Fase Prainteraksi
Pada Rumah sakit X di kamar Y terdapat seorang pasien yang bernama ARYANANDAR
umur 22 tahun dimana ia sekarang sedang menempuh pendidikan tinggi di salah satu
Universitas swasta yang berada di daerah Sulsel, di rumah sakit tersebut ia ditemani oleh
adiknya yang bernama Rika, dimana Arya tersebut sedang menjalani operasi perawatan luka
pasca amputasi lengan kirinya, disana dia dirawat oleh Ns.Risty
Fase Orientasi
Perawat : “ Permisi ibu.. apa betul ibu ini, keluarga dari pasien atas nama sdr.Andi
Aryanandar ??
Perawat : “emmm baik kalau gitu saya akan memeriksa sdr, aryanandar sebelumnya
apakah sdr. Andi Aryanandar sering mengeluhkan sesuatu di ibu....?
adik klien :”selama saya disini kakak saya sering depresi akibat kehilangan lengan kirinya,
mungkin lebih jelasnya lagi apa yang harus saya lakukan supaya saudara saya ini berhenti
bersedih dan mau mengikhlaskan lengan kirinya??
Perawat : menurut saran saya kita perlu melatih mentalnya agar ikhlas atas apa yg terjadi
dan sudah merupakan kehendak Yang Maha Kuasa
Perawat : “ perkenalkan Mbak nama saya Wandasari, saya mulai pagi ini saya akan
merawat bapak dari pukul 07.00 sampai 14.00 siang. Kalau boleh saya tau nama bapak siapa?
Dan senangnya dipanggil apa pak ?”
Pasien : “ iya salam kenal juga Mbak, nama saya Andi Aryanandar, Mbak bisa
panggil saya Arya.”
Perawat : “baik pak Arya, bagaimana keadaan pak arya sekarang? Apa yang bapak
rasakan ?“
Perawat : “mm..” (menganggukkan kepala) ”iya pak arya yg dikatakan anda itu benar,
jika tak dilakukan amputasi maka bagian tubuh lain akan terkontaminasi, bapak harus banyak
bersyukur karena masih tertolong, jarak ada yg selamat dengan kecelakaan yg seperti dialami
bapak
Pasien : tapi mengapa saya tak mati saja secara saya masih hidup tapi tak seutuhnya
lengkap layaknyaorg normal apalagi saya melakukan sesuatu selalu menggunakan tangan
kiriku, jujur saya kidal mbalk
Perawat : “astagfirullah pak, bapak tidak boleh menyerah pada hidup yg bapak alami
sekarang, tenang saja pak saya akan berusaha semampu saya membantu bapak, apakah
setelah tangan bapak diamputasi adakah keluhan lain??
Pasien : keluhan lain yg saya alami terkadang sedikit nyeri dan kesemutan diarea
teramputasi
Perawat : ohh begitu, bapak hanya perlu banyak mengonsumsi buah dan suplemen
penambah darah
Pasien :iya mbak, terima kasih sudah mau memotivasi saya yah walaupun itu saya
sangat berat menerima keadaanku yang sekarang
Perawat : “apabila bapak memerlukan bantuan saya silakan bapak panggil saya, saya akan
keruangan dokter dulu untuk meminta resep obat kepada dokter
( diruangan dokter )
Perawat : maaf menganggu dok, ada seorang pasien amputan atas nama Andi Aryanandar
beliau sering mengeluh nyeri dan rasa kesemutan di area lengan yg putus tolong dokter
buatkan resep obatnya
Dokter : ohh begitu sus, baiklah tunggu sebentar yah saya buat resepnya dulu dan jangan
lupa beri pasien suplemen vitamin untuk lukanya
Perawat : baik dok makasih sudah membantu saya pamit dulu permisi
Fase Kerja
Perawat : “pak arya, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang saya akan
melakukan tindakan perawatan luka ( ganti perban ), apakah pak arya bersedia?.”
Disaat perawat melakukan tindakan perawatan luka tiba-tiba pasien teriak kesakitan”disaat
perawat membuka pebalut luka Pasien
adik klien : “tiba-tiba masuk dengan marah ke perawat untuk bekerja dengan hati”
Perawat :terus bekrja sambil menjelaskan kepada pihak keluarga dan pasien (denagan
tenang dan sabar)
Fase Terminasi
Perawat : “pak arya sudah selesai melakukan tindakan perawatan luka, dijaga
kesehatannya ya mbak odel,semoga cepat sembuh.”(tersenyum)
Perawat : baik ibu saya permisi untuk kembali ke ruangan perawat dan nanti jika butuh
bantuan bisa langsung hubungi saya di ruang perawat yang ada di sana (sambil menujuk ke
arah ruangan perawat)
Perawat : ini ada vitamin dan obat buat kakak anda pak Arya kontrol beliau semoga luka
amputasinya tak lagi nyeri, konsumsi obat ini harus rutin
Perawat ( wandasari )
Adik klien ( riski nopriani )
Dokter ( taufik hermawan )
Pasien ( Andi Aryanandar )