Anda di halaman 1dari 10

Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal.

28 - 37

ARTIKEL PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN DI
USIA DINI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI PUSKESMAS REMAJA KOTA SAMARINDA

Faridah Hariyani
1)
Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kaltim , Jl Wolter Monginsidi no. 38, Kota Samarinda,
Kode Pos 75123

Email : faridahhariyani@gmail.com

Abstrak
Hamil pada usia dibawah 20 tahun merangsang tumbuhnya sel kanker pada alat
kandungan perempuan, karena rentan pada usia 12 – 20 tahun perubahan sel dalam
mulut rahim sedang aktif sekali, kesehatan reproduksi pada ibu hamil usia dini, sangat
mempengaruhi kehamilannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara pengetahuan Ibu hamil tentang kehamilan usia dini dengan kesehatan
reproduksi di Puskesmas Remaja Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian
dengan metode dekriptif analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional dan
pengambilan sampel dengan cara accidental sampling yaitu dilakukan dengan
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
sesuai dengan konteks penelitian. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan
skala Gutman. Analisa data menggunakan analisa univariat, distribusi frekuensi dan
analisa bivariat dengan uji statistik Chi Square (X2) menggunakan komputerisasi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
ibu hamil tentang kehamilan usia dini dengan kesehatan reproduksi di Puskesmas
Remaja Samarinda tahun 2011 dengan nilai Pvalue 0.000 sedangkan nilai α = 0.05 dan
hasil X2 hitung = 13.303 dengan X2 tabel = 3.814, maka dapat dilihat bahwa Pvalue< α
(0.000 < 0.05) dan X2 hitung > X2 t (13.303 >3.814 ).
Kata kunci : Tingkat pengetahuan, PSK, VCT

Abstract
HIV/AIDS is one disease with the number of sufferers has increased steadily each year,
to date more than 25 million people died. The number of HIV/AIDS sufferers in East
Kalimantan until July 2007 reached 2,070 people, while in Samarinda until September
2011 recorded 381 people infected with HIV than people who checked 4713, whereas in
Kutai Kartanegara in 1922, until now there are as many as 44 people HIV/AIDS
sufferers. One of the efforts to combat HIV/AIDS is early detection through Voluntary
Counselling and Testing (VCT) on Commercial Sex Worker(CSW). The purpose of this
research is to know the relation of knowledge of CSW about HIV/AIDS with the
participation of the following VCT in the Km. 10 localization of Loa Janan, Ktai
Kartanegara. This research is a cross sectional analytic design. Sampling is done by
accidental sampling techniques on 133 respondents. Data analysis by the use of a
frequency distribution and test statistics chi square (X2) on significant α = 0,05.Research
results obtained p value < α (0.000<0.05) so that it can be concluded that there are
significant relations between knowledge of HIV/AIDS by participation do VCT.
Keywords: Knowledge, CSW, VCT

PENDAHULUAN mental, sosial, kultural, spiritual, dan


Kesehatan reproduksi adalah ekonomi (Manuaba, 1998).
kondisi sehat dengan sistem, fungsi dan Permasalahan dalam pertumbuhan
proses reproduksi dengan bebas remaja berkaitan dengan kesehatan
penyakit atau kecacatan, sehat pada reproduksi. Menurut Manuaba (1998)
kesehatan reproduksi usia dini adalah

