Disusun oleh :
Devi Fitri
201FK01001
Jl. Soekarno-Hatta No.754, Cipadung Kidul, Kec. Panyileukan, Kota Bandung, Jawa
Barat 40614
TAHUN 2020/2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................1
A. PENGKAJIAN...................................................................................................2
I. IDENTITAS....................................................................................................2
II. ANAMNESE..................................................................................................3
V. RIWAYAT PSIKOLOGIS.............................................................................9
E. EVALUASI SUMATIF....................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................26
1
Sebuah Kasus :
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Klien
Nama Tn. Z
No. Registrasi 010011
Tanggal Lahir 30 Juli 1974
Umur 47 Tahun
Jenis Kelamin Pria
Agama Islam
Suku/Bangsa Sunda/Indonesia
2
Pendidikan S1 Ekonomi
Pekerjaan Pengusaha
Status Manikah
Alamat Jln. Ramai no.21 Bandung
Penanggung Jawab
Nama Ny. A
Umur 39 Tahun
Hubungan Keluarga Istri
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
II. ANAMNESE
Keluhan Utama ( Alasan MRS ) : Pasien mengatakan BAB lebih dari 10 kali,
mual dan muntah, mules, dan sering terbangun tidur karena nyeri perut
3
ini sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada yang mengalami keluhan yang
sama di keluarga pasien.
B. Kepala
Rambut : Inpeksi
- Rambut berwarna hitam bersih.
Mata : Inspeksi
- Cekung, konjungtiva anemis
Telinga : Inspeksi
- Lubang telinga bersih
Palpasi
Palpasi
4
Mulut dan gigi : Inspeksi
- Mukosa bibir kering, kebersihan gigi bersih.
C. Leher
- Inspeksi : Tidak ada benjolan
- Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjer tyroid.
D. Thorak
1) Paru-paru
Inpeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Vocal premitus kiri dan kanan
Perkusi : Bunyinya sonor
Aukultasi : Suara nafas vesikuler
2) Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba
Perkusi : Saat diketuk muncul bunyi ketukan lup-dup
Aukultasi : BJ I-II teratur, tidak ada bunyi tambahan
E. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada pembesaran rongga abdomen
Aukultasi : Bising usus terdengar 20x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri bagian epigastrium saat ditekan
Perkusi : Terdengar bunyi thympani
F. Punggung
- Tidak ada keluhan
G. Ekstremitas
Atas : Inspeksi
- Bentuk simetris kiri dan kanan, terpasang infus
RL:D5%= 2:1 dibagian ekstermitas kanan
5
Bawah : Inspeksi
- Bentuk simetris kiri dan kanan
H. Genitalia
Inspeksi : Genetalia bersih dan tidak terpasang kateter
I. Integumen
Palpasi: Keadaan kulit (turgor kulit) jelek, akral teraba dingin
J. Anus
Inspeksi
Atresia ani ( – ), tumor ( – ), haemorroid ( – ), perdarahan ( – )
Perineum : jahitan ( – ), benjolan ( – )
Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( - )
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Anus : -
K. Persyarafan
- Tidak ada kelainan pada pemeriksaan N1-12
1. Nervus I (Olfactorius)
Fungsi: saraf sensorik, untuk penciuman
Hasil pemeriksaan Baik, bisa mencium bau
2. Nervus II ( Opticus)
Fungsi: saraf sensorik, untuk penglihatan
Hasil pemeriksaan Ketajaman penglihatan baik, lapang
pandang baik, melihat warna baik
3. Nervus III ( Okulomotoris)
Fungsi: saraf motorik, untuk mengangkat kelopak mata
keatas, kontriksi pupil, dan sebagian gerakan ekstraokuler.
