Dosen Pembimbing :
Ns. Mey Lys Ceriyah Hutasoit, M.Kep
A. PENGERTIAN
Perawatan Jenazah adalah tindakan yang dilakukan setelah klien
meninggal dunia, meliputi menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada
keluarga, memindahkan klien ke kamar jenazah, dan melakukan disposisi
barang milik klien.
Perawatan jenazah dimulai setelah dokter menyatakan waktu kematian
klien. Jika klien meninggal karena kekerasan atau dicurigau akibat tindak
kriminalis, perawatan jenazah dilakukan setelah pemeriksaan autopsi.
B. PERSIAPAN ALAT
1. Kasa atau perban
2. Sarung tangan
3. Gulungan handuk sebagai penahan dagu
4. Bantalan
5. Kapas
6. Kantong jenazah
7. Label identifikasi 3 buah
8. Plester
9. Tas plastik untuk menyimpan barang
10. Baskom berisi air hangat
11. Sabun
12. Handuk
13. Selimut mandi
14. Kain kafan untuk jenazah muslim
15. Daftar barang berharga
16. Peniti
17. Sisir
18. Perlatan ganti balutan jika perlu
C. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Siapkan peralatan yang diperlukan dan bawa ke ruangan
2. Atur lingkungan di sekitar tempat tidur. Jika kematian terjadi di ruang
rawat, jaga privasi klien lain dengan menutup pintu, tirai dan jendela
3. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
4. Atur ketinggian tempat tidur klien hingga sesuai dengan ketinggian kerja
anda dan dalam posisi datar
5. Posisikan jenazah telentang
6. Tutup mata jenazah menggunakan kapas, dengan cara menutup perlahan
kelopak mata dan memasang plester jika mata tidak tertutup
7. Luruskan badan jenazah, dengan pergelangan tangan dletakkan di atas
abdomen dalam posisi menyilang tubuh. Di beberapa RS, lengan
jenazah kadang diletakkan di sisi tubuh dengan telapak tangan
menghadap ke bawah.
8. Lepaskan gigi palsu jika perlu, kemudian tutup mulut jenazah. Jika
mulut jenazah tetap tidak tertutup, letakkan gulungan handuk di bawah
dagu agar mulut tertutup. Letakkan bantal di bawah kepala.
9. Lepaskan perhiasan dan barang berharga milik jenazah di hadapan
keluarga. Biasanya, perhiasan dan barang berharga dilepas dan di
masukkan ke dalam plastik tempat barang berharga, termasuk kacamata,
kartu identitas, surat berharga, kunci, atau barang religious. Beri tas
tersebut label identitas.
10. Jaga keamanan barang berharga jenazah. Ikuti kebijakan RS mengenai
disposisi barang berharga. Jangan meninggalkan barang berharga tanpa
pengaman. Simpan tas berisi barang berharga jenazah di kantor perawat
hingga dapat disimpan di tempat yang lebih aman atau diserahkan
kepada keluarga. Jika memungkinkan, anjurkan keluarga membawa
pulang seluruh barang berharga sebelum klien meninggal.
11. Bersihkan badan jenazah menggunakan air bersih. Bersihkan tubuh dan
kotoran, seperti darah, feses, atau muntahan. Jika terjadi pengeluaran
kotoran melalui rectum, uretra atau vagina, letakkan kasa untuk menutup
setiap lubang dan lekatkan dengan plester untuk mencegah pengeluaran
lebih lanjut.
*Setelah klien meninggal, stingfer otot akan relaksasi yang
mengakibatkan inkontinensia urine dan feses.
12. Rapihkan rambut jenazah dengan menyisirnya
13. Lakukan perawatan drainase dan slang. Jika jenazah akan menjalani
autopsy, slang dibiarkan terpasang. Ambil botol atau kantong drainase
bersama dengan slang yang sudah ditekuk. Lepaskaan slang ketika
autopsy dilakukan dan pastikan balon sudah dikempiskan sehingga tidak
melukai jaringan tubuh selama slang dilepas
14. Ganti balutan jika ada. Balutan yang kotor harus diganti dengan yang
bersih. Sisa plester dihilangkan menggunakan bensin atau larutan lain
sesuai kebijakan RS.
15. Kenakan pakaian bersih pada jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga.
Letakkan klien dalam posisi telentang dengan mata tertutup dan lengan
menyilang diatas abdomen. Rapikan tempat tidur jenazah.
16. Beri label identitas pada jenazah, yang berisi nama, umur, jenis kelamin,
tanggal kematian, nomor rekam medis, nomor ruangan, dan nama
dokter yang merawat. Sesuai dengan aturan di RS, ikatkan label
identitas pada pergelangan tangan atau pergelangan kaki jenazah, atau
plester label pada dada depan jenazah.
17. Letakkan jenazah pada kain kafan sesuai kebijakan RS. Ikatkan kasa
atau perban dibawah dagu dan sekitar kepala jenazah untuk menjaga
dagu tetap tertutup. Selain itu, ikat pergelangan tangan menyilang di atas
abomen agar lengan tidak jatuh dari brankar ketika jenazah dipindahkan
ke kamar jenazah.
18. Letakkan jenazah pada kain kafan. Lipat bagian 1 ke bawah menutupi
kepala dan bagian 2 ke atsa menutupi kaki. Lipat bagian 3 dan 4
menutupi tubuh klien. Peniti atau plester diperlukan untuk memfiksasi
kain kafan.
19. Beri label identitas pda kain kafan
20. Pindahkan jenazah ke kamar jenazah. Beberapa RS membiarkan jenazah
berada pada di ruangan hingga petugas kamar jenazah datang.
Pindahkan jenazah secara perlahan ke brankar. Tutupi jenazah dengan
kain. Beberapa RS memiliki kebijakan untuk membuka wajah jenazah.
