Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENTINGNYA INTEGRASI MASYARAKAT

"Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila"

Dosen pembimbing :

Drs. Nur Salim, S.H., M.Pd.I

Disusun oleh :

1. Syajaratul Ilmiyah Putri

2. Via Indayatur Rohma

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT PESANTREN SUNAN DRAJAT

LAMONGAN

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt atas terlimpahnya rahmat dan hidayah nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima
kasih kepada Drs. Nur Salim, S.H., M.Pd.I Selaku Dosen Pancasila Dan Kewarganegaraan Yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Dan juga kepada teman teman yang telah membantu dalam
mengerjakan tugas Makalah ini.

Akhir kata, kami minta maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan dalam
penulisan kata kata nya. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Lamongan, 16 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………..……….............................i

DAFTARISI ………...……………………………………………………………………………………………………….....……….................ii

BAB1
PENDAHULUAN : ……………………………………………………………………………….….………..……………….….………..………

1.1LatarBelakang ……………..……………….………………………….….…….………………………………..….………..……….....

1.2RumusanMasalah………………….……………………………...............................................….………..……….............

1.3Tujuanpenulisan ……………………………………………………….……………………………………………….….………..………

BAB2
PEMBAHASAN …………………………………………………………….…………………….…….…………..……….….………..………

2.1Pengertian Integrasi Sosial …………………………………………………………………………………………...….………..………

2.2 Syarat Integrasi Sosial ………………………………………………………..…………………………………………………………

2.3BentukIntegrasi Sosial dalam Masyarakat ……………………………………….…………………………………………………


2.4 Macam-macam Integrasi Sosial……………………………………………………………………………………………………

2.5 Tahapan Integrasi Sosial ………………………………………………………………………………………………..………..........

BAB3

PENUTUP : ……………………………………………………………………………………………………………………....................

3.1Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………………..... ……………

3.2 Saran …………………………………………………………………………………………………..……………..................................

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………………................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Integrasi berasal dari “integrasi” dari Inggris, yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi
sosial didefinisikan sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda satu sama lain
dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola masyarakat yang memiliki fungsi
kompatibilitas.

Definisi lain dari integrasi adalah suatu kondisi di mana kelompok-kelompok etnis untuk beradaptasi dan
menjadi komformitas terhadap kebudayaan mayoritas, namun tetap mempertahankan budaya mereka
sendiri. Integrasi memiliki rasa kedua, yaitu:

Kontrol atas konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.

Menciptakan keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Integrasi Sosial ?

2. Apa Saja Syarat Integrasi Sosial ?

3. Bagaimana Bentuk Integrasi Sosial dalam Masyarakat ?

4. Apa Saja Macam-macam Integrasi Sosial ?

5. Apa Saja Tahapan Integrasi Sosial ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui Pengertian Integrasi Sosial.

2. Mengetahui Syarat Integrasi Sosial.

3. Mengetahui Bentuk Integrasi Sosial dalam Masyarakat.

4. Mengetahui Macam-macam Integrasi Sosial.

5. Mengetahui Tahapan Integrasi Sosial.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial akan terbentuk ketika kebanyakan orang memiliki kesepakatan tentang batas-
batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan lembaga-lembaga sosial.

Adapun Pengertian Integritas Sosial Berdasarkan Para ahli sebagai berikut:

Menurut Soerjono Soekanto : Intergrasi sosial merupakan Sebuah proses sosial individu atau kelompok
yang berusaha memenuhi gol melawan lawan yang disertai dengan ancaman dan / atau kekerasan.

Menurut Gillin : Integrasi Sosial adalah Bagian dari proses sosial yang terjadi karena perbedaan fisik,
emosional, budaya dan perilaku.

Menurut Banton (dalam Sunarto, 2000 : 154) : mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan
yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan makna penting pada
perbedaan ras tersebut.

Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu hingga menjadi
kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam,
menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu.

2.2 Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi sosial adalah:

a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan


satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa sandang dan pangan serta kebutuhan
sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan
masyarakat perlu saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.

b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma dan


nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya,
termasuk menyepakati hal-hal yang di larag menurut kebudayaannya.

c. Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten serta tidak
mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi
sosial.
2.3 Bentuk Proses Integrasi Sosial

Bentuk integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:

1. Asimilasi, yaitu pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya cirrikhas kebudayaan asli.
Dalam masyarakat bentuk integrasi social ini terlihat Dari pembentukan tatanan social yang baru yang
menggantikan budaya asli. Biasanya bentuk integrasi ini diterapkan pada kehidupan social yang
primitive dan rasis. Maka dari itu budaya asli yang bertentangan dengan norma yang mengancam
disintegrasi masyarakat akan digantikan dengan tatanan social barau yang dapat menyatukan beragam
latar belakang social.

2. Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsure- unsure asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Akulturasi menjadi alternative tersendiri dalam menyikapi interaksi social, hal ini didasarkan pada nilai-
nilai social masyarakat yang beberapa dapat dipertahankan. Sehingga nilai- nilai baru yang ditanamkan
pada masyarakat tersebut akan menciptakan keharmonisan untuk mencapai integrasi soaial.

2.4 Macam-macam Integrasi sosial :

a) Integrasi keluarga

Didalam kehidupan keluarga terdapat anggota-anggota keluarga yang antara anggota satu dan
lainya memiliki peranan dan fungsi. Integrasi keluarga akan tercapai jika antar-anggota keluarga satu
dan lainya menjalankan kedudukan, peranatau fungsinya sebagaimana mestinya. Apabila antar-anggota
keluarga sudah tidak lagi memerankan peranannya sesuai dengan kedudukannya, maka keluarga
tersebut sudah dianggap tidak terintegrasi lagi.

b) Integrasi kekerabatan

Yang dimaksud dengan kekerabatan adalah hubungan sosial yang diikat oleh pertalian darah dan
hubungan perkawinan sehingga menghasilkan nilai-nilai, norma-norma, kedudukan serta peranan sosial
yang diakui dan ditaati bersama oleh seluruh anggota kekerabatan yang ada. Integarsi antar-anggota
kekerabtan akan terjadi jika masing-masing anggota kerabat yang ada mematuhi norma-norma dan
nilai-nilai yang berlaku didalam sistem kekerabatan tersebut.

c) Integrasi asosiasi (perkumpulan)

Asosiasi adalah satuan sosial yang ditandai oleh adanya kesamaan kepentingan, atau dengan lain
perkata dapat dikatakan bahwa asosiasi merupakan perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang
memiliki kesamaan minat, tujuan, kepentingan, dan kegemaran.

d) Integrasi masyarakat

J.P gillin dan J.L gillin dalam bukunya Cultural Sosiology mendefinisikan masyarakat sebagai “the
largest grouping in which common customs, traditions, attitudes, dan felling of unity are operative”.
Berangkat dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah : (1) sekelompok manusia
yang menempati wilayah tertentu, (2) bertempat tinggal dalam waktu yang relatif lama, (3) terdapat
tata aturan hidup seperti adat, kebiasaan, sikap, dan perasaan kesatuan, (4) rasa identitas di antara para
warganya. integrasi masyarakat akan tercapai jika kehidupan masyarakat tersebut telah terpenuhi
semua unsur-unsur yang tadi begitupun sebaliknya jika salah satu unsur tidak terpenuhi maka keadaan
masyarakat tersebut tidak terintegrasi lagi.

e) Integrasi suku bangsa

Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainya karena memiliki
ciri-ciri yang mendasar dan umum berkaitan dengan asl-usul dan tempat asal kebudayaan. Dalam
beberapa kepustakaan sosiologi ditekankan bahwa suku bangsa merupakan kesatuan penduduk yang
memiliki ciri-ciri : (1) secara tertutup berkembang biak dalam kelompoknya, (2) memiliki nila-nilai dasar
yang termanifestasikan dalam kebudayaan, (3) mewujudkan arena komunikasi dan interaksi, dan (4)
setiap anggota mengenali dirinya serta dikenal oleh lainya sebagai satu bagian dari kategori yang dapat
dibedakan dengan kategori lainnya.

f) Integrasi bangsa

Yang disebut bangsa adalah kelompok manusia yang heterogen sifatnya tetapi memiliki kehendak
yang sama dengan menempati daerah tertentu dan bersifat permanen. Ernest renan lebih menekankan
bahwa bangsa terbentuk dari orang orang yang mempunyai latar belakang sejarah, pengalaman sejarah,
dan perjuangan serta hasrat untuk bersatu.

Contoh Integrasi Sosial Masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari hari, dan di sekolah baik
individu, sosial ataupun kelompok :

1. Tidak mengutamakan ego dan kepentingannya

2. Bersilahturami

3. Beribadat

4. Saling tolong-menolong

5. Mengikuti upacara bendera dengan hikmat

6. Melestarikan kebudayaan bangsa dengan mengikuti setiap pementasan

7. Ikut berperan aktif melaksanakan kegiatan siskamling

8. Mengembangkan akhlak dan kepribadian masing masing

Faktor Penentu Integrasi Sosial

Faktor integrasi bangsa Indonesia rasa senasib dan sepenanggungan serta rasa seperjuanagan di
masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan menimbulkan tekanan baik mental ataupun fisik.
Tekanan yang berlarut-larut akan melahirkan reaksi dari yang ditekan ( di jajah ). Sehingga muncul
kesadaran ingin memperjuangkan kemerdekaa.Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah
semboyan kita yang terkenal yaitu bhineka tunggal ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita
mempunyai ideologi yang sama yaitu pancasila.

