Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.Z DENGAN GANGGUAN


PENCERNAAN GASTROENTERITIS
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Klinik Keperawatan Dasar

Disusun oleh :
Devi Fitri
201FK01001

PROGRAM STUDI PRODI D-III FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

Jl. Soekarno-Hatta No.754, Cipadung Kidul, Kec. Panyileukan, Kota Bandung, Jawa
Barat 40614

TAHUN 2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................1

Sebuah Kasus :...............................................................................................................2

A. PENGKAJIAN...................................................................................................2

I. IDENTITAS....................................................................................................2

II. ANAMNESE..................................................................................................3

III. PEMERIKSAAN FISIK.............................................................................4

IV. POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN.................................................8

V. RIWAYAT PSIKOLOGIS.............................................................................9

VI. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI.............................................................10

VII. DATA PENGOBATAN............................................................................11

VIII. DATA FOKUS..........................................................................................11

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI PPNI 2017)......................................13

C. PERENCANAAN /INTERVENSI (SIKI 2018)..............................................14

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF.........................................18

E. EVALUASI SUMATIF....................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................26

1
Sebuah Kasus :

Seorang laki-laki berusia 47 tahun, dirawat di RS dengan Gastroenteritis. Pasien


mengeluh BAB lebih dari 10 kali, mual dan muntah, mules, sering terbangun tidur
karena nyeri perut dan mules. Hasil pemeriksaan: TD : 110/70 mmHg, S : 37 C,
frekuensi nadi 70 x/menit, frekuensi respirasi 20 x/menit, BB 54 Kg (sebelum sakit
53,5 Kg), lemah, mukosa bibir kering, konjungtiva anemis, Bising Usus (BU)
20x/menit, nyeri tekan epigastrium, porsi makan habis 2-3 sendok makan, muntah
5x/hari (kurang lebih 100 cc/muntahan), konsistensi feses cair berwarna kuning
kehijauan, terpasang infus RL:D5%=2:1 40 tetes/menit (makro) pada ekstermitas
kanan atas. Pasien mendapatkan therapy: Ranitidin 50 mg / 12 jam, Ondansetron 4
mg / 8 jam, New Diatab 2 x 600 mg / BAB (Max 10 tablet / hari), Maagtacid syrup
3 x 5 mg (15 – 30 menit sebelum makan), Larutan Oralit 250 cc / BAB.

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS

Klien
Nama Tn. Z
No. Registrasi 010011
Tanggal Lahir 30 Juli 1974
Umur 47 Tahun
Jenis Kelamin Pria
Agama Islam
Suku/Bangsa Sunda/Indonesia

2
Pendidikan S1 Ekonomi
Pekerjaan Pengusaha
Status Manikah
Alamat Jln. Ramai no.21 Bandung
Penanggung Jawab
Nama Ny. A
Umur 39 Tahun
Hubungan Keluarga Istri
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

II. ANAMNESE

Keluhan Utama ( Alasan MRS ) : Pasien mengatakan BAB lebih dari 10 kali,
mual dan muntah, mules, dan sering terbangun tidur karena nyeri perut

1. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengalami BAB lebih dari 10x/hari


dengan konsistensi feses cair berwarna kuning kehijauan , pasien sering
mual,muntah, mules dan nyeri diarea perut.
Nyeri abdomen :
1. P = Nyeri timbul dicetuskan akibat perasaan mules, sering mual/ muntah
dan keinginan untuk melakukan BAB.
2. Q = Nyeri perut seperti dikocok-kocok akibat mules
3. R = Area perut tengah (Epigastrium) yang terletak dibawah tulang dada
4. S = Skala nyeri 3
5. T = Tidak ada waktu spesifik untuk munculnya keluhan nyeri. Nyeri
pada GE biasanya berhubungan dengan adanya mules dan keinginan untuk
BAB yang tinggi.
2. Riwayat Penyakit Yang Lalu : Pasien menyebutkan pernah mengalami hal

3
ini sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada yang mengalami keluhan yang
sama di keluarga pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Pemeriksaan Tanda- tanda Vital

a. TD : 110/70 mmHg d. Suhu : 37 C


b. Nadi : 70x/menit e. BB : 53,5 kg
c. RR : 20x/menit f. TB : 165 cm

B. Kepala

Rambut : Inpeksi
- Rambut berwarna hitam bersih.
Mata : Inspeksi
- Cekung, konjungtiva anemis
Telinga : Inspeksi
- Lubang telinga bersih

Palpasi

- Tidak ada nyeri.


