I. Definisi
Cistoma Ovarii adalah suatu kantong tertutupberisi cairan/setengah padat berlapis jaringan epitel
yang terletak di dalam ovarium.
II. Etiologi
Pertumbuhan abnormal dari folikel ovarium, korpus luteum maupun sel telur.
Faktor genetik
Faktor diet dengan nilai gizi rendah
Abses
III. Patofisiologi
Ovarium sebagai tempat berkembangnya kista yang paling sering terjadi. Hal ini terjadi
karena adanya pembesaran secara patologis yang sederhana dari unsur-unsur pokok ovarium yang
normal, folikel degraaf/corpus luteum, yang berasal dari pertumbuhan yang tidak normal pada
efitel ovarium.
Secara klinis, kista dimanifestasikan oleh sesuatu yang jelas seperti massa pada ovarium,
mungkin ada nyeri pada abdominal bagian bawah yang akut/kronis. Kista yang lebih besar bisa
mengakibatkan pembengkakan pada daerah abdominal dan menekan organ-organ lain yang
berdekatan dengan kista.
VI. Penatalaksanaan
1. Operasi
Pengangkatan kista dengan reaksi pada bagian ovarium yang mengandung kista. Bila kista terlalu
besar dilakukan salpingooforektomi. Operasi konservatif bagi wanita yang masih ingin
mempunyai keturunan dapat dilakukan dengan syarat :
o Kapsul utuh tidak ada perlekatan
o Sistologi perineum negatif, biopsy ovarium sisi lain negatif
o Pelvis normal
2. Kemoterapi
3. Radiasi
SUHAN KEPERAWATAN
Ny. S DENGAN POST CISTOMA OVARII
I. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Usia : 34 th
Alamat : Mojayan Klaten Tengah
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status perkawinan : Kawin
No RM : 545877
Tgl MRS : 3 Agustus 2007
Tgl pengkajian : 7-9 Agustus 2007
Diagnosa medis : Post operasi cistoma ovarii IIIC
V. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik
BB : 64 kg TB : 160 cm
Tanda vital : Nadi : 84 x/menit Suhu badan : 36,5 0C
RR : 24 x/menit TD : 110/70 mmHg
- Kepala : Bentuk normal, kebersihan baik, rambut hitam, lurus, panjang
- Leher : Tidak ditemui adanya pembesaran kelenjar tiroid
- Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil reaksi baik
- Telinga : Bentuk normal, pendengaran baik
- Thorak : Tidak ditemui bunyi nafas tambahan, simetris
- Abdomen : Bising usus (+), tampak ada luka post op panjang ±15 cm vertical, terpasang draine
- Ekstremitas : Tidak ditemui adanya oedema
- Genetalia : Terpasang kateter
Managemen lingkungan
Batasi pengunjung
Sediakan tempat tidur yang
nyaman dan bersih
Perhatikan hygiene pasien untuk
menjaga kenyamanan
Atur posisi pasien yang nyaman
2 Resiko defisit Setelah dilakukan perawatan Fluid management
volume cairan 4x24 jam, volume cairan Monitor status hidrasi
berhubungan dalam tubuh pasien terpenuhi (kelembaban membran mukosa,
dengan dengan kriteria : nadi adekuat, tekanan darah
kehilangan Tekanan darah, nadi, suhu ortostatik), jika diperlukan
darah yang tubuh dalam batas normal Monitor vital sign
berlebihan Tidak ada tanda tanda Monitor masukan makanan/cairan
selama dehidrasi, Elastisitas turgor dan hitung intake kalori harian
tindakan kulit baik, membran mukosa Monitor infus
pembedahan. lembab, tidak ada rasa haus Monitor balance cairan
yang berlebihan Berikan cairan
Berikan diuretik sesuai interuksi
Dorong masukan oral
Dorong keluarga untuk membantu
pasien makan
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi
3 Kerusakan Setelah diberikan perawatan Tingkat Mobilitas
mobilitas di 4x24 jam, mobilitas di tempat Kaji tingkat mobilitas klien secara
tempat tidur tidur terpenuhi dengan kriteria terus menerus
berhubungan : Kaji kekuatan otot dan mobilitas
dengan Melakukan rentang sendi
kelemahan pergerakan penuh seluruh Latih rentang pergerakan
fisik sendi aktif/pasif untuk memperbaiki
Klien dapat miring kanan kekuatan dan daya tahan otot
maupun miring kiri Latih tehnik membalik dan
Berbalik sendiri di tempat memperbaiki kesejajaran tubuh
tidur
Klien dapat duduk
4 Defisit Setelah diberikan perawatan Mandi :
perawatan diri 4x24 jam , aktivitas hidup Berikan suhi air yang nyaman
berhubungan sehari-hari terpenuhi dengan Kaji kemampuan mandi
dengan kriteria : Cuci rambut jika ingin dan perlu
kelemahan Klien terbebas dari bau badan Monitor kondisi kulit saat mandi
fisik. Menyatakan kenyamanan
terhadap kemampuan untuk Bantuan perawatan diri :
mandi/ kebersihan diri :
melakukan aktivitas hidup Tempatkan alat mandi sesuai
sehari-hari kondisi klien
Dapat melakukan aktivitas Sediakan alat mandi pribadi
hidup sehari-hari dengan Dorong untuk malakukan secara
bantuan mandiri, tapi beri bantuan ketika
Kebutuhan eliminasi klien tidak mampu
terpenuhi melakukannya.
Ajarkan keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika
klien tidak mampu untuk
melakukannya.
Keperawatan : Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif, insisi post pembedahan
Dx Keperawatan : PK Perdarahan