Anda di halaman 1dari 6

DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN

PASIEN DENGAN DIAGNOSIS NYERI AKUT

Deskripsi
Inisial Pasien : Ny.S
Jenis Kelamin             : Perempuan
Umur                          : 49 Tahun
Pekerjaan                   : Ibu Rumah Tangga
Agama                       : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat                        : Jalan Pondok Kopi Iv. No 21, Padang
Penyakit                      : Luka Bersih Dibagian Lutut Akibat Kecelakaan
Keluhan                      : Nyeri Dibagian Lutut
Tanggal MRS              : 26 Maret 2021

Fase Prainteraksi
1. Perawat menyiapkan mental dan rasa percaya diri
2. Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkupnya
3. Perawat telah mendapatkan data-data pasien

Fase Orientasi
Pagi hari pukul 07.30, seorang perawat memasuki kamar pasien Ny. S
Perawat          : “Selamat pagi ibu.. “(tersenyum)
Pasien             : “ ia selamat pagi sus ..”(tersenyum)
Perawat   : “ perkenalkan ibu nama saya Salsabil Syahputri, saya mahasiswa
dari Poltekkes Kemnkes Padang, mulai pagi ini saya akan merawat
ibu dari pukul 07.00  sampai  14.00 siang. Sesuai standar
operasional rumah sakit, bisa ibu sesebutkan nama dan tanggal
lahir bu?
Pasien              : iya sus, nama saya Sintia Permata, biasa dipanggil Sintia, tanggal
lahir 21 Maret 1972
Perawat         : “baik bu sintia, bagaimana keadaan ibu sekarang? Apa yang ibu
rasakan ?“
Pasien              : “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih agak
sedikit nyeri sus.”(menyentuh lutut dan merenung)
Perawat : “mm..” (menganggukkan kepala) ”iya ibu itu memang efek dari
luka yang ibu alami, karena pada luka ibu terjadi respon
peradangan.
Pasien              : “apa itu berbahaya sus?.”(sedikit cemas)
Perawat         : “tidak ibu, peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan
dan merupakan pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir
dan menghancurkan agen pencedera dalam persiapan penyembuhan
luka. Jadi bu Sintia tidak usah begitu khawatir.”(menjelaskan)
Pasien              : “emm.. begitu ya sus.”(sedikit lega)
Perawat           : “iya ibu, baiklah saya permisi dulu, silakan ibu siti beristirahat
kembali, nanti saya akan datang lagi sekitar jam 10.00 siang untuk
melakukan tindakan perawatan luka, tidak lama ibu kira-kira 5
menit dan kita melakukannya disini saja, apakah bu sintia
bersedia?.”
Pasien              : “iya sus, saya bersedia.”(menganggukkan kepala)
Perawat           : “apabila ibu memerlukan bantuan saya silakan ibu panggil saya,
selamat pagi.”(tersenyum)
Pasien              : “iya, selamat pagi.”(tersenyum)

Fase Kerja
Siang hari pukul 10.00 ..
Perawat           : “selamat siang ibu sintia?.”(tersenyum)
Pasien              : “siang sus.”(tersenyum)
Perawat           : “ bu, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang saya
akan melakukan tindakan perawatan luka, apakah ibu bersedia?.”
Pasien              : “iya sus, saya bersedia”
Perawat           : “baiklah saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu.”(pergi ke
luar ruangan pasien)
Setelah proses tindakan perawatan luka ..

Fase Terminasi
Perawat           : “ibu sintia saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan luka,
dijaga kesehatannya ya ibu, semoga cepat sembuh.”(tersenyum)
Pasien              : “iya, terimah kasih sus.”(tersenyum)
Perawat           : “sama-sama, selamat siang!.”

Setelah melakukan perawatan luka perawat membereskan alat-alat dan  mencuci


tangannya..

Ke esokan harinya, pukul 07.00 ..


