Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

PENGUYUBAN DAN PATEMBAYAN

Di

OLEH :

Nur Afri Liandi Rasmin (22185109) 1C

DOSEN PEMBIMBING : Ns.Urip Pratama,M.kep

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ABULYATAMA

T.A 2022/2023 (GENAP)

i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat wakut. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan. Maka dari itu penulis mohon kritik dan saran dari semua
pihak agar terciptanya kesempurnaan. Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat
membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan untuk
menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai dengan pengetahuan yang
kami peroleh, baik dari buku maupun sumber-sumber yang lain. Semoga semuanya
memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah ini,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Aceh Besar, 8 Mei 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Penguyuban.....................................................................................................................................6
2.1.1 Definisi Penguyuban.................................................................................................................6
2.1.2 Contoh Penguyuban.............................................................................................................7
2.1.3 Penerapan Penguyuban............................................................................................................8
2.2 Patembayan...................................................................................................................................8
2.2.1 Definisi Patembayan.................................................................................................................8
2.2.2 Contoh Patembayan.................................................................................................................8
2.2.3 Penerapan Patembayan............................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antropologi berasal dari bahasa Yunani,berasal dari dua kata antropos dan logos
antropos berarti manusia dan logos berarti ilmu. Dengan demikian antropologi adalah "ilmu
tentang manusia". Antropologi kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang
mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik
tolak pandangan untuk memahami kedokteran hukum kedokteran dan masalah kesehatan
manusia (Hasan dan prasad 1959.21. 22)
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan interaksi dengan seksama interaksi inilah yang
kemudian membentuk kelompok sosial individu di dalam suatu kelompok berkomunikasi
bekerjasama dan bergaul dengan individu lainnya biasanya suatu kelompok terbentuk karena
adanya kesamaan atau tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Paguyuban adalah suatu perkumpulan yang bersifat kekeluargaan sementara patembayan
adalah perkumpulan yang bersifat sementara dan formal bisa dibilang hubungan antar
paguyuban lebih erat daripada pantembayan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan definisi dari penguyuban dan patembayan?


2. Dimanakah diterapkan penguyuban dan patembayan?
3. Berikan contoh penguyuban dan patembayan?

1.3 Tujuan

Tujuan dibentuknya paguyuban dan patembayan adalah dibentuk untuk memberikan


manfaat dan mencapai tujuan tertentu. Perbedaannya adalah Paguyuban bersifat personal dan
kekeluargaan sedangkan Patembayan bersifat formal.
Paguyuban memiliki sifat yang lebih intim dan personal karena terbentuk dari kesamaan
prinsip, ideologi dan pikiran antar anggotanya. Keanggotaan dalam Paguyuban bersifat lebih
lama, eksklusif dan langgeng. Salah satu contohnya adalah Paguyuban ojol atau driver online
dan lainnya.
Patembayan memiliki sifat yang formal dan terbentuk karena adanya perbedaan. Karena
adanya perbedaan satu sama lain maka bisa terbentuknya sebuah kelompok sosial.
Keanggotaan dalam Patembayan bersifat sebentar karena anggotanya memiliki tujuan yang
ingin dicapai dan akan selesai setelah tercapai. Salah satu contohnya adalah kerja kelompok
saat sekolah atau kuliah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penguyuban