28
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal. 28 - 37

“kemampuan seorang wanita untuk Hal ini ditunjukkan dengan masih


memanfaatkan alat reproduksinya dan rendahnya pengetahuan remaja tentang
mengatur kesuburannya dapat menjalani kesehatan reproduksi. Remaja
kehamilan dan persalinan secara aman
perempuan dan laki-laki yang tahu
serta mendapatkan bayi tanpa resiko
apapun, Sehingga kesehatan reproduksi tentang masa subur baru mencapai 29,0
dapat diartikan sebagai aspek kehidupan % dan 32,3 %. Remaja perempuan dan
dan menjadi parameter atas kualitas remaja laki-laki yang mengetahui risiko
hidup wanita”. kehamilan jika melakukan
Dari BPS Kalimantan Timur hubunganseksual sekali, masing-masing
tahun 2009, di Samarinda remaja putri baru mencapai 49,5 % dan 45,5 %.
berumur 10-19 tahun adalah
(SKRRI, 2002-2003). Resiko kesehatan
292.250.Pada persentase usia wanita
menikah pertama, dari 10-24 tahun reproduksi ini dipengaruhi oleh berbagai
sebanyak 85,34 %, dan persentase faktor yang saling berhubungan
terbanyak ada pada golongan umur 19- misalnya kebersihan organ-organ
24 tahun adalah 47, 16% (Bps reproduksi, hubungan seksual pranikah,
Kalimantan Timur, 2010). akses terhadap pendidikan kesehatan,
Pada kehamilan di usia dini atau kekerasan seksual, pengaruh media
usia remaja, yaitu usia dibawah 20
massa, gaya hidup yang bebas,
tahun, memuat resiko yang tidak kalah
berat pasalnya emosional ibu belum penggunaan NAPZA, akses terhadap
stabil dan ibu mudah tegang, sementara pelayanan kesehatan reproduksi yang
kecacatan kelahiran bisa muncul akibat terjangkau, dan kurangnya kedekatan
ketegangan saat dalam kandungan, remaja dengan kedua orangtuanya dan
adanya rasa penolakan secara emosional keluarganya (PATH, 2000).
ketika ibu mengandung bayinya
(Ubaydillah, 2000) banyak di temukan Hamil pada usia dibawah 20
di beberapa negara maju, survey yang tahun merangsang tumbuhnya sel kanker
dilakukan Survei Medical Du Rectorat pada alat kandungan perempuan, karena
De Toulouse di beberapa negara rentan pada usia 12 – 20 tahun
Amerika Utara dan Eropa, sejak usia 15 perubahan sel dalam mulut rahim sedang
tahun remaja sudah aktif melakukan aktif sekali. Saat sel sedang membelah
hubungan seks, sebanyak 13,2 % secara aktif (metamorfosis) idealnya
berperilaku seks aktif dan tidak tidak terjadi kontaks atau rangsangan
menggunakan alat kontrasepsi, dan 89 % apapun di luar, termasuk injus
menggunakan alat kontrasepsi. Di (masuknya) benda asing dalam tubuh
Indonesia remaja hamil usia 15-19 tahun perempuan. Karena adanya benda asing,
9,5% dan keguguran sebanyak 15-50%, termasuk alat kelamin pria dan sperma
dan setiap tahunnya, 30% dari 2 juta akan mengakibatkan perkembangan sel
kasus keguguran terjadi. (DEPKES RI, ke arah abnormal. Apalagi kalau sampai
2009), menurut PKBI (2005), terjadi luka yang mengakibatkan infeksi
“kehamilan remaja yang bertahan dalamrahim. Sel abnormal dalam mulut
sebanyak 21,8% dan 27 % mengalami rahim itu dapat mengakibatkan kanker
keguguran”. mulut rahim (serviks). Kanker serviks
Kehamilan di usia dini sangat menyerang alat kelamin perempuan,
berpengaruh terhadap kesehatan berawal dari mulut rahim dan berisiko
reproduksi bagi ibu berusia di bawah 20 menyebar ke vagina hingga keluar di
tahun, permasalahan remaja saat ini permukaan (Manuaba,1998).
sangat kompleks dan mengkhawatirkan.

