MENINGITIS
Dosen pembimbing:
2016
MENINGITIS
Disusun Oleh:
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Sri Anik Rustini, SH, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku dosen dan Penanggung Jawab
Mata Kuliah Neurobehaviour
2. Teman-teman angkatan 21 prodi S1 Ilmu keperawatan STIKES Hangtuah
Surabaya
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan makalah lebih lanjut.
Akhir kata, semoga apa yang telah kami kerjakan ini dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater).
Bakteri dan virus merupakan penyebab utama dari meningitis.
Meningitis bakterialis adalah suatu infeksi purulen lapisan otak yang pada
orang dewasa biasanya hanya terbatas didalam ruang subaraknoid, namun
pada bayi cenderung meluas sampai kerongga subdural sebagai suatu efusi
atau empiema subdural (leptomeningitis), atau bahkan kedalam otak
(meningoensefalitis). (Satyanegara,2010)
2.2 Etiologi
1. Pada orang dewasa, bakteri penyebab tersering adalah Diplococcus
pneumonia dan Neiseria meningitidis, stafilokokus, dan gram negative.
2. Pada anak-anak bakteri tersering adalah Hemophylus influenza, Neiseria
meningitidis dan Diplococcus pneumonia.
(Satyanegara,2010)
2.3 Jenis
A. Meningitis Bakteri
Bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah
haemofilus influenza, Nersseria,Diplokokus pnemonia, Sterptokokus
group A, Stapilokokus Aurens, Eschericia colli, Klebsiela dan
Pseudomonas. Tubuh akan berespon terhadap bakteri sebagai benda asing
dan berespon dengan terjadinya peradangan dengan adanya neutrofil,
monosit dan limfosit. Cairan eksudat yang terdiri dari bakteri, fibrin dan
lekosit terbentuk di ruangan subarahcnoid ini akan terkumpul di dalam
cairan otak sehingga dapat menyebabkan lapisan yang tadinya tipis
menjadi tebal. Dan pengumpulan cairan ini akan menyebabkan
peningkatan intrakranial. Hal ini akan menyebabkan jaringan otak akan
mengalami infark.
Kolaps pembuluh darah Kerusakan Adrenal Meningitis Reaksi lokal pada meningen
Desensepalon
Penurunan tingkat
kesadaran
Penekanan pada
hipotalamus
KETIDAKEFEKTIFAN POLA
NAPAS
Peningkatan rangsang
pada hipofise posterior
Demam
Keringat berlebih
TINJAUAN KASUS
Tn.M umur 19 tahun datang ke UGD diantar keluarga dengan kendaraan pribadi pada
pukul 14.00, dalam kondisi kesadaran Somnolen. Keluarga mengatakan sebelum dibawa ke
RS klien mengalami sakit kepala, muntah kurang lebih 3x, panas , dan Nyeri karena adanya
infeksi virus pada selaput otaknya nyeri terasa berdenyut-denyut dengan skala nyeri 5(dari 1-
10), nyeri setiap saat, Keluarga juga mengatakan kakek klien pernah mengalami riwayat
penyakit Tuberkulosis
2. B2 (BLOOD)
Ictus : berdenyut
Irama Jantung : regular
Nyeri dada : tidak ada
Jika iya, jelaskan : tidak ada
Bunyi jantung : tunggal
Bunyi Jantung Tambahan : tidak ada
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
CRT : > 3 detik
Akral : hangat,merah,kering
Oedema : tidak ada
Jika iya, jelaskan :-
3. B3 (BRAIN)
GCS eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6 total : 15
Refleks fisiologis : Tidak ada gangguan (normal)
Refleks patologis : Tidak ada gangguan (normal)
N. Kranial I : pasien dapat membedakan bau
N. Kranial II : pasien dapat melihat dengan baik
N. Kranial III : rangsang pupil isokor
N. Kranial IV : pasien dapat menggerakkan bola mata ke bawah
N. Kranial V : pasien dapat berkedip saat diberi rangsang
N. Kranial VI : pasien dapat menggerakkan bola mata
N. Kranial VII : senyum pasien simetris
N. Kranial VIII : pasien dapat berbicara dengan baik
N. Kranial IX : pasien dapat menggerakkan lidah
N. Kranial X : pasien dapat menelan dengan baik
N. Kranial XI : pasien dapat menggerakkan kepala dengan bebas
N. Kranial XII : pasien dapat menjulurkan lidah
Kepala : simetris
Nyeri : tidak ada
Paralisis : tidak ada
Penciuman
Bentuk Hidung : simetris
Septum : simetris
Polip : tidak ada
Gangguan/kelainan : tidak ada
Wajah & pengelihatan
Mata : simetris
Kelainan : tidak ada
Pupil : isokor
Refleks cahaya :+/+
4. B4 (BLADDER)
Kebersihan : bersih
Ekskresi : lancar
Kandung kemih : normal
Nyeri tekan : tidak ada
Eliminasi uri SMRS
Frek : 7x/24jam
Jumlah :1500 cc
Warna : kuning jernih
Eliminasi uri MRS
Frek : 5x/24jam
Jumlah : 1700 cc
Warna : kuning jernih
Alat bantu : tidak ada
Gangguan : tidak ada
MASALAH : tidak ada masalah keperawatan
6. B6 (Bone)
Rambut, kulit kepala : lebat, bersih
Warna kulit : sawo matang
Kuku : clubbing finger
Turgor kulit : menurun
ROM : terbatas
Jika terbatas, pada sendi : pinggang dan patela
Kekuatan Otot : 4444 4444
5555 5555
Tulang : tidak ada kelainan
Kelainan jaringan/trauma : tidak ada
Lain-lain : kaki terdapat oedema
MASALAH : tidak ada masalah keperawatan
Edema serebral
Mesensepalon
Edema serebral
Desensepalon
Penekananpada hipotalamus
Keringat berlebih
Diaphoresis
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Nuratif, Amin Huda. 2015. Asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis &
NANDA jilid 3.Jogjakarta: MediAction Publishing.