2.1.1 Definisi Penguyuban

Paguyuban menurut KBBI adalah perkumpulan yang bersifat kekeluargaan dan didirikan
orang-orang yang sepaham (sedarah) untuk membina persatuan di antara para anggotanya.
Dikutip laporan akhir berjudul Pengembangan Sosial dan Pola Paguyuban Masyarakat
Agraris yang ditulis Nuningsih, paguyuban adalah pola masyarakat yang hubungan anggota-
anggotanya bersifat pribadi, sehingga menimbulkan ikatan yang sangat kuat dan batiniah.
Ikatan ini bisa berupa kesamaan keturunan, wilayah, pemikiran atau hobi.
Paguyuban memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan patembayan,
terutama dari segi tujuan dan solidaritasnya. Ciri-ciri tersebut antara lain:
1. Bersifat Langgeng
Paguyuban adalah kelompok yang didasari oleh empati dan rasa kekeluargaan. Biasanya,
paguyuban bersifat lebih langgeng selama masih ada kesamaan pemahaman antar anggota.
2. Anggotanya Terbatas
Kelompok paguyuban memiliki anggota yang terbatas. Biasanya bukan dibatasi jumlah,
melainkan kesamaan dan latar belakang seorang individu. Seseorang yang tidak memiliki
kesamaan dengan anggota kelompok lain tidak bisa ikut bergabung ke dalam paguyuban
tersebut.
3. Solidaritas Tinggi
Paguyuban sangat menjunjung solidaritas. Tidak ada persaingan antar anggotanya, karena
semuanya memiliki tujuan yang sama. Tidak ada rasa ingin menonjolkan diri untuk membuat
diri kita lebih baik dari yang lain.
4. Tujuannya Demi Kepentingan Bersama

3
Dalam paguyuban tujuan yang dimiliki setiap anggota sama, yaitu untuk meningkatkan rasa
kebersamaan dan menjaga nama baik kelompok. Maka dari itu, setiap anggota akan saling
tolong menolong untuk memecahkan suatu masalah.
5. Bersifat Personal
Paguyuban juga bisa didirikan karena anggotanya memiliki ketertarikan yang sama.
Ketertarikan ini biasanya berupa hobi atau pekerjaan yang sama, contohnya seperti kelompok
pecinta motor atau perkumpulan ojek online.

2.1.2 Contoh Penguyuban

Jika dilihat dari hubungan antar anggotanya, paguyuban terbagi menjadi 3 tipe, antara lain:
1. Paguyuban Karena Ikatan Darah
Paguyuban karena ikatan darah juga biasa disebut gemeinschaft by blood. Kelompok ini
terbentuk karena adanya ikatan darah, keturunan atau kesamaan nenek moyang. Tujuan
dibuatnya paguyuban ini adalah menyambung tali persaudaraan agar tidak terputus. Salah satu
contohnya adalah ikatan kelompok marga tertentu.
2. Paguyuban Karena Komunitas
Kelompok paguyuban ini disebut juga gemeinschaft by place terbentuk karena adanya loyalitas
berdasarkan kedekatan tempat tinggalnya, tujuannya untuk mempererat komunikasi antar
individu. Contoh paguyuban ini adalah RT, RW, ibu-ibu PKK, arisan warga, dan sebagainya.
3. Paguyuban Karena Ideologi
Paguyuban karena ideologi atau gemeinschaft by mind terbentuk dari sekelompok orang yang
memiliki pemikiran, ideologi dan pemahaman yang sama. Contohnya, perkumpulan
berdasarkan agama, seperti rohani islam, ikatan pemuda kristen, dan sebagainya.

Kelompok paguyuban ini disebut juga gemeinschaft by place terbentuk karena adanya
loyalitas berdasarkan kedekatan tempat tinggalnya, tujuannya untuk mempererat komunikasi
antar individu. Contoh paguyuban ini adalah RT, RW, ibu-ibu PKK, arisan warga, dan sebagainya.

4
2.1.3 Penerapan Penguyuban

Yang dimaksud dengan paguyuban adalah suatu kehidupan yang bersifat kolektif
bersama dimana anggota anggotanya diikat hubungan batin yang sifatnya murni dan alamiah
serta kekal. Dasar dari hubungan ini adalah kesatuan batin dan rasa cinta yang sudah
dikodratkan. Di bawah ini adalah penerapan atau dimana penerapan penguyuban terjadi.
1. Paguyuban karena ikatan darah: Keluarga, Kelompok Kekerabatan, Paguyuban Warga
Betawi, Paguyuban Marga Tionghoa, Paguyuban Pasundan dll.
2. Paguyuban karena tempat: Rukun Warga, Rukun Tetangga, Paguyuban Batak
Sawahlunto, Paguyuban Warga Banten, Paguyuban Braga Mandiri, dll.
3. aguyuban karena Ideologi: Paguyuban Onthel, Paguyuban Angklung Kridotomo,
Paguyuban PSIS Legend, Paguyuban Sugeng, Paguyuban Lesehan Malioboro, Paguyuban
Warga Peduli Lingkungan dll.

2.2 Patembayan

2.2.1 Definisi Patembayan


Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya mempunyai
hubungan yang sifatnya sementara dan disatukan oleh pemikiran yang sama. Gesselschaft
ditentukan oleh Kurwille (kehendak rasional) dan dilambangkan oleh msayarakat kosmopolitan
modern dengan birokrasi pemerintah dan organisasi industri besar. Patembayan merupakan
konsep yang merujuk pada hubungan anggota masyarakat yang memiliki ikatan yang lemah.
Kadangkala individu tidak saling mengenal, nilai, norma dan sikap menjadi kurang berperan
dengan baik.

2.2.2 Contoh Patembayan


Contoh kelompok patembayan seperti karyawan kantor yang terikat kontrak, organisasi
sekolah yang terikat periode jabatan, dan partai politik. Anggota pada kelompok tersebut tidak
memiliki ikatan darah, dan berasal dari latar belakang yang berbeda. Biasanya, kelompok ini
dibuat untuk menyelesaikan tujuan tertentu.

5
2.2.3 Penerapan Patembayan
Yang dimaksud dengan patembayan adalah adalah suatu kehidupan yang bersifat
kolektif bersama dimana ikatan yang terjadi di antara anggota berdasar kepada ikatan timbal
balik dengan sifatnya yang tidak kekal atau sementara dan hanya dalam pikiran saja.
Penerapan Patembayan terdapat di Persekutuan Dagang, Serikat Buruh, Organisasi Pekerja di
dalam sebuah pabrik atau industri dan lain lain.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Paguyuban bersifat personal dan kekeluargaan sedangkan Patembayan bersifat formal.
Paguyuban memiliki sifat yang lebih intim dan personal karena terbentuk dari kesamaan
prinsip, ideologi dan pikiran antar anggotanya. Keanggotaan dalam Paguyuban bersifat lebih
lama, eksklusif dan langgeng. Salah satu contohnya adalah Paguyuban ojol atau driver online
dan lainnya. Patembayan memiliki sifat yang formal dan terbentuk karena adanya perbedaan.
Karena adanya perbedaan satu sama lain maka bisa terbentuknya sebuah kelompok sosial.
Keanggotaan dalam Patembayan bersifat sebentar karena anggotanya memiliki tujuan yang
ingin dicapai dan akan selesai setelah tercapai. Salah satu contohnya adalah kerja kelompok
saat sekolah atau kuliah.

3.2 Saran
Mahasiswa harus lebih memahami dengan isi dari yang pada panguyuban dan
patemabangan. Karena dengan kalian memahami kedua materi tersebut maka kalian akan
menambah ilmu dalam memperlajari Antropologi kesehatan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.src.id/blog/cerita-sahabat/4-manfaat-gabung-paguyuban-src-dalam-mengawali-
usaha1#:~:text=Paguyuban%20adalah%20komunitas%20yang%20terbentuk,%2C%20hobi%2C
%20dan%20aktivitas%20lainnya.
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/bali/berita/d-6454331/pengertian-
paguyuban-adalah-ini-ciri-dan-contohnya/amp
https://www.zenius.net/blog/paguyuban-dan-patembayan#:~:text=Menurut%20Ferdinand
%20Tonnies%2C%20contoh%20kelompok,keluarga%2C%20kerabat%2C%20dan
%20saudara.&text=d.,yang%20bersifat%20impersonal%20atau%20formal.

8
9

Anda mungkin juga menyukai