29
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal. 28 - 37

Ada 3.600 responden dalam Februari, Maret terdapat 22 orang ibu


penelitian yang berusia antara 14 dan 17 hamil usia 15-20 tahun. Dengan itu,
tahun, Studi juga menemukan para ibu peneliti melakukan wawancara kepada
remaja juga cenderung memiliki berat sejumlah ibu hamil yang berusia dini, 15
badan dibawah normal. Sekitar 21 % responden, ada sekitar 3 (20%) ibu
dari mereka yang berusia 17 tahun menikah dikarenakan sudah tidak bisa
cenderung melahirkan bayi prematur melanjutkan pendidikannya, 5 (33,3%)
dalam kehamilan pertama. Kemudian 93 karena terdapat budaya di keluarganya
% dari mereka cenderung memiliki bayi untuk menikah usia dini, dan 5 ibu
kedua dengan jarak sangat dekat dari diantaranya mengatakan pernah
bayi pertama, Ada pula kaitan antara ibu mengalami keguguran dan ada ibu yang
remaja dengan bayi berbobot kurang mengalami kurang darah pada saat
dari normal. Menurut Ali Khashan, kehamilan pertamanya, dan ibu
doktor dari Universitas College Cork, mengalami proses melahirkan dengan
Republik Irlandia, “risiko kelahiran seksio sesarea karena memiliki tulang
prematur pada kehamilan ibu remaja pinggul sempit, maka pengetahuan
kemungkinan berhubungan dengan dipengaruhi oleh faktor-faktor y antara
ketidakmatangan secara biologis” ( lain: tingkat pendidikan, usia, tempat
www.docpdf.info). tinggal, status ekonomi, status
Pentingnya pengetahuan tentang pekerjaan, dan status sosial
kesehatan reproduksi, remaja perlu (Notoatmodjo, 2007).
mendapat informasi yang cukup,
sehingga mengetahui hal-hal yang METODE PENELITIAN
seharusnya dilakukan dan yang Penelitian ini menggunakan jenis
seharusnya dihindari (Wardah, 2007).
penelitian analitik dengan pendekat-an
Menurut Sarwono (2006), pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi cross sectional, tempat peneli-tian
masih sangat rendah dibuktikan 83,7% Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
remaja kurang memahami kesehatan Remaja Samarinda, dilaksanakan selama
reproduksi dan hanya 3,6% yang tahu 2 minggu. Populasi dalam penelitian ini
pentingnya kesehatan reproduksi. Begitu adalah ibu hamil di Puskesmas remaja
juga dengan Dadang (2008) yang Samarinda sebanyak 22 orang.
mengatakan bahwa terbatasnya
Pengambilan sampel secara accidental
pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi seringkali mengarah pada ini dilakukan dengan mengambil kasus
tindakan seks pranikah. atau responden yang kebetulan ada atau
Dengan mengetahui tentang tersedia di suatu tempat sesuai dengan
kesehatan reproduksi remaja secara konteks penelitian (Notoatmodjo,2010).
benar, kita dapat menghindari hal-hal Maka peneliti mengambil teknik
yang negatif yang mungkin akan dialami accidental sampling untuk penelitiannya
oleh remaja yang tidak mempunyai
dan membatasinya sebanyak yang
pengetahuan yang cukup tentang
kesehatan reproduksi remaja (Wardah, ditemukan pada saat penelitian. Data
2007). primer diperoleh dari ob-servasi,
Setelah melakukan studi wawancara / angket, dengan
pendahuluan di Puskesmas Remaja menggunakan kuesionertertutup,
Samarinda, terdapat sebanyak 302 orang sedangkan data sekunder diperoleh dari
ibu hamil berkisar antara umur 13-20
informasi-informasi di lokasi,
tahun dari 1563 ibu hamil pada tahun
2013 (19,3%) dan pada bulan Januari, Puskesmas, Dinas Kese-hatan dan Dinas
Sosial setempat.