Hidung : Inspeksi
- Bentuk simetris ( tidak ada kelainan )
- Tidak ada secret yang keluar
- Tidak ada tanda infeksi

Palpasi

- Tidak ada nyeri

4
Mulut dan gigi : Inspeksi
- Mukosa bibir kering, kebersihan gigi bersih.
C. Leher
- Inspeksi : Tidak ada benjolan
- Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjer tyroid.
D. Thorak
1) Paru-paru
Inpeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Vocal premitus kiri dan kanan
Perkusi : Bunyinya sonor
Aukultasi : Suara nafas vesikuler
2) Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba
Perkusi : Saat diketuk muncul bunyi ketukan lup-dup
Aukultasi : BJ I-II teratur, tidak ada bunyi tambahan

E. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada pembesaran rongga abdomen
Aukultasi : Bising usus terdengar 20x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri bagian epigastrium saat ditekan
Perkusi : Terdengar bunyi thympani

F. Punggung
- Tidak ada keluhan

G. Ekstremitas
Atas : Inspeksi
- Bentuk simetris kiri dan kanan, terpasang infus
RL:D5%= 2:1 dibagian ekstermitas kanan

5
Bawah : Inspeksi
- Bentuk simetris kiri dan kanan
H. Genitalia
Inspeksi : Genetalia bersih dan tidak terpasang kateter
I. Integumen
Palpasi: Keadaan kulit (turgor kulit) jelek, akral teraba dingin
J. Anus
Inspeksi
Atresia ani ( – ), tumor ( – ), haemorroid ( – ), perdarahan ( – )
Perineum : jahitan ( – ), benjolan ( – )
Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( - )
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Anus : -
K. Persyarafan
- Tidak ada kelainan pada pemeriksaan N1-12
1. Nervus I (Olfactorius)
 Fungsi: saraf sensorik, untuk penciuman
 Hasil pemeriksaan Baik, bisa mencium bau
2. Nervus II ( Opticus)
 Fungsi: saraf sensorik, untuk penglihatan
 Hasil pemeriksaan Ketajaman penglihatan baik, lapang
pandang baik, melihat warna baik
3. Nervus III ( Okulomotoris)
 Fungsi: saraf motorik, untuk mengangkat kelopak mata
keatas, kontriksi pupil, dan sebagian gerakan ekstraokuler.
 Hasil pemeriksaan Pupil,baik,isokor,reflek cahaya(+),
Reflek (+)
4. Nervus IV (Trochlearis)
 Fungsi: saraf motorik, gerakan mata kebawah dan kedalam

6
 Hasil pemeriksaan Pergerakan bola mata keatas dan
kebawah baik
5. Nervus V (Trigeminus)
 Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunyag, sensai wajah,
lidah dan gigi, refleks korenea dan refleks kedip
 Hasil pemeriksaan Membuka leher, mampu menggerakkan,
dan mampu menggigit
6. Nervus VI (Abduscen)
 Fungsi: saraf motorik, deviasi mata ke lateral
 Hasil pemeriksaan Pergerakan mata lateral baik
7. Nervus VII (Facial)
 Fungsi: saraf motorik, untuk ekspresi wajah
 Hasil pemeriksaan Mampu mengerutkan kening pada
kedua sisi wajah, sedangkan mulut sebelah kanan dan kiri
bisa di angkat
8. Nervus VIII (Vestibulachleasis)
 Fungsi: saraf sensorik, untuk pendengran dan
keseimbangan
 Hasil pemeriksaan Terdengar jelas
9. Nervus IX (Glassoparingeus)
 Fungsi: saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa
 Hasil pemeriksaan dapat membedakan rasa asam dan manis
10. Nervus X (Vagus)
 Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan
menelan
 Hasil pemeriksaan mampu menelan ludah dengan baik dan
bicara jelas
11. Nervus XI (Accesonus)
 Fungsi: saraf motorik, untuk menggerakan bahu

7
 Hasil pemeriksaan Mampu mengangkat bahu kanan dan
kiri,mampu menoleh kedua arah dan dapat melawan
tahanan
12. Nervus XII (hypeglosus)
 Fugsi: saraf motorik, untuk gerakan lidah
 Hasil pemeriksaan Lidah dapat menjulur dan mampu
menggerakkkan dengan baik pada kedua arah

