Anda di halaman 1dari 25

ASKEP KEBUTUHAN CAIRAN

DAN ELEKTROLIT
Ns. Wahyu Riyaningrum, S.Kep., M.Kep
TUJUAN BELAJAR

Setelah mempelajari Bab ini, diharapkan dapat:


Review anatomi dan fisiologi cairan
Komposisi, distribusi dan transportasi cairan tubuh
Fungsi cairan tubuh
Keseimbangan cairan (input dan output)
Factor yang mempengaruhi keseimbangan cairan
Macam-macam Gangguan keseimbangan cairan :
Kekurangan cairan
Kelebihan cairan
Asuhan Keperawatan kebutuhan cairan dan elektrolit
KONSEP DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

TOTAL CAIRAN TUBUH


50-60% DARI BB

PADA BAYI 75% BB


KOMPOSISI CAIRAN

CAIRAN INTRASELULER (CIS)


• Adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh
dan menyusun sekitar 70% dari total cairan
tubuh (Total Body Water). CIS menyusun
sekitar 40% BB atau 2/3 dari TBW
CAIRAN EKSTRASELULER (CES)
• Adalah cairan yang terdapat di luar sel dan
menyusun sekitar 30% TBW. CES meliputi
cairan intravaskuler, interstitial dan
transeluler.
CARA PERPINDAHAN CAIRAN
DIFUSI

• Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membran. Dalam
tubuh, proses difusi air, elektrolit dan zat lain terjadi melalui membran kapiler
yang permeabel.

OSMOSIS

• Proses perpindahan zat/ larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan
yang lebih pekat melalui membran semipermeabel. Solut adalah zat pelarut, sedang
solven adalah larutannya. Air merupakan solven, garam adalah solut.

TRANSPORT AKTIF

• Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini
terutama untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel.
CARA PENGELUARAN CAIRAN

GINJAL

KULIT

PARU-PARU

GASTROINTESTINAL
FUNGSI CAIRAN

Mempertahankan
panas tubuh dan Transport nutrien Transport hasil sisa
pengaturan ke sel metabolisme
temperature tubuh

Mempertahankan
Pelumas antar tekanan hidrostatik
Transport hormon
organ dalam system
kardiovaskuler
KESEIMBANGAN CAIRAN DITENTUKAN OLEH :

INTAKE
• Berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan
cairan setiap hari antara 1800-2600 ml/hr.
OUTPUT
• Melalui ginjal dalam bentuk urine 1200-1500
ml/hr, feces 100 ml, paru-paru 300-500 dan
kulit 600-800 ml.
KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN
UMUR DAN BERAT BADAN:

UMUR Jml air (24 jam) ml/kg BB


3 hari 250-300 80-100
1 tahun 1150-1300 120-135
2 tahun 1350-1500 115-125
4 tahun 1600-1800 100-110
10 tahun 2000-2500 70-85
14 tahun 2200-2700 50-60
18 tahun 2200-2700 40-50
Dewasa 2400-2600 20-30
Soal

Anak usia 2 tahun, BB 12 kg. Berapa kebutuhan cairan yang harus


dipenuhi dalam satu hari/ 24 jam?
Jawab :
Diket: - Kebutuhan maksimal anak (2 th) = 125 ml/kg
- BB : 12 kg
Ditanya: Kebutuhan cairan dalam 24 jam?
Jumlah cairan = Kebutuhan mak x BB
= 125 x 12
= 1.500 ml
Dengan asumsi (anak hanya dapat dari minum dan belum makan makanan yang beraneka macam
seperti orang dewasa)
Soal

Wanita usia 40 tahun, BB 53 kg. Berapa kebutuhan cairan yang harus


dipenuhi dalam satu hari/ 24 jam?
Jawab :
Diket: - Kebutuhan maksimal dewasa (>18 th) = 30 ml/kg
- BB : 53 kg
Ditanya: Kebutuhan cairan dalam 24 jam?
Jumlah cairan = Kebutuhan mak x BB
= 30 x 53
= 1.590 ml
Dengan asumsi (1.000 ml didapatkan dari makanan)
Sehinggan jumlah yang didapatkan (1.000 + 1.590) total 2.590
TUGAS :