Fase Prainteraksi
1. Perawat menyiapkan mental dan rasa percaya diri
2. Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkupnya

Fase Orienasi
Perawat : “selamat pagi.”(tersenyum)
Pasien            : “iya,selamat pagi.”(tersenyum)
Perawat           : “bagaimana tidurnya semalam bu sintia?.”
Perawat           : “alhamdulillah sus semalam saya bisa tidur nyenyak, tidak seperti
malam-malam sebelumya.”
Perawat           : “mm..”(menganggukkan kepala) “mungkin sekarang keadaan ibu
sudah lebih membaik dari hari-hari sebelumnya disini, sehingga
berdampak baik pula pada pola tidur ibu semalam, apakah benar
begitu ibu sintia?.”
Pasien           : “iya sus, memang sekarang saya sudah merasa lebih
baik,”(sedikit tersenyum)
Perawat           : “lalu bagaimana dengan rasa nyeri yang ibu rasakan sebelumnya?,
bisakah ibu sintia menceritakannya?.”
Pasien         : “alhamdulillah sus setelah perawatan luka yang telah dilakukan
selama 2 hari ini luka saya sudah sedikit mendingan, sehingga saya
bisa tidur nyenyak tanpa merasakan nyeri dilutut saya.”(berusaha
menjelaskan)
Perawat           :(tersenyum)“iya, itu juga karna bantuan ibu sintia yang selalu
bersemangat untuk sembuh, dan semoga keadaan ibu sekarang bisa
berdampak baik pula pada kesembuhan luka yang ibu sintia alami.”
Pasien              : “amin.”

Fase Kerja
Perawat           : “ohya, apakah ibu sudah mandi pagi ini?.”
Pasien              : “belum.”(menggelengkan kepala)
Perawat           : “baiklah, karena pagi ini ibu belum mandi, dan sepertinya
keadaan ibu tidak memungkinkan untuk mandi sendiri, saya akan
memandikan ibu sintia pagi ini, agar ibu merasa lebih segar dan ibu
bisa cepat sembuh. Kita melakukan disini saja, tidak lama kira-kira
20 menit.Bagaimana, apakah ibu bersedia??.”
Pasien              : “iya sus, saya bersedia.”
Perawat          : “baiklah saya akan menyiapkan alat-alatnya
dahulu.”(meninggalkan ruangan pasien)

Setelah proses memandikan ..


Perawat           : “Bagaimana perasaan ibu setelah dimandikan pagi ini? Apa yang
ibu rasakan.?
Pasien             : (tampak segar, rambut, dan pakaian tampak rapi.)”rasanya segar
sekali sus, terasa bersih sekali badan saya.”
Perawat           : “baiklah bu sintia, saya sudah selesai memandikan ibu, untuk
nanti sore atau besok pagi apabila ibu ingin mandi ibu bisa
melakukannya seperti yang saya lakukan tadi, dengan minta
bantuan ke keluarga ibu, apakah ibu mengerti?.”(dengan wajah
menanyakan)
Pasien              : “iya sus.”
Perawat           : “ibu, setelah ini kemudian saya akan melakukan perawatan luka
untuk membersihkan luka ibu kembali.apakah ibu bersedia.?”
Pasien              : “iya sus, saya bersedia.”
Perawat           : “baiklah bu, saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu.”(pergi
keluar ruangan pasien dan kembali lagi untuk melakukan
perawatan luka)

Siang hari pukul 14.00 ..


Fase Terminasi
Perawat        : “selamat siang bu sintia?.”(tersenyum)
Pasien              : “iya, selamat siang.”(tersenyum)
Perawat           : “bagaimana keadaan ibu sekarang?.”
Pasien             : “alhamdulillah sus terasa lebih baik.”(sedikit tersenyum dan
mengambil posisi duduk)
Perawat           : “iya ibu, karna keadaan ibu sekarang sudah membaik dan luka
yang ibu alami sudah dalam tahap penyembuhan saja, kata dokter
hari ini ibu sudah boleh pulang.”(tersenyum)
Pasien         : (tersenyum) ”iya sus.”
Perawatan       : “Apakah ada pertayaan ibu?.”
Pasien             : “tidak, hanya saya minta bantuan kepada suster untuk
menghubungi keluarga saya agar menjemput saya sore ini.”
Perawat           : “baiklah bu sintia saya akan melakukannya, apakah ada yang lain
bu?.”
Perawat           : “ohya, terimah kasih ya sus atas perawatannya selama
ini.”(tersenyum)
Perawat           : “oo..”(sedikit tertawa) “sama-sama bu sintia, ini sudah menjadi
kewajiban saya sebagai seorang perawat untuk merawat dan
melayani ibu sebaik mungkin.”
Pasien              : (tersenyum)
Perawat           : “baiklah bu sintia saya permisi dahulu, semoga dirumah ibu sintia
bisa kembali sehat dan dapat kembali beraktivitas. selamat
siang...!”(terseyum dan meninggalkan ruangan pasien)
Pasien : “iya selamat siang sus.”

Anda mungkin juga menyukai