Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KELOMPOK DAN PROSES SERTA INTRAKSI SOSIAL

Disusun oleh
EKATRI PANDARI
NIM :1801414321

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
judul Kelompok Dan Proses Serta Intraksi Sosial
. Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “Sosiologi”.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari
dosen pengampu mata kuliah “Sosologi ” Pak Suptiadi, S.Ag., M.Pd.
. Dan penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki maka penyusun meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua
didalam dunia pendidikan. Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani
oleh anak didik.

Palopo, 28 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................3

A. Latar Belakang...................................................................................................................3

1. Rumusan Masalah...........................................................................................................4

2. Tujuan Masalah...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

A. Pengertian Kelompok Sosial.............................................................................................5

B. Proses Sosial......................................................................................................................7

C. interaksi Sosial...................................................................................................................7

D. tempat Interaksi Antara Peron Dan Group........................................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

A.kesimpulan........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi
dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok.
Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara
individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan
Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara
langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk
contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B
meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari
oleh faktor meniru orang lain.
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.
Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada
pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula
perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.
Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti
susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan
susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku
organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial
dan sebagainya.

A. Rumusan Masalah

1
Pembahasan kami akan merujuk pada masalah masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud kelompok sosial ?
2. Apa yang dimaksud Proses sosial ?
3. Apa yang dimaksud Interaksi Sosial ?
4. Jelaskan fungsi Tempat Interaksi Antara Peron Dan Group ?

B. Tujuan Penulis
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosiologi dan
sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu pengetahuan.

BAB II

PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Kelompok Sosial
Secara sosiologi pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-
orang yang mempunyai hubugan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat
mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
Di dalam memasuki suatu kelompok harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Dia harus tunduk pada orang yang lebih tua ( senior )
2. Dia tidak boleh makan makanan tertentu
3. Dia tidak boleh mengganggu wanita-wanita milik orang lain
4. Dia harus menjaga rahasia, dan sebagainya
Bahkan pada suku lain : dia diberi pisau dan disuruh masuk ke hutan untuk
hidup selama 1 tahun dan harus menghadapi tantangan-tantangan musim dingin dan
musim panas
Sehingga dengan demikian individu-individu tersebut berkembang dan
mempunyai dua fungsi :
1) Sebagai makhluk individual
2) Sebagai makhluk sosial
1. Klasifikasi Kelompok Sosial
Dari beberapa macam klasifikasi kelompok sosial antara lain yang dibahas
dalam bab ini ialah sebagai berikut:
a) Willian G. Summer mengemukakan adanya in group atau we-group dan out-group
atau others-group atau every body else. Di dalam in-group ada sosiasi kea rah mana
tiap-tiap individu anggota kelompok kesetiaan dan solidaritas dan di situ terdapatlah
usaha identifikasi pribadi satu sama lain kea rah adanya rasa persahabatan, kerja
sama, rasa tanggung jawab, terutama di dalam saat – saat yang mendesak dan
gawat.
b) Cooley mempergunakan dasar “ we and the group “ dari sumner yang
mengemukakan adanaya jenis-jenis kelompok sosial-sosial primair, sekundair dan
tertier atas dasar intimitas perasaan individu-individu atau kelompok-kelompok
lainnya.