30
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal. 28 - 37

Data yang terkumpul dan disa-jikan 17 tahun, 4 responden (13,3%) menikah


dalam bentuk tabel distribusi frekuensi pada usia 18 tahun, 1 responden
dan persentasi, selanjut-nya untuk menikan pada usia 19 tahun (3,3%) dan
1 responden menikah pada usia 20 tahun
menguji hipotesa diguna-kan uji statistik
(3,3%).
chi_square (X²).
Tabel 3. Karakteristik Responden
HASIL PENELITIAN Menurut Pendidikan Terakhir
Pendidikan Frekuensi Persentase
Karakteristik Responden
Terakhir
Tabel 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia SD 9 30 %
Umur Frekuens Persentas SMP 14 46,7 %
Responden i e
15 1 3,3 % SMA 7 23,3%
16 4 13,3% Total 30 100 %
17 10 33,3%
18 6 20%
19 3 10% Dari tabel di atas dapat disimpulkan
20 6 20% bahwa responden yang memiliki
Total 30 100 % pendidikan terakhir SD sebanyak 9
responden (30 %), responden yang
Tabel diatas Menunjukkan bahwa 1 memiliki pendidikan terakhir SMP
responden (3,3%) berada dalam usia 15 sebanyak 14 responden (46,7%),
tahun, 4 responden (13,3%) berada responden yang memiliki pendidikan
dalam usia 16 tahun, 10 responden terakhir SMA sebanyak 7 responden
(33,3%) berada dalam usia 17 tahun, 6 (23,3 %).
responden (20 %) berada dalam usia 18
tahun, 3 responden (10 %) berada dalam Analisis Univariat
usia 19 tahun, 6 responden (20%) berada Analisa univariat adalah anilisis yang
dalam usia 20 tahun. digunakan untuk mendapatkan
gambaran distribusi frekuensi dari
Tabel 2. Karakteristik Responden variabel bebas dan variabel terikat
Menurut Umur Pertama Kali Menikah
Usia Tabel 4. Distribusi Frekuensi responden
Frekuensi Persentase
menikah menurut pengetahuan
15 6 20 %
16 10 33,3 % Pengetahuan Frekuensi Persentase
17 8 26,7% Baik 20 66,7%
18 4 13,3 % kurang baik 10 33,3 %
19 1 3,3% Total 30 100 %
20 1 3,3%
Total 30 100 %
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
Dari tabel di atas dapat dijelaskan , responden yang memiliki pengetahuan
bahwa 6 responden (20%) menikah pada baik sebanyak 20 responden (66,7%),
usia 15 tahun, 10 responden (33,3 %) responden yang memiliki pengetahuan
menikah pada usia 16 tahun, 8 kurang baik sebanyak 10 responden
responden (26,7%) menikah pada usia (33,3%).

31
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal. 28 - 37

Tabel 5. Distribusi Frekuensi responden Analisa Bivariat


menurut kesehatan reproduksi

Kondisi Frekuensi Persentase


Sehat 17 56,7 % Analisa bivariat digunakan unutk
Tidak 13 43,3% mengetahui apakah terdapat hubungan
sehat yang signifikan antara pengetahuan ibu
Total 30 100 % usia 30-55 tahun terhadap Motivasi ibu
dalam Melakukan Pemeriksaan PAP
Smear, maka dilakukan uji statistic
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
, responden yang memiliki dengan menggunakan metode Chi
kondisisehatsebanyak 17 responden square (X2) dengan tingkat kepercayaan
(56,7%), responden yang memiliki 95%. Berdasarkan data padalampiran
kondisi tidak sehat sebanyak 13 dapat dibuat tabel pengaruh pengetahuan
responden (43,3%). dengan Motivasi ibu dalam Melakukan
Pemeriksaan PAP Smear sebagai berikut
:

Tabel 6. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Di Usia Dini Dengan
Kesehatan Reproduksi

Kesehatan Reproduksi P
Pengetahuan Jumlah X2 hitung
Sehat Tidak Sehat value
Baik 16 4 20
(53,3%) (13,3%) (66,7%)
Kurang baik 1 9 10
0,000 13,303
(3,3%) (30%) (33,3%)
Total 17 13 30
(56,7%) (43,3%) (100%)

Hasil analisis hubungan antara berpengetahuan kurang baik dan dalam


pengetahuan ibu hamil dengan kondisi kesehatan reproduksinya sehat,,
kesehatan reproduksinya diperoleh data bahwa 9 dari 30 (30%) ibu
bahwa ada sebanyak 16 dari 30 (53,3%) berpengetahuan kurang baik dan kondisi
ibu yang berpengetahuan baik dan kesehatan reproduksinya tidak sehat.
kondisi kesehatan reproduksinya dalam Hasil uji statistik diperoleh hasil P value
keadaan sehat, sedangkan diantara ibu = 0.000 maka dapat disimpulkan ada
yang berpengetahuan kurang baik ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil
sebanyak 1 dari 30 (3,3%) dalam dengan kesehatan reproduksi, di
kondisi kesehatan reproduksinya sehat, dapatkan bahwa OR = 36.0 maka, ibu
ada sebanyak 4 dari 30 (13,3%) ibu yang berpengetahuan baik memiliki

