Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH GIZI DAN DIET

DIET PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELITUS


DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS IC
1. Nur Afri Liandi Rasmin (22185109)
2. Muhammad Iqbal (22185113)
3. Maulid Hidayatun (22185111)
4. Widya Asmaliza (22185103)
5. Mirda Indriani (2218511)
6. Ismayani (22185087)

DOSEN PEMBIMBING : Ns.Irma Andriani S.kep,M.kes

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
T.A 2022/2023 (GENAP)
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Serta Shalawat dan

salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatsahabatnya

yang telah memperjuangkan Agama Islam.

Segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam dalamnya kepada Dosen

pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Ibu Ns.Irma

Andriani S.kep,M.kes Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdoa

dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal

Sholeh/Sholeha di mata Allah SWT, Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan

kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa diperbaiki

seperlunya. Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan dan

bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal

'Alamin.
Lampoh Keude, 12 Mei 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diet pada dasarnya adalah pola makan, yang cara dan jenis makanannya diatur.

Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, diet juga

bertujuan untuk mencapai atau menjaga berat badan yang terkontrol. Diet yang tepat akan

memberikan manfaat terhadap kebugaran, kesehatan, status gizi, berat badan ideal dan

penyembuhan penyakit pada pasien yang dirawat.

Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi

normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Penelitian di bidang nutrisi

mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit,

khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Kita mendapat berbagai manfaat dari zat gizi,

di antaranya mengatur metabolisme tubuh, memelihara dan mengganti jaringan tubuh,

mendukung pertumbuhan, serta berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan definisi dari diet!

2. Jelaskan definisi dari Diabetes Meletius!

3. Jelaskan pengerahu gizi terhadap DM!


4. Jelaskan diet pasien yang terkena DM!

1.3 Tujuan

Mempelajari mengenai gizi dan diet di dalam penyakit Diabetes Meletus atau DM sangat

penting untuk kita sebagai perawat. Dengan adanya ilmu mengenai gizi dan diet kita dapat

membantu orang-orang yang yang kekurangan gizi serta cara diet yang baik dan benar. Karena

tujuan dari gizi adalah guna perkembangan dan pertumbuhan dalam bentuk dan untuk

memperoleh energi, agar manusia dapat melaksanakan kegiatan fisiknya sehari-hari. Dan tujuan

dari diet adalah menjaga kesehatan tubuh secara kesuluruhan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Diabetes Melitus (DM)

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme

kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan

gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh

sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel

tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

2.1.1 Penyebab Diabetes Melitus (DM)

Secara umum, penyakit Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang

menyebabkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang batas

normal yang bersifat kronis dan jangka panjang. Dalam kondisi normal, glukosa adalah sumber

energi utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot juga jaringan, termasuk juga untuk

otak. Namun jika kadar glukosa berlebih, bisa berbahaya karena memicu penyakit gula darah

atau diabetes.
2.1.2 Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Diabetes

Secara umum, faktor penyebab terjadinya diabetes yang menyerang seseorang dapat

digolongkan menjadi 2 yaitu faktor penyebab yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat

dikontrol (faktor alami/bawaan).

1. Faktor Penyebab yang Tidak Bisa Dimodifikasi atau Dikontrol (Alami/Bawaan)

Faktor penyebab ini merupakan sebab-sebab yang telah ada sejak lahir dan tidak dapat diubah,

yang di antaranya adalah:

a) Faktor Usia

Penurunan fungsi organ yang disebabkan karena faktor usia adalah salah satu aspek utama

terjadinya penyakit diabetes. Ini karena organ pankreas yang biasanya bekerja normal dalam

memproduksi insulin mengalami penurunan fungsinya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk

mereka yang berusia di atas 45 tahun agar memeriksa kadar gula darah secara teratur.

b) Kondisi Berat Badan Bayi Saat Lahir

Berat badan bayi saat lahir juga sering ditengarai sebagai salah satu kondisi yang menjadi

patokan terjadinya diabetes. Untuk bayi dengan berat di atas 4000 gram berisiko menyebabkan

anak tersebut terkena diabetes. Demikian bila berat badan bayi dibawah 2500 gram, maka ada

risiko bahwa ketika dewasa anak itu akan terkena diabetes juga nantinya.

c) Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes


Keturunan diabetes sangat mungkin terkena diabetes juga nantinya. Karenanya bila diantara

anggota keluarga ada riwayat diabetes maka sangat mungkin meningkatkan faktor terjadinya

diabetes pada seseorang.