3
 Kelompok primair atau the primary group adalah suatu kelompok yang mempunyai
rasa ikatan yang kuat dalam relasi intra group.
 Kelompok sekundair atau secondary group. Pada kelompok sekundair terdapat
hubungan-hubungan yang kausalitas, artinya ada sebab-sebab tertentu yang
menyebabkan terbentuklah kelompok sekundair, misalnya adanya ikatan interest.
 Kelompok tertier atau tertiey group. Pada kelompok tertier ini mempunyai sifat
sementara atau incidental misalnya orang-orang yang bersama-sama naik bis, kereta
api, nonton film, sepak bola dan sebagainya.
2. Relasi-Relasi Intergroup
Ada cara-cara lagi untuk memahami relasi-relasi intergroup, atau hubungan-hubungan
inter kelompok, yaitu apa yang dinamakan jarak sosial atau social distance dan
ethnosentrisme. Jarak sosial itu ada dua macam yaitu jarak sosial- sosial vertical, ialah
adanaya rasa perbedaan antara individu dan kelompok yang di dasarkan atas status. Yang
dimaksud jarak sosial horizontal ialah didasarkan atas sikap ontimitas atau raraf rasa
kekamian ( degree of feeling ) “ rasa peka atau rasa erat keanggotaan kelompok, jarak
sosial horizontal mana terdapat pada pribadi perseorangan atau pun bersifat sosial.
3. Fungsi Kelompok Sosial
Fungsi dari pada kelompok sosial dapat bersifat individu dan sosial. Fungsi individual
dari pada kelompok ialah dalam tarap-tarap tertentu dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan individu, dimana individu-individu melalui kelompok dapat dimiliki
pengetahuan-pengetahuan yang essensial, kecakapan, sikap yangpenyesuaian dalam
pengalaman-pengalaman pendewasaannya dalam kelompok yang lebih luas.
4. Dinamika Kelompok Sosial
Seperti telah didinggung-singgung dalam pembahasan lewat, bahwa masyarakat dan
kebudayaan-kebudayaan manusia itu tumbuh dan berkembang terus menerus, jasi ada
perubahan-perubahan kea rah kemajuan, jadi ada gerak, ada dinamika dari pada sosialnya.
Perubahan-perubahan itu terjadi pada bentuk-bentuk dari pada folkways ( kebiasaan
harian ), mores dan institusi, tetapi fungsinya tak berubah.
5. Peranan Keluarga Terhadap Perkembangan
faktor-faktor yagn sangat mempengaruhi perkembangan anak itu dikemukakan oleh
para ahli sebagai berikut :
4
a) Status Sosial Ekonomi Keluarga
b) Faktor Kebutuhan Keluarga
c) Sikap Kebiasaan – kebiasaan Orang Tua

B. Proses Sosial
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan
kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk
hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang
menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan
sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-
mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum,
dst.
Adapun proses sosial yang terjadi dalam masyarakat sebagai makhluk sosial.
1. Manusia sebagai makhluk Biososial
Manusia itu di lahirkan di dalam masyarakat mempunyai tat hidup dan penghidupan
serta pola tingkah laku yang komplek. Untuk menganalisa betapa pengaruh kebudayaan
kepada pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi orang dewasa yang
berpribadian sempurna atau integral, demikian juga betapa kekuatan – kekuatan kodarat
atau fakto-faktor keturunan biologis pada manusiayang menjadi milik prinadi sebagai
individualitas dapat menjamu kepribadian seseorang, kedua masalah itu akan dibahas
dalam bab ini.
2. Interaction, Dasar Proses Sosial
Dengan kata lain : proses dua arah dimana setiap individu / group menstimulir yang lain
dan mengubah tingkah laku dari pada partisipan.
3. Klasifikasi Interaksi Sosial
Klasifikasi interaksi sosial, anatara lain :
a) Yang melibatkan dalam sejumlah orang
b) Ada tingkat -tingkat keintiman
c) Ada yang berproses sosial
Termasuk dalam proses yang menyatakan (integrasi) ialah : Coperation ( Koperasi ),
Consensus ( kerja sama ) dan Asimilation ( assimilasi ).
5
Coperation ( Koperasi )
Ada 3 jenis koperasi ( kerja sama ) yang didasarkan perbedaan di dalam organisasi group atau
di dalam sikap group, yaitu:
a) Kerja sama primer
Di sini group dan individu sungguh – sungguh dilebur menjadi satu
b) Kerja sama sekunder
Apa bila kerja sama primer characteristic dan masyarakat primitive, maka kerja
sama sekunder adalah khas pad masyarakat modern.
c) Kerja sama tertiaer ( accommodation )
Dalam hal ini yang menjadi dasar kerja sama yaitu adalah konflik yang laten.
Consensus ( kerja sama )
Comsensus di maksudkan suatu persetujuan, baik yang diucapkan maupun tidak, di
atas mana syarat – syarat kerja sama itu diletakkan.
Asimilation (assimilasi)
Assimilasi adalah proses di mana berbagi – bagi kebudayaan melebur menjadi atu-
satunya yang homogeny
4. Klasifikasi Interaksi Sosial
Konflik adalah usaha yang sengaja menentang, melawan atau memaksa kehendak orang
lain. Di pandang dari segi terjadinya, maka konflik ini ada 2 macam, yaitu : Corparete
Confluct dan Personal Conflict.
5. Kompetisi ( persaingan )
Persaingan adalah hubungannya dengan konflik, tetapi berbeda kompetisi tidak
mengandung usaha dengan sengaja untuk menentang kehendak orang lain dan tidak
mengandung paksaan.
C. Intraksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.
Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan
individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara
kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan
sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang
menggunakannya
6
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak
terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian
makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya.
Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap
makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai
sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak
sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan
sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan
reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang
dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber
Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah
segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia,
dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan
berbusana, dan wacana.

Faktor-Faktor Proses Interaksi Sosial mempunyai beberapa faktor yaitu sebagai


berikut:
1. Faktor Imitasi
Faktor imitasi berasal dari bahasa latin imitari yang artinya meniru atau mencontoh.
Imitasi yaitu setiap individu memiliki sifat kecenderungan untuk melakukan seperti yang
dilakukan oleh orang lain. Faktor imitasi adalah mendorong seseorang untuk memusuhi
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku, tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-
hal yang negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang menyimpang.
2. Faktor Sugesti
Faktor sugesti adalah suatu proses mempengaruhi dari individu terhadap individu lain,
sehingga dapat menerima norma atau pedoman tingkah laku tertentu tanpa melalui
pertimbangan terlebih dahulu.
a) Faktor terjadinya sugesti adalah :
b) Faktor pengukuran keyakinan diri
c) Faktor penggunaan kewibawaan
7
d) Faktor daya pikir yang terpecah-pecah
e) Faktor hambatan daya kemampuan berfikir
3. Faktor Indentifikasi
Faktor indentifikasi adalah suatu kecenderungan yang tanpa disadari untuk menyamakan
diri atau bertingkah laku yang sama seperti dilakukan pihak lain. Awalnya tidak disadari
Terdapatnya suatu hubungan antara suatu notif tidak sadar dengan nilai nilai yang menjadi
sasaran indentifikasi
4. Faktor Simpati
Faktor simpati adalah suatu kecenderungan sikap merasa dekat dan tertarik untuk
mengadakan hubungan saling mengerti dan kerjasama dari pihak individu yang satu
terhadap individu yang lain.

D. Tempat Interaksi Antara Peron Dan Group


1. Keluarga ( Family )
a. Fungsi Keluarga.
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai berikut : Fungsi kasih saying,
fungsi ekonomi, fungsi pendidikan, fungsi per;indungan / penjagaan, fungsi rekreasi,
fungsi ststus keluarga dan fungsi agama.
Menurut Bierstadt : keluarga berfungsi sebagai : Menggantikan keluarga, mengantur
dan menguasai implus – implus sexui, menggerakkan nilai – nilai lkebudayaan dan
menunjukkan status
b. Peranan Sosial dan Keluarga
Dikatakannya bahwa klas -klas sosial dapat dibedakan enjadi 3 macam, yaitu :
 Upper- Class : dalam klas ini sikap terhadap anak adalah bangga dan menaruh
penghargaan.
 Midle -Class : disini tidak diadakan menyelidikan
 Lower-Class : di sini keinginan – keinginan seperti upper-class itu kurang karena
alasan-alasan.
2. Perbedaan Peer Group dengan orang Dewasa
a. Perbedaan Dasar : dalam dunia orang dewasa anak selalu di dalam posisi subordinate
status ( ststus bawahan ) , dengan kata lain ststus dunis dewasa selalu di atas.
8
b. Perbedaan Pengaruh : pengaruh peer group ini makin lama makin penting fungsinya,
jadi pengaruh keluarga makin kecil.
3. Fungsi-fungsi dari pada peer group
Peer Group adalah sebagai suatu wadah untuk sosialisasi. Menurut Havighurs peer group
ini mempunyai 3 fungsi, yaitu : mengajarkan kebudayaan, mengajarkan mobilitas sosial
dan membantu peranan sosial yang baru.
4. Gang
Beberpa ketidak seimbangan akibat gang ialah
 Penyesuaian yang buruk di dalam kehidupan keluarga
 Kepadatan penduduk
 Kesulitan-kesulitan lain yang timbul dari isolasi cultural
 Ststis ekonomi rendah, kekurangan tempat untuk bermain
 Fasilitas-fasilitas sosial dan rekreasi yang lain
5. Sekolah Dalam Masyarakat
a. Pendidikan, penduduk dan kecenderungan ekonomi
1) Bersifat stabilisasi / stabilits : suatu sifat stabil, tidak meningalkan adanya
perubahan ( revolusioner )
2) Bersifat Fluidity /fluiditas : pendidikan itu dimungkinkan adanya perubahan-
perubahan, baik mengenai stabilitas atau riilnya, maupun fluisitas atau idealnya.
Menurut masalah penduduk ini, menurut Widarno Surachmat dapat dipecahkan
dengan jalan :
 Transmigrasi : perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain untuk
menciptakan kemakmuran.
 Transplanetasi :perpindahan penduduk dari planet ke planet lain
 Teknologi makanan
 Keluarga berencana
b. Bentuk-bentuk Sekolah
1) Bentuk sekolah tradisional.
2) Bentuk sekolah sebagi suatu modal dari masyarakat
3) Bentuk sekolah masyarakat