32
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal. 28 - 37

peluang 36 kali untuk memiliki kondisi Dari tabel di atas dapat dijelaskan
kesehatan reproduksi yang sehat. bahwa , responden yang memiliki
kondisisehatsebanyak 17 responden
(56,7%), responden yang memiliki
kondisi tidak sehat sebanyak 13
PEMBAHASAN responden (43,3%).Kehamilan usia dini
adalah yang terjadi pada usia ibu yang
dibawah 20 tahun, Kurangnya
pengetahuan tentang waktu yang aman
Pengetahuan Ibu Hamil untuk melakukan hubungan seksual
mengakibatkan terjadinya kehamilan di
Dari hasil data di atas responden usia dini yang sebagian besar tidak
yang memiliki pengetahuan baik dikehendaki.
sebanyak 20 responden (66,7%), Reproduksi adalah kemampuan
responden yang memiliki pengetahuan seorang wanita untuk dapat memiliki
kurang baik sebanyak 10 responden keturunan. Beberapa waktu yang
(33,3%). lampau, masalah remaja dengan alat
Pengetahuan adalah merupakan reproduksinya kurang mendapat
hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang perhatian karena umur relatif muda,
melakukan penginderaan terhadap suatu masih dalam status pendidikan sehingga
obyek tertentu. Penginderaan melalui seolah-olah bebas dari kemungkinan
panca indra yakni penglihatan, menghadapi masalah penyulit dan
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. penyakit yang berkaitan dengan alat
Sebagian besar pengetahuan manusia reproduksinya.
diperoleh melalui mata dan telinga. Kesehatan reproduksi remaja
Pengetahuan atau kognitif merupakan adalah kondisi sehat,dimana sistem,
dominan yang sangat penting untuk fungsi dan proses reproduksi bebas dari
terbentuknya tindakanseseorang (overt penyakit dan kecacatan dan mental,
behavior) (Notoatmodjo, 2003). sosial, kultural, spiritual, ekonomi.
Tahu diartikan sebagai mengingat Remaja putra dan putri yang menjaga
suatu materi yang telah dipelajari kesehatannya dengan baik adalah calon
sebelumnya. Disebut juga dengan istilah orang tua yang akan mampu menjalani
recall (mengingat kembali) terhadap fungsi reproduksi secara sehat
suatu yang spesifik terhadap suatu bahan (BKKBN, 2001).
yang dipelajari atau rangsangan yang Remaja dimungkinkan untuk
telah diterima (Notoatmodjo, 2003). menikah pada usia dibawah 20 tahun
sesuai dengan Undang-undang
Ada beberapa kemungkinan Perkawinan No. I tahun 1979 bahwa
kurangya pengetahuan ibu tentang usia minimal menikah bagi perempuan
kehamilan di usia dini diantaranya adalah 16 tahun dan bagi laki-laki 18
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tahun.
ibu dan faktor pendukung lainnya. Usia dini dapat dikategorikan
Untuk mempunyai sikap yang positif remaja, maka remaja merupakan suatu
diperlukan pengetahuan yang baik, fase perkembangan antara masa kanak-
demikian sebaliknya bila pengetahuan kanak dan masa dewasa, berlangsung
kurang maka kesehatan reproduksinya antara usia 12 sampai 21 tahun. Masa
akan tidak sehat (Notoatmojo, 2003) remaja terdiri dari masa remaja awal
usia 12-15 tahun, masa remaja
pertengahan usia 15-18 tahun, dan masa
Kesehatan Reproduksi remaja akhir usia 18-21 tahun (Monks,

