Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


DIABETES MELLITUS DI KOMUNITAS
 

Kelompok B
Konsep Diabetes Melitus

• Pengertian diabetes mellitus berasal dari kata diabetes yang berarti terus mengalir, dan mellitus yang
berarti manis. Kemudian istilah diabetes menjadi sebutan, karena sering minum dalam jumlah banyak
yang disusul dengan sering keluar kembali dalam jumlah yang banyak. Sebutan mellitus disebabkan air
kencing yang keluar manis mengandung gula. Sampai sekarang penyakit ini disebut sebagai kencing
manis atau diabetes mellitus. (Marewa, 2015)

• Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan
dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan
sekresi insulin atau mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati. (Nurarif & Kusuma, 2015)

• Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit dengan keadaan abnormal yang ditunjukkan dengan
tingginya kadar glukosa dalam darah. DM merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan
peningkatan konsentrasi glukosa darah disertai dengan munculnya gejala utama yang khas yaitu urine
yang berasa manis dalam jumlah yang besar. (Simatupang, 2017).
Patofisiologi

• Diabetes merupakan suatu sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya
sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau
keduanya. Terdapat beberapa jenis diabetes melitus (DM), diantaranya: diabetes melitus tipe 1, diabetes
melitus tipe 2, diabetes gestasional dan diabetes melitus tipe lain serta Impaired Glukosa Tolerance. Jenis
diabetes yang paling sering ditemukan adalah diabetse tipe 1 dan 2. Diabetes melitus tipe 1 dicirikan
dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans pankreas sehingga terjadi
kekurangan insulin pada tubuh. Pada penderita DM tipe 1 ditemukan sekresi glukagon yang berlebihan
oleh sel-sel ɑ pulau langerhans. Secara normal, hiperglikemia akan menurunkan sekresi glukagon, tapi
hal ini tidak terjadi pada penderita diabetes melitus tipe 1, sekresi glukagon, akan tetap tinggi walaupun
dalam keadaan hiperglikemia, hal ini memperparah kondisi hiperglikemia. (Clevo & William, 2012)
Manifestasi Klinis

beberapa manifestasi klinis yang terjadi pada pasien DM yaitu:


1. Penurunan berat badan yang disebabkan karena banyaknya kehilangan cairan, glikogen dan cadangan trigliserida serta
massa otot.
2. Kelainan pada mata atau penglihatan kabur. Pada kondisi kronis, keadaan hiperglikemia mnyebabkan aliran darah
menjadi lambat, sirkulasi ke vaskuler tidak lancar, termasuk pada mata yang dapat merusak retina serta kekeruhan pada
lensa
3. Kulit gatal, infeksi kulit, gatal-gatal disekitar penis dan vagina. Peningkatan glukosa darah mengakibatkan penumpukan
pula pada kulit sehingga menjadi gatal. Jamur dan bakteri mudah menyerang kulit
4. Ketonuria. Ketika glukosa tidak lagi digunakan untuk energi, maka digunakan asam lemak untuk energi, asam lemak
akan dipecah menjadi keton yang kemudian berada pada darah dan dikeluarkan melalui ginjal
5. Kelemahan dan keletihan. Kurangnya cadangan energi, adanya kelaparan sel, kehilangan potassium menjadi akibat
pasien mudah lelah dan letih.
Penatalaksanaan
Antidiabetik Oral
• Penatalaksanaan pasien DM dilakukan dengan menormalkan kadar gula darah dan mencegah komplikasi. Lebih khusus lagi
dengan menghilangkan gejala, optimalisasi parameter metabolik, dan mengontrol berat badan. DM tipe 1 penggunaan insulin
adalah terapi utama. Indikasi antidiabetik oral terutama ditujukan untuk penanganan pasien DM tipe 2 ringan sampai sedang
yang gagal dikendalikan dengan pengaturan asupan energi dan karbohidrat serta olahraga. Obat golongan ini ditambahkan bila
setelah 4-8 minggu upaya diet dan olahraga dilakukan, kadar gula darah tetap diatas 200mg/dl dan HbA1c di atas 8%. Jadi obat
ini bukan menggantikan upaya diet, melainkan membantunya. 2. Insulin
• Insulin
mengandung 51 asam amino yang tersusun dalam dua rantai yang dihubungkan dengan jembatan disulfide, terdapat
perbedaan asam amino kedua rantai tersebut. Untuk pasien yang tidak terkontrol dengan diet atau pemberian hipoglikemik
oral, kombinasi insulin dan obat-obat lain bisa sangat efektif. Insulin kadangkala dijadikan pilihan sementara, misalnya selama
kehamilan. Namun pada pasien DM tipe 2 yang memburuk, penggantian insulin total menjadi kebutuhan. Insulin merupakan
hormon yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat maupun metabolisme protein dan lemak. Fungsi insulin antara lain
menaikkkan pengambilan glukosa kedalam sel-sel sebagian besar jaringan, menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif,
menaikkan pembentukan glikogen dalam hati dan otot serta mencegah penguraian glikogen, menstimulasi pembentukan
protein dan lemak dari glukosa.
• Diet
Komplikasi

• Adanya permasalahan angiopati dan neuropati pada penderita


diabetes melitus juga diperberat dengan penurunan sistem imunitas
sehingga rentan terhadap infeksi, sehingga bila penderita diabetes
melitus mengalami luka sedikit saja akan sangat mudah
berkembang menjadi ulkus bahkan mengalami nekrosis jaringan
yang menyebabkan gangren diabetika dan berakhir pada amputasi
bila tidak dilakukan penanganan dengan benar.
No Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas
Data Problem Etiologi
1
Ds : Diabetes pada lansia Kebiasaan hidup lansia yang tidak
terkontrol
- Kader posyandu mengatakan ( 60 % ) lansia menderita
diabetes namun jarang memeriksakan kondisinya.

Do :
- Lansia mengkonsumsi makanan dengan tidak terkontrol.

 
Diagnosa Keperawatan

1. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kompleksitas program pengobatan

2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d ketidakadekuatan pemahaman

3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

 
Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Tujuan Jangka Pendek Tujuan Jangka Panjang Intervensi

1. Manajemen kesehatan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan SIKI : EDUKASI KESEHATAN
tidak efektif b.d keperawatan selama 1 minggu, keperawatan selama 2 minggu,
1.Jelaskan factor resiko yang dapat
kompleksitas program komunitas diharapkan : komunitas diharapkan, kadar
mempengaruhi kesehatan
pengobatan glukosa lansia menurun
- Lansia mampu mengontrol
2. Ajarkan perilaku hidup bersih
asupan makanan sehari hari dan sehat
3. jelskan Konsmsi diet makanan
kesehatan
4.Identifikasi kebiasaan pola makan
Implementasi Keperawatan

No Diagnosa keperawatan Implementasi

1.   Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kompleksitas program pengobatan 1. Menjelaskan factor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
3. Menjela skan Konsmsi diet makanan
kesehatan
4. Mengidentifikasi kebiasaan pola makan

Anda mungkin juga menyukai