Disusun oleh:
Ibi Yulia Setyani
(P1337420617032)
3A3 RKI
A. Latar Belakang
Berdasarkan pengkajian di dalam sebuah keluarga Tn.A, Kecamatan Jumapolo, Kota
Karanganyar didapatkan data bahwa kesehatan lingkungan merupakan masalah yang
kurang dipahami oleh keluarga dan kurang mendapatkan perhatian. Keluarga juga ingin
lebih mengetahui tentang penyakit asma bronchial dan perawatan yang dilakukan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga Tn.A mampu memahami tentang
penyakit asma bronchial
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Tn.
A dapat
a. Memahami pengertian, penyebab tanda dan gejala asma bronchial
b. Memahami pertolongan pertama bagi penderita asma bronchial
c. Memahami cara penanganan penyakit asma bronchial di rumah
C. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
D. Media
Leflet
E. Isi Materi
a. Pengertian, penyebab, tanda dan gejala asma bronchial
b. Cara apabila serangan asma muncul
c. Cara perawatan asma di rumah
F. Pembagian
No. Kegiatan Respond Waktu
1. Pendahuluan
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan 2 Menit
c. Apersepsi c. Menjawab pertanyaan
2. Menyampaian materi
a. Menjelaskan pengertian,
a. Menyampaikan
penyebab, tanda dan
pertanyaan
gejala asma
b. Mendengarkan
b. Menjelaskan cara apabila 10 menit
serangan asma muncul. c. Menjawab salam
c. Menjalaskan cara
perawatan asma di rumah
3. Penutup
G. Setting Tempat
Sasaran dan target duduk dengan nyaman
Keterangan :
: Penyuluh
: Audien
H. Evaluasi
1. Kegiatan: Jadwal, tempat, alat bantu atau media, pengorganisasian, dan proses
penyuluhan
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada keluarga tentang :
a. Pengertian, penyebab, tanda dan gejala asma bronchial
b. Cara apabila serangan asma muncul
c. Cara perawatan asma di rumah
Referensi
Iskandar, Yoppi. (2006).Tanaman Obat yang Berkhasiat Sebagai Anti Asma Bronkhial.
Karya Tulis: Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jatinangor.
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi (NANDA).(2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda NIC NOC Jilid 1. Yogyakarta: MediAction
Publishing.
A. Pengertian
Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan saluran
napas, napas mencuit-cuit atau bengek. Asma bersifat reversibel. Asma terjadi ketika
bronchi mengalami inflamasi dan hiperresponsif.Penyakit ini menyebabkan
penyempitan pada saluran nafas sehingga menimbulkan kesulitan bernafas. Asma
adalah penyakit obstruksi saluran peranfasana yang bersifat reversibel dan berbeda
dari obstruksi saluran pernapasan lain seperti pada penyakit empisema maupun
bronkhitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontinyu.
B. Penyebab
Disebabkan oleh kepekaan individu terhadap alergen (biasanya protein) dalam
bentuk serbuk sari yang di hirup, bulu halus binatang, spora jamur, debu, serat kain,
atau yang lebih jarang, terhadap makanan seperti susu atau coklat. Pajanan terhadap
alergen, meskipun hanya dalam jumlah yang sangat kecil, dapat mengakibatkan
serangan asma. Sering juga tidak ditemukannya faktor-faktor pencetus yang jelas.
Faktor nonspesifik (seperti flu biasa, latihan fisik, atau emosi) dapat memicu serangan asma
dan lebih sering timbul sesudah usia 40 tahun.
C. Patofisiologi
Patofisiologi asma diawali dengan reaksi inflamasi pada saluran pernapasan
yang memicu terjadinya perubahan patofisiologi yang berupa bronkhi menjadi
hiperresponsif dna terjadi bronkospasme. Sehingga mengganggu proses pertukaran
udara dan ventilasi. Kebanyakan pasien berupaya mengatasi penyakit asma dengan
baik. Namun begitu, pasien yang mengidap penyakit asma perlu diangani secara serius
karena reaksi asma bisa mengarah pada gagal nafas dan akhirnya menyebabkan kematian.
H. Pentalaksanaan
Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan ekstensif
bagi pasien dan keluarganya mengenai penanganan penyakit asma, perubahan gaya
hidup dan terapi pernafasan. Sedangkan terapi obat yang terus dijalani meliputi
bronchodilator, B-adrenergic, peredasakit, methylxanthines, dan kortikosteroid
I. Cara Perawatan Asma Di Rumah
a. Berikan air hangat, bertujuan untuk mengencerkan dahak
b. Lakukan olahraga ringan secara teratur lebih baik di tempat terbuka sehingga
penderita bias bebas menghirup udara segar di luar dan terpapar cukup cahaya
matahari. Olahraga yang disarankan adalah jalan kaki di pagi hari atau berenang
yang bermanfat untuk memperkuat pernapasan.
c. Latih pernafasan dan batuk efektif dengan menghembuskan nafas secara
tepat serta batuk efektif akan membantu rileks saluran pernapasan dan
membantu mengeluarkan dahak.
d. Menggunakan daun sirih, lada putih, dan minyak kayu putih dengan cara
di haluskan kemudian digosokan ke leher dan dada untuk menghangatkan dan
membantu mengeluarkan dahak
e. Melakukan tiup balon untuk memperkuat otot pernapasan
f. Kebersihan lingkungan rumah tetap terjaga dengan cara disapu setiap hari
dengan menggunakan masker.
(Wijayakusuma, 1998 dalam YoppiIskandar 2006)