33
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal. 28 - 37

et al. 2002). Masa remaja disebut juga terjadi: Penyakit berjalan menahun
sebagai periode perubahan, tingkat dengan keluhan ketidaknyamanan di
perubahan dalam sikap, dan perilaku daerah kemaluan, gangguan menstruasi,
selama masa remaja sejajar dengan nyeri saat mentruasi (dismenorea), nyeri
perubahan fisik (Hurlock, 2004). saat hubungan seks (dispareunia), dan
Ibu hamil usia dini adalah ibu yang keputihan (leukorea) yang sulit
mengalami kehamilan pada usia masih sembuh.Infertilitas karena perlekatan
dibawah 20 tahun, Hamil pada usia dan buntunya saluran telur total atau
dibawah 20 tahun merangsang sebagian,Kehamilan ektopik (diluar
tumbuhnya sel kanker pada alat kandungan) makin meningkat,Adanya
kandungan perempuan, karena rentan infeksi penyakit hubungan seks atau
pada usia 12 – 20 tahun perubahan sel melakukan gugur kandung yang kurang
dalam mulut rahim sedang aktif sekali. legeartis (sesuai prosedur), Pengobatan
Saat sel sedang membelah secara aktif penyakit hubungan seksual yang gagal,
(metamorfosis) idealnya tidak terjadi yang mengakibatkan gangguan fungsi
kontaks atau rangsangan apapun di luar, alat genetalia bagian dalam, Untuk
termasuk injus (masuknya) benda asing pertama kali penderita penyakit radang
dalam tubuh perempuan. Karena adanya panggul, menyebabkan kemandulan
benda asing, termasuk alat kelamin pria (infertilitas) sebanyak 20-25 %, untuk
dan sperma akan mengakibatkan kedua kali menjadi 30-35 % sedangkan
perkembangan sel ke arah abnormal. bila untuk ketiga kalinya akan
Apalagi kalau sampai terjadi luka mengalami infertilitas sebanyak 60-
yang mengakibatkan infeksi dalam 75%.
rahim, Sel abnormal dalam mulut rahim Dengan demikian pengobatan untuk
itu dapat mengakibatkan kanker mulut penyakit hubungan seksual remaja perlu
rahim (serviks). Kanker serviks seoptimal mungkin.
menyerang alat kelamin perempuan,
berawal dari mulut rahim dan berisiko
menyebar ke vagina hingga keluar di Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
permukaan (Manuaba, 1998). Tentang Kehamilan Usia Dini dengan
Wanita yang hamil pada usia 14 Kesehatan Reproduksi
sampai 17 tahun memiliki resiko yang
lebih besar untuk melahirkan bayi
prematur, dan memiliki bayi berat lahir
rendah (BBLR), terutama bila kehamilan Dari hasil penelitian bahwa adanya
tersebut merupakan kehamilan yang hubungan yang signifikan antara
kedua. Hal ini merupakan hasil Pengetahuan ibu hamil tentang
penelitian seperti yang ditulis dalam kehamilan usia dini dengan kesehatan
Jurnal “BMC Pregnancy and reproduksi di Puskesmas Remaja
Childbirth”. Dalam jurnal tersebut, para Samarinda. Hasil ini dibuktikan oleh
peneliti merekomendasikan kepada hasil analisis bivariat dengan
wanita muda belia untuk memakai menggunakan metode Chi Square (X2)
kontrasepsi setelah melahirkan dan lebih pada tabel 5.6 53,3% responden
memerhatikan masalah kondisi berpengetahuan baik dan dalam kondisi
kesehatannya. sehat, dan melihat P value 0,000 < 0.005
Penyakit radang panggul dapat ,Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
diartikan pula sebagai pretty pengetahuan seseorang maka semakin
international disease atau prostitute tinggi pula kesehatan reproduksinya.
international diease. Komplikasi lanjut Dengan X ²hitung > X tabel yaitu 13.303
penyulit penyakit radang panggul dapat > 3.814, Sehingga dari hasil penelitian

