Oleh
Kelompok 7 :
Asty (1801414179)
Andini Vianata Sari Rusli (1801414191)
ekha (1801414176)
siti syafira (1801414156)
yunita (1801414170)
2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‘alamin, tiada kata lain yang patut untuk penulis ungkapkan selain
ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kemampuan
kepada penulis sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, para
sahabat dan seluruh keluarga beliau serta para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Dalam penyusunan tugas makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan
beserta bimbingan terutama bapak Reski Pilu S,Pd.,M,Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran Berbicara. Serta ucapan terima kasih juga penulis persembahkan
kepada semua pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung ikut terlibat dalam
penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan, semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para mahasiswa Pendidikan Agama Islam. kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Jadi kami mohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun guna lebih menyempurnakan makalah-makalah kami selanjutnya.
Palopo , 07-juni-2020
Kelompok 7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
D. Prinsip-prinsip Belajar...............................................................................................
3.1 Simpulan.................................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu.Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha
sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu
yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya
pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan
sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. Proses belajar itu terjadi karena antara interaksi
antara seseorang dengan lingkungan.
Oleh karena itu belajar dpat terjadi kapan saja dan di mana saja.Salah satu pertanda bahwa
seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini
dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Berdasarkan permasalahan di atas maka penyusun
makalah membuat makalah yang berjudul “Proses Belajar”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara seorang guru mengajar dengan baik dan benar.
2. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar pendidik melalui pemahaman
akan fungsi tugas dan perannya bisa meningkatkan kemampuan mendidik atau mengajar
terhadap anak didiknya serta mampu mengembangkan potensi diri peserta didik,
mengembangkan kreativitas dan mendorong adanya penemuan keilmuan dan teknologi yang
inovatif, sehingga para siswa mampu bersaing dalam masyarakat global.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Proses
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin “processus” yang berarti “berjalan ke
depan”.Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu
sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin (1972), proses adalah Any Change in any object or
organism particularly a behavioral or psychological change. (Proses adalah suatu perubahan
yang menyangkut tingkah laku dan kejiwaan).[1]
Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang
dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988
dikutip Muhibbin Syah: 110).
2. 2 Pengertian Belajar
Menurut Skinner (1973) belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
laku yang berlangsung secara progresif[3].
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kpribadian.[4] Jadi,
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan yang lebih baik, yang baru sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan yang dilakukan secara sadar dan tertuju.
Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan prilaku kognitif, afektif dan
psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.
Belajar merupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi perubahan-peruahan
yang bertahap. Perubahan-perubaan tersebut timbul melalui fase-fase yang antara satu dengan
yang lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional.
Menurut Brunner, dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase atau episode, yakni (1)
informasi, (2) transformasi, (3) evaluasi.[5]
Evaluasi. Kemudian kita nilai hingga manakah pengetahuan yang kita peroleh dan transformasi
itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain.
Dalam proses belajar ketiga episode ini selalu terdapat, yang menjadi masalah ialah berapa
banyak informasi diperlukan agar dapat ditransformasi. Lama tiap episode tidak selalu sama. Hal
ini antara lain juga bergantung pada hasil yang diharapkan, motivasi murid belajar, minat,
keinginan untuk mengetahui dan dorongan untuk menemukan sendiri.
Pada tingkat ini seorang siswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan
melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru.Pada
tahap ini terjadi pula asimilasi (penyesuaian) antara pemahaman dengan perilaku baru dalam
keseluruhan perilaku, Proses Acquisition dalam belajar merupakan tahapan yang paling
mendasar. Kegagalan dalam tahap ini akan mengakibatkan kegagalan pada tahap berikutnya.
Pada tingkat ini seorang siswa secara otomatis akan mengalami proses penyimpanan
pemahaman dan perilaku baru yang ia peroleh ketika menjalani proses acquisition. Peristiwa ini
sudah tentu melibatkan fungsi short term (jangka pendek) dan long term (jangka panjang)
memori.
