK 1 dan TUK 2

- Segera menutup botol susu yang

ada isinya ataupun tidak


3. Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal diare

Tanggal No dx Implementasi Evaluasi formatif

11-05-21 Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S Kaji kemampuan keluarga tentang S : Keluarga mengatakan bila ada

15.15 berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga cara mengambil keputusan yang keluarga yang sakit hanya

mengenal diare tepat untuk mencegah terjadinya dibelikan obat diwarung

diare O : Keluarga tampak belum bisa

mengambil keputusan untuk

mencegah terjadinya diare

15.30 Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S Kaji kemampuan keluarga merawat S : Keluarga mengatakan saat anaknya

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga keluarga yang menderita diare diare hanya dibelikan obat

mengenal diare diwarung

O :-

12-05-21 Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S Ajarkan keluarga cara mencuci S : Keluarga mengatakan akan

10.00 berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga tangan yang benar mencuci tangan yang benar
mengenal diare O :-

10.15 Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S Anjurkan keluarga untuk menutupi S : Keluarga mengatakan akan

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga makanan menutup makanan yang terbuka

mengenal diare O :-

10.30 Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S Kaji kemampuan keluarga untuk S : Keluarga mengatakan akan

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan membersihkan lingkungan sekitar

mengenal diare biar tidak ada lalat

O : Lingkungan tampak kotor

15.00 Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S Kaji kemampaun untuk S : Keluarga mengatakan mau

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga membersihkan lingkungan sekitar membersihkan lingkungan sekitar

mengenal diare supaya tidak ada lalat O : Lingkungan tampak kotor

15.30 Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S Anjurkan keluarga menutup S : Keluarga mengatakan akan

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga makanan menutup makanan yang terbuka

mengenal diare O :-
15.45 Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S Kaji kemampuan keluarga cara S : Keluarga mengatakan bila ada

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan keluarga yang sakit tidak langsung

mengenal diare dibawa ke puskemas

O : Keluarga tampak tidak mampu

menggunakan fasilitas kesehatan

16.00 Resti penularan penyakit di keluarga Tn. S Anjurkan keluarga supaya segera S : Keluarga mengatakan sekarang kalau

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga membawa keluarga yang sakit ada anggota keluarga yang sakit

mengenal diare supaya tidak menular akan segera dibawa ke puskesmas

O :-
Tanggal Diagnosa keperawatan Evaluasi sumatif Paraf

12-05-21 Kurangnya kebutuhan cairan S : Keluarga mengatakan sudah tahu tentang

dan elektrolit b/d ketidak kurang cairan akibat diare dan keluarga

mampuan keluarga merawat mengatakan sudah membuatkan larutan

keluarga diare gula garam

O : An.A tampak sudah sembuh, mukosa bibir

tampak lembab, dan diare berkurang

A : Pertahankan intervensi

P : Anjurkan keluarga untuk terus memberikan

LGG bila anaknya masih diare

12-05-21 Gangguan keseimbangan S : - Keluarga mengatakan konsistensi BAB pada

cairan pada An. A di An. A menjadi semi padat dan frekuensi

keluarga Tn. S b/d BAB berkurang menjadi 2 kali

ketidakmampuan keluarga O : Keadaan umum pada An. A tampak membaik


merawat anggota keluarga - Ibu An. A kooperatif

yang sakit A : - Konsistensi BAB berukurang menjadi 2 kali

P : Pertahankan intervensi

Resti penularan penyakit S : Keluarga mengatakan sudah tahu cara

pada keluarga Tn.S pencegahan penularan diare

khususnya An.A O : Lingkungan rumah tampak bersih,

berhubungan dengan makanan tampak tertutupi

ketidakmampuan keluarga A : Pertahankan intervensi

mengenal diare P : Anjurkan keluarga untuk terus mencuci

tangan sebelum makan dan sesudah makan


SATUAN ACARA PENYULUHAN

BidangStudi : Keperawatan Keluarga


Topik : Diare
Sub Topik : Pencegahan dan Pertolongan Pertama Diare
Sasaran : Keluarga Tn. J
Hari/Tanggal : MEI 2021
Jam : 10.00 WIB - selesai
Waktu : 15 menit
Tempat : Rumah keluarga Tn. J

1. TUJUAN
1.1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Pencegahan dan
Penanganan Diare selama 15 menit, diharapkan keluarga dapat memahami
tentang penanganan pertama Diare dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
1.2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diare selama 15 menit,
diharapkan keluarga dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Bahaya Diare
4. Penanganan Diare
5. Nutrisi bagi penderita Diare
6. Pencegahan Diare
7. Teknik Mencuci Tangan dengan Benar
8. Pembuatan dan Pemberian Oralit