IV. POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN

No Jenis Aktivitas Sembuh Sakit


1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3 x/hari 2x/hari
Jenis Nasi,lauk pauk, Bubur
Porsi buah 2-3 Sendok makan
Keluhan 1 porsi penuh Mual
Tidak ada keluhan
b. Minum
Frekuensi 4 x/hari
Jumlah 6-8 x/hari 1 – 3 gelas
Jenis 4 – 5 gelas Air putih, cairan
Air putih, air susu infus
Keluhan Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1 x/hari 10x/hari
Warna Kuning kecoklatan Kuning kehijauan
Bau Khas feses Khas feses

8
Konsistensi Padat Cair
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

b. BAK
Frekuensi 2-4 x/hari 1 x/hari
Jumlah 300cc – 400 cc 100cc – 200 cc
Warna Kuning bening Kuning pekat
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

3 Istirahat Tidur
Siang - 2jam/hari
Malam 8 jam/ hari 4jam/hari
Keluhan Tidak ada keluhan Sering terbangun
akibat nyeri perut
4 Personal Hygiene
1. Mandi 2 x/hari 1x/hari
2. Gosok gigi 2 x/hari 1 x/hari
3. Keramas 2 x/minggu Tidak keramas
4. Gunting kuku 1 x/minggu Tidak gunting kuku
5. Ganti pakaian 2 x/hari 2 x/hari

5 Aktivitas Bekerja Hanya berbaring

V. RIWAYAT PSIKOLOGIS

1. Status Emosi

Secara emosi stabil hanya ada rasa tidak nyaman akibat mual yang
dirasakan pasien.

2. Gaya Komunikasi

9
Pasien berkomunikasi dengan baik, saat ditanyapun menjawab
dengan cepat

3. Pola Interaksi
Pasien merespon pada siapapun yang bertanya, orang yang paling
dekat dengan pasien adalah istrinya. Pasien aktif dalam berinteraksi dan
terlihat memiliki kepribadian yang terbuka.
4. Pola Pertahanan

Pasien menerima keadaan yang dialami saat ini dan menyakini bahwa
ia akan sembuh.

5. Dampak di Rawat di Rumah Sakit

Pasien merasa jenuh dan bosan karena terjadi perubahan dari aktivitas
pasien, biasanya bekerja setiap hari, setelah dirumah sakit pasien hanya bisa
berbaring diatas tempat tidur.

VI. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

A. Data sosial
a. Pola Komunikasi
- Pola komunikasi 2 arah secara verbal
b. Orang yang dapat memberi rasa nyaman
- Pasien sangat merasa nyaman berada diantara keluarga,anak dan istri
c. Orang yang paling berharga bagi pasien
- Keluarga
d. Hubungan dengan keluarga dan masyarakat
- Baik
B. Data Spiritual
a. Keyakinan
- Pasien memeluk agama islam

10
b. Ketaatan beribadah
- Pasien shalat 5x sehari
c. Keyakinan terhadap penyembuhan
- Pasien sangat yakin bahwa dirinya bias sembuh

VII. DATA PENGOBATAN


- Ranitidin 50 mg / 12 jam ( Obat menghambat sekresi asam lambung
berlebih )
- Ondansetron 4 mg / 8 jam ( Obat Pereda mual muntah )
- New Diatab 2 x 600 mg / BAB (Max 10 tablet / hari) ( obat mengurangi
Frekuensi buang air besar )
- Maagtacid syrup 3 x 5 mg (15 – 30 menit sebelum makan)
- Larutan Oralit 250 cc / BAB ( mengganti cairan tubuh yang hilang )

VIII. DATA FOKUS


No Data Masalah Etiologi
1.  Data Kriteria Mayor dan Diare ( D.0020)  Proses Infeksi
Minor Pengertian :  Malabsorpsi
- Kriteria Mayor : Diare merupakan  Kecemasan
DS : - pengeluaran  Terpapar Toksin
DO : feses yang
 Bakteri pada air
1. Defekasi Lebih dari 10x/ sering, lunak dan
Hari. tidak berbentuk
2. Feses Cair
- Kriteria Minor : (SDKI Edisi 1
DS : cetakan III(revisi
1. Nyeri pada bagian hal.58)
abdomen
DO :

