Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK SEKUNDER DALAM ANTROPOLOGI KESEHATAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Antropologi kesehatan

Dosen Pengampu: FAJAR, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 2:

1. Arrus Muflikha (20101440120011)


2. Ayu Nurusshofa (20101440120014)
3. Beni Setiyo Aji (20101440120017)
4. Bintang Laila Wijaya (20101440120018)

5. Candra Herzegovina (20101440120021)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAAN


STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG

JLN. HOS Cokroaminoto No. 4 Semarang 50245 Jawa Tengah,


Indonesia

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyusun makalah ini
dengan bahasan KELOMPOK SEKUNDER DALAM ANTROPOLOGI
KESEHATAN . Kami mengucapkan terima kasih pada para dosen, pembimbing
ANTROPOLOGI KESEHATAN yang telah membantu kami menyelesaikan
makalah ini serta rekan-rekan yang telah memberikan semangat, kritik dan saran
pada kami. Kami harap adanya makalah ini dapat membantu pemahaman dalam
perkuliahan. Semoga kegiatan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
dan umumnya bagi seluruh mahasiswa. Dari lubuk hati yang paling dalam, kami
sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik dari seluruh pihak sangat kami harapkan.

Semarang, februari 2021

penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan...................................................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian kelompok Sekunder Menurut para Ahli.........................................


...............................................................................................................................3
2. 2 Contoh Kelompok Sekunder..............................................................................
...............................................................................................................................4
2. 3 Ciri-Ciri Kelompok Sekunder..............................................................................
............................................................................................................................4-5
2. 4 Kelebihan dan Kekurangan Kelompok Sekunder.............................................
...............................................................................................................................5
2. 5 Contoh Kelompok Sekunder Yang Berdampak Bagi Kesehatan.....................
............................................................................................................................5-7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 7-8
Daftar Pustaka................................................................................................................... 8-9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG

Kelompok sosial atau sosial group dapat diartikan sebagai


himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya
hubungan antar mereka, di mana hubungan tersebut menyangkut
hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling menolong.
Individu-individu yang berkelompok dalam suatu keadaan tertentu
di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan tidak bisa disebut
dengan kelompok social. Misalnya: orang-orang yang membeli karcis,
memesan makanan di kantin, dan berhenti di lampu merah.
Secara sosiologis istilah kelompok social mengandung pengertian
suatu kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi sehingga
menumbuhkan perasaan bersama. Dengan kata lain, kelompok sosial
adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri dan memiliki
pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki
kesadaran bersama akan anggotanya. Menurut Charles Horton Cooley,
dalam bukunya Social Organization ( 1909 )kelompok sosial dapat
dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok
sekunder.
Alasan individu bergabung dengan kelompok karena adanya
bentuk pemuasan kebutuhan. Menurut Walgito (2006:13) alasan atau
motivasi seseorang masuk dalam kelompok dapat bervariasi, yaitu : 1)
Ingin mencapai tujuan yang secara individu tidak dapat atau sulit dicapai,
2) Kelompok dapat memberikan, baik kebutuhan fisiologis maupun
kebutuhan psikologis, 3) Kelompok dapat mendorong pengembangan
konsep diri dan mengembangkan harga diri seseorang, 4) Kelompok dapat
memberikan pengetahuan dan informasi, 5) Kelompok memberikan
keuntungan ekonomis.

1
Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kebudayaan dan
peradaban manusia yang terus menerus semakin berkembang. Ki Hajar
Dewantara dalam Hasbullah (2012:4) pendidikan yaitu tuntunan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Ruang lain yang tumbuh di dalam lingkup sekolah yang bisa
dikatakan merupakan ruang minor. Arti dari ruang minor itu sendiri terkait
dengan sifatnya yang cenderung mengarah pada hal-hal negatif dan ilegal
seperti munculnya geng yang diciptakan oleh siswa-siswa itu sendiri.
Kelompok sosial informal menurut Reza (2010) yaitu kelompok yang
tidak berstruktur formal maupun organisasional timbul akibat respon dari
kebutuhan sosial. Misalnya, beberapa pelajar yang bersahabat tiap hari
berkumpul belajar dan melakukan aktivitas bersama ketika istirahat dan
menjadi sebuah kelompok. Selanjutnya mungkin kelompok belajar
tersebut berkembang lebih luas karena bersatu dengan kelompok sahabat-
sahabat yang lainnya. Ciri-ciri geng tersebut dapat disebutkan di bawah ini
dalam Kartono (2011:15): Anggota geng banyak, relasi para anggotanya
mulai dari keterikatan yang longgar sampai pada hubungan intim, sifat
geng sangat dinamis dan mobil, umur anggotanya berkisar 17-25 tahun,
anggota geng biasanya bersikap fanatik dalam mematuhi nilai-nilai dan
norma geng sendiri.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kelompok sekunder?
2. Apa saja contoh kelompok sekunder?
3. Apa saja cirri kelompok sekunder?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan kelompok sekunder?
5. Apa dampak dari kelompok sekunder bagi kesehatan?
1. 3 Tujuan
1. Mengetahui lebih jelas mengenai pengertian kelompok sekunder

2
2. Mengetahui apa saja contoh kelompok sekunder
3. Mengetahui cirri-ciri kelompok sekunder
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kelompok sekunder
5. Mengetahui dampak pergaulan kelompok sekunder bagi kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 PENGERTIAN KELOMPOK SEKUNDER MENURUT PARA


AHLI
1. Ogburn & Nimkoff, Kelompok sekunder adalah sekumpulan kelompok
yang ada di masyarakat dengan kontribusinya memberikan pengalaman
kurang intim.
2. D. Watson, Kelompok sekunder lebih besar dan lebih formal,
terspesialisasi dan langsung dalam kontaknya dan lebih mengandalkan
kesatuan dan kelanjutan pada stabilitas organisasi sosialnya daripada
kelompok primer.
3. Davis, Kelompok sekunder dapat secara kasar didefinisikan sebagai
kebalikan dari semua yang dikatakan tentang kelompok primer.
Sekunder, dalam kelompok sosial sekunder didefenisikan sebagai
Kelompok Sosial yang bersifat impersonal dan besar. Kelompok sekunder
didasarkan atas minat, kepentingan atau aktivitas-aktivitas khsusus.
Organisasi-organisasi politik biasanya disebut Kelompok Sekunder.
Dalam Kelompok Sekunder ini setiap anggota tidak saling mengenal
secara lebih baik dan hubungan diantara mereka sangat longgar.
Kelompok Sekunder sering dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan-
tujuan khusus. Kelompok Sekunder biasanya selalu bersifat formal dan

3
tidak emosional dan memiliki orientasi cita-cita (goal oreintation) bukan
personal.
2.2 CONTOH KELOMPOK SEKUNDER
1. Partai Politik
Partai politik adalah sekelompok orang yang terikat bersama
dengan tujuan utama mencari dan mendapatkan kekuatan politik. Mereka
memiliki anggota yang diambil dari berbagai komunitas, kelompok etnis,
profesi, agama dan jenis kelamin.
2. Kelompok Penekan
Kelompok penekan adalah kelompok orang yang memiliki
kepentingan bersama dalam sistem politik dan dengan tujuan
mempengaruhi kebijakan pemerintah agar sesuai dengan kepentingannya
sendiri.
Contohnya kelompok penekan pendidikan: Serikat staf akademik
Universitas (ASUU), dan Asosiasi Nasional Mahasiswa Nigeria
(NANSU), dan lain-lain. Kelompok Penekan Ekonomi: Asosiasi Produsen
Nigeria (MAN), Kamar Dagang dan Industri. Perlu dicatat bahwa
beberapa kelompok penekan dapat dibentuk untuk tujuan mencapai tujuan
tertentu dan saat ini tercapai, kelompok tersebut tidak ada lagi.
3. Serikat Pekerja
Serikat pekerja atau serikat buruh ialah organisasi yang dibentuk
dari, oleh, dan untuk pekerja atau buruh, baik yang bekerja di perusahaan
maupun di luar perusahaan, yang sifatnya bebas, terbuka, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab.
4. Pembelajaran di Kelas
Ruang kelas terdiri dari siswa dan guru di mana guru bertugas
menciptakan struktur dan lingkungan yang membantu siswa belajar. Ini
melibatkan penerapan seperangkat aturan dan harapan dan membantu
siswa mencapai tujuan pendidikan mereka. Ruang kelas terletak di
sekolah, yang merupakan tempat pertemuan umum untuk siswa dan guru.
2.3 CIRI-CIRI KELOMPOK SEKUNDER

4
 Kelompok ini terbentuk dari kesadaran diri dan kemauan para
anggota
 Mencapai tujuan dengan bersama-sama
 Kelompok sekunder terbentuk atas hubungan tidak langsung, jauh
dari formal kurang bersifat kekeluargaan
 Kelompok sekunder lebih bersifat objektif
 Kelompok yang anggotanya kurang begitu akrab
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KELOMPOK SEKUNDER
KELEBIHAN
 Menyederhanakan koordinasi antarindividu
 Saling memberi motivasi antar individu
 Meningkatkan kesejahteraan dalam segala besar
 Penggunaan sumber daya lebih efektif dan efisien
 Memperbaiki kehidupan masyarakat di berbagai aspek
Kekurangan
 Rawan konflik karena beda pendapat
 Adanya ketergantungan pendanaan dari luar
 Terbatas hanya pada permasalahan sosial
 Tingkat kemampuan dan potensi individu berbeda-beda
 Kurangnya kemampuan inisiatif dan berpikir kritis serta logis
Kelompok sekunder merupkan kelompok yang merujuk pada
sebuah kelompok formal imersonal yang memiliki sedikit kedekatan
sosial.
fungsi kelompok :
 Memudahkan suatu pekerjaan
 Memenuhi kebutuhan individu, baik kebutuhan fisik maupun
nonfisik
 Melembagakan suatu norma atau nilai sosial
 Membangun keseragaman antara sikap dan prilaku

5
2.5 CONTOH KELOMPOK SEKUNDER YANG BERDAMPAK
BAGI KESEHATAN
Turner dan Helms dalam Dariyo (2002:110) menyatakan bahwa
faktor-faktor terjadinya kenakalan remaja antara lain: kondisi keluarga
yang berantakan, kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua,
ekonomi, dan disiplin keluarga. Kemunculan geng di lingkungan sekolah
akan membawa dampak bagi siswa yang mengikuti arus pergaulan geng
tersebut yang merujuk kepada bentuk kenakalan remaja, mencari
pengalaman baru yang dirangsang oleh rasa ingin tahu yang sangat besar
dan lambat laun akan menjadi semakin liar dan tidak terkendali yang
merupakan sifat alamiah seorang remaja. Dalam Idi (2015:27) usia remaja
merupakan umur peralihan dari anak menjelang dewasa yang merupakan
masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa
persiapan untuk memasuki umur dewasa, dimana permasalahannya tidak
sedikit.
Kenakalan yang dilakukan remaja di sekolah dalam Asmani
(2012:108-118) yaitu merokok, mencuri, sering bolos dan berkelahi.
Contoh kecil yang yang sering ditemukan adalah kebiasaan merokok yang
ditimbulkan akibat lingkungan pergaulan sekolah yang kurang baik dan
tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan dampak yang lebih besar
selanjutnya terkhusus dampak bagi kesehatannya. Dalam suatu kelompok
geng saling meniru dan mencontoh apa yang dilakukan oleh kelompok
teman geng mereka. mereka saling meniru dan mengikuti gaya dalam cara
berpakaian kelompoknya, bahkan mereka juga meniru kebiasaan geng nya
seperti merokok dan miras.
Kenakalan remaja berikutnya berkelahi, dalam suatu kelompok
geng tidak terlepas dari rasa solidaritas yang muncul dari anggota
kelompok geng yang ada di dalamnya. mereka ikut membantu dalam
setiap penyelesaian masalah yang dihadapi, bukan hanya masalah
kelompok tersebut melainkan juga masalah individu dari anggotanya
ikatan solidaritas tersebut terbentuk begitu saja seiring dengan seringnya

