Kasus:
Seorang pasien dirawat di ruang rawat inap dahlia setelah mengalami kecelakaan 2 hari yang lalu, saat
ini perawat hendak melakukan tindakan perawatan luka, namun ketik membuka balutan perban, pasien
menjerit dan menangis hingga akhirnya pasien komplen atas tindakan perawat
Fase Orientasi
Perawat : “ perkenalkan dik nama saya erni, saya mahasiswa dari Keperawatan stikes advaita medika
yang sedang praktek di rumah sakit ini , mulai pagi ini saya akan merawat ibu dari pukul 07.00 sampai
14.00 siang. Kalau boleh saya tau nama ibu siapa? Dan senangnya dipanggil apa ibu ?”
Pasien : “ iya salam kenal juga sus, nama putu mira , suster bisa panggil saya dengan panggilan mira .”
Perawat : “baik ibu mira , bagaimana keadaan ibu mira sekarang? Apa yang ibu mira rasakan ?“
Pasien : “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih agak sedikit nyeri sus .”(menyentuh
lutut dan merenung)
Perawat : “mm..” (menganggukkan kepala) ”iya ibu mira itu memang efek dari luka yang ibu mira
alami,karena pada luka ibu mira terjadi respon peradangan.
Perawat : “tidak ibu mira, peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan dan merupakan
pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan agen pencedera dalam
persiapan penyembuhan luka.Jadi ibu mira tidak usah begitu khawatir.”(menjelaskan)
Perawat : “iya ibu mira, baiklah saya permisi dulu, silakan ibu mira beristirahat kembali, nanti saya akan
datang lagi sekitar jam 08.00 siang untuk melakukan tindakan perawatan luka,mengganti perban yang
mebalut luka ibu mira dengan yang baru,tidak lama ibu mira kira-kira 5menit dan kita melakukannya
disini saja, apakah ibu mira bersedia?.”
Perawat :”ibu mira tenang saja, kerahasiaan tentang apa yang ibu mira juga tetap saya jaga,“
Fase Kerja
Perawat : “ibu mira, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang saya akan melakukan tindakan
perawatan luka, apakah ibu mira bersedia?.”
Disaat perawat melakukan tindakan perawatan luka tiba-tiba pasien teriak kesakitan disaat perawat
membuka pebalut luka Pasien
Pasien : “adooooohhhh sus sakit kaki saya tolong dong kalau kerja itu yang benar. Tolong jelaskan kok
sakit kaki saya waktu suster buka perbannya
Perawat :”Maaf bu tadi saya tidak tahu juga waktu membuka balutan luka ibu
Pasien :”tanggung jawab sekarang, ini bagaimana ceritanya kaki saya bisa sakit begini
Perawat :”saya juga tidak tahu bu, tadi waktu membuka perbannya saya buka pelan-pelan
Pasien: pokoknya saya ngak mau tau, gimana caranya kaki saya ini biar ngak sakit!
Perawat: iya bu maaf mungkin tadi waktu saya membuka perbannya itu sedikit lengket
Pasien:iya sus hati-hati buka perbannya sakit kaki saya, udah sakit tambah sakit lagi, emang gini ya
perawat yang praktek disini?
Perawat: iya bu maaf, saya yang melanjukan untuk rawat luka atau perawat lain bu?
Pasien: ngak usa sus yang ada tambah sakit lagi kaki saya nanti
Perawat: iya bu kalau begitu saya lanjut untuk merawat luka ibu
Pasien: ya sus
Fase terminasi
Perawat: baik bu sudah selesai saya melakukan rawat lukanya, bagaimana perasaan ibu?
Pasien: sudah membaik sih sus mungkin tadi agak sedikit sakit waktu suster buka perbannya
Perawat: iyaa bu mohon maaf ya bu dikarenaka waktu membukak perbannya itu perbannya agak
lengket di buka makannya terasa sakit bu
Pasien:ya sus
Perawat: baik bu sebelum saya tinggalkan ruangan apakah ada yang ibu tanyakan?
Pasien: ngak sih sus, tapi nanti saya minta perawat lain saja ya yang rawat luka saya
Perawat: nggih bu baik, jika ada keluhan nanti ibu bisa menyuruh keluarga ibu atau memencet bel yang
ada di samping bed ya bud an saya akan datang lagi sekitar 2 jam lagi untuk memberikan ibu obat dan
makanan ya bu
Pasien: ya sus