Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif (DS) : Klien mengeluh ada lendir di tenggorokannya
b. Data Objektif (DO) : klien tampak mengorok saat berbaring
2. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan sekret pada jalan nafas
3. Tujuan Khusus
Membersihkan Jalan nafas
4. Tindakan Keperawatan
Fisioterapi dada (kolaborasi dengan mahasiswa fisioterapi)
A. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
P : Selamat pagi, Bapak! Bagaimana tidurnya tadi malam ?
K : ..........
b. Perkenalan diri perawat dan klien
P : Perkenalkan, nama saya Made Ngurah Adi, Bapak bisa panggil saya Made.
Kalau boleh tahu nama Bapak siapa?
K : ..........
P : Oh, dengan Bapak..., Bapak senangnya dipanggil apa?
K : .........
c. Melengkapi identitas
P : Baiklah Bapak, saya adalah mahasiswa PSIK Unhas
yang bertugas diruangan ini. Saya perawat yang akan membantu merawat Bapak.
Hari ini, saya shif pagi mulai dari jam 07.00 sampai jam 14.00 WITA nanti.
K : ..........

d. Menjelaskan peran perawat dan klien


P : Karena Bapak mengeluh kurang nyaman karena adanya lendir di
tenggorokan Bapak, disini saya akan melakukan tindakan fisioterapi dada agar
lendirnya dapat keluar dan Bapak merasa nyaman. Saya mengharapkan peran
aktif Bapak untuk bekerja sama dalam tindakan yang saya lakukan. Bagaimana,
apakah Bapak bersedia ?
K : ..........
2. Fase Kerja
a. Mengecek program terapi medik
b. Persiapan alat

Bantal
Meja Sandaran

Bengkok
Mangkuk Sputum
Tissue

c. Langkah kerja

Mencuci tangan
Mempersiapkan alat
Memberikan medikasi sesuai kebutuhan (mis. Ekspektoran)
Memasang sarung tangan
Memasang torniquet 4-6 inchi dari siku klien dan meminta klien untuk
mengepalkan tangan
Meletakkan alas dibawah lokasi pengambilan darah
Melakukan tindakan aniseptic secara sirkuler sampai 2 inchi dari lokasi
penusukan. Biarkan sampai kering
Menyiapkan spoit, memegang kulit dengan tangan yang tidak dominan dan
melakukan penusukan dengan sudut 30
Merendahkan spoit dan melihat adanya aliran darah yang masuk dan
melepaskan torniquet
Melakukan aspirasi sampai jumlah yang dBapaktuhkan
Menarik spoit dan menekan area penusukan
Melepaskan jarum dan mendorong darah sampai ke ujung spoit, jangan sampai
berbusa atau tertumpah. Menutup kembali jarum suntik
Memberi label nama, tanggal, waktu dan nama pengambil darah

Observasi daerah penusukan


Merapikan alat, melepaskan sarung tangan
Mengevaluasi respon klien
Mencuci tangan

B. Fase Terminasi
a. Evaluasi hasil
Evaluasi subjektif
P : Bagaimana perasaan Bapak setelah saya lakukan pengambilan darah?
K : ..........
Evaluasi objektif
P : tidak terdapat perdarahan pada arean penusukan
K : ..........
b. Rencana tindak lanjut
P : Baik Bapak, nanti atau besok jika sudah ada darahnya Bapak bisa panggil
saya atau perawat lain untuk memasang darahnya.
K : ..........
c. Salam terapeutik
P : Baiklah Bapak, karena saya sudah selesai dalam melakukan tindakan, saya
permisi dulu, terima kasih atas kerja samanya, dan jika Bapak perlu bantuan,
Bapak bisa panggil saya diruang perawat. Semoga Bapak cepat sembuh.
Selamat pagi, Bapak!
K : ..........

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


PENGAMBILAN DARAH MELALUI INTRAVENA

OLEH :
I MADE NGURAH ADI
NIM : C121 14 725

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN DASAR


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

Anda mungkin juga menyukai