Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN POST CRANIOTOMI


Ns.Sunardi,M.Kep.Sp.KMB

Pelatihan RSUD Mataram

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 1


Indikasi Craniotomi
• Infeksi Intrakranial (absess)  biasanya
berasal dari staphylococcus atau
streptococcus. Operasi bertujuan untuk
membuka dan mengalirkan abses.
• Epilepsy  operasi bertujuan untuk
menghilangkan fokus epilepsi pada pasien
epilepsi yang tidak terkontrol dengan obat-
obatan.
• Fraktur tengkorak  craniotomy dilakukan
untuk memperbaiki dan atau memindahkan
fragment tulang
5/18/2017 Askep Post Craniostomi 2
Indikasi Craniotomi pada pasien
dengan tumor otak
• Tehnik Steriotaktil digunakan pada
pengambilan biopsi dan atau pengangkatan
small tumor
• Lokasi dan tipe tumor mengindikasikan
operasi dapat dilakukan atau tidak
• Tumor dengan lokasi ditengah (dalam) tidak
indikasi untuk dilakukan operasi
• Craniotomi dilakukan bila tumor
memungkinkan untuk diangkat
• Primary tumors  tumor berasal dari
jaringan otak
• Secondary tumors  metatastisis dari proses
malignansi neoplasma dari area tubuh lain.
• Tanpa penanganan yang baik, segala jenis
tumor dapat menyebabkan kematian akibat
penambahan massa tumor yang menyebabkan
5/18/2017 Askep
peningkatan Post Craniostomi
tekanan intrakranial. 3
MRI kepala : memperlihatkan meningioma yang
menekan tentotium kiri

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 4


Indikasi operasi pada pasien
perdarahan intrakranial

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 5


Hidrocephalus ICH

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 6


Indikasi operasi pada pasien
dengan hidrocephalus
■ Overproduction, malabsorption, atau akumulasi CSF.
Prosedur shunting dilakukan untuk mengalirkan CSF.

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 7


Arteriovenous malformation
(AVM)

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 8


Types of Cranial Surgery:
Craniectomy

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 9


untuk evakuasi darah/cairan
1. Burr Hole dan /mempersiapkan suatu
craniotomy

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 10


Craniotomy (cont.)

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 11


5/18/2017 Askep Post Craniostomi 12
2. Steriotaxis

Keuntungan :
 non-invasive
 Resiko lebih rendah
dari pada craniotomy
 Biaya lebih murah
 Menurunkan hari
rawat dan masa
pemulihan

"stereotactic radio surgery”- merupakan operasi untuk


mengangkat masa tumor dengan sinar radiasi pada organ target
tanpa
5/18/2017 meradiasi area otak yang lain
Askep Post Craniostomi 13
3. Shunt

Tindakan dilakukan dalam general anesthesia, dimana


dibuat
5/18/2017
lubang kecil pada tengkorak.
Askep Post Craniostomi 14
Shunt Procedures
(cont.)  Sebuah kateter kecil
dipasang pada ventrikel otak,
dimana pompa kateter
menjaga agar CSF tetap
mengalir.
 Pompa kateter berada
dibawah kulit , dibelakang
telinga, yang mengalirkan
CSF melalui kateter ke leher,
dada, dan rongga peritoneal
 Selanjutnya CSF diabsorpsi
di rongga peritoneal.

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 15


Preoperative
Nursing Management
• Edukasi pada pasien dan keluarga
• Jelaskan tentang prosedur preoperasi, pemeriksaan
laboratorium dan penunjang
• Jelaskan mengenai prosedur anasthesi yang akan
dilakukan, perkiraan lama prosedur operasi, lama
perawatan diruang recovery/ICU, hingga kapan
pasien dapat kembali keruang perawatan
• Jelaskan tentang kemungkinan terpasang alat invasif
seperti catheter, ET tube, Foley, IV line,
penggantian balutan luka, dll
5/18/2017 Askep Post Craniostomi 16
Preoperative Nursing Management (cont.)

