Kelas: XI IPS 4
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul
"Permasalahan Sosial dan Kesetaraan". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas remedial
sosiologi
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang permasalahan sosial yang terjadi di
masyarakat, seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, pengangguran, ketidaksetaraan gender, dan
lainnya. Kami juga akan membahas tentang konsep kesetaraan dan harmoni sosial, serta bagaimana
kesetaraan dan harmoni sosial berkontribusi terhadap masalah sosial dalam masyarakat.
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi dan
ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu dengan kelompok
dan antara kelompok dengan kelompok. Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial
meliputi faktor pendorong timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat
berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan
yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat
sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membahas tentang dorongan yang menyebabkan
terbentuknya kelompok sosial, faktor pembentuk kelompok sosial, ciri-ciri kelompok sosial, proses
terbentuknya norma-norma kelompok sosial, dan arti penting hidup berkelompok dalam kelompok
sosial. Sehingga dengan pembahasan ini diharapkan dapat membuat wawasan dan pengetahuan
siswa semakin luas, dan akan sangat berguna ketika terjun di dalam masyarakat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelompok Sosial
Kelompok adalah hidup bersama individu dalam suatu ikatan, serta terdapat dalam ikatan
hidup bersama tersebut adanya interaksi dan interrelasi social, serta organisasi antar anggota.
Kelompok merupakan inti kehidupan dalam masyarakat. Secara sosiologi, kelompok adalah suatu
kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, dimana dapat
mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
Menurut Wila Huky, kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih,
yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi. Kelompok atau group adalah kumpulan dari
individu yang berinteraksi satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk
meningkatan hubungan antar individu, atau bisa saja untuk keduanya. Sebuah kelompok suatu
waktu dibedakan secara kolektif, sekumpulan orang yang memiliki kesamaan dalam aktifitas umum
namun dengan arah interaksi terkecil
Menurut Soejono Soekanto, kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau
kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan
tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling menolong.
1. Kelompok selalu terdiri dari paling sedikit dua orang adan terus dapat bertambah menjadi lebih
dari itu.
3. Komunikasi dan interaksi yang merupakan unsur pokok suatu kelompok, harus bersifat timbal
balik.
4. Kelompok itu bisa sepanjang hidup atau jangka panjang, tetapi juga bisa bersifat sementara atau
jangka pendek.
5. Kelompok dan ciri kehidupan kelompok juga dapat ditemukan di antara kehidupan binatang,
seperti lebah, kera dan sebagainya.
7. Pembentukan kelompok dapat didasarkan pada situasi yang beranekaragam, di mana dalam
situasi itu manusia dituntut untuk bersatu.
5
1. Macam-macam Kelompok Sosial
b. Out-group apabila individu menganggap suatu kelompok menjadi lawan dari in- groupnya.
Sikap sebagai out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme. Hal
ini dikaitkan dengan istilah kami atau kita dan mereka. Misalnya kami adalah wartawan,
sedangkan mereka adalah olahragawan. Kami adalah mahasiswa sedangkan mereka adalah
pelajar.
b. Secondary Group (kelompok sekunder) adalah kelompok yang memiliki anggota yang lebih
banyak, tidak selalu saling mengenal, tidak langsung, fungsional, rasional, dan lebih banyak
ditujukan pada tujuan pribadi, anggota-anggota yang lain dan usaha kelompok merupakan alat.
Pada kelompok sekunder diantaranya anggota kelompok, terdapat hubungan tak langsung,
formal, dan kurang bersifat kekeluargaan. Di mana anggota kelompok yang satu dengan yang
lain tidak saling mengenal, tidak akrab, dan bersifat tidak permanen. Para anggota menerima
pekerjaan atas dasar kemampuan dan keahlian.adanya pembagian tersebut diperluka untuk
mencapai target dan tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam program yang telah
disepakati bersama.
b. Gesellschaft merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu pendek, bersifat
sebagai suatu bentuk dalam pikiran, waktu terbatas, bersifat pamrih ekonomis. Bentuk
gesellschaft terutama terdapat dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal
balik, misalnya ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri
6
7
4. Formal Group dan Informal Group
a. Formal Group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan dengan sengaja
diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan di antara anggotanya. Kelompok resmi
ini didukung adanya anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan memiliki pembagian kerja
peran serta hirarki tertentu. Contoh OSIS, partai politik.
b. Informal Group adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu atau
pasti. Kelompok tersebut terbentuk karena adanya pertemuan yang berulang kali dan hal
tersebut menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama. Kelompok
tidak resmi ini tidak berstatus resmi dan tidak didukung anggaran dasar, anggaran rumah
tangga seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi. Contok Klik (clique) yaitu kelompok
kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok besar.
b. Reference Group adalah kelompok yang menjadi ukuran bagi seseorang untuk
mengidentifikasi dirinya dalam membentuk pribadi dan perilakunya. Seseorang yang bukan
anggota kelompok social yang bersangkutan, mengidentifikasi dirinya dengan kelompok lain
sebagai kelompok teladan.
Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur terdiri dari berbagai macam, yaitu:
8
B. Masalah Sosial
Istilah masalah sosial mengandung dua kata, yakni masalah dan sosial. Kata "sosial"
membedakan masalah ini dengan masalah ekonomi, politik, fisika, kimia, dan masalah lainnya.
Meskipun bidang-bidang ini masih terkait dengan masalah sosial. Kata "sosial" antara lain mengacu
pada masyarakat, hubungan sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial. Sementara itu kata
"masalah" mengacu pada kondisi, situasi, perilaku yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak
benar, dan sulit. Masalah Sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
1. Faktor Ekonomi
Biasanya berupa pengangguran, kemiskinan, dll. Dalam masalah ini bisanya yang bertanggung
jawab adalah pemerintah, karena pemerintah kurang menyediakan lapangan perkerjaan bagi
masyarakat. Faktor ekonomi juga dapat dijadikan acuan maju atau tidaknya suatu negara dan faktor
eknonomi juga dapat mempengaruhi aspek psikologis dan biologis masyarakat.
2. Faktor Biologi
Ini menyangkut bertambahnya jumlah penduduk dengan pesat yang dirasakan secara nasional,
regional maupun local. Pemindahan manusia (mobilitas fisik) yang dapat dihubungkan pula dengan
implikasi medis dan kesehatan masyarakat umum serta kualitas masalah pemukiman baik
dipedesaan maupun diperkotaan. Misalnya seperti kurang gizi, penyakit menular dan lain-lain.
3. Faktor budaya
Ini menimbulkan berbagai keguncangan mental dan berlalian dengan beraneka penyakit
kejiwaan. Pendorongnya adalah perkembangan teknologi (komunikasi dan transportasi) dan
implikasinya dalam kehidupan ekonomi hokum, pendidikan, keagamaan, serta pemakaian waktu
senggang.
4. Faktor Psikologis
Ini muncul jika psikologis suatu masyarakat sangat lemah. Faktor psikologis juga dapat muncul
jika beban hidup yang berat yang dirasakan oleh masyarakat khususnya yang ada di daerah
perkotaan, pekerjaan yang menumpuk sehingga menimbulkan luapan emosi dan stres yang nantinya
dapat memicu konflik antar anggota masyarakat.
9
Tingkat kemiskinan di masyarakat dapat diukur melalui berbagai pendekatan, yaitu:
a. Secara Absolut, ialah kemiskinan tersebut dapat diukur dengan standar tertentu.
Seseorang yang memiliki taraf hidup di bawah standar, maka dapat disebut miskin. Namun,
jika seseorang yang berada di atas standar dapat dikatakan tidak miskin.
b. Secara Relatif, digunakan dalam masyarakat yang sudah mengalami perkembangan dan
terbuka. Melalui konsep ini, kemiskinan dilihat dari seberapa jauh peningkatan taraf hidup
lapisan terbawah yang dibandingkan dengan lapisan masyarakat lainnya.
a. Kemiskinan Natural atau Alamiah, yaitu kemiskinan yang timbul sebagai akibat
terbatasnya jumlah sumber daya atau karena tingkat perkembangan teknologi yang rendah
b. Kemiskinan Struktural, yaitu kemiskinan yang terjadi karena struktur sosial yang ada
membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas
fasilitas secara merata.
b. Adanya koordinasi antara aparatur penegak hukum dengan aparatur pemerintah lainnya yang
saling berhubungan.
d. Membuat undang-undang, yang dapat mengatur dan membendung adanya tindakan kejahatan.