11
1. Frekuensi peristaltic
meningkat
2. Bising usus hiperaktif

2.  Data Kriteria Mayor dan Hipovolemia 1. Kehilangan


Minor (D.0023) Cairan aktif
Pengertian: 2. Kekurangan
- Kriteria Mayor : Hipovolemia intake cairan
DS : - merupakan
DO : penurunan
1. Turgor kulit menurun volume cairan
disebabkan muntah intravaskuler,
5x/hari (kurang lebih 100 interstisiel dan
cc/muntahan) /atau intraseluler.
2. Membran mukosa kering
3. Volume urine menurun (SDKI Edisi 1
dari 2-4x/ hari menjadi cetakan III(revisi
1x/ hari hal.64)
Minor : Pasien Merasa
Lemah

- Kriteria Minor :
DS :
1. Merasa Lemah
DO :
1. Berat badan turun tiba-tiba
dari 54kg menjadi 53,5 kg
Mayor :

3.  Data Kriteria Mayor dan Defisit Nutrisi 1. Kurangnya

12
Minor ( D.0019) asupan makanan
- Kriteria Mayor Pengertian : 2. Ketidakmampuan
DS : - Defisit nutrisi mengabsorbsi
DO : merupakan nutrien
1. Terjadi penurunan berat asupan nutrisi 3. Faktor psikologis
badan dari 54 kg menjadi tidak cukup (mis: stress,
53,5 kg untuk keengganan
memenuhi untuk makan)
- Kriteria Minor kebutuhan
DS : metabolisme.
1. Nafsu Makan Menurun
ditandai dengan 2-3 Sendok SDKI Edisi 1
makan Cetakan
2. Nyeri pada bagian III(Revisi)
Abdomen Hal.56
DO :
1. Bising usus hiperaktif
20x/ menit
2. Diare

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI PPNI 2017)


1. Diare ( D.0020) berhubungan dengan :
1. Proses Infeksi
2. Malabsorpsi
3. Kecemasan
4. Terpapar Toksin
5. Bakteri pada air
2. Hipovolemia ( D.0023) berhubungan dengan :
1. Kehilangan Cairan aktif

13
2. Kekurangan intake cairan
3. Defisit Nutrisi ( D.0019) berhubungan dengan :
1. Kurangnya asupan makanan
2. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
3. Faktor psikologis (mis: stress, keengganan untuk makan)

C. PERENCANAAN / INTERVENSI ( SIKI 2018 )


No. Dx Keperawatan Iuaran Keperawatan Perencanaan Keperawatan
1. Diare ( D.0020) Setelah dilakukan Manajemen Diare ( I.03101)
berhubungan dengan : intervensi
1. Observasi
 Proses Infeksi keperawatan
diharapkan  Identifikasi penyebab diare
 Malabsorpsi
Eliminasi fekal  Identifikasi riwayat pemberian
 Kecemasan
(L.04033) makanan
 Terpapar Toksin
membaik, dengan  Identifikasi gejala invaginasi
 Bakteri pada air
kriteria hasil:  Monitor warna, volume, frekwensi, dan
Dibuktikan dengan :
1. Konsistensi konsistensi tinja.
 Nyeri Abdomen
pengeluaran feses  Monitor jumlah pengeluaran diare
 Defekasi lebih
membaik  Monitor keamanan penyiapan makanan
dari 10x/ Hari
2.Frekuensi 2. Terapeutik
 Feses Cair
defekasi membaik  Berikan asupan cairan oral (oralit)
 Terdengar Bising
3. Peristaltik usus  Pasang jalur intravena
Usus hiperaktif
membaik  Berikan cairan intravena
20x/ menit
4. Nyeri abdomen  Ambil sampel darah untuk pemeriksaan
menurun darah lengkap dan elektrolit
( SLKI 2019) 3. Edukasi
 Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
 Anjurkan menghindari makanan, 

14
pembentuk gas, pedas, dan
mengandung lactose.
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas
 Kolaborasi pemberian obat pengeras
feses.