6
mereka bersama dan didasari oleh rasa saling membantu dengan anggota
geng mereka. Jadi sebagai anggota dalam suatu kelompok geng harus
saling memperhatikan satu sama lain, karena sebagai suatu kelompok
harus memiliki suatu ikatan dengan kelompok tersebut seperti sehati, tidak
egois dan kerelaan untuk berkorban. Pada akhirnya terjadi perkelahian
akibat rasa solidaritas yang terlalu tinggi.
Adapun kenakalan mencuri hak orang lain dengan mengandalkan
kekuasaan, terlihat dengan adanya sikap yang dengan bebasnya suatu
kelompok memperbudak siswa lainnya di sekolah, kekuasaannya juga
ditunjukkan dengan berusaha untuk mempertahankan daerah atau tempat
berkumpul dengan anggota kelompok gengnya. Bebas memerintah
seenaknya, bebas meminta uang dengan paksa, bebas mengancam dengan
kata-kata kasar dan menindas secara fisik dan psikis. Kekuasaan yang
dimiliki oleh kelompok geng juga menjadikan orang-orang disekitarnya
menjadi tunduk dan seakan-akan takut dengan kelompok geng tersebut.
Kondisi kesehatan yang terancam akibat kenakalan remaja antara
lain:
 Bagi perokok usia remaja paru-paru berhenti berkembang, gwjala
penyakit jantung dan pembuluh darah, kerusakan gigi, masalah
pada oto dan tulang, kanker.
 Bagi remaja yang gemar berkelahi, bisa turunkan kecerdasan, akan
merusak fisik apabila terkena hantaman dan dapat menimbulkan
penyakit yang berakibat fatal.
 Bagi remaja pengonsumsi minuman keras dapat menyebabkan
gangguan kesehatan fisik seperti : cadel (tidak jelas), gangguan
ketidakmampuan untuk berdiri karena gangguan koordinasi gerak
tubu, dan kerja otak menurun/kecerdasan menurun.

7
BAB III
PENUTUP

3. 1 KESIMPULAN
Kelompok sekunder adalah sekumpulan kelompok yang ada di masyarakat dengan
kontribusinya memberikan pengalaman kurang intim,kelompok sekunder lebih
besar dan lebih formal, terspesialisasi dan langsung dalam kontaknya dan lebih
mengandalkan kesatuan dan kelanjutan pada stabilitas organisasi sosialnya
daripada kelompok primer.
Sekunder dalam kelompok sosial sekunder didefenisikan sebagai Kelompok
Sosial yang bersifat impersonal dan besar. Kelompok sekunder didasarkan atas
minat, kepentingan atau aktivitas-aktivitas khsusus.
Contoh-contoh kelompok sekunder:
1. Partai Politik
2. Partai Penekan
3. Serikat Pekerja
4. Pembelajarn Dikelas
Ciri-ciri kelompok Sekunder:
 Kelompok ini terbentuk dari kesadaran diri dan kemauan para anggota
 Mencapai tujuan dengan bersama-sama
 Kelompok sekunder terbentuk atas hubungan tidak langsung, jauh dari
formal kurang bersifat kekeluargaan
 Kelompok sekunder lebih bersifat objektif
 Kelompok yang anggotanya kurang begitu akrab
Kelebihan dan Kekurangan kelompok sekunder:
Kelebihan:
 Meningkatkan kesejahteraan dalam segala besar
 Penggunaan sumber daya lebih efektif dan efisien
 Memperbaiki kehidupan masyarakat di berbagai aspek

8
Kekurangan:
 Rawan konflik karena beda pendapat
 Adanya ketergantungan pendanaan dari luar
 Terbatas hanya pada permasalahan sosial
Fungsi Kelompok
 Memudahkan suatu pekerjaan
 Memenuhi kebutuhan individu, baik kebutuhan fisik maupun nonfisik
 Melembagakan suatu norma atau nilai sosial
DAFTAR PUSAKA
Surianti, Eka, Supriadi Torro, 2017, PERAN KELOMPOK SEKUNDER (GENG)
SISWA DI SEKOLAH TERHADAP KENAKALAN REMAJA DI SMA
NEGERI 22 MAKASSAR, Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM,
4(2), 73-77
Hadisetiawansite,2017,KELOMPOk SEKUNDER.
https://hadisetiawansite.wordpress.com/2017/01/17/kelompok-sekunder/ (diakses
tanggal 20 Februari 2021 pukul 22.30)
Dosensosiologi.com, 2019, Pengertian Kelompok Sekunder dan Contohnya,
https://dosensosiologi.com/kelompok-skunder/ , (diakses pada tanggal 20 Februari
2021 pukul 22.42)

Anda mungkin juga menyukai