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada di masyarakat
yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah
mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan
miskin sangatlah dibedakan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena
dampak dari hal ini. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangan
yang terlalu mencolok antara yang "kaya" dan yang "miskin". Kesenjangan sosial dapat terjadi
karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang.
10
Menurut Lewis (1983), budaya kemiskinan dapat terwujud dalam berbagai konteks sejarah,
namun lebih cendrung untuk tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat yang memiliki
seperangkat kondisi:
1. Sistem ekonomi uang, buruh upah dan sistem produksi untuk keuntungan tetap tingginya
tingkat pengangguran dan setengah pengangguran bagi tenaga tak terampil.
5. Kuatnya seperangkat nilai-nilai pada kelas yang berkuasa yang menekankan penumpukan
harta kekayaan dan adanya kemungkinan mobilitas vertical, dan sikap hemat, serta adanya
anggapan bahwa rendahnya status ekonomi sebagai hasil ketidaksanggupan pribadi atau
memang pada dasarnya sudah rendah kedudukannya.
C. Kesetaraan Sosial
Kesetaraan sosial adalah tata politik dimana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat
atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Kesetaraan sosial atau persamaan sosial adalah
keadaan dimana semua orang dalam suatu masyarakat tertentu atau kelompok terisolisasi memiliki
stats yang sama dalam hal tertentu.
a. Ciri fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya warna kulit, bentuk
mata, rambut, hidung, muka dan sebagainya..
b. Ciri Sosial
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang
dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda.
c. Ciri Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat
menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau
11
kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan, dan ketangguhan (etos) Kriteria yang menjadi
pokok dan lokasi nyata suatu uraian tentang kebudayaan suku bangsa (etnografi) adalah
sebagai berikut.
a. Kekayaan
b. Kekuasaan
c. Keturunan
Selain kriteria yang telah dibahas tersebut, terdapat juga beberapa ciri umum mengenai faktor-
faktor yang menentukan adanya lapisan atau stratifikasi sosial, yaitu sebagai berikut.
a. Status atas dasar fungsi dan pekerjaan, misalnya sebagai dokter, guru, dan militer.
c. Latar belakang sosial dan lamanya seseorang atau kelompok yang tinggal pada suatu tempat
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Diferensiasi
ras berarti pengelompokkan masyarakat berdasarkan ciri- ciri fisiknya, bukan budayanya.
12
a) Austroid, mecakup penduduk asli Australia (Aborigin)
b) Mongoloid
d) Malyan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filiphina, penduduk asli taiwan)
f) Kaukasoid
1). Sistem kasta, Kaum sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan brahmana
2). Rasialis, Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posiis
kulit putih
3). Feodal, Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/ majikannya.
a). Kelas atas, yaitu orang-orang yang berpenghasilan atau kekayaan dengan leluasa dapat
memnuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
b). Kelas menengah, yaitu orang-orang yang berpenghasilan dan kekayaannya dapat leluasa
memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan
lainnya.
13
c). Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumber daya ekonominya hanya dapat
memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa atau bahkan tidak mampu untuk
itu.
3). Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik Dibagi menjadi tiga, yaitu:
4). Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria pendidikan Berdasarkan kriteria pendidikan terdiri dari :
14
BAB III
PENUTUP
Permasalahan sosial dalam masyarakat merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan
perhatian serius dari semua pihak. Dalam makalah ini, kami telah membahas tentang berbagai
masalah sosial yang terjadi di masyarakat, seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, pengangguran,
perubahan iklim, isu pengungsi, ketidaksetaraan gender, dan lainnya. Kami juga telah membahas
tentang konsep kesetaraan dan harmoni sosial, serta bagaimana kesetaraan dan harmoni sosial
berkontribusi terhadap masalah sosial dalam masyarakat.
Dalam rangka mengatasi permasalahan sosial dalam masyarakat, diperlukan upaya bersama
dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun individu. Dalam hal ini, kesetaraan dan
harmoni sosial dapat menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan adil. Oleh
karena itu, mari kita bersama-sama berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik
dan adil bagi semua orang.
15