OLEH :
2030035
F.Pemeriksaan Penunjang
a) pemeriksaan penunjang pada kanker nasofaring ada beberapa, yaitu:
b) pemeriksaan CT Scan pada daerah kepala dan leher untuk menhetagui keberadaan
kanker yang berrsembunyi
c) pemeriksaan serologi igA anti EA dan igA anti VCA untuk mengetahui infeksi virus
E-B
d) biopsy nasofaring dapat dulakukan dengan dua cara, taitu: dari hidung dan mulut
dengan anastesi topical dengan xylocain 10%.
e) pengerokan dengan kuret daerah lateral nasofaring dalam narcosis
G.Penatalaksanaan
a) radioterapi merupakan pengobatan utama
b) pemberian adjuvant kemoterapi yaitu: Cis-Platinum, bleomycin dan 5-fluororauncil
c) kemoterapi praradiasi dengan epirubicin dan cis platinum.
H.Komplikasi dan Prognosis
a) komplikasi akut
1) mukositis
inflamasi pada mukosa mulut berupa eitema dan adanya ulser yang biasanya
ditemukan opada pasien yang mendapatkan terapi kanker. pasien akan
mengeluhkan rasa sakit pada mulut dan dapat mempengaruhi nutrisi dan kualitas
hidup pasien.
2) kandidiasis
infeksi opurtunitik berupa kandidiasis pada mukosa mulut yang disebabkan oleh
jamu candida albicans.
3) dysgeusia
respon awal berupa hilangnya salah satu indra pengecapan oleh terapi radiasi.
b) komplikasi kronis
1) karies gigi
merupakan akibat dari terapi radiasi berupa gigi yang mengalami destruktif dan
mengalami kerusakan.
2) gagal napas
gagal napas terjadi dikarenakan adanya metastase darri tumor nasofaring sampai
pada trachea sehingga terjadi penyumbatan total pada trachea.
3) peningkatan tekanan intakanial
hal ini dapat tejadi rjika tumor sudah menyebar sampai lapisan otak dan menekan
duramater otak.
Pathway Carcinoma Nasofaring
Lumen
distal Kompetisi Metastase
Proksimal
Pemakaian
Hematogen/Limfogen/Langsung
Nutrisi,
rangsangan
Sumbatan organ viseral
Multiorgan failure
Penekanan partial/total melalui
reseptor Pada Brokiektas transmitor H1, Sepsis
lobus paru, serotonin (5
is
prostalagnin, HT3), Host
serotonin, Cytokine
bradikinin,
norefinefrin, ion Syok Peningk
hidrogen, ion Ggn Sepsis atan
kalium dan pertukaran suhu
subtance P gas Pola nafas
tidak efektif tubuh
Kelemahan
/Intoleransi aktivitas
J.Konsep asuhan keperawatan
Pengkajian pada diabetes mellitus meliputi, antara lain:
a. Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal lahir, umur,
asal suku bangsa, tempat lahir, nama orang tua, pekerjaan orang tua.
Keganasan kanker ovarium sering ditemui pada usia penderita berusia <20
tahun sebelum menarche atau wanita usia >50 tahun. (Manuaba, 2010).
b. Keluhan utama
Pasien biasanya dibawa ke rumah sakit dengan keluhan lemas, nyeri dan muncul
benjolan di pipi dan leher
3) pemeriksaan fisik
keadaan umum
a. keadaan sakit
menggambarkan keparahan sakit yang dirasakan oleh pesien dan kesadaran pasien
b. tanda-tanda vital
yang meliputi tekanan darah,suhu, BB, RR, nadi,TB
c. Head to toe
1) kepala dan rambut
Distribusi rambut merata, tidak terdapat lesi dan benjolan, rambut tampak bau
dan kotor.
2) hidung
ada pendarahan hidung, tidak ada lesi, ada pernafasan cuping hidung,
3) telinga
gangguan pendengaran (-), serumen (-), tidak ada lesi, dan telinga kanan dan
kiri simetris.
4) mata
mata kanan dan kiri simetris, konjungtivis anemis (-), sclera tidak ikterik,
pupil isokor, dan reflek cahaya (-).
5) mulut, lidah, tonsil, dan faring
mulut:
mulut kering, kebersihan mulut bersih, caries gigi (+), tidak ada
pembengkakan gusi, dan bau mulut (-)
gigi:
gigi berjumlah 32 buah, caries gigi (+)
tonsil:
tidak ada pembesaran tonsil
faring:
terdapat sumbatan sekret
6) leher dan tenggorokan
leher
peningkatan JVP
warna kulit leher merata
pembesaran kelenjar tyroid dan limfe
tenggorokan
reflek menelan (-)
7) dada/thorax
a) pemeriksaan paru
inspeksi
gerakan dada simetris, retraksi dada (+), warna kulit merata, sesak
napas (+), RR: >20x/menit, bentuk dada normal
palpasi
akral hangat
perkusi
suara perkusi paru sonor
auskultasi
suara napas ronkie
b) pemeriksaan jantung
inspeksi
warna kulit merata, tidak ada lesi , bentuk dada normal
palpasi
terdapat kardiomegali
perkusi
suara perkusi redup
auskultasi
suara mur-mur (-)
c) pemeriksaan payudara
inspeksi
rabas (-), warna kulit merata, putting menonjol, payudara kiri lebih
besar daripada payudara kanan.
palpasi
tidak ada massa, tida ada lesi dan rabas, akral hangat, tidak ada
pembesaran limfe di axilla
8) Abdomen dan Pelvis
inspeksi
tidak ada asites, warna kulit merata, tidak ada lesi dan jaringan parut,
pelvis tampak kotor
palpasi
peristeltik >35x/menit
perkusi
tidak ada hepatomegali dan splenomegali
auskultasi
suara abdomen timpani
9) ekstermitas, kuku, kekuatan otot
ektermitas
terpasang infuse di tangan kiri, terpasang sensor tekanan darah di
tangan kanan, CRT< 2 detik
kuku
clubbing finger (-), kuku sianosis, sianosis (-).
kekuatan otot lemah
33
33
10) genetalia dan anus
kebersihan genetalia dan anus terjaga, tidak terpasang poli kateter urine, tidak
ada lesi
11) pemeriksaan neurologis
kesadaran GCS komposmentis
respon AVPU : alert
reflek pupil isokor
reflek cahaya (+)
K. Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.007)
b) Resiko Infeksi ditandai dengan supresi respon inflamasi
1. Rencana Tindakan Keperawatan
A.Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (inflamasi) (D.0077)
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama …x24 jam diharapkan dapat
memenuhi kriteria hasil:
Kriteria Hasil :
Observasi
Edukasi
Kriteria hasil:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x 24 jam diharapkan resiko teratasi dengan K.H :
1. Kemampuan Mencari informasi tentang resiko meningkat
2. Kemampuan menghindari faktor resiko meningkat
3. Kemampuan mengenali perubahan status kesehatan meningkat
Observasi :
Terapeutik: