Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes melitus (DM) adalah penyakit hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin dengan kelompok penyakit metabolic (Sidartawan Soegondo, 2009). DM dapat
disebabkan oleh beberapa factor antara lain usia, genetik, gestational DM, latiha fisik yang
kurang, asupan makanan yang tidak seimbang, obesitas (Hotmman, 2014).
Diabetesb Millitus memiliki keadaan insulin tidak baik (resistensi insulin) atau pada
jumlah insulin yang kurang, meskipun insulin dan reseptor ada namun kelainan di dalam sel itu
sendiri tetap tidak dapat terbuka namun tetap tertutup hingga glukosa tidak dapat masuk sel
untuk dibakar (dimetabolisme). Akibatnya glukosa berada di luar, hingga kadar glukosa dalam
darah meningkat. Sel yang terbentuk seperti pulau pada peta disebut pulau-pulau Langerhans
yang mengeluarkan hormone insulin yang berperan untuk mengatur kadar glukosa darah hal
tersebut dikarenakan gangguan metabolisme hidratarang yang terjadi di dalam tubuh pada
penderita diabetes.
Hidratarang (karbohidrat) merupakan suatu sumber bagi manusia yang dinamakan
nutrien yang berarti zat tenaga, jika glukosa tidak tercukupi dalam menghasilkan energi maka
hidratarang yang di butuhkan tidak mencukupi, sehingga batas normal untuk sumber energi
adalah lemak. Jika terjadinya kekurangan hidratarang dan lemak,protein akan di gunakan sebagai
energi. Jika tubuh kekurangan energi akan mengakibatkan lesu,lemas, terjadi penurunan berat
badan,penurunan konsentrasi yang di sebabkan ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh (Suyono, 2009 & Beck, 2011).

Berdasarkan data yang disampaikan oleh World Health Organization (WHO) bahwa Indonesia
merupakan peringkat ke-4 terbanyak kasus Diabetes Melitus di dunia (Purnomo, 2009).
Prevelensi global Diabetes Melitus memperkirakan akan meningkat dari 171 juta orang pada
Tahun 2000 dan akan menjadi 366 juta pada tahun 2030 (Riskkesdes, 2007). Jumlah pasien
tersebut terdapat di Asia sekitar 60% (Mahendra dkk, 2008).
Nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh dapat diatasi dengan memberikan asupan
nutrisi dan diet yang sesuai dengan penderita diabetes militus. Dampak nutrisi yang kurang dari

1
kebutuhan tubuh akan menyebabkan komplikasi akut seperti hipoglikemia setelah injeksi insulin.
Gejala yang muncul antara lain gangguan fungsi system syaraf pusat seperti konfusi, kejang,
koma dan gangguan kesadaran . Hipoglikemia yang berat akan menyebabkan koma (Elizabeth
J.Crowin,2009).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien dengan pemenuhan nutrisi pada pasien diabetes
mellitus?
1.3 Tujuan
a) Tujuan Umum
Melakukan asuhan Keperawatan pada Klien dengan pemenuhan nutrisi pada pasien
diabetes mellitus
b) Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian kepada pasien dengan penyakit Diabetes Millitus dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Menetapkan diagnosis keperawatan pada klien dengan pemenuhan nutrisi pada
pasien diabetes mellitus
3. Menyusun perencanaan keperawatan pada klien dengan pemenuhan nutrisi pada
pasien diabetes mellitus
4. Melaksanakan Tindakan keperawatan pada klien dengan pemenuhan nutrisi pada
pasien dengan diabetes mellitus
5. Melakukan evaluasi kepada klien dengan pemenuhan nutrisi pada pasien diabetes
mellitus
1.4 Manfaat
a) Manfaat teoritis
1. Bagi Pengembangan Ilmu keperawatan
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam
bidang keperawatan mengenai pemenuhan nutrisi pada pasien diabetes mellitus
,sehingga mampu memberikan intervensi yang tepat unntuk mengatasi masalah
nutrisi.
b) Manfaat praktis
2. Bagi lahan penelitian

2
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat di gunakan sebagai solusi dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan pemenuhan nutrisi pada pasien diabetes
mellitus , dengan melakukan intervensi yang tepat .
3. Bagi institusi pendidikan
Karya tulis ilmiah digunakan untuk refrensi mengenai asuhan keperawatan
dengan pemenuhan nutrisi pada pasien diabetes mellitus
4. Bagi peneliti selanjutnya
Karya tulis ilmiah ini diharapkan sebagai data dasar dalam penelitian lebih lanjut
yang terkait dengan asuhan keperawatan dengan pemenuhan nutrisi pada pasien
diabetes mellitus
5. Bagi perawat
Karya tulis ini dapat memberikan masukan kepada perawat dalam menentukan
intervensi yang tepat pada asuhan keperawatan dengan pemenuhan nutrisi pada
pasien diabetes mellitus
6. Bagi klien dan keluarga
Menambah pengetahuan dan informasi pada pasien dan keluarga tentang menjaga
pola makan ,jenis makan,jadwal makan yang sesuai pada pasien yang mengalami
diabetes mellitus

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Diabetes Melitus

melitus yang arinya “ madu atau manis “ istilah ini menunjukan tentang adanya suatu
cairan Diabetes melitus berasal dari bahas yunani yaitu diabtes yang artinya “ mengalir terus “
dan manis yang mengalir terus pada tubuh. Diabetes melitus atau sering disebut (DM)
Didefinisian sebagai heperglikimia kronik yang ditandai oleh ketiadaan absulute unsulin atau
biasa dikatakan intensifitas sel terhadap insulin. Insulin merupkan suatu hormon yang diproduksi
oleh pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar glukosa darah dengan mengatur
produksi serta penyimpanan.

Produksi insulin yang tidak bisa mencukupi tubuh dapat menyebabkan gangguan dalam
meregulasi kadar glukosa darah dan gangguan pada proses transportasi glukosa dari darah
kedalam sel-sel. Kadar glukosa yang meningkat diiringi dengan proses pembakaran lemak dan
protein tetap meninggi meninggi mengakibatkan keton dalam darah (aseton) dan sampah
metabolism meningkat. Pada makanan yang menyebabkan dengan kadar gula tinggi adalah salah
satu kondisi yang dapat menyebabkan kurangnya produksi insulin.

Gejala dan tanda-tanda penyakit diabetes mellitus atau sering disebut DM di golongkan
menjadi dua gejala akut dan kronik.

2.2 Gizi pada pasien Diabetes Melitus

Untuk mengatur pelaksanaan dalam mempertahankan kadar glukosa darah dalam


tubuhnya agar tetap stabil penyandang DM dapat mengatur gizi yang dikonsumsi agar
pemenuhan nutrisi pada pasien DM bisa terpenuhi dengan baik. Untuk penyandang DM yang
obesitas dapat melakukan diit dengan cara pembatasan kalori sehingga penyandang DM dapat
mencapai batas seideal mungkin. Prinsip pengaturan gizi dalam pemenuha nutrisi pada pasien
DM dengan cara makan yang seimbang sesuai dengan pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan dan
kebutuhan kalori masing-masing individu

1. Jadwal makanan

Pada pasien dengan pemenuhan nutrisi pada pasien DM dapat menggunakan jadwal makan
yang tepat dan teratur sehingga bisa mengatur gula darah agar stabil. Gula darah yang tidak
stabil akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah dan mempercepat timbulnya
komplikasi. Untuk jadwal makan pada penyandang DM harus iikuti sesuai dengan intervalnya
yaitu setiap 3 jam. Untuk diit penyandang DM dengan cara 3 kali makan utama dan 3 kali
makan selingan dengan jarak antara 3 jam.

4
2. Jumlah makanan

Pada penyandang DM pemenuhan nutrisi harus di perhatikan. Prinsip pemenuhan nutrisi pada
pasien DM dengan di anjurkan makan sedikit tapi sering,artinya makan sedikit tapi sering.
Banyak sedikitnya makanan yang di konsumsi dapat mempengaruhi jumlah kalori yang
masuk kedalam tubuh. Jumlah kalori dalam ukuran yang dikonsumsi dalam 1 hari sesuai
dengan kebutuhan kalori tubuh. Kebutuhan kalori pada pria lebih besar di bandingkan wanita
serta jumlah karbohidrat,protein,dan lemak yang di butuhkan antara pria dan wanita juga
berbeda. Terapi diet yang di berikan kepada penyandang DM di golongkan menjadi 3 tipe

a. Diet rendah kalori

tipe diet ini biasanya digunakan untuk menurunkan berat badan penyandang DM yang
gemuk(obesitas) dan diikuti dengan diet untuk mempertahankan berat badan agar tidak
naik lagi.

Keterangan:

Diet 1-3 : diberikan kepada penderita yang sangat gemuk


Diet 4-5 : diberikan kepada penderita dengan berat badan normal.
Diet 6-8 : diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja, dan diabetes
komplikasih
b. Diet bebas gula

Tipe ini di gunakan untuk penderita lanjut usia dan tidak tergantung insulin.
Mengonsumsi makanan sumber karbohidrat sebagai bagian dari keseluruhan hidangangan
secara teratur, tidak memakan gula dan makanan yng mengandung gula.

c. Sistem penukar
Sistem penukar memungkinkan terjadinya variasi makanan sehingga penderita tidak
merasa bosan,tetapi tetap dalam jumlah jumlah kalori yang telah ditentukan. Makanan
yang bisa diganti seperti nasi ditukar dengan roti , kentang,atau yang lainnya, tetapi
mempunyai kelebihan yaitu lebih freksibel dan bervariasi dari pada diet tipe bebas gula.

3. Jenis makanan

untuk pemenuhan nutrisi dengan pasien diabetes mellitus dibuat mendekati sesuai dengan
kebiasaan makan sehari-hari,sederhana,mudah dilaksanakan,berfariasi seimbang dan sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Komposisi yang seimbang antara lain lemak,karbohidrat,vitamin
protein dan mineral pun harus dissuaikan dengan kondisi peyangdang diabetes mellituas.
Berikut merupakan komposisi makanan yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan
makanan dalam pemenuhan nutrisi pada pasien dengan diabetes mellitus.

5
a. Energi

Seseorang yang mengalami DM berbeda dengan seseorang yang tidak memiliki riwayat
penyakit DM.tottal energy ini diperoleh dari protein,karbohidrat,dan lemak. Masing masing 1
gram karbohidrat dan protein menghasilkan 4 kkal dan 1 gram lemak menghasilkan 9 kkal.
Proporsi masing-masing dalam total energy adalah 55-60% dari karbohidrat,12-20% dari
protein,dan lemak kurang dari 30%.

b. Serat

Orang dengan DM dianjukan untuk memilih berbagai makanan yang mengandung serat
seperti biji-bijian,kacang-kacangan,produk gandung,buah-buahan, dan sayuran karena
makanan ini banyak mengandung zat-zat yang baik untuk kesehatan. Tinggin ya asupan pada
biji-bijian dan serat makanan dapat mengurangi risiko terjadinya diabetes. Gandum dan
semua produk makanan yang berbahan dasar gandum dapat meningkatkan sensitivitas insulin
sehingga dapat mensekresikan insulin yang cukup.

c. Jenis Karbohidrat

Jenis karbohidrat yang di utamakan adalah jenis kompleks karena mengandung serat yang
banyak dan diantarnya vitamin. Jenis karbohidrat kompleks adalah nasi, jagung,roti
tawar,kentang,ubi dan tepung terigu,singkong.

Karbohidrat sederhana harus di hindari oleh penyandang DM,Karbohidrat sederhana dapat


ditemukan dalam jenis gula, madu dan semua makanan yang diolah atau yang berbahan
baku menggunakan gula ddan madu. Karbohidrat mudah dicerna sehingga membut kadar
glukosa darah meningkat dengan cepat dan tinggi. Kandungan vitamin, serat, dan mineral
tidak ditemukan pada karbohidrat jenisnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Giajati A,S Proposal Skripsi “ Gambaran konsumsi Gizi pada penyandang Diabetes Melitus”

Anda mungkin juga menyukai