2. Faktor Penyebab yang Bisa Dimodifikasi atau Dikontrol

Faktor penyebab yang kedua ini disebabkan karena gaya hidup seseorang, beberapa diantaranya

adalah:

a) Kebiasaan Merokok

Merokok, selain buruk untuk pernapasan, juga berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit

diabetes. Cara terbaik tentu dengan mengurangi dan menghentikan kebiasan ini.

b) Obesitas atau Kegemukan

Meski bukan satu hal yang pasti, tetapi peningkatan indeks massa tubuh berpengaruh pula pada

kemungkinan seseorang terjangkit diabetes.

c) Pola Makan Tak Sehat

Makanan yang mengandung gula, tetapi rendah serat ditengarai sebagai sumber bahan pangan

dan menyumbang kemungkinan diabetes lebih tinggi bagi seseorang.

d) Jarang dan Malas Berolahraga

Kondisi pasif, kurang bergerak, dan malas berolahraga menjadikan tubuh sangat berisiko untuk

terkena diabetes.

e) Penderita Hipertensi berisiko Terkena Diabetes


Hipertensi juga disinyalir turut menyumbang tingginya angka penderita diabetes sebagai bagian

dari faktor yang bisa dimodifikasi.

f) Tingginya Kadar Kolesterol

Kadar HDL (lemak baik) yang kurang dari 35mg/dL, serta kadar trigliserida yang lebih dari

250mg/dL ditengarai jadi penyumbang penyakit diabetes. Karenanya memperhatikan kadar

kolesterol adalah satu hal yang penting.

g) PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)

Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita. Ditandai dengan tidak teraturnya siklus menstruasi,

serta tumbuhnya rambut secara signifikan di daerah lengan, kumis, serta obesitas. Karena

gejalanya yang mirip dengan kondisi sakit biasa, maka banyak orang yang tidak menyadari

bahwa mereka mengidap penyakit diabetes ini dan bahkan sudah mengarah pada komplikasi.

Untuk memastikan bahwa seseorang apakah mengidap diabetes atau tidak maka perlu diagnosis

dokter melalui cek darah.

3) Gejala Penyakit Gula Darah

a) Penurunan Berat Badan secara Berangsur-Angsur

Berat badan turun adalah hal biasa. Namun, jika terjadi terus menerus maka Anda perlu waspada.

Seseorang yang ditengarai mengidap diabetes biasanya mengalami penurunan berat badan yang
drastis dan signifikan. Ini dianggap sebagai gejala awal diabetes, akibat glukosa tidak bisa

diserap secara optimal oleh tubuh.

b) Nafsu Makan Meningkat Akibat Sel Butuh Asupan Energi Lebih

Bisa jadi, peningkatan nafsu makan yang dialami seseorang adalah pertanda awal dari diabetes.

Hal ini terjadi karena sel mengharapkan asupan glukosa yang lebih banyak, dan bersumber dari

makanan. Namun demikian, tubuh tidak dalam kondisi optimal dan bisa bermetabolisme dengan

baik, hal inilah yang memicu berkelanjutan.

c) Intensitas Buang Air Kecil Meningkat Biasanya Malam Hari

Gejala diabetes ini yang paling dikenal masyarakat. Buang air kecil yang terus menerus dan

sering, adalah gejala awal dari diabetes. Bila hal ini terjadi ada baiknya untuk segera

memeriksakan diri, agar bisa mendapatkan penanganan segera dan cepat.

d) Merasa Kesemutan atau Mati Rasa Akibat Syaraf Mulai Rusak

Gejala ini terjadi jika kadar gula dalam darah sudah cukup tinggi. Rasa kesemutan dan kebas

(mati rasa) pada bagian tubuh seperti kaki, jari-jemari, dan tangan adalah tanda untuk waspada,

karena bisa jadi penyakit diabetes sudah menunjukan gejala stadium lanjut. Hal ini terjadi akibat

kerusakan pada serabut saraf.

e) Penglihatan Menurun, Terganggu dan Kabur

Kadar glukosa yang semakin meningkat menyebabkan cairan pembuluh darah terbatasi untuk

masuk ke mata. Keadaan yang demikian bahkan bisa membuat lensa mata berubah bentuk.

Namun, ciri yang demikian bisa hilang bila gula darah semakin berkurang dan normal.

f) Mudah terjadi Luka dan Susah Kering atau Sembuh


Bagi penderita diabetes, kadar gula yang berlebih menyebabkan kekebalan tubuh dan sistem

imun menjadi tidak normal. Bila seorang penderita diabetes memiliki luka terbuka, maka akan

sangat susah untuk proses penyembuhannya.

f) Terjadi Infeksi Jamur Utamanya di Mulut

Seorang wanita penderita diabetes umumnya juga disertai dengan infeksi jamur. Jamur ini akan

muncul di beberapa bagian mulut, biasanya dalam bentuk sariawan di mulut, juga infeksi pada

bagian vagina, yang disebabkan oleh jamur candida.

2.1.3 Tipe-tipe Penyakit DM Serta Cara Mencegah DM Di Usia Muda

Ada beberapa tipe diabetes melitus dengan penyebab dan pengobatan yang berbeda-beda.

Ketahui beragam tipe diabetes di bawah ini:

1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh

menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Belum jelas

penyebab penyakit ini. Namun, diduga penyebabnya berkaitan dengan genetik atau virus yang

memicu serangan sistem kekebalan. Diabetes tipe 1 dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi

biasanya diabetes ini terjadi pada masa anak-anak atau remaja. 

2. Diabetes tipe 2
Ini adalah jenis diabetes melitus yang paling umum. Ada sekitar 90% hingga 95% orang yang

hidup dengan diabetes tipe 2. Penyakit ini terjadi ketika tubuh Anda menjadi resisten terhadap

insulin dan gula menumpuk di dalam darah Anda.

Diabetes tipe 2 berasal dari kombinasi faktor genetik dan gaya hidup. Memiliki kelebihan berat

badan atau obesitas meningkatkan risiko Anda mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, diabetes

tipe 2 juga mungkin terjadi dalam anggota keluarga karena berbagi gen yang sama.

3. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional dialami oleh ibu hamil. Penyebabnya adalah hormon penghambat insulin

yang diproduksi oleh plasenta. Plasenta menghasilkan hormon yang membuat sel-sel orang hamil

kurang sensitif terhadap efek insulin. Hal ini dapat menyebabkan gula darah tinggi selama

kehamilan. Selain masalah hormon, wanita yang kegemukan saat hamil atau berat badannya naik

secara berlebihan selama kehamilan lebih mungkin terkena diabetes gestasional.

4. Diabetes tipe spesifik yang berkaitan dengan penyebab lain

Terdapat kondisi diabetes tipe spesifik seperti sindroma diabetes monogenik yang disebabkan

gen tertentu, penyakit eksokrin pankreas seperti fibrosis kistik dan pankreatitis, dan juga diabetes

yang disebabkan oleh obat atau zat kimia.

Selain tipe diabetes melitus di atas, ada pula kondisi langka yang disebut diabetes

insipidus. Meskipun namanya mirip, diabetes insipidus tidak terkait dengan diabetes melitus.
Diabetes insipidus adalah kondisi ketika ginjal Anda mengeluarkan terlalu banyak cairan dari

dalam tubuh.

Perlu diketahui juga bahwa ada istilah pradiabetes. Pradiabetes adalah saat gula darah

Anda lebih tinggi dari nilai normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis diabetes tipe 2.

Kondisi ini terjadi ketika sel-sel dalam tubuh Anda tidak merespons insulin sebagaimana

mestinya.

Pradiabetes dapat menyebabkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

1. Gejala Diabetes Melitus

Diabetes memiliki gejala yang dapat terjadi secara umum maupun gejala yang spesifik dialami

oleh pria dan wanita. 

a. Gejala umum

Gejala umum diabetes di antaranya adalah:

1. Meningkatnya rasa lapar

2. Merasa sangat haus

3. Penurunan berat badan tanpa sebab

4. Sering buang air kecil

5. Terdapat keton dalam urin

6. Pandangan kabur
7. Mengalami kelelahan ekstrim

8. Perubahan mood

9. Luka yang tidak kunjung sembuh

b. Gejala pada pria dan wanita

Selain gejala umum diabetes, pria dengan diabetes mungkin memiliki penurunan disfungsi ereksi

(DE) dan kekuatan otot yang buruk. Sementara pada wanita yang diabetes, gejalanya juga dapat

meliputi kekeringan vagina, infeksi saluran kemih, infeksi jamur, serta kulit kering dan gatal.

c. Gejala diabetes gestasional

Kebanyakan wanita yang mengalami diabetes gestasional tidak memiliki gejala apa pun. Kondisi

ini biasanya terdeteksi selama tes gula darah rutin atau tes toleransi glukosa oral, yang biasanya

dilakukan antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan. Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang

dengan diabetes gestasional juga akan mengalami peningkatan rasa haus atau buang air kecil.

2.2 Gizi Terhadap Klien Diabetes Melitus

Penyandang DM akan mengalami defisiensi insulin, sehingga terganggunya metabolisme

protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Komposisi makronutrien yang

direkomendasi pada pasien diabetes adalah karbohidrat 45–60%, protein 10– 20%, Cis-

monounsaturated fat 10–20%, polyunsaturated fat 5-10% dan saturated/ trans fat 5-10%.

2.2.1 Komsumsi Klien Diabetes Melitus


Selain menjaga kadar gula darah, penderita diabetes perlu memperhatikan jenis makanan

yang dikonsumsi, agar kebutuhan zat gizi penting terpenuhi setiap hari. Hal ini perlu dilakukan

karena penderita diabetes lebih rentan mengalami kekurangan berbagai zat gizi penting

dibandingkan orang sehat.

Berikut ini adalah daftar zat gizi yang kecukupannya perlu lebih diperhatikan jika Anda atau

keluarga adalah penderita diabetes.

1. Vitamin E

Vitamin E dapat mencegah komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, ginjal dan kerusakan

mata. Anda bisa mendapatkannya secara alami dari sayuran hijau, minyak sayur, kacang-

kacangan, paprika merah, alpukat, mangga dan kiwi. Jika menggunakan suplemen, konsultasikan

dosis konsumsi suplemen setiap harinya pada dokter Anda.

2. Vitamin D3

Hasil meta-analisis berbagai studi menunjukkan bahwa kadar vitamin D3 yang rendah

meningkatkan risiko diabetes. Mencukupi vitamin D3 akan membantu tubuh meningkatkan

produksi insulin dan membuat kinerjanya lebih efektif. Pengendalian gula darah pun lebih

optimal.

Vitamin D3 juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang, yaitu dengan membantu penyerapan

kalsium di saluran cerna.

Secara alami, tubuh manusia memiliki vitamin D2, yaitu prekursor vitamin D3 yang akan

menjadi aktif jika sering berjemur di bawah sinar matahari pagi. Vitamin D3 juga bisa didapat
dari makanan seperti susu, udang, ikan berlemak (tuna, mackerel, salmon), hati sapi, keju dan

telur.

3. Vitamin C

Dari berbagai studi didapatkan bahwa kadar vitamin C pada penderita diabetes, terlebih lagi pada

penderita yang obesitas, cenderung rendah. Padahal, kecukupan vitamin yang juga merupakan

antioksidan ini penting untuk membakar timbunan lemak serta memperbaiki kadar gula dan

lemak darah.

Buah dan sayur seperti jeruk, jambu merah, stroberi, brokoli, kentang, bayam dan tomat bisa

menjadi sumber vitamin C yang baik.

4. Vitamin B12

Kekurangan vitamin B12 bisa dialami oleh penderita diabetes yang mengonsumsi metformin.

Vitamin ini penting untuk kesehatan saraf dan otak, serta pembentukan sel darah merah. Anda

bisa mendapatkan vitamin B12 dari daging merah, ayam, ikan, hati sapi, telur, dan produk susu.

5. Vitamin B7

Vitamin B7 atau biotin, merupakan zat penting yang memperkuat kerja insulin dalam mengolah

gula darah sebagai sumber energi. Kekurangan biotin akan sangat memengaruhi pengelolaan

kadar gula darah pada penderita diabetes. Sumber vitamin ini yakni serealia utuh, umbi-umbian,

kacang-kacangan, telur, susu, yoghurt, dan daging ayam.


6. Zinc

Mineral zinc atau seng membantu produksi dan pengeluaran insulin. Pada penderita diabetes,

kadarnya menjadi rendah karena zinc ikut dikeluarkan melalui urine ketika kadar gula darah

tinggi. Sumber alami mineral ini ialah tiram, daging merah, ayam, kacang-kacangan dan serealia,

serta produk susu.

7. Magnesium

Mirip dengan biotin, magnesium berperan dalam metabolisme karbohidrat, sehingga kerja

insulin lebih efektif. Dan seperti juga mineral zinc, kadar magnesium pada penderita diabetes

cenderung rendah karena ikut dikeluarkan melalui urine saat kadar gula darah tinggi.

Untuk mencukupi kebutuhan magnesium, konsumsilah sayuran hijau seperti bayam dan kale,

beras merah, kacang-kacangan, alpukat, pisang, serta produk susu seperti yoghurt dan keju.

