Disusun Oleh:
2011010015
2023
1. Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah istilah kolektif untuk gangguan
metabolisme heterogen yang temuan utamanya adalah hiperglikemia
kronis. Penyebabnya adalah sekresi insulin yang terganggu atau efek
insulin yang terganggu atau biasanya keduanya.(Petersmann et al.,
2019)
2. Etiologi Diabetes Mellitus
Diabetes adalah prioritas kesehatan global, dengan 415 juta
kasus orang dewasa yang diketahui di seluruh dunia, 91% di antaranya
adalah diabetes. Penuaan populasi diperkirakan akan mendorong
peningkatan substansial dalam prevalensi (diperkirakan menjadi 642
juta pada tahun 2040) dengan sangat cepat meningkat di negara
berpenghasilan rendah dan menengah. Beban komplikasi diabetes
tinggi, termasuk penyakit jantung, stroke, neuropati, nefropati, dan reti
nopati. Diabetes berkembang sebagai akibat dari faktor genetik,
lingkungan, dan perilaku, termasuk gaya hidup menetap dan pola
makan kaya energi dan miskin nutrisi, keduanya merupakan faktor
predisposisi obesitas. (Roberts et al., 2017)
3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau
relatif dari kerja dan atau sekresi insulin.
Gejala yang dikeluhkan pada penderita diabetes yaitu (Bhatt et al.,
2016) :
1. Polidipsia (sering merasa haus)
2. Poliuria (sering buang air kecil)
3. Polifagia (sering merasa lapar)
4. Penurunan berat badan
5. Kesemutan
4. Patofisiologi Diabetes Mellitus
a. Diabetes mellitus tipe 1
Patofisiologi penghancuran autoimun sel beta yang
mengakibatkan defisiensi insulin progresif telah dipelajari dengan
baik selama 40 tahun terakhir, dan data biomarker genetik dan larut
sangat luas.
Sebagian besar presentasi klinis cukup untuk membuat diagnosis
tanpa memerlukan pengukuran fungsi sel beta, pengukuran
autoimunitas, atau pengujian genetik spesifik. Diagnosis diabetes
tipe 1 jelas menunjukkan perlunya terapi penggantian insulin. Jika
ada ketidakpastian tentang diagnosis dan kebutuhan terapi insulin
yang sesuai, maka pengukuran fungsi sel beta dan tes antibodi sel
islet diindikasikan untuk memandu keputusan pengobatan.
b. Diabetes tipe 2
Jenis diabetes mellitus yang paling umum, tipe 2,sebelumnya
disebut tes diabetes onset dewasa atau diabetes yang tidak
tergantung pada insulin. Namun, sekarang diketahui terjadi juga
pada anak-anak dan sering kali membutuhkan terapi insulin untuk
kontrol glikemik. Diabetes tipe 2 ditandai dengan beberapa efek
biokimia dan patofisiologi yang berhubungan dengan
hiperglikemia. Konsep penurunan produksi insulin yang tidak
dimediasi oleh mekanisme imun dan resistensi insulin telah dikenal
selama beberapa dekade. Mekanisme tambahan yang telah
dijelaskan terkait dengan peradangan,peningkatan produksi
glukosa hepatik, perubahan kadar hormon usus yang mengatur
insulin dan glukagon dan perubahan ambang glukosa ginjal.
(Hoogwerf, 2020)
5. Pathway Diabetes Mellitus
a. Implementasi
Implementasi merupakan pengolahan dan perwujudan dari suatu
rencana keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Fokus
pada intervensi keperawatan antara lain: mempertahankan daya tahan
tubuh, mencegah komplikasi, menemukan perubahan sistem tubuh,
menetapkan hubungan klien dengan lingkungan, implementasi pesan
dokter (Wahyuni, Nurul. S, 2016).
b. Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis
dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan dengan cara bersambungan dengan melibatkan klien, keluarga
dan tenaga kesehatannya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat
kemampuan klien mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil
pada psserencanaan (Sri Wahyuni, 2016). Teknik penulisan SOAP
menurut (Zaidin Ali, 2010) adalah sebagai berikut :
1. S (Subjective) : bagian ini meliputi data subjektif atau informasi yang
didapatkan dari klien setelah mendapatkan tindakan, seperti klien
menguraikan gejala sakit atau menyatakan keinginannya untuk
mengetahui tentang pengobatan. Ada tidaknya data subjektif dalam catatan
perkembangan tergantung pada keakutan penyakit klien.
2. O (Objective) : Informasi yang didapatkan berdasarkan hasil
pengamatan, penilaian, pengukuran yang dilakukan perawat setelah
tindakan. Misalnya pemeriksaan fisik, hasil laboratorium, observasi atau
hasil radiologi.
3. A (Assesment) : Membandingkan antara informasi subjektif & objektif
dengan tujuan & kriteria hasil yang kemudian dapat ditarik kesimpulan
bahwa masalah teratasi, masalah teratasi sebagian, atau masalah tidak
teratasi
4 P (Planning) : Perencanaan bergantung pada pengkajian situasi yang
dilakukan oleh tenaga ksehatan. Rencana dapat meliputi instruksi untuk
mengatasi masalah klien, mengumpulkan data tambahan tentang masalah
klien, pendidikan bagi individu atau keluarga, dan tujuan asuhan. Rencana
yang terdapat dalam evaluasi atau catatan SOAP dibandingkan dengan
rencana pada catatan terdahulu, kemudian dapat ditarik keputusan untuk
merevisi, memodifikasi, atau meneruskan tindakan yang lalu.
Nama : Melda Olynfiana Putri
Nim : 2011010015
Kasus : Sistem metabolic endrokin (Diabetes Mellitus)
Deskripsi Seorang pasien perempuan berusia 53 dirawat diruang
kasus/Rangkuman cempaka dengan diagnosa medis diabetes Mellitus
pengkajian mengeluhkan lemas , mual dan sedikit pusing. Hasil
pemeriksaan fisik :
TD : 136/69 mmHg
N : 112x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,2
SPO2 : 97%
Hasil pemeriksaan penunjang yaitu GDS : 118 mg/dL