34
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal. 28 - 37

yang dilakukan peneliti, peneliti Kehamilan usia dini adalah yang


menyatakan bahwa pengetahuan ibu terjadi pada usia ibu yang dibawah 20
hamil tentang kehamilan di usia dini tahun, Kurangnya pengetahuan tentang
memiliki hubungan yang signifikan waktu yang aman untuk melakukan
dengan kesehatan reproduksinya. hubungan seksual mengakibatkan
Kesehatan ibu dapat ditingkatkan dari terjadinya kehamilan di usia dini yang
memantau kondisi ibu setiap ibu sebagian besar tidak dikehendaki.
melakukan kunjungan dari melakukan Selain pengetahuan lingkungan
pemeriksaan fisik, pengukuran merupakan salah satu yang
abdomen, pengukuran laboratorium dll mempengaruhi kesehatan reproduksi
(Manuaba,1998). seseoranh, karena lingkungan
Ada beberapa kemungkinan mengambarkan kehidupan dari
kurangya pengetahuan ibu tentang seseorang tersebut.
kehamilan di usia dini diantaranya Faktor yang Mempengaruhi
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan Kesehatan Reproduksi Kehamilan Usia
ibu dan faktor pendukung lainnya. Dini : 1) Umur dikarenakan Semakin
Untuk mempunyai sikap yang positif cukup umur tingkat kemampuan dan
diperlukan pengetahuan yang baik, kekuatan seseorang akan lebih matang
demikian sebaliknya bila pengetahuan dalam berfikir maupun bekerja. Dari
kurang maka kesehatan reproduksinya segi kepercayaan masyarakat, seseorang
akan tidak sehat (Notoatmojo, 2003). yang lebih dewasa akan dipercaya dari
orang yang belum cukup umur (
Asumsi peneliti dalam penelitian Nursalam dan Pariani, 2001). 2) Mental
ini yaitu sangat terdapat hubungan yang dikarenakan Kehamilan usia dini
erat antara pengetahuan ibu hamil memuat risiko yang tidak kalah
tentang kehamilan usia dini dengan berat,Pasalnya, emosional ibu belum
kesehatah reproduksinya, karena dari stabil dan ibu mudah tegang,
penelitian yang peneliti dapatkan hasil Sementarakecacatan kelahiran bisa
menunjukan Pvalue < α atau X2hitung> muncul akibat ketegangan saat dalam
X2tabel. kandungan, adanya rasa penolakan
Seperti yang dikutip Menurut secara emosional ketika si ibu
Notoatmojo (2003) dari L.W.Green mengandung bayinya. (Ubaydillah,
mengatakan bahwa “Pengetahuan dan 2000).Kehamilan di usia dini memuat
sikap seseorang terhadap kesehatan resiko yang tidak kalah berat, pasalnya
merupakan salah satu faktor predisposisi emosional ibu belum stabil dan ibu
yang mempengaruhi perilaku seseorang. mudah tegang, dampak dari kehamilan
Hal ini sesuai dengan teori yang usia dini misalnya keguguran yang
dikemukakan oleh Notoatmojo (2005) menyebabkan infeksinya alat reproduksi
mengatakan bahwa pengetahuan adalah yang biasanya menimbulkan akibat
hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang infertil di masa yang akan datang.
melakukan penginderaan terhadap suatu Kehamilan yang relatif muda
obyek tertentu. memberi dampak terjadinya persalinan
Pengetahuan seseorang tentang prematur karena kurang matangnya alat
suatu obyek mengandung dua aspek reproduksi, terutama rahim yang belum
yaitu aspek positif dan negatif. Kedua siap dalam proses kehamilan, gizi saat
aspek inilah yang akan menentukan hamil yang kurang, dapat di ukur dengan
sikap seseorang terhadap obyek tertentu. naik atau tidaknya berat badan ibu dan
Semakin banyak aspek positif dari ukuran dari tingi fundus ibu,
obyek yang diketahui maka menghitung tafsiran berat janin,
menimbulkan sikap makin positif mengukur denyut jantung bayi bila
terhadap aspek tersebut.