Hasil pemeriksaan Pupil,baik,isokor,reflek cahaya(+),
Reflek (+)
4. Nervus IV (Trochlearis)
Fungsi: saraf motorik, gerakan mata kebawah dan kedalam
6
Hasil pemeriksaan Pergerakan bola mata keatas dan
kebawah baik
5. Nervus V (Trigeminus)
Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunyag, sensai wajah,
lidah dan gigi, refleks korenea dan refleks kedip
Hasil pemeriksaan Membuka leher, mampu menggerakkan,
dan mampu menggigit
6. Nervus VI (Abduscen)
Fungsi: saraf motorik, deviasi mata ke lateral
Hasil pemeriksaan Pergerakan mata lateral baik
7. Nervus VII (Facial)
Fungsi: saraf motorik, untuk ekspresi wajah
Hasil pemeriksaan Mampu mengerutkan kening pada
kedua sisi wajah, sedangkan mulut sebelah kanan dan kiri
bisa di angkat
8. Nervus VIII (Vestibulachleasis)
Fungsi: saraf sensorik, untuk pendengran dan
keseimbangan
Hasil pemeriksaan Terdengar jelas
9. Nervus IX (Glassoparingeus)
Fungsi: saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa
Hasil pemeriksaan dapat membedakan rasa asam dan manis
10. Nervus X (Vagus)
Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan
menelan
Hasil pemeriksaan mampu menelan ludah dengan baik dan
bicara jelas
11. Nervus XI (Accesonus)
Fungsi: saraf motorik, untuk menggerakan bahu
7
Hasil pemeriksaan Mampu mengangkat bahu kanan dan
kiri,mampu menoleh kedua arah dan dapat melawan
tahanan
12. Nervus XII (hypeglosus)
Fugsi: saraf motorik, untuk gerakan lidah
Hasil pemeriksaan Lidah dapat menjulur dan mampu
menggerakkkan dengan baik pada kedua arah
8
Konsistensi Padat Cair
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
b. BAK
Frekuensi 2-4 x/hari 1 x/hari
Jumlah 300cc – 400 cc 100cc – 200 cc
Warna Kuning bening Kuning pekat
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
3 Istirahat Tidur
Siang - 2jam/hari
Malam 8 jam/ hari 4jam/hari
Keluhan Tidak ada keluhan Sering terbangun
akibat nyeri perut
4 Personal Hygiene
1. Mandi 2 x/hari 1x/hari
2. Gosok gigi 2 x/hari 1 x/hari
3. Keramas 2 x/minggu Tidak keramas
4. Gunting kuku 1 x/minggu Tidak gunting kuku
5. Ganti pakaian 2 x/hari 2 x/hari
V. RIWAYAT PSIKOLOGIS
1. Status Emosi
Secara emosi stabil hanya ada rasa tidak nyaman akibat mual yang
dirasakan pasien.
2. Gaya Komunikasi
9
Pasien berkomunikasi dengan baik, saat ditanyapun menjawab
dengan cepat
3. Pola Interaksi
Pasien merespon pada siapapun yang bertanya, orang yang paling
dekat dengan pasien adalah istrinya. Pasien aktif dalam berinteraksi dan
terlihat memiliki kepribadian yang terbuka.
4. Pola Pertahanan
Pasien menerima keadaan yang dialami saat ini dan menyakini bahwa
ia akan sembuh.
Pasien merasa jenuh dan bosan karena terjadi perubahan dari aktivitas
pasien, biasanya bekerja setiap hari, setelah dirumah sakit pasien hanya bisa
berbaring diatas tempat tidur.
A. Data sosial
a. Pola Komunikasi
- Pola komunikasi 2 arah secara verbal
b. Orang yang dapat memberi rasa nyaman
- Pasien sangat merasa nyaman berada diantara keluarga,anak dan istri
c. Orang yang paling berharga bagi pasien
- Keluarga
d. Hubungan dengan keluarga dan masyarakat
- Baik
B. Data Spiritual
a. Keyakinan
- Pasien memeluk agama islam
10
b. Ketaatan beribadah
- Pasien shalat 5x sehari
c. Keyakinan terhadap penyembuhan
- Pasien sangat yakin bahwa dirinya bias sembuh
11
1. Frekuensi peristaltic
meningkat
2. Bising usus hiperaktif
- Kriteria Minor :
DS :
1. Merasa Lemah
DO :
1. Berat badan turun tiba-tiba
dari 54kg menjadi 53,5 kg
Mayor :
12
Minor ( D.0019) asupan makanan
- Kriteria Mayor Pengertian : 2. Ketidakmampuan
DS : - Defisit nutrisi mengabsorbsi
DO : merupakan nutrien
1. Terjadi penurunan berat asupan nutrisi 3. Faktor psikologis
badan dari 54 kg menjadi tidak cukup (mis: stress,
53,5 kg untuk keengganan
memenuhi untuk makan)
- Kriteria Minor kebutuhan
DS : metabolisme.
1. Nafsu Makan Menurun
ditandai dengan 2-3 Sendok SDKI Edisi 1
makan Cetakan
2. Nyeri pada bagian III(Revisi)
Abdomen Hal.56
DO :
1. Bising usus hiperaktif
20x/ menit
2. Diare
13
2. Kekurangan intake cairan
3. Defisit Nutrisi ( D.0019) berhubungan dengan :
1. Kurangnya asupan makanan
2. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
3. Faktor psikologis (mis: stress, keengganan untuk makan)
14
pembentuk gas, pedas, dan
mengandung lactose.