15
2. Hipovolemia (D.0023) Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia (I.03116)
berhubungan dengan : intervensi 1. Observasi
1. Kehilangan Cairan keperawatan  Periksa tanda dan gejala hipovolemia
aktif diharapkan status (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi
2. Kekurangan intake cairan (L.03028) teraba lemah, tekanan darah menurun,
cairan pasien membaik, tekanan nadi menyempit,turgor kulit
Dibuktikan dengan : dengan kriteria menurun, membrane mukosa kering,
 Turgor kulit hasil: volume urine menurun, hematokrit
menurun 1. Turgor kulit meningkat, haus dan lemah)
disebabkan muntah membaik  Monitor intake dan output cairan
5x/hari (kurang 2. Membrane 2. Terapeutik
lebih 100 mukosa
cc/muntahan) membaik  Hitung kebutuhan cairan

 Membran mukosa 3. Intake cairan  Berikan asupan cairan oral

kering membaik
3. Edukasi
 Volume urine 4. Output urine
 Anjurkan memperbanyak asupan
menurun dari 2-4x/ meningkat
cairan oral
hari menjadi 1x/
 Anjurkan menghindari perubahan
hari
posisi mendadak
 Berat badan turun
4. Kolaborasi
tiba-tiba dari 54kg
 Kolaborasi pemberian cairan IV
menjadi 53,5 kg
issotonis (mis. cairan NaCl, RL)
 Kolaborasi pemberian cairan IV
hipotonis (mis. glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)

3. Defisit Nutrisi ( D.0019) Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I. 03119)


berhubungan dengan : intervensi 1. Observasi
 Ketidakmampuan keperawatan selama
 Identifikasi status nutrisi

16
menelan 2x24 jam maka  Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan Status Nutrisi makanan
 Ketidakmampuan (L.03030)  Identifikasi makanan yang disukai
mencerna membaik, dengan  Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
makanan kriteria hasil: nutrient
 Ketidakmampuan  Berat badan  Identifikasi perlunya penggunaan
mengabsorbsi membaik selang nasogastrik
nutrient  IMT membaik  Monitor asupan makanan
Dibuktikan dengan :  Frekuensi  Monitor berat badan
 Terjadi Makan  Monitor hasil pemeriksaan
penurunan berat membaik laboratorium
badan dari 54 kg  Bising Usus
menjadi 53,5 kg membaik 2. Terapeutik
 Terdengar bising  Membran  Lakukan oral hygiene sebelum makan,
usus hiperaktif Mukosa jika perlu
20x/ menit membaik  Fasilitasi menentukan pedoman diet
 Diare (mis. Piramida makanan)
 Sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
 Berikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
 Berikan suplemen makanan, jika perlu
 Hentikan pemberian makan melalui
selang nasigastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
3. Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan

17
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

NO Dx Hari/Tanggal Jam Implementasi Keperawatan Paraf


1. 1 Senin, 02-08- 08.00 1. Mengdentifikasi penyebab diare
2021 Hasil : Akibat makanan yang terkontaminasi
toksin
2. Melakukan Monitor warna, volume, frekwensi,
dan konsistensi tinja.
Hasil :
-Warna Kuning kehijauan,
-Volume : 200cc,
-Frekwensi : kurang dari 10x/ hari
-Konsistensi Tinja : cair
3. Melakukan Monitor jumlah pengeluaran diare
Hasil : kurang dari 10x/ hari
4. Berikan asupan cairan oral (oralit)
Hasil : Pasien diberikan Larutan Oralit 250 cc /
BAB ( mengganti cairan tubuh yang hilang )
5. Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering
secara bertahap
Hasil : Pasien memahami dengan baik
6. Menganjurkan menghindari makanan,
pembentuk gas, pedas, dan mengandung lactose.
Hasil : Pasien mengikuti apa yang disampaikan
perawat
7. Melakukan kolaborasi pemberian obat
pengeras feses.
Hasil : Pasien diberikan obat new Diatab 2 x 600
mg / BAB (Max 10 tablet / hari) ( obat
mengurangi Frekuensi buang air besar ) sesuai

18
resep dokter.