Dengan kata lain yang dapat menjadi faktor integrasi bangsa Indonesia adalah; (1)Pancasila,
(2)Bhineka Tunggal Ika, (3) Rasa cinta tanah air, (4) Perasaan senasib sepenanggungan. Dengan
menyadari keadaan bangsa Indonesia yang majemuk itu, setiap warga negara harus waspada agar
jangan sampai melakukan hal-hal negatif yang dapat memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.

Adapun faktor- faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi social dalam
masyarakat, antara lain sebagai berikut:

A. Faktor Internal :

1. Kesadaran diri sebagai makhluk sosial

2. Tuntutan kebutuhan

3. Jiwa dan semangat gotong royong

B. Faktor External :

1. Tuntutan perkembangan zaman

2. Persamaan kebudayaan

3. Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama

4. Persaman visi, misi, dan tujuan

5. Sikap toleransi

6. Adanya konsensus nilai

7. Adanya tantangan dari luar

2.5 Tahapan Integrasi Sosial

Sebuah proses sosial dalam masyarakat selalu memiliki tahapan-tahapan tertentu yang harus
dilalui. Begitu pula pada integrasi sosial. Tahapan-tahapan yang ada dalam integrasi sosial adalah tahap
akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama pada
pembahasan berikut ini :

1) Tahap Akomodasi

Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau lebih individu atau
kelompok yang berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak saling mengganggu dengan cara
mencegah, mengurangi, atau menghentikan ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada,
sehingga tercapai kestabilan (keseimbangan).

Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara dua kelompok atau individu, mencegah
terjadinya suatu pertentangan secara temporer, memungkinkan terjadinya kerja sama di antara individu
atau kelompok sosial, serta mengupayakan peleburan antara kelompok sosial yang berbeda (terpisah),
misalnya melalui perkawinan campur (amalgamasi).

Dengan akomodasi, kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multikultural seperti
masyarakat kita ini, dapat hidup berdampingan secara damai tanpa menimbulkan perpecahan. Selain itu
juga memungkinkan terjadinya kerjasama di antara kelompokkelompok sosial yang yang ada dalam
masyarakat tersebut. Hal ini karena di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam
masyarakat dapat saling menyesuaikan diri satu sama lain. Dengan demikian akan mendorong lahirnya
integrasi dalam masyarakat tersebut.

2) Tahap Kerja Sama

Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Kerja sama dapat menggambarkan sebagian
besar bentuk interaksi sosial. Kerja sama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antarpribadi atau
antarkelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

Menurut Charles H. Cooley, kerja sama akan timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri sendiri untuk mencapai kepentingan kepentingan bersama

3) Tahap Koordinasi

Kerja sama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat
multicultural harus dikoordinasi agar lebih terarah dan bisa mencapai tujuan demi kebaikan bersama.

Koordinasi adalah pengaturan secara sentral untuk mencapai integrasi dengan mempersatukan individu
maupun kelompok agar tercapai keseimbangan dan keselarasan dalam hubungan di masyarakat. Dalam
organisasi kemasyarakatan, koordinasi merupakan factor yang paling dominan.

Tanpa koordinasi, suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan baik, mengingat organisasi merupakan
suatu kelompok yang terdiri dari orangorang dengan sifat dan kepribadian yang berbeda-beda. Dengan
demikian kelancaran jalannya organisasi ditentukan faktor pendekatan antaranggotanya. Proses
koordinasi mencakup berbagai aspek kemasyarakatan, seperti aspek ekonomi, politik, sosial budaya,
pendidikan, dan lain sebagainya.

4) Tahap Asimilasi

Kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural setelah tahap koordinasi akan
tercapai atau tercipta suatu pemahaman bersama, sehingga di antara kelompok-kelompok tersebut
dapat saling menyesuaikan diri. Proses ini disebut dengan asimilasi. Asimilasi adalah sebuah proses yang
ditandai oleh adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaanperbedaan yang terdapat di antara
orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masyarakat selalu terintegrasi dalam konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota
masyarakat tentang nilai-nilai sosial fundamental (dasar)

Masyarakat terpadu untuk anggota masyarakat serta anggota berbagai kesatuan sosial (cross-cutting
affiliation). Konflik antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan dinetralisir oleh adanya
loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

Penganut konflik ditemukan di paksaan publik terintegtrasi dan karena saling ketergantungan antara
berbagai kelompok.

3.2 Saran

Dari hasil bahan yang telah kami bahas, kami memberikan sarankepada semua pihak, khususnya para
generasi Indonesia untuk lebihmeningkatkan rasa kesatuan terhadap bangsa indonesia agar
tercapaikehidupan yang aman dan tentram. Karena kita sebagai bangsa indonesia sebagai penerus
perjuangan dan menjaga nama baik negara kita tercinta ini. Dan kita harus memiliki sikap yang menjaga
ketahaanan dan keutuhan negara Indonesia kita tercinta ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/23/160000769/pengertian-integrasi-sosial-faktor-
dan-bentuk-bentuknya

Anda mungkin juga menyukai