35
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal. 28 - 37

sudah terdengar, keadaan psikologi ibu Kesehatan Masyarakat


kurang stabil dan juga umur ibu yang Universitas Indonesia
belum menginjak 20 tahun, itu berakibat Hidayat,A.Aziz Alimul.2009.Metode
pada saat masa nifas yang menyebabkan Penellitian Keperawatan dan
mudah terkena infeksi karena ibu kurang Teknik Analisis Data.Jakarta :
paham dengan perawatan pada masa Salemba Medika
nifas, maka perlu persiapan dari ibu Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999.
hamil utuk memberitahu penyuluhan Memahami Kesehatan Reproduksi
kesehatan untuk ibu. Wanita. Jakarta : Arcan.
Pada usia di bawah 20 tahun, Mega Antara, Suwi Yoga, Suastika.
banyak ibu hamil yang mengalami 2008. Ekspresi pada Kanker
perdarahan karena pada saat melahirkan Serviks Terinfeksi Human
otot rahim yang masih lemah dalam Papilloma Virus tipe 16 dan 18:
proses involusi uterus dan juga Studi Cross Sectional. Fakultas
disebabkan selaput keluban, bekuan Kedokteran, Universitas
darah, persalinan yang lama dan sulit Udayana/Rumah Sakit Sanglah,
disertai komplikasi ibu maupun janin. Denpasar.
Penyebab dari persalinan lama biasanya Murti B. 1996. Penerapan Metode
karena kelainan letak janin, bisa karena Statistik Non-Parametrik dalam
kelainan bentuk panggul, kekuatan his, Ilmu- Ilmu Kesehatan. PT
dan kesalahan dalam memimpin Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
persalinan. Mustari, 2006., Kanker Leher Rahim.
Kesehatan ibu dapat ditingkatkan Http://hgBKKBN/artikel/htm.
dari memantau kondisi ibu setiap ibu Mutyaba, Twaha, et. al. 2007. Influences
melakukan kunjungan dari melakukan on Uptake of Reproductive Health
pemeriksaan fisik, pengukuran Services in Nsangi Community of
abdomen, pengukuran laboratorium dll Uganda and Their Implications
(Manuaba,1998) for Cervical Cancer Screening
Reproductive Health.
KEPUSTAKAAN http://www.reproductive-health-
journal.com/content/4/1/4.
Achadiat,Chrisdian M.2004.Prosedur Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis
Tetap Obstetri & Obstetri Edisi 2. Jakarta : EGC
Ginekologi.Kediri: EGC Notoatmodjo,Soekijo.2002.Metode
Alimul Hidayat, A. Azis. 2007. Metode Penelitian
Penelitian Keperawatan dan Kesehatan.Jakarta:Balai Pustaka
Teknik Analisa Data. Jakarta : Nursalam.2003. Konsep dan Penerapan
Salemba Medika. Metodelogi Penelitian Ilmu
Arikunto,Suharsimi.2010. Prosedur Keperawatan, Pedoman Skripsi,
Penelitian Edisi Revisi Tesis dan Insrumen Peneltian
VI.Jakarta:Rineka Cipta Keperawatan. Jakarta : Salemba
Dianawati Medika Jakarta.
Admin. 2008. Usia Muda pun Bisa Kena Notoatmodjo S. 2005. Promosi
Kanker Mulut Rahim Sekalipun. kesehatan teori dan aplikasi. PT
Diakses : 20 Maret 2012: Rineka Cipta, Jakarta.
http://dinkeskaltim.com
Duenhoelter, Johan H. 1988.Ginekologi Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan
Greenhil Edisi 10. Jakarta : EGC Masyarakat : Ilmu dan Seni.
Hastono,Sutanto Priyo.2001.Modul Rineka Cipta, Jakarta.
Analisis Data.Depok : Fakultas

36
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal. 28 - 37

Notodiharjo, Riano. 2002. Reproduksi, Sastrawinata,Sulaiman. 1983. Obstertri


Kontrasepsi, dan Keluarga Fisiologis. Bandung : Elemen
Berencana. Kanisius, Yogyakarta. Santrock, John W. 2007. Adolescence.
Perkembangan Remaja.
Nuranna. 2002. Deteksi Dini Kanker. Erlangga, Jakarta..
Balai Penerbit. FKUI, Jakarta. Savas, Hacer Gulen, et. al. 2011.
Determining Nurse-Midwives’
Nurrochmi, E. 2001. Hubungan Knowledge of the Pap-Smear Test
Pengetahuan dan Sikap Anggota and their Rate of Being Tested in
Persatuan Isteri TNI AD Turkey. Asian Pacific Journal of
Terhadap Upaya Deteksi Dini Cancer Prevention, Vol 12.
Kanker Leher Rahim di Shuhatovich, Olga M., et al. 2005.
Denkavkud Bandung. (Skripsi). Participant Recruitment And
UGM, Yogyakarta. Motivation For Participation In
Optical Technology For Cervical
Nursalam @ Pariani (2001), Pendekatan Cancer Screening Research
Praktis; Metodologi Riset Trials.Oxford University
Keperawatan, Sagung Seto, Press.Gynecologic
Jakarta. Oncology.Volume 99, Issue 3,
Supplement. Pages S226–S231.
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu
Kebidanan Cetakan ke delapan. Sugiyono. 2001. Statistik Non
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Parametris Untuk Penelitian.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu CV Alvabeta, Bandung.
Kebidanan. Edisi IV. PT. Bina
Pustaka, Jakarta. Varney, Helen dkk.2004.Asuhan
Price et al., 2006. Patofisiologi Konsep Kebidanan Edisi 4 Volume
Klinis Proses-proses Penyakit 1.Jakarta: EGC
Ed 6. Jakarta: EGC
Sarwono, Sarlito, W. 1997. Psikologi
Remaja. Jakarta : PT. Reja
Grafindo Persada.

37

Anda mungkin juga menyukai