Anda di halaman 1dari 5

KASUS HIPERTENSI

CASE 1 (HIPERTENSI KRISIS)

Data umum Waktu pengkajian 7 Oktober 2013

Ruang / Kelas Jantung / 5B

Waktu MRS 07 Oktober 2013

Identitas pasien Tn. G Laki-laki 55 tahun Islam Menikah Pendidikan S1 Pekerjaan PNS
Guru

Keluhan utama Keluhan Utama : Pasien mengatakan kepala pusing


Riwayat penyakit Pasien mengatakan bahwa sehari sebelumnya pasien merasa pusing dan
sekarang pasien tidak meminum obat apapun, pasien hanya tidur dan
beristirahat. Pada tanggal 07 September 2013 merupakan hari kontrol
pasien ke poli jantung, pasien masih mengeluh pusing. Di poli jantung
pasien di tensi dengan TD 230/120 mmHg dan pasien diberi obat
captropil 1 tablet, kemudian dokter menyarankan kepada pasien bahwa
pasien MRS di Paviliun Jantung, kemudian pada tanggal 07 September
2013 jam 12.30 pasien MRS ke pavilin jantung. Saat dikaji pasien
tampak lemah dan mengatakan kepalanya pusing.
Riwayat penyakit Pasien mengatakan sudah lama menderita HT, tetapi pasien tidak ingat
dahulu sejak tahun berapa.

Riwayat kesehatan Ayah pasien menderita penyakit hipertensi


keluarga

Pemeriksaan fisik Keadaan umum lemah, Kesadaran kompos mentis, TTD : 200/100, N :
98 x/menit, S : 370C, RR = 22 x/menit, TB : tidak terkaji, BB sebelum
sakit tidak terkaji, BB setelah sakit tidak terkaji.

B1 (Breath) Bentuk dada normothest, pergerakan simetris, otot bantu nafas


tambahan (-), irama nafas reguler, suara nafas vesikuler, suara nafas
tambahan (-), serak nafas (-), batuk (-), sputum (-), warna (-), eksresi
(-), kemampuan aktivitas dibantu.

B2 (Blood) Ictus cordis terletak pada midclavicula setinggi ICS V 2 cm lateral.


Irama jantung reguler, nyeri dada (-), bunyi jantung S1 S2 tunggal,
CRT < 2 detik, sianosis (-) akral hangat, tidak ada odem.

B3 (Brain GCS eye : 4 verbal : 5 motorik : 6

Reflek fisiologi: bisep (+), trisep (+), patela : tidak terkaji, achiles :
tidak terkaji.
Reflek patologis babinsky (+), kaku kuduk (+)

Nervus kranial I Pasien mengenali bau buah jeruk

Nervus kranial II Pasien mampu membaca 3 baris di koran dengan satu


mata tertutup.

Nervus kranial III Pupil isokor

Nervus kranial IVPasien mampu menggerakkan mata ke atas dan ke


bawah.

Nervus kranial V : Pasien mampu mengedipkan kelopak


mata, Pasien mampu mengunyah makanan

Nervus kranial VI : Pasien mampu melihat ke arah kiri dan


kanan tanpa menengok

Nervus kranial VII : Pasien mampu merasakan rasa manis ,


Pasien mampu tersenyum dan mengerutkan dahi.

Nervus kranial VIII : Pasien mampu mendengar dengan baik.

Nervus kranial IX : Pasien tidak sulit dalam menelan

Nervus kranial X : Pasien tidak sulit dalam menelan

Nervus kranial XI : Pasien mampu menahan tahanan dengan


mengangkat bahu.

Nervus kranial XII : Posisi lidah pasien normal. Kepala


normal, tidak ada benjolan, hematona (-), kepala teras pusing.

Nyeri kepaala : Sakit kareta TD tinggi, Saktnya menyebar seperti


menyebabar dan tertekan, Skala 4 – 5  5 T : bangun dari tempat tidur

Paralisis (-), bentuk hidung normal, tidak ada polip, septum di tengah,
gangguan (-). Mata simetris, kelainan (-), pupil isokors, reflek cahaya
+/+, konjungtiva anemis, lapang pandang berkurang / kabur. Pada
pendengaran, telinga normal, kebersihan bersih, tidak ada gangguan.
Pada Lidah kebersihan bersih, tidak mengalami kesulitan menelan,
uvula di tengah, berbicara jelas.

B4 (Bladder) dan sPada genitalia bersih, eksresi (-), pada kandung kemih tidak ada
Genitalia distensi, nyeri tekan (-). Eliminasi uri SMRS 4 – 5 x/hari, warna kuning
dalam jumlah banyak. Eliminasi uri MRS 5 – 6 x/hari dengan jumlah +
1500 cc, warna kuning bening, tidak memakai alat bantu gangguan (-).

B5 (Bowel) Mulut tidak berbau, membran mukosa kering, pasien tidak memakai
gigi palsu, gigi tidak lengkap, faring tidak kemerahan. Makan dan
minum SMRS yaitu makan sayur, nasi, ikan, buah, makan habis 1 porsi
dan minum air putih 5-6 gelas/hari.

