Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ANDI ARYANANDAR

NIM : A.19.11.050

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA KELAS DOMISILI SELAYAR


TAHUN AJARAN 2020/2021
TBC

PENGERTIAN
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis
dengan gejala yang sangat bervariasi, kebanyakan menyerang struktur alveolar paru.

ETIOLOGI

Mycobacterium yang bersifat tahan asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan
fisik sifat kuman ini adalah aerob, bentuk batang dengan ukuran panjang 1 – 4 mili micron
dan tebal 0, 3 – 0, 6 milimicron dan tebal . Ada dua jenis yaitu :

1. Tuberkulosis hominis, merupakan sebagian besar kasus TB.


2. Mycobacterium tuberculosis bovis, TB orofaring dan intestinum.

TANDA & GEJALA

Tanda yang sering muncul adalah :

1. Batuk lebih dari 4 minggu


2. Batuk berdahak, kadang – kadang bercampur darah.
3. Sakit Kepala
4. Nafsu makan menurun
5. Berkeringat malam hari walaupun tanpa kegiatan.
6. Demam
7. Berat Badan menurun
8. Gejala flu seperti demam, malaise kadang sesak nafas.
9. Nyeri dada

PATOFISIOLOGI

Tubercolosis Primer

Kuman TBC yang masuk melalui saluran pernafasan akan menetap di jaringan kemudian
tumbuh dan berkembang dalam sitoplasma, makrofag kuman yang bersarang, primer. Efek
primer ini selanjutnya akan menjadi :

1. Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat pada jaringan


2. Sembuh dengan sedikit bekas berupa garis – garis fibriotik dan pengapuran pada daerah
hilus dan sarang shon. Komplikasi menyebar secara
- Perkuntionitas yaitu menyebar kesekitarnya.
- Menyebar secara bronhogen pada paru yang bersangkutan dan menularkan paru
sebelahnya.
- Secara limfogen dan hematogen ke organ tubuh lain.

Klasifikasi diagnostic

1. TB Paru
a. BTA mikroskopik langsung (+) atau biarkan (+), kelainan foto toraks menyokong TB
dan gejala klinis sesuai TB.
b. BTA (-) tapi kelainan foto thoraks dan klinis sesuai TB dan memberikan perbaikan
pada pengobatan awal anti TB. Pasien ini memerlukan pengobatan adekuat.

1. TB Paru Tersangka
BTA (-), Kelainan klinis dan rontgen sesuai TB paru, pengobatan dengan anti TB
sudah bisa dimulai.
2. Bekas TB (tidak sakit)
Ada riwayat TB paru pada masa lalu dengan atau tanpa pengobatan. Foto thorax
normal atau abnormal, BTA (-)

Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi
Bentuk dada normal/tidak, postur tubuh ( klavikula terangkat).
Pergerakan dinding dada simetris/tidak
Penggunaan otot bantu pernafasan.
Ritme, sifat, frekuensi dan pola pernafasan
2. Palpasi
Keadaan kulit dada, nyeri tekan (+/-).
Tactil fremitus.
3. Perkusi
Tanda infiltrate (redup)
4. Auskultasi
Bunyi bronchial dan ronchi basah

Penatalaksanaan

1. Obat anti TB (OAT)


Pengobatan melalui 2 fase, yaitu :
1. Fase awal untuk memusnahkan populasi kuman yang membelah dengan cepat.
2. Fase lanjutan, melalui kegiatan sterilisasi kuman pada jangka pengobatan pendek
atau kegiatan bakteriostatik pada pengobatan konvensial.
OAT yang biasa digunakan : Isoniazid (INH),
Ripamfisin (R), Pyrazinamide (Z), Streptomicin (S), Ethanbutol (E).

Data Penunjang
1. Pemeriksaan Labolatorium Darah rutin (LED normal atau meningkat, limfositosis)
Sputum BTA (+/-).

Pemeriksaan Diagnostik

Radiologi

Foto thoraks PA dan lateral. Gambaran foto thoraks yang menunjang


Bayangan lesi di lapangan atas paru atau segmen apical lobus bawah.
Bayangan berawan (patchy) atau bebercak (noduler)
Adanya kavitas, tunggal atau ganda.
Kelainan bilateral terutama dilapisan atas paru.

Adanya klasifikasi
Bayangan menetap
Bayangan miller.

Tes mantoux / tuberculin


CPOD
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah istilah untuk berbagai penyakit paru-paru
yang mempengaruhi pernapasan. Ini menunjuk ke penyakit paru-paru yang kronis, progresif
dan kebayakan tidak dapat dipulihkan penyakit paru-paru yang paling umum termasuk dalam
istilah yaitu emfisema dan bronchitis kronis. Penyakit paru Obstruktif kronik (PPOK)
merusak saluran pernafasan yang membawa udara ke paru-paru.

PENYEBAB
Terdapat beberapa factor risiko yang meningkatkan peluang terkena penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK)

- Polusi udara termasuk bahan bakar blomassa yang digunakan untuk memasak atau
polutan di tempat kerja, seperti debu dan bahan kimia, dapat juga menyebabkan
semakin parahnya penyakit.
- Merokok adalah factor risiko utama dalam mayoritas kasus penyakit paru obstruktif
Kronik (PPOK). Ini menyebabkan kerusakan dan peradangan lapisan saluran udara
paru-paru
- Mereka yang kurang protein tertentu ( alpha-1 antitrypsin) yang berperan untuk
melindungi paru-paru, memiliki resiko yang lebih besar untuk mengembangkan
enfisema.

GEJALA

- Semburat biru pada kulit akibat pasokan oksigen berkurang


- Batuk kronis
- Batuk berdahak
- Pusing
- Kelelahan
- Nafas tersengai sengai saat beristirahat dalam kasus yang parah
- Dada terasa kaku
- Pembekakan telapak kaki
- Kehilangan berat badan yang tidak disengaja
- Bunyi siulan di dada

KOMPLIKASI

- Jantung tidak normal ( detak jantung tidak beraturan )


- Sering terkena infeksi respiratori termasuk pheunomia
- Gagal jantung
- Gangguan tidur.
TUMOR PARU
Tumor paru atau kanker paru adalah kondisi ketika sel ganas ( kanker ) terbentuk di paru-
paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memliki kebiasaan merokok dan
merupakan satu dari tiga jenis kanker yang ada.

GEJALA
Sejumlah gejala yang dialami diantaranya :

1. Batuk kronis
2. Batuk darah
3. Penurunan berat badan drastic
4. Nyeri dada dan tulang
5. Sesak nafas

FAKTOR RISIKO
Kebiasaan merokok merupakan penyebab utama kanker paru sehingga sebagian besar
penderitanya adalah perokok aktif.

Factor lain yang menjadi penyebab diantaranya :

1. Memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker paru


2. Tinggal atau bekerja di lingkungan yang tercemar zat kimia berbahaya
3. Sering terpapar polusi udara
4. Pernah menjalani radioteraphy

Anda mungkin juga menyukai