Anda di halaman 1dari 22

Rheumatic Heart Disease (RHD)

Kelompok 4 :
Clara Diana W /201723003
Elisabeth Irene V.P /201723004
Katarina Vita W.K /201723007
Theresia Natalia Da Costa /201723013
PENGERTIAN

• Menurut Premana (2018) penyakit jantung rematik


(Rheumatic Heart Disease) merupakan penyakit
jantung yang sering ditemukan pada anak,
merupakan kelainan katup jantung yang menetap
akibat demam reumatik akut sebelumnya.

• Menurut Shiba (2017) penyakit jantung rematik


atau Rheumatic Heart Disease (RHD) yaitu suatu
kondisi dimana katup jantung terusak oleh infeksi
Streptococcus Beta Hemoliticus Grup A yang
disebabkan oleh penyakit demam rematik.
ETIOLOGI

Menurut Shiba (2017)

• Usia
• Penderita yang sudah Menurut Tanjung (2016)
mendapat serangan • Faktor genetik
demam rematik • Keadaan sosial
• Faktor keluarga ekonomi yang buruk
• Lingkungan • Cuaca
TANDA GEJALA

Menurut Premana (2018) Menurut Tanjung (2016)


• Batuk berdahak yang hilang Kriteria mayor :
timbul selama 1 bulan lebih. • Poliarthritis
• Mengalami demam yang • Karditis
hilang timbul selama 1,5
bulan, demam >39OC. Kriteria minor :
• Nyeri pada sendi lutut dan • Mempunyai riwayat
sekitar paha, biasanya menderita penyakit jantung
reumatik.
hilang timul dan nyeri sering
berpindah tempat. Biasanya • Nyeri sendi tanpa adanya
tanda objektif pada sendi
terjadi selama 2 minggu
• Peningkatan pulse atau
lebih tanpa adanya merah
denyut jantung saat tidur
dan bengkak.
Karakteristik GHD

Menurut Ngastiyah (1995) dalam Tanjung (2016)


• Stadium I
Keluhan yang dialami klien yaitu seperti demam, batuk, rasa sakit waktu menelan
• Stadium II
Stadium yang diseut periode laten, masa antara infeksi streptococcus dengan
permulaan gejala demam reumatik.
• Stadium III
Fase akut demam reumatik, akan timbul berbagai manifestasi klinis penyakit
jantung reumatik dapat tergolong dalam gejala peradangan umum
• Stadium IV
Penderita penyakit jantung reumatik sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi
penyakitnya.
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Rilantono (2013) dalam Permana (2018)

1. Pemeriksaan Laboratorium
•Reaktan Fase Akut
•Rapid Test Antigen Streptococcus
•Pemeriksaan Antibodi Antistreptococcus
•Kultur tenggorok
2. Pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan
elektokardiografi
3. Pemeriksaan Ekokardiografi
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
Terapi Antibiotik
1. Profilaksis Primer
Agen Dosis
Penisilin
Amoxicillin 50 mg/kgBB (maksimal, 1 g) oral satu kali
sehari selama 10 hari

Penicillin G benzathine Pasien berat < 27 kg (60 lb): 600,000 unit


IM sekali

Pasien dengan BB > 27 kg: 1,200,000 unit


IM sekali
Untuk pasien alergi penisilin

Azithromycin 12 mg/kgBB/hari (maksimal, 500


(Zithromax) mg) oral 1x sehari selama 5 hari

Clarithromycin (Biaxin) 15 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2


dosis (maksimal, 250 mg 2x
sehari), selama 10 hari

Clindamycin (Cleocin) 20 mg/kgBB/hari oral (maksimal,


1.8 g/hari), dibagi menjadi 3 dosis,
untuk 10 hari
2. Profilaksis Sekunder

Agen Dosis Evidence rating


Penicillin G Pasien berat < 27 kg 1A
benzathine
(60 lb) 600,000 unit IM
setiap 4 minggu sekali
Pasien berat > 27 kg:
1,200,000 unit IM
setiap 4 minggu sekali
Penicillin V potassium 250 mg oral 2x sehari 1B
Macrolide atau Bervariasi 1C
antibiotik azalide
(untuk pasien alergi
penicillin dan
sulfadiazine)
3. Terapi anti inflamasi
Untuk anak-anak, dosis aspirin adalah 100-125
mg/kg/hari, setelah 2 minggu, dosis diturunkan
menjadi 60-60 mg/kg/hari untuk 3-6 minggu,
atau menggunakan naproxen 10-20 mg/kg/hari

4. Terapi gagal jantung


Obat Dosis
Digoxin 30 mcg/kg dosis total digitalisasi, 7,5
mcg/kg/hari dosis pemeliharaan
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Menurut Premana (2018)

1. Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan


higiene personal
2. Memberikan makanan yang bernutrisi
3. Mengedukasi kepada pasien untuk mengurangi
cairan dan mengurangi garam
4. Memberikan posisi yang nyaman pada saat anak
tirah baring
5. Mengukur tanda-tanda vital, terutama denyut
jantung
6. Selalu mengkomunikasikan kepada orangtua
terkait dengan kondisi dan pengobatan si anak
KOMPLIKASI
Menurut Suhadi (2018)

• Gagal jantung pada kasus yang berat.