9
c. Sifat -sifat sekolah masyarakat
 Sekolah ini mengajarkan anak-anak untuk mendapatkan
 Sekolah ini melayani keseluruhan masyarakat
Kriteria sekolah masyarakat :
o Sekolah sebagai guru kehidupan masyarakat terhadap anak-anak
o Sekolah sebagai pusat kehidupan masyarakat dan tindakan untuk penduduk dari
semua umur dan kelasmembantu fasilitas-fasilitas fisik untuk belajar dan
berekreasi bagi semua umur di dalam masyarakat itu.
o Sekolah mempunyai program pendidikan orang dewasa
o Membawa orang-orang muda dan orang-orang dewasa bersama untuk bekerja
atas masalah-masalah yang umum dari masyarakat
o Membawa para guru ke dalam kehidupan masyarakat sebagai teman, dan teman
ini berkerja lebih dari pada seorang specialis.
6. Pro dan Kontra
Bagi yang pro : bahwa belajar pada local masyarakat akan menjadi masyarakat yang
baik ( jadi titik berat pada masyarakat )
Bagi yang kontra : menurut pandangan ini masyarakat adalah demikian lompleksnya
bagi anak untuk mempelajari secara intensif.
7. Bedanya Sekolah Masayakat dengan Sekoilah Tradisional
Pada prinsipnya baik sekolah masyarakat maupun sekolah tradisional merupakan
pendirian yang dominan yang menguasai dalam masyarakat, sekolah adalah merupakan
cermin dari pada masyarakat.
Mengapa sekolah Converhensip itu perlu didirikan ? dalam hal ini terdapat
beberapa alas an : alasan isi pendidikan,alas an perkebangan anak didik, alas an
pengunaan terbaik dari sumber, sumber insani, alas an demokrasi dan alas an efensiensi
dan pembiayaan pendidikan. Ada beberapa tipe organisasi internasional yang berkerja
melampaui nasional, yaitu :
o Tipe yang pengurusannya orang-orang tua,
o Organisasi yang bersifat pribadi, artinya organiosasi yang bersifat swasta
o Tipe yang berdifat pemerintahan, bersifat resmi.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara sosiologi pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-
orang yang mempunyai hubugan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat
mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah
ada.

11
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang
dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang
satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya,
maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di
mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya
oleh mereka yang menggunakannya
Tempat Interaksi Antara Peron Dan Group yaitu Keluarga ( Family ), Perbedaan
Peer Group dengan orang Dewasa, Fungsi-fungsi dari pada peer group, Gang,
Sekolah Dalam Masyarakat, Pro dan Kontra, Bedanya Sekolah Masayakat dengan
Sekoilah Tradisional.

DAFTAR PUSTAKA

Bening, Banyu. (2010). Pendidikan dan Stratifikasi Sosial. Tersedia: [online] http://makalah-
bening.blogspot.com/2010/03/pendidikan-dan-stratifikasi-sosial.html [28 Maret
2015]
Batubara, Abd. Muhyi, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : PT Ciputat Press, 2004.
Damanik. S. Fritz Hotman, Sosiologi, Klaten : PT Intan Pariwara, 2009.
Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012.
Gudarma. (2012). Lapisan-Lapisan Dalam Masyarakat. Tersedia: [online]
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sosiologi_dan_ilmu_sosial_da
sar/bab6_lapisan-lapisan_dalam_masyarakat_(stratifikas_sosial).pdf [Maret 2015]
H Gunawan, Ary, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2000.
Idi , Abdullah, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013.
12
Nasution, S. Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara , 2011.
Saripudin, Didin. (2010). Interpretasi Sosiologis dalam Pendidikan. Bandung: Karya Putra
Darwati
Soekanto, Soerjono. (1989). Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
Syarbaini. Syahrial, Sosiologi dan Politik, Jakarta : Ghaila Indonesia, 2002.
Suhardi, Jamiyas. (2010). Hubungan Antara Stratifikasi Sosial dan Pendidikan. Tersedia:
[Online] http://mrjamyas.blogspot.com/2010/04/hubungan-antara-pendidikan-
dengan.html [28 Maret 2015].

Idi, Abdullah. 2011. Sosio Logi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada


SuharSaputra, Uhar. 2013. Administrasi Pendidikan. Bandung : Refika Aditama
Mahmud. 2012. Sosiologi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung :
Remaja          Rodaskarya

13

Anda mungkin juga menyukai