Kelompok 4 :
Clara Diana W /201723003
Elisabeth Irene V.P /201723004
Katarina Vita W.K /201723007
Theresia Natalia Da Costa /201723013
PENGERTIAN
• Usia
• Penderita yang sudah Menurut Tanjung (2016)
mendapat serangan • Faktor genetik
demam rematik • Keadaan sosial
• Faktor keluarga ekonomi yang buruk
• Lingkungan • Cuaca
TANDA GEJALA
1. Pemeriksaan Laboratorium
•Reaktan Fase Akut
•Rapid Test Antigen Streptococcus
•Pemeriksaan Antibodi Antistreptococcus
•Kultur tenggorok
2. Pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan
elektokardiografi
3. Pemeriksaan Ekokardiografi
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
Terapi Antibiotik
1. Profilaksis Primer
Agen Dosis
Penisilin
Amoxicillin 50 mg/kgBB (maksimal, 1 g) oral satu kali
sehari selama 10 hari
1. Identitas klien
2. Riwayat kesehatan
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit sekarang
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Riwayat kesehatan lingkungan
7. Imunisasi
8. Riwayat nutrisi
9. Pemeriksaan fisik Head to Toe
10. Data fokus yang didapat
11. Pengkajian data khusus
DIAGNOSA
Menurut Suhadi (2018)
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. Perubahan Curah Pasien tidak mengalami Perawatan jantung
Jantung berhubungan perubahan kontraksi otot 1. Observasi tanda-
dengan perubahan jantung setelah dilakukan tanda vital
kontraksi otot jantung tindakan keperawatan 2. Catat adanya
selama 3x24 jam dengan disritmia, tanda dan
kriteria hasil: gejala penurunan
1. Tekanan darah dalam curah jantung.
rentang normal yaitu 3. Kalaborasi dalam
120/70 mmHg pemberian terapi
2. Toleransi terhadap antiaritmia sesuai
aktivitas kebutuhan.
3. Nadi perifer kuat 4. Instruksikan klien
dan keluarga tentang
pembatasan aktivitas.
2. Nyeri akut Klien akan terbebas dari Manajemen nyeri:
berhubungan dengan agens cedera biologis 1. Kaji secara
agens cedera biologis setelah dilakukan komperhensif tentang
tindakan keperawatan nyeri, 2. Berikan
selama 1x 24 jam dengan informasi tentang nyeri,
kriteria hasil: seperti penyebab, berapa
1. menunjukkan nyeri lama terjadi, dan
berkurang tindakan pencegahan
2. ekspresi terlihat rileks, 3. Ajarkan penggunaan
dapat tidur teknik non-farmakologi
3. berpartisipasi dalam
aktivitas sesuai
kemampuan
3. Intoleransi Klien dapat menunjukkan Manajemen energi :
aktivitas toleransi terhadap aktivitas 1. Tentukan
berhubungan setelah dilakukan tindakan keterbatasan klien
dengan keperawatan selama 1x24 terhadap aktivitas
kelemahan fisik jam dengan kriteria hasil: 2. Dorong pasien
ditandai dengan 1. Klien dapat menentukan untuk
pasien cepat aktivitas yang sesuai dengan mengungkapkan
lelah saat peningkatan nadi, tekanan perasaan tentang
melakukan darah, dan frekuensi napas; keterbatasannya
aktivitas mempertahankan irama 3. Motivasi untuk
berlebihan dalam batas normal (12-24 melakukan periode
x/mnt) istirahat dan aktivitas
2. Mempertahanakan warna 4. Bantu klien untuk
dan kehangatan kulit dengan bangun dari tempat
aktivitas tidur
3. Melaporkan peningkatan 5. Evaluasi program
aktivitas harian peningkatan tingkat
aktivitas.
DISCHARGE PLANNING
Menurut Suriadi dan Yuliani (2010)
Hasnul, M., Najirman, N., & Yanwirasti, Y. (2015). Karakteristik Pasien Penyakit Jantung Rematik
yang Dirawat Inap di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3). Retrieved from :
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/383/338
Shiba, A. F., & Rukmi, R. (2017). Penyakit Jantung Rematik pada Anak Laki-laki Usia 8 Tahun.
Jurnal Medula Unila, 7(2).
Retrieved from : http://repository.lppm.unila.ac.id/5156/1/712-2093-1-PB.pdf