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas
Kolaborasi pemberian obat pengeras
feses.
15
2. Hipovolemia (D.0023) Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia (I.03116)
berhubungan dengan : intervensi 1. Observasi
1. Kehilangan Cairan keperawatan Periksa tanda dan gejala hipovolemia
aktif diharapkan status (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi
2. Kekurangan intake cairan (L.03028) teraba lemah, tekanan darah menurun,
cairan pasien membaik, tekanan nadi menyempit,turgor kulit
Dibuktikan dengan : dengan kriteria menurun, membrane mukosa kering,
Turgor kulit hasil: volume urine menurun, hematokrit
menurun 1. Turgor kulit meningkat, haus dan lemah)
disebabkan muntah membaik Monitor intake dan output cairan
5x/hari (kurang 2. Membrane 2. Terapeutik
lebih 100 mukosa
cc/muntahan) membaik Hitung kebutuhan cairan
kering membaik
3. Edukasi
Volume urine 4. Output urine
Anjurkan memperbanyak asupan
menurun dari 2-4x/ meningkat
cairan oral
hari menjadi 1x/
Anjurkan menghindari perubahan
hari
posisi mendadak
Berat badan turun
4. Kolaborasi
tiba-tiba dari 54kg
Kolaborasi pemberian cairan IV
menjadi 53,5 kg
issotonis (mis. cairan NaCl, RL)
Kolaborasi pemberian cairan IV
hipotonis (mis. glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
16
menelan 2x24 jam maka Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan Status Nutrisi makanan
Ketidakmampuan (L.03030) Identifikasi makanan yang disukai
mencerna membaik, dengan Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
makanan kriteria hasil: nutrient
Ketidakmampuan Berat badan Identifikasi perlunya penggunaan
mengabsorbsi membaik selang nasogastrik
nutrient IMT membaik Monitor asupan makanan
Dibuktikan dengan : Frekuensi Monitor berat badan
Terjadi Makan Monitor hasil pemeriksaan
penurunan berat membaik laboratorium
badan dari 54 kg Bising Usus
menjadi 53,5 kg membaik 2. Terapeutik
Terdengar bising Membran Lakukan oral hygiene sebelum makan,
usus hiperaktif Mukosa jika perlu
20x/ menit membaik Fasilitasi menentukan pedoman diet
Diare (mis. Piramida makanan)
Sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
Berikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Hentikan pemberian makan melalui
selang nasigastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
3. Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
17
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
18
resep dokter.
19
Hasil : Pasien dipasangkan infus RL:D5%=2:1 40
tetes/menit (makro)
20
Ondansetron 4 mg / 8 jam dan Ranitidin 50 mg /
12 jam sesuai resep dokter.
E. EVALUASI SUMATIF
21
Diare 02-08-2021 Subjectif :
18.00 - Pasien masih mengeluh diare
- Pasien mengatakan BAK masih sedikit dan
jarang
- Pasien mengatakan nyeri bagian abdomen masih
terasa
Objektif :
- Frekuensi diare menurun menjadi 5x/ perhari
dengan konsitensi tinja sedikit padat
- Turgor kulit masih jelek
- Memrane mukosa kering
Analisis :
- Terjadi kehilangan cairan aktif dan kekurangan
cairan intake
Planning :
- Teruskan diagnose selanjutnya
Implamentasi :
- Melakukan Manejemen Hipovolemia
Evaluasi :
- Diare masih berlangsung
Revise : Tidak ada
22
tidak terlihat kering
- Turgor kulit membaik
Analisis :
- Terjadi kekurangan asupan makanan yang
menyebabkan pasien masih lemah
Planning :
- Lanjutkan Diagnosa selanjutnya
Implamentasi :
- Melakukan Manajemen Nutrisi
Evaluasi :
- Diare sudah membaik
- Cairan tubuh sudah mulai terpenuhi
- Kebutuhan nutrisi masih kurang
Revise :
- Tidak ada
23
muntah
Analisis :
- Sudah tidak ada hal yang terjadi, semua
membaik.
Planning :
- Pasien sudah dapat pulang
Implamentasi :
- Tidak ada
Evaluasi :
- Masalah sudah teratasi
Revised :
- Tidak ada
DAFTAR PUSTAKA
PPNI, SLKI DPP. 2019. Standar Liuran Keperawatan Indonesia . Jakarta : Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
24
PPNI, SIKI DPP. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia . Jakarta :
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
25