21. Ikat jenazah dengan pengikat brankar pada bagian dada dan lutut.
Pastikan pengikatan tidak terlalu ketat.
*Pengikatan dilakukan untuk mencegah jenazah jatuh. Mencegah lecet
pada jenazah.
22. Rapikan peralatan dan bersihkan ruangan
23. Dokumentasikan tindakan yang telah di lakukan pada catatan
keperawatan. Dokumentasikan waktu dan tanggal jenazah diantar ke
kamar jenazah. Lakukan dokumentasi mengenai disposisi barang
berharga milik jenazah.
PERHATIAN
1. Berikan barang berharga milik jenazah kepada keluarga atau bawa ke kamar
jenazah
2. Pastikan perawat atau petugas lain melihat Anda menyerahkan barang
berharga jenazah kepada keluarga
3. Minta tanda tangan anggota keluarga yang sudah dewasa untuk verifikasi
disposisi barang berharga atau status perhiasan yang masih ada pada jenazah
4. Berikan dukungan emosional kepada keluarga yang ditinggalkan dan teman
serta klien lien yang berada dalam ruangan yang sama
5. Angkat jenazah secara perlahan untuk mencegah kerusakan kulit
PERAN
NO NAMA PERAN
1. Muhammad Abizar F Suami Pasien
2. Mayzella Pasien/Istri
3. Nabila Aprilia Anak 1
4. Fransiska Wijaya Anak 2
5. Dede Triani Bimbingan Rohani
6. Melati Hermaningsih Kepala Ruangan
7. Amelia Ramawati Perawat
8. Elissia April Lina Perawat
9. Meissy Novita Sari Perawat
10. Dyah Ayu Novita Sary Perawat
11. Anggita Putri Davis Dokter
ROLE PLAY PERAWATAN JENAZAH
Pada suatu hari yang indah, ada seorang pasien usia 49 tahun terdiagnosa
Kanker Serviks. Pasien pernah melakukan pengobatan di Rumah Sakit IMC
BINTARO. Setelah dilakukan pengobatan pasien mengalami perbaikan kondisi
kesehatannya dan di perbolehkan untuk pulang. Namun, setelah 6 bulan keluar
dari RS IMC BINTARO, pasien mengalami penurunan kondisi kesehatannya.
Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk di rawat dirumah maka pasien
kembali di rawat.
RUANG 1
HARI PERTAMA
HARI KEDUA
Dokter : “ Selamat siang ibu Zella, perkenalkan saya dokter
Anggita yang bertugas pada siang pada hari ini.
Bagaimana keadaan ibu saat ini ? “
Pasien : “ Sesak dok rasanya kalau napas, seperti tertekan
dan berat, nyeri juga rasanya gak karuan “
Dokter : “ Baik bu saya periksa dulu ya”
Pasien : “ Iya dok “
Perawat Melati : “ Ibu posisinya saya naikan setengah duduk ya,
supaya tidak terlalu sesak ”
Dokter : “ Pasangakan oksigen 2 liter ya sus “
Dokter : “ Ibu Zella pemeriksaan sudah selesai ya, nanti saya
kasih obat pereda nyerinya “
Pasien : “ Baik dok, terima kasih ya dokter “
Dokter : “ Bapak boleh berbicara sebentar? “
Suami : “ Bisa sus ada apa ya? “
Dokter : “ Nanti bapak datang ke ruangan saya ya pak “
(di ruang dokter )
Dokter : “ silahkan duduk pak “
Dokter : “ Begini pak mohon maaf sekali kami sudah
mengupayakan semampu kami semaksimal
mungkin tetapi tetap bahwa takdir adalah milik
tuhan, bahwa kondisi ibu saat ini semakin hari
semakin menurun pak, saya hanya bisa
menyarankan lebih baik agar keluarga untuk lebih
sering memberikan waktu kepada ibu untuk
bersama sama, untuk memberikan apa yang di
inginkan saat saat ini “
Suami : “ Apakah tandanya umur istri saya tidak lama lagi
dok? “
Dokter : “ Bisa dibilang seperti itu pak, saya dan tim perawat
akan melakukan yang terbaik untuk ibu Zella “
Suami : “ Ya Allah bu… terima kasih dokter atas infonya “
HARI KETIGA
Pada saat keluarga bekerja dan pasien hanya sendirian diruangan
pasien menulis sebuah surat dan dititipkan kepada suster, pasien pun
menekan tombol untuk memanggil suster.
Perawat Dyah : “ Pagi ibu, apakah ibu tadi menekan bel?”
Lalu perawat Dyah dan ibu Zella sampai di taman Rumah Sakit
Pasien : “ Masya Allah, segarnya udara ini … “
Perawat Dyah : “ Iya bu, Maha Besar Allah yang telah menciptakan
Alam semesta dan segala isinya “
“ (perawat melantunkan sholawat) “
Pasien : “ Tenang sekali hati saya mendengarnya sus “
Perawat Dyah : “ Mari kita bersholawat bu … “
( bersholawat bersama )
Perawat Dyah : “ Ibu, mari kita kembali ke ruangan “
Pasien : “ Iya sus “
Dan semua keluarga pun sudah mengikhlaskan nya, dan jenazah pun lalu di
bersihkan oleh perawat diruangan
Salah satu perawat menemui suami pasien untuk memberikan sebuah surat
yang di amanatkan oleh pasien untuk keluarganya
Perawat Melati : “ Pak, saya mendapat amanat dari rekan saya yang
pada hari sebelum ibu meninggal dititipkan surat
ini, beliau berpesan untuk disampaikan ke pada
salah satu keluarga”
Suami : “ Oh ya suster, terima kasih “