2. 2 Selasa, 03-08- 08.00 1. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia


2021 Hasil :
-Frekuensi nadi : 70x/ menit
-TD : 110/70 mmHg
- Turgor Kulit sudah mulai membaik
- Volume urin 250 cc 3x/ Hari
- Kondisi membrane Mukosa kering
- Pasien masih terlihat lemah
2. Menghitung kebutuhan cairan
Hasil :
Rumus Holiday-segar
10kgx100ml + 10kgx50ml+(53,5-20)kgx20ml
= 1000 ml + 500 ml + 670 ml
= 2.170 ml / 2,2 L
3. Memberikan asupan cairan oral
Hasil : Pasien diberikan Larutan Oralit 250 cc /
BAB ( mengganti cairan tubuh yang hilang )
4. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan
oral
Hasil : Pasien memahaminya
5. Menganjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak
Hasil : Pasien melakukannya

6. Melakukan kolaborasi pemberian cairan IV


issotonis

19
Hasil : Pasien dipasangkan infus RL:D5%=2:1 40
tetes/menit (makro)

3. 3 Rabu, 04-08- 08.00 1. Mengdetifikasi makanan yang disukai


2021 Hasil : Pasien menyukai daging ayam dan buah
alpuket
2. Memonitor berat badan
Hasil :
BB : 54 Kg TB : 165 Cm
IMT = 54 :(1,65x1,65) = 19,8
3.Melakukan oral hygiene sebelum makan
Hasil : Pasien mensikat gigi sebelum makan
4. Memberikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Hasil : Pasien diberikan jus alpuket
5. Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Hasil : Pasien diberikan Makan dengan Bubur
Ayam dan telur
6. Menganjurkan posisi duduk
Hasil : Pasien melakukannya
7. Melakukan Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
Hasil :
Sebelum makan pasien diberikan obat

20
Ondansetron 4 mg / 8 jam dan Ranitidin 50 mg /
12 jam sesuai resep dokter.

E. EVALUASI SUMATIF

Dx Tanggal/ Jam Evaluasi Sumatif Paraf

21
Diare 02-08-2021 Subjectif :
18.00 - Pasien masih mengeluh diare
- Pasien mengatakan BAK masih sedikit dan
jarang
- Pasien mengatakan nyeri bagian abdomen masih
terasa

Objektif :
- Frekuensi diare menurun menjadi 5x/ perhari
dengan konsitensi tinja sedikit padat
- Turgor kulit masih jelek
- Memrane mukosa kering
Analisis :
- Terjadi kehilangan cairan aktif dan kekurangan
cairan intake
Planning :
- Teruskan diagnose selanjutnya
Implamentasi :
- Melakukan Manejemen Hipovolemia
Evaluasi :
- Diare masih berlangsung
Revise : Tidak ada

Hipovolemia 03-08-2021 Subjectif :


19.00 - Pasien mengatakan masih lemah
Objectif :
- Frekuensi BAB 3x/ hari
- Volume urine mulai membaik 300 cc / 1x
- Kondisi membrane mukosa membaik sudah

22
tidak terlihat kering
- Turgor kulit membaik
Analisis :
- Terjadi kekurangan asupan makanan yang
menyebabkan pasien masih lemah
Planning :
- Lanjutkan Diagnosa selanjutnya
Implamentasi :
- Melakukan Manajemen Nutrisi
Evaluasi :
- Diare sudah membaik
- Cairan tubuh sudah mulai terpenuhi
- Kebutuhan nutrisi masih kurang
Revise :
- Tidak ada

Defisit 04 –08 –2021 Subjectif :


Nutrisi 19.00 - Pasien mengatakan sudah tidak diare
- Pasien sudah tidak nyeri bagian abdomen
- Pasien mengatakan BAK sudah normal
- Pasien sudah tidak merasakan mual dan muntah
- Pasien mengatakan sudah tidak lemah
Objectif :
- Frekuensi BAB 2x sehari dengan konsistensi
padat dengan warna kuning
- Saat dilakukan Palpasi epigastrium sudah tidak
terasa nyeri
- Frekuensi BAK 4x sehari dengan jumlah 300
cc / 1x
- Pasien sudah tidak terlihat lemah , mual dan

23
muntah
Analisis :
- Sudah tidak ada hal yang terjadi, semua
membaik.
Planning :
- Pasien sudah dapat pulang
Implamentasi :
- Tidak ada
Evaluasi :
- Masalah sudah teratasi
Revised :
- Tidak ada

DAFTAR PUSTAKA

PPNI, SDKI DPP. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia . Jakarta :


Persatuan Perawat Nasional Indonesia

PPNI, SLKI DPP. 2019. Standar Liuran Keperawatan Indonesia . Jakarta : Persatuan
Perawat Nasional Indonesia

24
PPNI, SIKI DPP. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia . Jakarta :
Persatuan Perawat Nasional Indonesia

25

Anda mungkin juga menyukai