Pada tingkat ini seorang siswa akan akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem
memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. Proses ini pada
dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali
item-item/pengetahuan yang tersimpan dalam memori berupa informasi, symbol, pemahaman,
dan perilaku tertentu sebagai respons atas stimulus yang sedang dihadapi.
Teori ini berpendapat bahwa otak manusia mempunyai bagian-bagian yang berfungsi
mengamati, menangkap, berpikir, dan mengingat.Bagian-bagian itu atau fungsi-fungsi itu perlu
dilatih, selain untuk mempertajam daya-daya tersebut juga untuk menghemat penggunaan otak
agar tidak cepat aus. Belajar menurut teori ilmu jiwa daya adalah mengasah fungsi-fungsi otak
dengan cara melatih daya jiwa tertentu.
b. Teori Tanggapan
Teori ini didasari oleh pendapat bahwa unsure jiwa manusia yang paling penting adalah
tanggapan. Tanggapan ialah gambaran yang diperoleh seseorang melalui proses atau kegiatan
inderanya maupun proses jiwanya yang tertinggal dalam otak.
c. Teori Asosiasi
Teori ini berdasarkan pada pendapat bahwa hubungan antara stimulus dan
respons.Stimulus adalah perangsang dari luar yang menggerakan siswa sedangkan respons
adalah jawaban atau reaksi terhadap rangsangan tersebut.
Prinsip Belajar
Prinsip belajar ialah petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk melakukan kegiatan belajar.
Siswa akan berhasil dalam belajarnnya jika memperhatiakn prinsip-prinsip belajar. Prinsip
belajar akan menjadi pedoman bagi siswa untuk melakukan proses pembelajaran. Dengan
memerhatikan berbagai macam teori di atas, maka dapat didapat beberapa prinsip belajar:
Belajar terjadi pada kita apabila ada pengertian, yaitu adanya kejelasan arti atau makna bagi
kita.
Belajar bersifat pribadi, artinya masing-masing individu memiliki dorongan, tujuan dan cara
belajar serta pencapaian hasil belajar sendiri-sendiri.
Belajar disertasi aktivitas individu.Terkenal dengan sebutan “Cara Belajar Siswa Aktif atau
CBSA.”
Belajar berdasarkan keseluruhan antara berbagai pengetahuan fungsi jiwa, raga, individu dan
social serta religi, antara manusia dan lingkungannya.
Belajar terjadi peralihan atau transfer, artinya hal-hal yang dipelajari dapat dialihkan ke
bidang lain, sehingga dapat membantu siswa menghadapi dan memecahkan masalah dalam
hidupnya.
Made Pidarta mengutip pendapat Gagne, yang mengatakan bahwa prinsip belajar meliputi :
a. Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidik tentang
respon anak yang diharapkan, beberapa kali secara berturut-turut.
b. Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang atau dipraktekkan agar belajar lebih
sempurna dan lebih lama diingat.
c. Penguatan, respon yang benar misalnya diberi hadiah untuk mempertahankan dan
menguatkan respon itu.
e. Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak.
f. Ada upaya membangkitkan ketrampilan intelektual untuk belajar seperti apersepsi dalam
mengajar.
g. Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar.
h. Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam pengajaran.[7]
Sobry Sutikno, dalam buku Belajar dan Pembelajaran mengemukakan ada 8 prinsip-prinsip
belajar yang harus diketahui, antara lain :
M. Sobry Sutikno (2007) menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar,
baik faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) maupun faktor yang berasal dari luar
individu (eksternal).
Faktor yang berasal dari dalam diri individu diklasifikasikan menjadi dua faktor, yaitu faktor
jasmaniah dan faktor psikologis.
a. Faktor Jasmaniah
Faktor keadaan jasmani sangat berpengaruh terhadap proses maupun prestasi belajar anak. Yang
termasuk faktor jasmani adalah sebagai berikut :
Factor kesehatan
b. Faktor psikologis
Ada beberapa faktor psikolgis yang mempengaruhi proses belajar siswa, yaitu :
Intelegensi
Minat
Emosi
Bakat
Kematangan
Kesiapan
Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi faktor-faktor dari luar diri siswa. Adapun faktor
yang berasal dari luar diri siswa, antara lain :
a. Faktor keluarga
b. Faktor sekolah
Belajar yang efektif dapat membantu kita untuk meningkatkan kemampuan sesuai yang
kita harapkan, sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran atau
pengajaran. Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada
hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu
memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat
memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Untuk meningkatkan kemampuan, tujuan pembelajaran maupun tujuan yang kita inginkan perlu
kita perhatikan antara lain:
1. Memahami pentingnya belajar bagi kita atau bagi diri sendiri. Jadi kita sendiri yang
menjawab apa faedah belajar bagi hidup ini.
2. Yakin bahwa belajar bagi manusia adalah kebutuhan utama di samping makan, minum
maupun harta.
3. Menyadari bahwa Allah SWT menganjurkan belajar kepada manusia untuk berusaha dalam
hidup ini yang berarti belajar.
4. Setelah itu berdoalah dan berniat untuk melakukan itu dengan kesadaran dan kesungguhan.
5. Memahami tentang dirinya, yaitu kemampuan, bakat, minat, perhatian, kebutuhan serta cita-
cita yang ingin dicapai.
6. Memahami factor-faktor yang dapat menghambat maupun yang mendorong atau yang dapat
menunjang proses terjadinya belajar yang datang dari dalam diri sendiri maupun dari luar.
Kemudian kita mencoba untuk menghindari dan menghilangkan factor penghambat itu dan kita
manfaatkan factor-faktor yang mendorong tercapainya kehendak atau tujuan kita.
Ada beberapa rahasia yang dapat kita terapakan, baik untuk diri kita maupun untuk orang lain
guna untuk mewujudkan hasil belajar yang efektif dan menyenangkan, antar lain :
Jangan bosan untuk selalu mengulang kembali pelajaran yang telah di dapat.
Membaca ulang materi yang telah dipelajari, kemudian kita menyimpilkan dengan kesimpulan
sendiri.
Materi dapat di aplikasikan dalam bentuk konsep, bagan dan yang lainnya.
Dalam proses belajar guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut
sebagai guru.Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang
profesional harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu
pengetahuan lainya perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau
pendidikan prajabatan.
Tugas dan peran guru tidakalah terbatassi dalam masyarakat, bahkan guru pada hakekatnya guru
merupakan komponen strategis yang memilih peran penting dalam menentukan gerak maju
kehidupan bangsa.
Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang
membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa ditengah-tengah lintas perjalanan
zaman dengan teknologi yang kian cangggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang
cenderung memberi nuansa kepada kehudupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar
dinamika untuk mengadaptasikan diri.
Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta dan terbinanya
kesiapan dan kendala sebagai seorang pembangunan.dengan kata lain, potret dan wajah diri
bangsa dimasa depan tercermin dari potret dari guru masa kini, dan gerak maju dinamika
kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra para guru di tengah-tengah masyarakat. Adapun
peranan guru dalam proses belajar yaitu :
Melalui perannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya nantiasa
mengembangkan dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya
kerena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Dalam perannya sebagai pengelola kelas (Learning manager), guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang
perlu diorganisasi.Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah
kepada tujuan-tujuan pendidikan.Lingkungan yang baik ialah yan bersifat menantang dan
merangsang siswa unuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan menggunakan fasilitas kelas untuk
bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik.Sedangkan
tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat
belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa belajar dan belajar, serta
membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diarapkan.
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang beguna serta
dapat menujang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa nara sumber,
buku, teks, majalah ataupun surat kabar.
Untuk mengetahui sejauh mana proses belajar mengajar dikatakan berhasil dan guru mampu
mengoreksi selama proses belajar mengajar yang masih perlu untuk diperbaiki atau
dipertahankan[11].
BAB III
SIMPULAN
3.1 .Simpulan
Salah satu peranan penting dalam keberhasilan pengajaran dalam proses pelaksanaan
pengajaran yang baik, sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang baikpula. Keefektifan dan
keefesien proses pelaksanaan pengajaran dibutuhkan sebuah perencanaan yang tersusun secara
baik dan sistematis sehingga proses belajar mengajar (PBM) akan lebih bermakna dan siswa
menjadi lebih aktif dalam belajar.
Proses belajar adalah tahapan perubahan prilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi
dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi kea rah yang lebih
maju daripada keadaan sebelumnya.
Menurut Brunner, dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase atau episode, yakni (1)
informasi, (2) transformasi, (3) evaluasi.
Teori-teori belajar :
Teori Tanggapan.
Teori Asosiasi
Prinsip-prinsip belajar :
Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidik tentang
respon anak yang diharapkan, beberapa kali secara berturut-turut.
Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang atau dipraktekkan agar belajar lebih
sempurna dan lebih lama diingat.
Penguatan, respon yang benar misalnya diberi hadiah untuk mempertahankan dan
menguatkan respon itu.
Ada upaya membangkitkan ketrampilan intelektual untuk belajar seperti apersepsi dalam
mengajar.
Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam pengajaran.
Faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar ada dua yaitu faktor jasmani dan rohani. Belajar
yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai
peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan
perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
3.2 Saran
Sebagai calon tenaga pendidik yang profesional, hendaknya kita mempelajari bagaimana
cara-cara mengajar dengan baik dan benar. Membuat proses belajar menjadi hal yang
menyenangkan dan membuat peserta didik mencapai hasil yang maksimal sehingga tujuan dari
pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan.
LAMPIRAN
Nim : 1801414191
A. MATERI PEMBELAJARAN.
1. Sifat-sifat bunyi.
2. Buku bacaan.
3. Gambar-gambar /video pakaian adat, rumah jenis makanan.
B. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN.
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan konstektual.
2. Model pembelajaran : Kooperatif
3. Metode Pembelajaran : Tanya jawab,diskusi dan Percobaan.
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN.
KEGIATAN PENDAHULUAN
KEGIATAN INTI
KEGIATAN PENUTUP
D. PENILAIAN
1. Jenis Penilaian :
- Penilaian Pengetahuan : Test Tertulis.
- Penilaian Ketrampilan : Perbuatan.
a.Lingkungan sekolah.
Nim : 1801414321
A. MATERI PEMBELAJARAN.
1. Tentang Ekosistem
2. Golongan hewan berdasarkan jenis makanannya
B. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN.
1. Pendekatan : Scientific
2. Strategi : Cooperative Learning
3. Teknik : Example Non Example
4. Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Cerama
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya.
4. Guru memberikan yel-yel tepuk semangat.
KEGIATAN INTI
1. Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul tema, yaitu
“Mengidentifikasi hewan berdasarkan jenis makanannya.
2. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar jenis – jenis makanan hewan
3. Guru menjelaskan tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makananya.
4. Guru memperlihatkan gambar hewan karnivora, herbivore dan omnivora.
5. Sepanjang proses pembelajaran berlangsung, siswa dan guru dapat bertanya jawab
tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makananya.
6. Siswa kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 siswa
dalam setiap kelompok.
7. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka akan mendapatkan tugas tentang
penggolongan hewan berdasarkan jenis makanya.
8. Kemudian setiap perwakilan kelompok siswa maju kedepan untuk memainkan
dadu. Setelah dadu di mainkan kemudian mengambil sebuah gambar yang tersedia di
dalam kantong semar dari angka di dapatkan
9. Setelah itu siswa kembali ke kelompok nya masing-masing untuk mendiskusikan
gambar tersebut.
KEGIATAN PENUTUP
D. PENILAIAN
1. Jenis Penilaian :
- Penilaian Pengetahuan : Test Tertulis.
- Penilaian Ketrampilan : Perbuatan.
[4] Suyono dkk, Belajar dan Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya :2012. Hal 9.