• Hitung kebutuhan air berdasarkan usia dan BB dari


anggota keluarga yang ada di rumah kalian.
• Diharapkan setelah mengetahui kebutuhan cairan
anggota keluarga, mohon diperhatikan dan bisa
diterapkan untuk pencegahan virus yang sedang
melanda.
FAKTOR-FACTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Temperatur
Usia lingkungan Diet Stress Sakit

Saat tubuh
Berkaitan kekurangan Keadaan
dengan luas nutrisi, tubuh pembedahan,
Menimbulkan
permukaan Panas yang akan memecah trauma
peningkatan
tubuh, berlebihan cadangan jaringan,
metabolism sel,
metabolism menyebabkan energy, proses kelainan ginjal
konsentrasi darah dan
yang berkeringat ini dan jantung,
glikolisis otot, retensi
diperlukan dari menimbulkan gangguan
sodium dan air. Proses
BB pergerakan hormone akan
ini meningkatkan
cairan dari mengganggu
produksi ADH dan
interstisial ke keseimbangan
menurunkan produksi
intraseluler cair.
urine
MACAM-MACAM GANGGUAN
KESEIMBANGAN CAIRAN

Hipovolume atau Dehidrasi


Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal:
1. Dehidrasi isotonik, terjadi jika tubuh kehilangan sejumlah
cairan dan elektrolit secara seimbang.
2. Dehidrasi hipertonik, terjadi jika tubuh kehilangan lebih
banyak air dari pada elektrolit.
3. Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh kehilangan lebih
banyak elektrolit daripada air.
MACAM DEHIDRASI BERDASARKAN
DERAJATNYA:
Dehidrasi Berat, dengan ciri-ciri :
a. Pengeluaran/kehilangan cairan sebanyak 4-6 lt.
b. Serum natrium mencapai 259-166 mEq/lt.
c. Hipotensi.
d. Turgor kulit buruk.
e. Oliguria.
f. Nadi dan pernapasan meningkat.
g. Kehilangan cairan mencapai lebih 10% BB.
MACAM DEHIDRASI BERDASARKAN
DERAJATNYA:
Dehidrasi Sedang, dengan ciri-ciri :
a. Kehilangan cairan 2-4 lt atau antara 5-10% BB.
b. Serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt.
c. Mata cekung.

Dehidrasi Ringan, dengan ciri-ciri, kehilangan cairan


mencapai 5% BB atau 1,5-2 lt.
MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN

Hipervolume atau Overhidrasi


Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan,
yaitu hipervolume (peningkatan volume tekanan darah) dan edema
(kelebihan cairan pada interstisial).
Beberapa jenis edema:
Pitting edema = edema perifer
Nonpitting edema
Edema anasarka  edema paru
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Perencanaan Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
A. PENGKAJIAN

• Anamnesis riwayat kesehatan


• Pemeriksaan fisik
• Mengukur tekanan darah
• Menghitung nadi
• Pemeriksaan rumple-lead
• Menghitung keseimbangan cairan
• Pemeriksaan penunjang
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan:


 Pengeluaran urine secara berlebihan akibat penyakit diabetes
mellitus atau lainnya
 Peningkatan permeabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi pada
pasien luka bakar atau meningkatnya kecepatan metabolisme
 Pengeluaran cairan secara berlebihan.
 Asupan cairan yang tidak adekuat.
 Perdarahan
B. Diagnosis Keperawatan

2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan:


 Penurunan mekanisme regulator akibat kelainan pada ginjal.

 Penurunan curah jantung akibat penyakit jantung

 Gangguan aliran balik vena akibat penyakit vaskuler perifer


atau trombus.

 Retensi natrium dan air akibat terapi kortikosteroid.

 Tekanan osmotik koloid yang rendah.


C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Tujuan:
Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang.
Rencana Tindakan:
1. Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan
status keseimbangan cairan.
2. Pertahankan keseimbangan cairan: (bila kekurangan cairan,
lakukan…? Bila. kelebihan cairan, lakukan…?)
3. Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi
4. Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1. Pemberian cairan melalui infus (alat dan bahan,


prosedur kerja, serta cara menghitung jumlah
tetesan infus).
2. Tranfusi darah (alat dan bahan, prosedur kerja).
E. EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan dan


elektrolit secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit dengan ditunjukkan oleh adanya:
1. Keseimbangan antara jumlah asupan dan
pengeluaran.
2. Nilai elektrolit dalam batas normal.
3. Berat badan sesuai dengan tinggi badan atau tidak
ada penurunan.
4. Turgor kulit baik.
5. Tidak terjadi edema.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai