4.Materi : Terlampir
5.Metoda :
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
6.Media :
a. Leaflet
b. Camera digital untuk pendokumentasian
7.Kegiatan pembelajaran
· kontrak
· apersepsi
Klien mampu menjawab
pertanyaan
20 Menit Kerja menjelaskan pengertian Klien mendengarkan
polio penjelasan
·
5 Menit
· Melakukan evaluasi Peserta mampu menjawab
pertanyaan
· Memberi salam penutup Menjawab salam
8.Pengesahan
Nama mahasiswa :
a.Arsida Ulfa Aulia
b.Chandra Dewi Cahyani
c.Endah Sudarsih
Nama Pembimbing :
9.Evaluasi :
a. Evaluasi persiapan
1) Materi sudah siap 3hari sebelum dilakukan pembelajaran
2) Media sudah siap 2hari sebelum penkes
3) Undangan sudah diedarkan 3hari sebelum dilakukan pembelajaran
4) Tempat sudah siap 2hari sebelum penkes
5) SAP sudah siap 2hari sebelum penkes
b. Evaluasi Proses
1) 75% peserta datang tepat waktu
2) Audiens memperhatikan pendidikan kesehatan dari pembelajaran
3) Media dapat digunakan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
1) Apa yang dimaksud dengan kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjawab dengan benar
2) Sebutkan tanda dan gejala kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menyebutkan beberapa tanda dan gejala kejang demam
dari yang telah dijelaskan oleh narasumber
3) Bagaimana penanganan kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjawab dengan benar
4) Bagaimana mekanisme terjadinya kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) mengerti mekanisme terjadinya kejang demam
5) Cara alternative apa yang baik digunakan dalam penanganan kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) menjelaskan cara alternative yang digunakan saat anak
mengalami kejang demam
6) Bagaimana sikap kita dalam mengetahui jika anak kita mengalami kejang
demam?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjelaskan cara mengahadapi ketika anak mengalami
kejang demam
7) Bagaimana cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjawab serta menjelaskan pola hidup bersih dan sehat
serta fungsinya
10. Lampiran materi
MATERI
DEFINISI
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak–anak yang
berusia dibawah 5 tahun, gejala–gejala yang timbul dapat bermacam–macam tergantung dibagian
otak mana yang terpengaruh, tetapi kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum .
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari
aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan (Betz &
Sowden,2009).
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Jadi kejang demam adalah
kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial listrik
serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.
Saat anak mengalami Kejang Demam, hal hal penting yang harus kita lakukan
antara lain :
1. Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk mencegah luka.
2. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda yang keras
atau tajam
3. Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah dapat
mengalir keluar darimulut
4. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan lidahnya
sendiri.
Pencegahan
Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali kejang demam
muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit.
Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejnag demam pada anak, sebaiknya
berikan acetaminophen (Tylenol, others) atau ibuprofen (advil, motrin, others) begitu anak anda
demam sehingga resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat dikurangi dengan cara
memperbanyak asupan cairan dan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal dimalam hari.
Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reye’s Syndrome.
Obat-obatan (dengan resep dokter)yang dapat mengurangi resiko kejang, yaitu
Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote), rectal diazepam
(valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan karena adanya resiko efek samping
yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan kepeda pasien karena
sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap tumbuh sehat walau
mengalami kejang demam ini.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily L., Sowden, Linda A. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta: EGC.
Soetomenggolo, T.S., lsmael, S., 2013. Buku Ajar Neurologi Anak , Jakarta, BP Ikatan Dokter Anak
Indonesia.