Anda di halaman 1dari 6

Keluhan Utama : Mati rasa rasa pada kaki

Riwayat penyakit sekarang


25 tahun yang lalu pasien mengeluh penglihatan mata kirinya hilang
namun setelah 4 minggu mulai membaik. Setelah 2 tahun kemudian
pasien mengeluh kaki kirinya mati rasa diikuti oleh kaki kanan dan
meluas sampai pinggang,kemudian oleh anggota keluarga dibawa ke
Rumah Sakit.

1
Riwayat Kesehatan Terdahulu
2 tahun yang lalu pasien pernah menderita gangguan penglihatan pada
mata kiri dan membaik dalam waktu 4 minggu.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama.
Riwayat Kesehatan Lingkungan

Lingkungan tempat tinggal klien dekat dengan tempat pembuangan


sampah dan sungai.

PEMERIKSAAN FISIK

A. Tanda – Tanda Vital


Suhu : 36,5 °C
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 98 x/mnt
RR : 24 x/mnt
B. Keadaan umum pasien : pasien tampak
C. Pemeriksaan Per Sistem
a. Sistem Pernapasan
Hidung
Inspeksi : tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada secret.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab
Sinus paranasalis
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda adanya infeksi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Leher
Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada distensi vena jugularis.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe
Faring
Inspeksi : tidak ada odem
Area dada
Inspeksi : pola nafas efektif
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
b. Kardiovaskuler dan limfe
Wajah
Inspeksi : konjungtiva merah muda,sklera putih
Leher
Inspeksi : tidak ada bendungan vena jugularis
Palpasi : irama denyutan arteri carotis communis normal
Dada
Inspeksi : dada terlihat simetris
Palpasi : letak ictus kordis ( ICS 5, 1 cm medial dari garis
midklavikula
sinistra)
Perkusi : tidak ada tanda - tanda bunyi redup.
Auskultasi : bunyi jantung normal ( BJ 1 dan BJ 2 tunggal )

c. Persyarafan
Anamnesa

Pemeriksaan nervus
 Nervus I olfaktorius (pembau)
Klien bisa membedakan aroma saat diberi kopi dan minyak kayu
putih.
 Nervus II opticus (penglihatan)
Bisa melihat benda yang jaraknya 35 cm dengan jelas.
 Nervus III oculomotorius
Tidak oedem pada kelopak mata
 Nervus IV toklearis
Ukuran pupil normal, tidak ada perdarahan pupil
 Nervus V trigeminus (sensasi kulit wajah)
Saat klien diminta membuka mulut dan bersuara “aaaa” dan
diketukkan palu reflek di garis tengah dagu klien menutupkan
mulut dengan tiba – tiba
 Nervus VI abdusen
Bola mata simetris
 Nervus VII facialis
Klien dapat membedakan rasa asin dan manis dengan mata
tertutup, bentuk wajah simetris
 Nervus VIII auditorius/akustikus
Fungsi pendengaran baik
 Nervus IX glosoparingeal
Reflek menelan klien baik dan dapat membedakan rasa pahit
 Nervus X vagus
Uvula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut dan
berkata“ah”.
 Nervus XI aksesorius
Klien tidak merasa kesulitan untuk mengangkat bahu dengan
melawan tahanan.
 Nervus XII hypoglosal/hipoglosum
Bentuk lidah simetris, klien mampu menjulurkan lidah dan
menggerakkannya ke segala arah.
Pemeriksaan rangsangan selaput otak
Kaku kuduk normal
Tingkat kesadaran
GCS: 9 (E4V5M0)
d. Perkemihan dan eliminasi uri
Perempuan
Genetalia eksterna
Inspeksi : tidak ada oedem, tidak ada tanda - tanda infeksi
maupun varises
Palpasi : tidak ada nyeri tekan maupun benjolan
Kandung kemih
Inspeksi : ada pembesaran kandung kemih
Palpasi : ada nyeri tekan
Ginjal :
Inspeksi : tidak ada pembesaran daerah pinggang
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : tidak ada nyeri ketok.
e. Sistem pencernaan – eliminasi alvi
Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab , gigi tidak ada plak dan karies.
Tidak ada pembesaran kelenjar karotis. Tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada rongga mulut,
Lidah
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada tremor dan lesi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan odem.
Abdomen
Inspeksi : tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada luka bekas
operasi.
Palpasi : abdomen teraba lunak
Perkusi : tidak ada acietes.
f. Sistem muskuloskeletel dan integumen.
Anamnesa
Ada kelemahan ekstremitas / sendi
Warna kulit : kering, tidak mengelupas dan bersisik.

5 5
Kekuatan otot

0 0

g. Sistem endokrin dan eksokrin


Anamnesa
Klien merasa lemah, pandangan kabur, berat badan menurun.
Kepala
Inspeksi : tidak terlihat moon face, tidak alophesia (botak),
rambut rontok
Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kalenjar tiroid
Palpasi : tidak ada pembesaran kalenjar tiroid, dan tidak ada
nyeri tekan.
Ekstremitas bawah
Palpasi : tidak ada edema non piting.
h. Sistem reproduksi
Perempuan
Payudara
Inspeksi : tidak ada luka dan bentuk simetris
Palpasi : tidak ada benjolan abnomal, dan tidak ada nyeri tekan
Axila
Inspeksi : tidak ada benjolan abnormal
Palpasi : tidak ada benjolan abnormal
Genetalia
Inspeksi : tidak ada odem, benjolan, maupun varises, dan tidak
ada tanda - tanda infeksi
Palpasi : tidak ada benjolan atau masa dan tidak ada nyeri tekan
i. Persepsi sensori
Anamnesa
Ada penurunan tajam penglihatan, mata kabur, tinnitus (berdenging),
penurunan pendengaran.
Mata
Inspeksi : bentuk simetris, adanya diskus optikus
Palpasi : tidak ada nyeri dan tidak ada pembengkakan kelopak
mata
Penciuman-(hidung)
Palpasi : tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri saat
palpasi fosa kanina
Perkusi : tidak ada reaksi hebat pada regio frontalis, sinus
frontalis dan fosa kanina

D. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan elektroforesis terhadap CSS : untuk mengungkapkan


adanya ikatan oligoklonal ( beberapa pita imunoglobulin G ( IgG
), yang menunjukkan abnormalitas immunoglobulin.
2. Pemeriksaan potensial bangkitan : dilakukan untuk memebantu
memastikan luasnya proses penyakit dan dan memantau
perubahan penyakit.
3. CT scan : dapat menunjukkan atrofi serabral
4. MRI untuk memperlihatkan plak-plak kecil dan untuk
mengevaluasi perjalanan penyakit dan efek pengobatan.
5. Pemeriksaan urodinamik untuk mengetahui disfungsi kandung
kemih.
6. Pengujian neuropsikologik dapat diindikasikan untuk mengkaji
kerusakan kognitif

Anda mungkin juga menyukai