2. MATERI
Terlampir

3. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

4. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
1. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Pembukaan :
 Memberi salam Menjawab salam,
1 5 menit  Menjelaskan tujuan penyuluhan mendengarkan dan
 Menyebutkan materi/pokok memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan
Pelaksanaan :
 Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :

1.Pengertian Diare
2 20 menit 2.Penyebab Diare Menyimak dan
3.Bahaya Diare memperhatikan
4.Penanganan Diare
5.Nutrisi bagi penderita Diare
6.Pencegahan Diare
7.Teknik Mencuci Tangan
dengan Benar
8. Pembuatan dan Pemberian
Oralit
Evaluasi :
1. Menyimpulkan inti
penyuluhan.
2. Menyampaikan secara
singkat materi penyuluhan.
3. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk mengulang Menyimak,
3 10 menit teknik cuci tangan yang
mempraktekkan dan
diajarkan
4. Memberi kesempatan kepada mendengarkan
peserta untuk mengulang cara
pembuatan dan pemberian
oralit

5. Memberi kesempatan kepada


peserta untuk bertanya.
6. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan.

Penutup :
 Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
4 8 menit disampaikan. Menjawab salam
 Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah
di berikan kepada peserta
 Mengucapkan salam

5. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Keluarga Tn. j
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta dapat mempraktekkan teknik cuci tangan dengan benar
d. Peserta dapat mengulang cara pembuatan dan pemberian oralit sesuai
anjuran dan takaran yang disampaikan
e. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar keluarga mampu mengerti dan
memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus.

Lampiran
MATERI

1.1. Pengertian
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare adalah
suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih
dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan
muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak
balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa
mengalami 1-3 episode diare berat (Simatupang, 2004).
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dan 3 kali sehari,
disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dan satu minggu (Juffrie, dkk, 2010).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang air besar
yang bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan konsistensi dari
tinja yang melembek sampai mencair.

1.2. Penyebab Diare

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare (Simatupang,


2005). Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melalui perantara
hewan, kuman yang berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci
tangan waktu makan). Berikut adalah faktor penyebab lainnya, yaitu :
1. Efek samping obat-obatan tertentu
2. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang mengandung karbohidrat,
lemak, dan protein.
3. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
4. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan
terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu
banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.
5. Minum air tidak masak
6. Makan jajanan yang tidak bersih
7. Berak disembarang tempat
8. Makan dengan tangan kotor
9. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh keada angka
kejadian dari diare. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya
diare adalah rasa takut, cemas, dan gelisah.

1.3. Bahaya Diare

Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki


kandungan air yang sangat tinggi (sangat encer). Selain itu, frekuensi buang air
besar pun meningkat secara drastis. Dalam sehari penderita bisa kehilangan lima
liter cairan tubuh. Penderita juga dapat kehilangan zat mineral (elektrolit) yang
terlarut dalam cairan tubuh. Padahal bersama cairan tubuh, elektrolit berperan
dalam menjaga agar fungsi tubuh senantiasa normal.
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa mengalami
dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat
mengakibatkan kematian. Namun pada orang dewasa, kematian akibat dehidrasi
jarang ditemukan.
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang menunjukkan
hilangnya cairan tubuh. Pada tahap awal dehidrasi, penderita akan merasakan mulut
kering dan rasa haus yang berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi selanjutnya
tergantung pada tingkat dehidrasi yang dialami penderita.

1.4. Penanganan Diare


Diare menyebabkan khilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita
harus diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai
pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga seperti tajin, air sayur, air
matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit. Jka tidak
ada oralit, bisa menggunakan larutan gula garam. Cara pembuatannya sebagai
berikut : satu sendok teh munjung gula pasir, seperempat sendok teh muntung
garam, dilarutkan dalam satu gelas air matang (200cc). Selanjutnya penderita diberi
minum.

1.5. Nutrisi bagi penderita Diare


Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi
makanan yang lunak untuk membantu peristaltik usus. Bagi bayi yang menyusui,
ASI tetap diberikan dan PASI diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesuace, and Toast
(pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting
dikonsumsi terutama 24 jam pertama diare yang dapat membantu meringankan
diare serta memberikan vitamin penting, mineral, dan karbohidrat yang mudah
dicerna (diserap).
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara lain :
a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. Teh
g. Roti dan jelly
h. Yoghurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-anak, namun
mengenai makanan untuk bayi diare dibawah usia 12 bulan harus berkonsultasi
terlebih dahulu dengan dokter.
Hindari makanan berikut ini saat diare, yaitu:
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alkohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-kacangan,
brokoli, dan kembang kol.