8. Kromium

Mineral ini memang kurang terdengar, akan tetapi ia penting untuk menurunkan kadar lemak

tubuh dan membangun massa otot. Kromium berperan dalam menurunkan kadar gula darah dan

resistensi insulin, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah, serta meningkatkan

kolesterol baik (HDL).

Secara alami, kromium terdapat di dalam biji-bijian, beras merah, kacang-kacangan, daging

merah, ikan, jamur, hati sapi, brokoli, jagung, kentang, telur dan produk susu.
Selain itu,ada beberapa makanan yang berbahaya jika dikonsumsi oleh klien yang terkena

penyakit DM. berikut kategori makanan yang bisa membahayakan kondisi penderita diabetes.

Selain tinggi kalori, makanan tersebut juga minim nutrisi.

1. Buah kering

Buah-buahan yang dikeringkan mengandung kadar gula cukup tinggi. Karbohidrat di dalamnya

diklaim empat kali lebih banyak dari buah segar. Segala macam jenis buah kering ini memang

kurang baik dikonsumsi penderita diabetes karena berisiko meningkatkan lonjakan gula darah.

Disarankan pilih buah-buahan utuh yang masih segar alami untuk dikonsumsi, seperti kiwi, apel,

beri, jeruk, jambu biji, pir, atau anggur.

2. Makanan ringan kemasan

Aneka makanan ringan dalam kemasan dengan rasa manis, asin, atau gurih, rata-rata terbuat dari

tepung olahan tinggi kalori. Menurut salah satu hasil studi, karbohidrat pada makanan ringan

biasanya lebih tinggi daripada yang tertulis dalam label kemasan.

Alternatif lain apabila penderita diabetes ingin makan camilan, bisa pilih popcorn rasa orisinal,

puding biji chia, kacang almond, protein bar, atau roti gandum dan selai kacang.

3. Sereal manis

Sereal merupakan makanan praktis untuk sarapan yang diperkaya kandungan protein, serat, serta

karbohidrat. Namun sayangnya tidak semua kandungan sereal sama, sebab ada juga yang hanya

menyediakan sedikit protein dan tinggi karbohidrat di dalamnya. Apabila sereal tersebut tinggi

karbohidrat, efeknya justru bisa sebaliknya yaitu meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh

sehingga tidak terkendali.


4. Daging olahan

Makanan yang berbahaya untuk diabetes ada daging olahan. Bisa itu daging kaleng, daging beku,

atau daging yang sudah diproses menjadi bahan baku nugget, sosis, dan beef burger.

Meski tidak semua mengandung gula, daging olahan cenderung lebih tinggi garam, lemak, dan

pengawet di dalamnya.

Cara aman mengonsumsi daging, sebaiknya pilih daging segar tanpa lemak yang dimasak

dengan benar. Misalnya dijadikan steik atau campuran sup sayuran.

5. Lemak trans

Makanan tinggi lemak trans tidak hanya pada gorengan. Lemak tersebut dapat ditemukan pada

jeroan, margarin, selai kacang, krimer, kerupuk, serta keripik yang menggunakan pengawet.

Lemak trans memang tidak langsung meningkatkan kadar gula darah tapi meningkatkan

resistensi insulin, menambah lemak perut, dan menurunkan kadar kolesterol HDL (baik). Bagi

penderita diabetes, makanan tinggi lemak trans sebaiknya dihindari. Anda dapat mengonsumsi

makanan yang mengandung lemak sehat dari ikan, alpukat, telur, yoghurt.

6. Yoghurt aneka rasa

Yoghurt tanpa rasa atau plain termasuk aman dikonsumsi untuk penderita diabetes, karena kaya

lemak sehat dan protein. Berbeda dengan yoghurt aneka rasa, per porsi sekitar 245 gram bisa

mengandung 31 gram gula, yang artinya hampir 61 persen kalorinya berasal dari gula. Yoghurt

aneka rasa bisa meningkatkan kadar gula darah sekaligus insulin tubuh, dan berisiko

menyebabkan komplikasi diabetes apabila tidak dibatasi.

7. Roti putih, nasi, atau pasta


Roti putih, nasi, dan pasta adalah makanan tinggi karbohidrat, dan telah terbukti bisa

meningkatkan kadar gula darah secara signifikan pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Makanan yang berbahaya untuk diabetes ini ikut berimbas dalam menurunkan fungsi otak pada

penderita diabetes tipe 2. Supaya lebih aman dan sehat, Anda bisa ganti nasi putih ke nasi merah

atau beras organik lainnya, untuk roti pilih jenis roti gandum, dan pasta pilih yang bebas gluten.

Anda mungkin juga menyukai