■ Pain management
■ Mintakan persetujuan operasi dari pasien atau
keluarga
■ Cukur rambut pasien untuk mengurangi resiko
infeksi dan memfasilitasi area terbuka yang
lebih luas
■ Lakukan pengkajian neurologis dasar
■ Atasi kecemasan keluarga ; potensi terjadi
gangguan fisik dan emosi pada keluarga
berhubungan dengan tindakan operasi dan
perawatan
5/18/2017 Askep Post Craniostomi 17
Postoperative
nursing management
■ Tujuan utama keperawatan
 mencegah peningkatan tekanan intracranial
• Kaji status neurologis ( tiap 30 mnt) pada 24-48 jam pertama
postoperasi.
• Kaji tanda vital
• Kurangi aktivitas untuk mencegah peningkatan TIK  DO
NOT cluster cares!
• Pertahankan posisi kepala 30-45 derajat (atur TT)
• Kaji adanya nyeri dan berikan analgesik sesuai kolaborasi
• Monitor kepatenan drain  pertahankan tindakan steril
• Monitor balutan luka terhadap adanya rembesan CSF atau
darah  pertahankan tehnik steril.
5/18/2017 Askep Post Craniostomi 18
• ROM exercises
Cont,..
• Ajarkan keluarga cara meningkatkan
kesehatan dan pencegahan penyakit
• Fasilitasi keluarga untuk dapat
berkomunikasi dan menentukan rencana
perawatan terhadap pasien.
• Berikan informasi yang akurat tentang
kondisi pasien terhadap keluarga.
• Rujuk kepada bagian lain bila dibutuhkan;
terapi wicara, fisiotherapi, okupasi terapi, dll

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 19


Komplikasi post operatif
■ Peningkatan tekanan intrakranial (ICP)
■ Hematomas ; Subdural hematoma, Epidural hematoma
Subarachnoid hemorrhage
■ Shock hipovolemik
■ Hydrocephalus
■ Komplikasi pernafasan ; Atelektasis, Hypoxia, Pneumonia,
edema paru
■ Infeksi
■ Meningitis
■ Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit ; Dehidrasi,
hiponatremia, hipernatremia
■ Kejang, kebocoran CSF, edema serebri

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 20


Asuhan Keperawatan
Pasien Post Craniotomi
1. Pengkajian
a. Pemeriksaan GCS, tingkat kesadaran,
Respon pupil dan gerakan mata
b. Tanda – tanda vital, demam
c. Pemeriksaan nervus cranialis
d. Keluhan sakit kepala dan muntah
e. Tanda infeksi  balutan luka, rembesan
f. Tanda – tanda dehidrasi

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 21


Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan cerebral b/d peningkatan TIK
skunder cedera otak, penurunan tekanan perfusi cerebral
2. Bersihan jalan nafas inefektif b/d penurunan kesadaran,
akumulasi sekret, ggn pada pusat pengaturan pernafasan
3. Pola nafas inefektif b/d disfungsi/kompresi batang otak
4. Nyeri akut b/d terputusnya kontinuitas jaringan
5. Gangguan integritas kulit berhub dng terputusnya kontinuitas
jaringan
6. Defisit volume cairan b/d pembatasan masukan oral, output
yang berlebihan
7. Gangguan integritas kulit b/d interupsi mekanis pada kulit/
jaringan
8. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan
5/18/2017 Askep Post Craniostomi 22
Dx. perubahan perfusi jaringan cerebral
Intervensi :
a. Monitoring tanda peningkatan TIK dan tekanan perfusi cerebral
b. Monitoring GCS, status neurologis, pupil, refleks cahaya, respons
motorik, refleks pathologis
c. Catat adanya muntah, nyeri kepala, latergi
d. Atur posisi kepala 15-30 derajat
e. Monitoring balance cairan, kontrol infeksi dan monitoring suhu
f. Pertahankan hiperventilasi terkontrol
g. Minimalkan stimulus lingkungan
h. Batasi lamanya prosedur dan aktivitas tindakan keperawatan
i. Hindari valsava maneuver
j. Kolaborasi obat utk mengurangi edema

