PASIEN GLAUKOMA
Contoh kasus :
Tn. A berumur 40 tahun datang ke RSUD Jombang karena mengeluh nyeri pada mata dan
kehilangan penglihatan sisi samping (perifer),sakit kepala, penglihatan kabur sampai-sampai
berpegangan saat berjalan karena takut jatuh, melihat pelangi bila melihat sumbar cahaya
terang. pasien bercerita bahwa 1 bulan yang lalu mengalami benturan pada kepalanya saat
bekerja. Pasien juga mengaku kalau Pada malam hari susah tidur. Dari pemeriksaan didapat
pupil yang lebar dan iregular, kongesti pembuluh darah tepi sklera dan konjungtiva, COA
yang sempit. Pemeriksaan tonometri TIO diatas 21mmHg. Sedangkan pada pemeriksaan
tanda-tanda vital didapatkan Suhu: 37C, Tekanan Darah: 120/80 mmHg, Nadi :80x/mnt, RR:
20 x/mnt
3.1 Pengkajian
Tanggal
: 5 Mei 2015
Jam
: 12.45 WIB
Tempat
: RSUD Jombang
Pengkajian Data
Identitas Klien
Nama
:Tn A
Umur
:40 Tahun
JenisKelamin
: Laki-Laki
Agama
:Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
:Petugasparkir
SukuBangsa
:Jawa
Alamat
:KalimasRt/Rw : 01/01, NgaliyanJombang
No. Reg
: 0428
Tgl. Mrs
: 03Mei 2015
Diagnosa
: Glaukoma
P : Tn.A dibawa ke RSUD Jombang karena mengeluhnyeri mata dan penglihatan kabur.
Tn.A juga merasakan tidak dapat melihat di sisi samping, dan selalu melihat ada
pelangi saat melihat lampu yg terang.
Q :penglihatan kabur dirasakan setelah Tn.A mengalami benturan pada matanya
R :di daerah matanya
S:penglihatan yang kabur dirasakan sangat mengganggu aktivitas pekerjaan Tn.A
sampai-sampai beliau sering berpegangan saat berjalan karena takut jatuh
T :penglihatan kabur lebih dirasakan saat siang hari dan saat malam hari jika terkena
sinar lampu.
C. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Tn.A tidak pernah mengalami penyakit mata sebelumnya.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut keterangan klien tidak ada keluarga yang memiliki penyakit mata dan
Diabetes Mellitus serta Hipertensi.
3.3 PEMERIKSAANFISIK
1. Tanda Tanda Vital
Suhu
: 37C
TekananDarah : 120/80 mmHg
Nadi
: 80x/mnt
RR
: 20 x/mnt
2. Keadaan umum pasien : pasien tampak lelah
3. Pemeriksaan Per Sistem
a. SistemPernapasan
Hidung
Inspeksi : tidakadanafascupinghidung, tidakada secret.
Palpasi : tidakadanyeritekan
Mulut
Inspeksi : mukosabibirlembab
Sinus paranasalis
Inspeksi : tidakadatanda-tandaadanyainfeksi
Palpasi : tidakadanyeritekan
Leher
Inspeksi : simetriskanankiri, tidakadapembesarankelenjartiroid, tidakadadistensi
vena jugularis.
Palpasi : tidakadanyeritekan, tidakadapembesarankelenjarlimfe
Faring
Inspeksi : tidak ada odem
Area dada
Inspeksi : pola nafas efektif
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
Perkusi
: sonor
Auskultasi : vesikuler
b. Kardiovaskulerdanlimfe
Wajah
Inspeksi
Leher
Inspeksi
Palpasi
Dada
Inspeksi
Palpasi
c. Persyarafan
Pemeriksaannervus
1.
Nervus I olfaktorius (pembau)
Klien bisa membedakan aroma saat diberi kopi dan minyak kayu putih.
2.
Nervus II opticus (penglihatan)
Bisa melihat benda yang jaraknya 35 cm dengan jelas.
3.
Nervus III oculomotorius
Tidak oedem pada kelopak mata
4.
Nervus IV toklearis
Ukuran pupil normal, tidak ada perdarahan pupil
5.
Nervus V trigeminus (sensasi kulit wajah)
Saat klien dimintamembukamulutdanbersuara aaaa dan diketukkan palu reflek
di garis tengah dagu klien menutupkan mulut dengan tiba tiba
6.
Nervus VI abdusen
Bola mata simetris
7.
Nervus VII facialis
Klien dapat membedakan rasa asin dan manis dengan mata tertutup,
bentuk wajah simetris
8.
Nervus VIII auditorius/akustikus
Fungsi pendengaran baik
9.
Nervus IX glosoparingeal
Reflek menelan klien baik dan dapat membedakan rasa pahit
10. Nervus X vagus
Uvula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut dan berkataah.
Pemeriksaanrangsanganselaputotak
Kakukuduk normal
Tingkat kesadaran
GCS: 15 (E4V5M6)
d. Perkemihandaneliminasiuri
Perempuan
Genetalia eksterna
Inspeksi : tidak ada oedem, tidak ada tanda - tanda infeksi maupun varises
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan maupun benjolan
Kandung kemih
Inspeksi : ada pembesaran kandung kemih
Palpasi
: ada nyeri tekan
Ginjal :
Inspeksi : tidak ada pembesaran daerah pinggang
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan.
Perkusi
: tidak ada nyeri ketok.
e. Sistempencernaan eliminasialvi
Mulut
Inspeksi
: mukosa bibir lembab , gigi tidak ada plak dan karies. Tidak ada
Palpasi
Lidah
Inspeksi : bentuksimetris, tidakada tremor danlesi.
Palpasi
: tidakadanyeritekandanodem.
Abdomen
Inspeksi : tidak adapembesaran abdomen, tidakadalukabekasoperasi.
Palpasi
: abdomen teraba lunak
Perkusi
: tidakadaacietes.
f. Sistemmuskuloskeleteldanintegumen.
Anamnesa
Ada kelemahanekstremitas / sendi
Warnakulit : kering, tidakmengelupasdanbersisik.
Kekuatanotot
g. Sistemendokrindaneksokrin
Anamnesa
Klienmerasalemah, pandangankabur, beratbadanmenurun.
Kepala
Inspeksi : tidakterlihat moon face, tidakalophesia (botak), rambutrontok
Leher
Inspeksi : tidakadapembesarankalenjartiroid
Palpasi
: tidakadapembesarankalenjartiroid, dantidakadanyeritekan.
Ekstremitasbawah
Palpasi
: tidakada edema non piting.
h Sistem reproduksi
Perempuan
Payudara
Inspeksi : tidak ada luka dan bentuk simetris
Palpasi
: tidak ada benjolan abnomal, dan tidak ada nyeri tekan
Axila
Inspeksi : tidak ada benjolan abnormal
Palpasi
: tidak ada benjolan abnormal
Genetalia
Inspeksi : tidak ada odem, benjolan, maupun varises, dan tidak ada tanda - tanda
infeksi
Palpasi
: tidak ada benjolan atau masa dan tidak ada nyeri tekan
Persepsi sensori
Anamnesa
Ada penurunan tajam penglihatan, mata kabur, nyeri mata
Mata
Inspeksi : bentuk mata tidak simetris, kongesti pada konjungtiva, sklera
kemerahan,udemakornea, Pupil lebar dan refleks berkurang sampai hilang, Lensa
keruh.
Palpasi
: ada nyeri dantidak ada pembengkakan kelopak mata
Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada sekret, bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada pina dan mastoideus
Penciuman-(hidung)
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada sekret dan bersih, tidak ada fraktur
Palpasi
: tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri saat palpasi pada sinus
maksilaris, parietalis dan frontalis.
Perkusi
: tidakadareaksihebatpadaregionfrontalis, sinus frontalisdanfosakanina
Mulut
Inspeksi (bag luar) : mukosa bibir lembab, tidak ada bibir sumbing
Inspeksi (bag dalam) : melihat tenggorokan : tonsil tidak bengkak, tidak ada
stomatitis, mukosa dinding tidak merah.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Tonometri : Alat ini berguna untuk menilai tekanan intraokular. Tekanan bola mata
normal berkisar antara 10-21 mmHg.
b. Gonioskopi : Sudut bilik mata depan merupakan tempat penyaluran keluar humor
aquos. Dengan gonioskopi kita berusaha menilai keadaan sudut tersebut, apakah
terbuka, sempit atau tertutup ataukah terdapat abnormalitas pada sudut tersebut.
c. Penilaian diskus optikus : menggunakan opthalmoskop kita bisa mengukur rasio
cekungan-diskus (cup per disc ratio-CDR). CDR yang perlu diperhatikan jika ternyata
melebihi 0,5 karena hal itu menunjukkan peningkatan tekanan intraokular yang
signifikan.
5. Pemeriksaan
lapang
pandang
penting
dilakukan
untuk
mendiagnosis
dan
: Nyeri Akut
:Kenyamanan
: Kenyamanan Fisik
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
DEFINITION:
Nyeri Akut
Dilatasi pupil
Bukti nyeri dengan menggunakan standrat daftar periksa
nyeri
untuk
pasien
yang
tidak
dapat
DEFINING
CHARACTERI
STICS
RELATED
FACTORS:
nyeri
Keluhan tentang karakterstik nyari dengan menggunakan
DIAGNOSIS
ASSESSMENT
mata
dan
Suhu
: 37C
TekananDarah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80x/mnt
RR
: 18x/mnt
Data Fokus :
1. Melaporkan nyeri secara verbal
2. Dilatasi pupil
3. Gangguan tidur
4. Mengekspresikan perilaku (mis.gelisah, merengek,
penglihatan kabur
Client
Diagnostic
Statement:
DIAGNOSA
DOMAIN 12
KELAS 1
Related to:
Nyeri Akut b.d agens cedera fisik
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
DEFINING
CHARACTERI
STICS
Distorsi sensori
Perubahan pola perilaku
Perubahan kemampuan penyelsaian masalah
Perubahan ketajaman sensori
Perubahan respon yang biasanya terhadap stimulus
RELATED
FACTORS:
Diorientasi
Halusinasi
Hambatan komunikasi
Iritabilitas
Konsentrasi buruk
Gelisah
Perubahan resepsi, trasmisi, dan atau integarsi sensori
Ketidakseimbangan biokimia
Ketidakseimbangan elektrolit
Stimulus lingkungan yang berlebih
Ketidakcukupan stimulus lingkungan
Sters psikologis
Objective data entry
DIAGNOSIS
ASSESSMENT
3.5 Intervensi
NIC
INTERVENSI
Manajemenn
NOC
AKTIVITAS
yeri
Level Nyeri
Lakukan
pengkajian
nyeri
Def :
OUTCOME
secara
Def :
komprehensif
Kekuatandarin
termasuk
yeri yang
yeriataumenur
lokasi,
diamatiataudil
unkannyerike
karakteristik,
aporkan.
level
durasi,
kenyamanan
frekuensi,
yang
kualitas
diterimaolehp
faktor
asien
presipitasi.
kaji tipe dan
MengurangiN
sumber
dan
nyeri
menentukan
intervensi
Gunakan
teknik
komunikasi
terapeutik
Melaporkan Nyeri :
5
Lama Nyeri : 4
Keresahan : 3
Ekspresi
wajah
terhadap
untuk
INDICATOR
nyeri : 4
RR : 5
untuk
mengetahui
pengalaman
nyeri pasien
Kontrol
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
Nyeri
seperti
suhu ruangan,
pencahayaan
dan kebisingan
Kurangi faktor
presipitasi
Pilih
dan
lakukan
penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi,
interpersonal)
Tingkatkan
istirahat
Berikan
analgetik
untuk
menguranginy
eri