Diit di RS. Pasien diet rendah garam 2000 kalori dengan frekuensi 3
x/hari nafsu makan normal, muntah (-), jenis rendah garam 2000 kalori,
habis 1 porsi, pasien tidak mual, NET (-), frekuensi minum 5-6 gelas
dengan jumlah + 1500 cc dengan jenis minuman air putih.

Pada abdomen, bentuk perut buncit acites, peristaltik 10 x/menit, tidak


ada kelainan abdomen, tidak teraba hepar, tidak ada pembesaran lien
dan hepar, tidak ada nyeri abdomen.

Rectum dan Anus normal, tidak ada hemoroid.

Eliminasi alvi SMRS 1x/hari. Eliminasi alvi MRS frekuensi 1 x/hari,


warna kuning, konsistensi padat, lembek, colostomi (-).

B6 (Bone) Pada rambut warna hitam campur putih bersih dan tidak berketombe.
Warna kulit coklat, turgor kulit baik, ROM besar pada kekuatan otot,
rutinitas kanan atas : 5555, ekstrimitas kiri atas 5555, ekstrimitas kiri
bawah 5555 dan ekstrimitas kanan bawah 5555, tulang simetris, tidak
ada oedema. Pasien selama di RS, pasien jarang berjalan-jalan,
kebanyakan di tempat tidur karena sakit kepala dan tensinya tinggi.

Endokrin Tidak ada pembesaran tyroid – hiperglikemi (-), hipoglikemi (-)

Seksual Pasien tidak melakukan pemeriksaan testis tiap bulan, tidak ada
Reproduktif masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit.

Kemampuan SMRS pasien selalu mandi 2 x/hari, keramas 2 x/minggu, ganti pakaian
Perawatan Diri tiap hari, menyikat gigi 2 x/hari, memotong kuku 2 x/minggu. MRS
pasien hanya diseka 2 x/hari, keramas (-), ganti pakaian 1 x/hari,
menyikat gigi, memotong kuku tergantung kalau kuku sudah panjang.

Istirahat – Tidur SMRS pasien dapat tidur tanpa gangguan. Pasien bisa tidur 7-8
jam/hari. Pasien tidak pernah tidur siang. MRS tidurnya terganggu, hal
ini dikarenakan lingkungan yang tidak tenang pasien tidur 6-7 jam/hari
dan kadang-kadang, pasien dapat tidur siang walaupun hanya sebentar.

Kognitif Perseptual Persepsi pasien terhadap sakit  pasien mengatakan sakit itu tidak
– Psiko – Sosio – enak, karena tidak bisa melakukan aktivitas yang disukai.
Spiritual
Sehat  Pasien mengatakan sehat itu hebat, bisa melakukan aktivitas.

Konsep diri

1. Citra diri/gambaran diri : Pasien mengatakan menyukai


semua menyukai bagian tubuhnya.
2. Identitas diri : Status pasien dalam rumah adalah
sebagai seorang suami dan juga seorang ayah.
3. Peran : Pasien merasa sedih karena tidak bisa
melakukan perannya sebagai guru.
4. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat
sembuh dan cepat pulang agar bisa berkumpul keluarga dan
juga dapat mengajar kembali.
5. Harga diri : Pasien mengatakan tidak merasa
minder atau malu akan kondisinya.
- Kemampuan berbicara baik, jelas, bahasa yang
digunakan bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Kemampuan
adaptasi terhadap masalah baik. Pasien mengatakan cemas
dikarenakan tekanan darahnya yang tinggi 200/100 mmHg.
- Aktivitas sehari-hari mengajar, rekreasi jarang, olahraga
jarang, sistem pendukung keluarga, hubungan dengan orang
lain baik, kegiatan ibadah yang dilakukan adalah sholat.
Pemeriksaan SGPT 35 u/L N : 0 – 43
Penunjang
SGOT 18 U/L N : 0 – 35

HDL-C 39 mg/dL N : 35 – 200

Gluc 124 mg/dL N : 70 – 105

Chol 154 mg/dL N : 0 – 210

Leukosit 10,5 N : 4,0 – 10,5

Hb 11,5 N : 11,0 – 16,00

TG 98 mg/dL N : 30 – 150

BUN 32,9 mg/dL N : 8,0 – 23,0 mg/dL

Creatinin 2,8 mg/dL N : 0,9 – 1,5 mg/dL

UA 11,8 mg/dL N : 34 – 70

LDL 117 mg/dL N : 0 – 160


Na 14,0

CL 109,3

K 3,43

- EKG
1. Terdapat ST elevasi pada v1, v2, v3, v4, v5 dan v6

2. Terdapat 2 puncak RR di lead II

Terapi Norpeten 10 mg 1x1x PO 1–0–0

Adelet 30 mg 1x1 PO 0–0–1

08 Oktober 2013
Norpeten 10 mg 1x1x PO 1–0–0

Adelet 30 mg 1x1 PO 0–0–1

Bisca 5 mg 1x1 PO 0–1–0

Perdipin pump 0,5 mg / kg BB / mnb jam 05.00, 11.00, 15.00 Per IV

09 Oktober 2013
Norpeten 10 mg 1x1x PO 1–0–0

Adelet 30 mg 1x1 PO 0–0–1

Bisca 5 mg 1x1 PO 0–1–0

Valsantur 160 mg 2x1 PO 1–0–1

Amlodipin 10 mg 1x1 PO 0–0–1

Anda mungkin juga menyukai