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 23


Dx. bersihan jalan
nafas inefektif
a. Monitoring suara nafas, irama dan kedalamannya
b. Lakukan suctioning, berikan oksigen secukupnya
sebelum prosedur. Pengisapan tidak boleh dilakukan
lebih dari 15 detik
c. Monitor hasil AGD dan pulse oxymetri
d. Tinggikan kepala dalam posisi netral
e. Kolaborasi pemberian bronchodilator
f. Berikan oksigen tambahan yang dilembabkan

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 24


Dx. resiko defisit
volume cairan
• Pembatasan cairan tidak dilakukan karena dapat
menurunkan volume darah dan menurunkan
sirkulasi serebral
 Monitoring turgor kulit, membran mukosa, serum
dan elektrolit urine
 Monitor tanda vital
 Monitor balance cairan
 Monitor nilai elektrolit, kreatinin dan BUN
 Beri makan peroral segera setelah diindikasikan
5/18/2017 Askep Post Craniostomi 25
dx. Nyeri Akut
■ Evaluasi rasa nyeri secara reguler, catat karakterisik, lokasi
dan intensitas (skala 0-10)
■ Kaji tanda vital , adanya ketidaknyamanan
■ Dorong penggunaan tehnik relaksasi
■ Observasi efek analgesik
■ Lakukan reposisi sesuai prosedur

dx. Gangguan integritas kulit


■ Kaji jumlah dan karakteristik cairan luka
■ Pertahankan kepatenan drainase,
■ Ingatkan pasien untuk tidak menyentuh area luka
■ Lakukan perawatan luka dengan baik sesuai dengan
kebutuhan pasien
5/18/2017 Askep Post Craniostomi 26
Mengganti balutan luka
Peralatan
• Sarung tangan steril & bersih
Pelaksanaan
• Gunting & pinset steril • Tutup ruangna, tirai, pasang
• Kassa steril sampiran
• Kom steril • Atur posisi tidur nyaman, jelaskan
• Normal saline tindakan
• Salf antibiotika (bila diprogramkan) • Pasang bengkok dekat pasien
• Plester atau perban sesuai dng
kebutuhan • Cuci tangan
• Bengkok • Gunakan handskoen disposible,
• Gown pelindung, masker, goggles lepaskan plester dng menarik
(bila diperlukan) perlahan sejajar dng kulit dan
• Scerem/Sampiran kearah balutan (gunakan aseton
atau wash bensin)
• Dng sarung tangan/pinset, angkat
balutan  cegah penarikan tidak
disengaja pada drain atau
perubahan posisi drein
5/18/2017 Askep Post Craniostomi 27
• Observasi karakterisitik & jumlah drain
• Buang balutan kotor, lepas sarung tangan
• Siapkan plester atau pengikat bila diperlukan
• Buka pack steril ; tuangkan larutan normal saline ke dlm kom
• Gunakan sarung tangan steril
• Inspeksi luka, kepatenan drain, integritas jahitan, penutupan jaringan, &
karakterisitik drain
• Bersihkan luka dng kassa yg telah dibasahi normal saline menggunakan pinset
• Gunakan kassa lain tiap kali usapan
• Bersihkan dari area yg kurang terkontaminasi ke area kontaminasi
• Gunakan kassa baru utk mengeringkan luka atau area insisi
• Berikan salf antiseptik (bila diprogramkan)
• Tutup luka dengan kassa kering, bila ada drain, tutup drain dng mengitarinya
menggunakan kassa
• Amankan balutan dng menggunakan plester, perban atau pengikat
• Lepaskan sarung tangan
• Catat hasil observasi luka & produksi drain
• Rapihkan alat-alat
5/18/2017 Askep Post Craniostomi 28
candisurowono70@gmail.com

5/18/2017 Askep Post Craniostomi 29

Anda mungkin juga menyukai