1.6. Pencegahan Diare

Adapun pencegahan diare adalah :


a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
b) Menutup makanan dan minuman
c) Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
d) Selalu minum air yang sudah dimasak
e) Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air, sampah di buang pada
tempatnya dan ditutup
f) Makan makanan yang sehat dan bergizi

Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare masih terus
berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

1.7. Teknik cuci tangan

Cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun
untuk membersihkan jari-jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran,
kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit

Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai


prosedur yang benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci
tangan paki sabun baik sebelum makan ataupun sebelum memuali pekerjaan, akan
menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit melalui kuman yang
menempel di tangan. Berikut langkah cuci tangan yang baik dan benar :

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan tangan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan


7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan
air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk bersih atau tisu.

1.8. Cara pembuatan dan takaran pemberian oralit


Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat oralit adalah :
 1 sendok teh gula
 Seperempat (1/4) sendok teh garam
 1 gelas air putih (200 ml)

Cara membuatnya adalah dengan melarutkan bahan-bahan di atas yaitu 1


sendok teh gula dan seperempat sendok teh garam ke dalam 1 gelas air putih (200
ml). Kemudian aduk perlahan hingga semuanya larut lalu bisa diminum.
Untuk memberian oralit, tentu ada takarannya sehingga tidak terlalu
berlebihan yang malah akan membahayakan. Dan juga jangan terlalu sedikit
sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut aturannya :
 Untuk anak di bawah 1 tahun, 3 jam pertama diberikan 1,5 gelas oralit.
Selanjutnya 0,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di bawah 5 tahun (balita), 2 jam pertama diberikan 3 gelas oralit.
Selanjutnya 1 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 5 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas oralit. Selanjutnya
1,5 gelas setiap kali selesai berak/mencret
 Untuk anak di atas 12 tahun dan dewasa, 3 jam pertama diberikan 12 gelas
oralit. Selanjutnya 2 gelas setiap kali selesai berak/mencret.

Itulah cara pemberian oralit untuk menghindari dari dehidrasi akibat diare.
3. Mencari Pengobatan Lanjutan

DIARE
 Segera ke Puskesmas/Rumah Sakit , bila
tidak membaik dalam 3 hari atau ada salah
satu tanda:
 Diare terus-menerus

 Muntah berulang-ulang

 Rasa haus yang nyata

 Makan/minum sedikit

 Demam

 Ada darah dalam tinja

BEBAS DIARE
Cegahlah DIARE Dengan:
 Peningkatan Kesehatan Perorangan dan
Lingkungan:
 Gunakan Air Bersih Yang Cukup
INDAH ANGGRIANI 201102104
 Cuci Tangan Dengan Sabun dan Air
Bersih
UNIVERSITAS
 Berak di Jamban
SUMATERA UTARA
 Buang Tinja Bayi di Jamban

 Peningkatan Daya Tahan Tubuh,melalui: PROGRAM PROFESI NERS

 Pemberian ASI FAKULTAS KEPERAWATAN

 Pemberian Makanan Pendamping ASI 2021

 Imunisasi Campak
Apa Diare Itu??? Cara Mengatasi Diare di Rumah 2. Teruskan Pemberian Makanan
Selama Diare:
Diare adalah buang air besar
 Teruskan dan tingkatkan pemberian ASI pada
dengan konsistensi lembek atau bayi yang masih menyusu
cair, bahkan dapat berupa air saja
 Anak usia diatas 6 bulan, berikan makanan tam-
dengan frekuensi lebih sering dari bahan, seperti:
biasanya (tiga kali atau lebih) da-
 Bubur dan sayuran
lam satu hari (Depkes RI 2011).
 Sari buah segar
1. Segera Beri Banyak Minum
 Beri makanan lebih dari 6kali/hari
Bahaya Diare Dengan: Setelah Diare:
 Cairan yang tersedia di rumah tangga seperti:  Berikan makanan lebih sering dari biasanya,
minimal selama 3 minggu, dan teruskan seperti
 Kuah sayur
biasa
 Kuah Sup
Harus Diperhatikan:
 Sari buah
 Jangan beri makanan yang merangsang, seperti:
 Air the
 Pedas
Kekurangan cairan/ Lemas  Air matang
 Terlalu asin atau
 Bila ada, beri oralit
Mengakibatkan  Asam
 Berikan oralit tiap kali berak
 Jangan beri makanan yang sudah rusak atau basi
 Umur kurang dari 1 tahun: 1/4 - 1/2 gelas

 Umur 1-4 tahun: 1/2-1 gelas


Kehabisan cairan dan Meninggal
 Umur diatas 5 tahun: 1-1 1/2 gelas

Anda mungkin juga menyukai