• Aritmia.
• Perikarditis dengan efusi.
• Pneumonia reumatik.
• Edema paru.
• Infektif endokarditis.
PENGKAJIAN
Menurut Suhadi (2018)

1. Identitas klien
2. Riwayat kesehatan
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit sekarang
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Riwayat kesehatan lingkungan
7. Imunisasi
8. Riwayat nutrisi
9. Pemeriksaan fisik Head to Toe
10. Data fokus yang didapat
11. Pengkajian data khusus
DIAGNOSA
Menurut Suhadi (2018)
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. Perubahan Curah Pasien tidak mengalami Perawatan jantung
Jantung berhubungan perubahan kontraksi otot 1. Observasi tanda-
dengan perubahan jantung setelah dilakukan tanda vital
kontraksi otot jantung tindakan keperawatan 2. Catat adanya
selama 3x24 jam dengan disritmia, tanda dan
kriteria hasil: gejala penurunan
1. Tekanan darah dalam curah jantung.
rentang normal yaitu 3. Kalaborasi dalam
120/70 mmHg pemberian terapi
2. Toleransi terhadap antiaritmia sesuai
aktivitas kebutuhan.
3. Nadi perifer kuat 4. Instruksikan klien
dan keluarga tentang
pembatasan aktivitas.
2. Nyeri akut Klien akan terbebas dari Manajemen nyeri:
berhubungan dengan agens cedera biologis 1. Kaji secara
agens cedera biologis setelah dilakukan komperhensif tentang
tindakan keperawatan nyeri, 2. Berikan
selama 1x 24 jam dengan informasi tentang nyeri,
kriteria hasil: seperti penyebab, berapa
1. menunjukkan nyeri lama terjadi, dan
berkurang tindakan pencegahan
2. ekspresi terlihat rileks, 3. Ajarkan penggunaan
dapat tidur teknik non-farmakologi
3. berpartisipasi dalam
aktivitas sesuai
kemampuan
3. Intoleransi Klien dapat menunjukkan Manajemen energi :
aktivitas toleransi terhadap aktivitas 1. Tentukan
berhubungan setelah dilakukan tindakan keterbatasan klien
dengan keperawatan selama 1x24 terhadap aktivitas
kelemahan fisik jam dengan kriteria hasil: 2. Dorong pasien
ditandai dengan 1. Klien dapat menentukan untuk
pasien cepat aktivitas yang sesuai dengan mengungkapkan
lelah saat peningkatan nadi, tekanan perasaan tentang
melakukan darah, dan frekuensi napas; keterbatasannya
aktivitas mempertahankan irama 3. Motivasi untuk
berlebihan dalam batas normal (12-24 melakukan periode
x/mnt) istirahat dan aktivitas
2. Mempertahanakan warna 4. Bantu klien untuk
dan kehangatan kulit dengan bangun dari tempat
aktivitas tidur
3. Melaporkan peningkatan 5. Evaluasi program
aktivitas harian peningkatan tingkat
aktivitas.
DISCHARGE PLANNING
Menurut Suriadi dan Yuliani (2010)

1. Berikan informasi tentang kebutuhan aktivitas


bermain yang sesuai dengan pembatasan
aktivitas
2. Istirahat 2-6 minggu, bantu segala pemenuhan
aktivitas kebutuhan sehari-hari
3. Jelaskan pentingnya isitirahat dan membuat
jadwal istirahat dan aktivitas sampai tanda-tanda
klinis tidak ada
4. Jelaskan terapi yang diberikan meliputi; dosis,
efek samping, resiko kompilkasi jantung
5. Berikan support lingkungan yang aman, jangan
biarkan anak tidur di lantai
6. Tekankan pentingnya kontrol ulang
DAFTAR PUSTAKA
Baan, J., Jim, E. L., & Joseph, V. F. (2016). Gambaran Kelainan Katup Jantung Pada Pasien Penyakit
Jantung Rematik Dan Pasien Penyakit Jantung Bawaan Pada Orang Dewasa Di Rsup Prof Kandou.
Jurnal Kedokteran Klinik, 1(1), 109-115. Retrieved from :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkk/article/download/14385/13955

Hasnul, M., Najirman, N., & Yanwirasti, Y. (2015). Karakteristik Pasien Penyakit Jantung Rematik
yang Dirawat Inap di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3). Retrieved from :
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/383/338

Premana, P. M. I. (2018). Penyakit Jantung Rematik.


Retrieved from :
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/4cfc4cc71e83401418ccef06f5fe587e.pdf

Shiba, A. F., & Rukmi, R. (2017). Penyakit Jantung Rematik pada Anak Laki-laki Usia 8 Tahun.
Jurnal Medula Unila, 7(2).
Retrieved from : http://repository.lppm.unila.ac.id/5156/1/712-2093-1-PB.pdf

Tanjung, D. (2016). Asuhan Keparawatan Jantung Rematik. Retrieved from :


https://www.academia.edu/30104133/ASUHAN_KEPERAWATAN_JANTUNG_REMATIK
Suhadi, S. S. M. (2018). Asuhan keperawatan pada an. J.o dengan penyakit
jantung reumatik di ruangan mawar rsud prof. Dr.w.z johannes kupang.
Retrieved from: http://repository.poltekeskupang.ac.id/158/

Tambak, R. C. (2018). Gambaran karakteristik penyakit jantung rematik pada


anak di rsup haji adam malik medan tahun 2017. Retrieved from:
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13489

Amelia, P. (2019). Penyakit Jantung Rematik pada Anak. Retrieved from:


http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11569

Rahmawaty.,Iskandar,B.,Albar,H.,Daud,D (2016) Faktor Resiko Serangan


Berulang Demam Rematik/Penyakit Jantung Rematik. Sari Pediatri 14(3)
Retrieved From :
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download/360/296

Suriadi.,Yuliani,R. (2010) ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK.


Jakarta:CV AGUNG SETO

Anda mungkin juga menyukai