DAN ELEKTROLIT
Ns. Wahyu Riyaningrum, S.Kep., M.Kep
TUJUAN BELAJAR
• Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membran. Dalam
tubuh, proses difusi air, elektrolit dan zat lain terjadi melalui membran kapiler
yang permeabel.
OSMOSIS
• Proses perpindahan zat/ larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan
yang lebih pekat melalui membran semipermeabel. Solut adalah zat pelarut, sedang
solven adalah larutannya. Air merupakan solven, garam adalah solut.
TRANSPORT AKTIF
• Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini
terutama untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel.
CARA PENGELUARAN CAIRAN
GINJAL
KULIT
PARU-PARU
GASTROINTESTINAL
FUNGSI CAIRAN
Mempertahankan
panas tubuh dan Transport nutrien Transport hasil sisa
pengaturan ke sel metabolisme
temperature tubuh
Mempertahankan
Pelumas antar tekanan hidrostatik
Transport hormon
organ dalam system
kardiovaskuler
KESEIMBANGAN CAIRAN DITENTUKAN OLEH :
INTAKE
• Berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan
cairan setiap hari antara 1800-2600 ml/hr.
OUTPUT
• Melalui ginjal dalam bentuk urine 1200-1500
ml/hr, feces 100 ml, paru-paru 300-500 dan
kulit 600-800 ml.
KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN
UMUR DAN BERAT BADAN:
Temperatur
Usia lingkungan Diet Stress Sakit
Saat tubuh
Berkaitan kekurangan Keadaan
dengan luas nutrisi, tubuh pembedahan,
Menimbulkan
permukaan Panas yang akan memecah trauma
peningkatan
tubuh, berlebihan cadangan jaringan,
metabolism sel,
metabolism menyebabkan energy, proses kelainan ginjal
konsentrasi darah dan
yang berkeringat ini dan jantung,
glikolisis otot, retensi
diperlukan dari menimbulkan gangguan
sodium dan air. Proses
BB pergerakan hormone akan
ini meningkatkan
cairan dari mengganggu
produksi ADH dan
interstisial ke keseimbangan
menurunkan produksi
intraseluler cair.
urine
MACAM-MACAM GANGGUAN
KESEIMBANGAN CAIRAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Perencanaan Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
A. PENGKAJIAN
Tujuan:
Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang.
Rencana Tindakan:
1. Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan
status keseimbangan cairan.
2. Pertahankan keseimbangan cairan: (bila kekurangan cairan,
lakukan…? Bila. kelebihan cairan, lakukan…?)
3. Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi
4. Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN