Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH INTEGRASI SOSIAL

DI AJUKAN SEBAGAI TUGAS SOSIOLOGI

DISUSUN OLEH:
CYANTIKA FUTHARI DEWI
XI IPS 3

SMA NEGERI 2 KENDARI


KOTA KENDARI
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi Sosoal ………………………………………………………………….
2.2. Syarat-Syarat Integrasi Sosial ……………………………………………………………...
2.3. Bentuk – bentuk Integrasi Sosial
2.4. Faktor Integrasi ………………………………………………………………………………
2.5. Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial ………………………………………………………….

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “ INTEGRASI SOSIAL ”.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian dan Syarat INTEGRASI SOSIAL.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang integrasi social.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Menurut Devid Lockwood, consensus dan konflik merupakan dua sisi dari suatu
kenyataan yang sama dan dua gejala yang melekat secar bersama-sama di dalam masyarakat.
Seperti halnya dengan konflik yang dapat terjadi antar individu, individu dengan kelompok, dan
antarkelompok. Demikian pula halnya dengan consensus, consensus dapat pula terjadi antar
individu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Menurut R. William Liddle, consensus
nasional yang mengintegrasikan masyarakat yang pluralistic pada hakikatnya adalah mempunyai
dua tingkatan sebagai prasyarat bagi tumbuhnya suatu integrasi nasional yang tangguh. Pertama,
sebagian besar anggota suku bangsa bersepakat tentang batas-batas territorial dari negara sebagai
suatu kehidupan politik di mana mereka sebagai warganya. Kedua, apabila sebagian besar
anggota masyarakatnya bersepakat mengenai struktur pemerintah dan aturan-aturan dari proses
politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat di atas wilayah negara yang bersangkutan. Nasikun
menambahkan bahwa integrasi nasional yang kuat dan tangguh hanya akan berkembang di atas
consensus nasional mengenai batas-batas suatu  masyarakat poitik dan system politik yang
berlaku bagi seluruh masyarakat tersebut. Kemudian, suatu consensus nasional mengenai
“system nilai” yang akan mendasari hubungan-hubungan social di antara anggota suatu
masyarakat
negara.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu integrasi social?
2. Apa saja syarat syarat berhasilnya integrasi social?
3. Apa faktor faktor integrasi social?

1.3.   Tujuan
·         Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sosiologi.
·        Menambah wawasan mengenai pengertian dan syarat Integrasi dan ReintegrasiSosial.
·         Melatih membuat laporan dalam bentuk Makalah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Integrasi Sosial


Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat
yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih
tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasimemiliki 2 pengertian,
yaitu :
 Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial
tertentu.
 Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu
adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu hingga
menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke
dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu.
Banton (dalam Sunarto, 2000 : 154) mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan
yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan makna penting
pada perbedaan ras tersebut.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme structural, system social senantiasa
terintegrasi di atas dua landasan berikut:
·         Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya consensus di antara sebagian besar
anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental.
·         Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari
berbagai kesatuan social (cross-cutting affiliations).
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi
berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara
sosial budaya.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena
adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Pada suratal-An'am ayat 153 Allah
lagi-lagi menegaskan tentang pentingnya integrasidalam kehidupan manusia. "Dan bahwa yang
kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yanglurus, maka ikutilah dia: jangan kamu mengikuti
jalan-jalan (yang lain) karena itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya".Yang dimaksud tali
Allah dalam ayat ini adalah jalan yang lurus; perpecahan itu dengandemikian adalah jalan yang
tidak boleh ditempuh. Jalan -jalan yang lain dimaksud adalahagama-agama dan kepercayaan
yang selain Islam. Kecaman Allah bagi mereka yangmengikuti jalan lain itu dapat disimak
dalam surat yang sama ayat 159 yang artina:
"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi
berpecah belah (bergolongan), tidak ada sedikit pun tanggung jawab kamu terhadap
mereka, sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah Allah, kemudian Allah akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat".
Masalahnya adalah, di sisi yang lain, perbedaan adalah Sunnatullah. Setiap manusia
diberikan kebebasan untuk menggunakan akal dan nuraninya untuk mencari jalan yangterbaik
menuju Allah. Dalam term ini, Islam (Syariah) sebagai sistem nilai yang idiil hampir
menemukan kemapanannya. Tentunya kesatuan tauhid akan keesaan Allah dankerasulan
Muhammad SAW adalah mutlak. Kemapanan ini akan berbeda ketika sudah memasuki
wilayah sosiologis masyarakat beragama.

2.2. Syarat-Syarat Integrasi Sosial


            Integrasi social akan terbentuk di masyarakat apabila sebagian besar anggota
masyarakat tersebut memiliki kesepakatan tentang batas-batas territorial dari suatu wilayah
atau Negara tempat mereka tinggal.
            Selain itu, sebagian besar masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur
kemasyarakatan yang di bangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan lebih tinggi lagi
adalah pranata-pranata sosisal yang berlaku dalam masyarakatnya, guna mempertahankan
keberadaan masyarakat tersebut. Selain itu, karakteristik yang di bentuk sekaligus manandai
batas dan corak masyarakatnya.
            Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi
social adalah:
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik
berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh
budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu
saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai
norma-norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam
berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag
menurut kebudayaannya.
c. Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara
konsisten serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku
dalam melangsungkan proses interaksi social.
2.3. Bentuk – bentuk Integrasi Sosial
Bentuk integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:
o   Asimilasi, yaitu pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya cirrikhas kebudayaan asli.
Dalam masyarakat bentuk integrasi social ini terlihat Dari pembentukan tatanan social yang baru
yang menggantikan budaya asli. Biasanya bentuk integrasi ini diterapkan pada kehidupan social
yang primitive dan rasis. Maka dari itu budaya asli yang bertentangan dengan norma yang
mengancam disintegrasi masyarakat akan digantikan dengan tatanan social barau yang dapat
menyatukan beragam latar belakang social.
·         Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsure- unsure asing tanpa menghilangkan kebudayaan
asli. Akulturasi menjadi alternative tersendiri dalam menyikapi interaksi social, hal ini
didasarkan pada nilai- nilai social masyarakat yang beberapa dapat dipertahankan. Sehingga
nilai- nilai baru yang ditanamkan pada masyarakat tersebut akan menciptakan keharmonisan
untuk mencapai integrasi soaial.

2.4. Faktor Integrasi


Faktor integrasi bangsa Indonesia rasa senasib dan sepenanggungan serta rasa
seperjuanagan di masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan menimbulkan tekanan baik
mental ataupun fisik. Tekanan yang berlarut-larut akan melahirkan reaksi dari yang ditekan ( di
jajah ). Sehingga muncul kesadaran ingin memperjuangkan kemerdekaan.
Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah semboyan kita yang terkenal yaitu
bhineka tunggal ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita mempunyai ideologi yang
sama yaitu pancasila. Dengan kata lain yang dapat menjadi faktor integrasi bangsa Indonesia
adalah; (1)Pancasila, (2)Bhineka Tunggal Ika, (3) Rasa cinta tanah air, (4) Perasaan senasib
sepenanggungan. Dengan menyadari keadaan bangsa Indonesia yang majemuk itu, setiap warga
negara harus waspada agar jangan sampai melakukan hal-hal negatif yang dapat memperlemah
persatuan dan kesatuan bangsa.
Adapun factor- factor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi social
dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut:
-  Factor internal : kesadaran diri sebagai makhluk social, tuntutan kebutuhan, dan semangat
gotong royong.
-   Factor eksternal : tuntutan perkembangan zaman, persaman kebudayaan, terbukanya
kesempatan, berpartisipasi dalam kehidupan bersama, persamaan visi, dan tujuan, sikap
toleransi, adanya consensus nilai, dan adanya tantangan Dari luar.

2.5.    Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial


Untuk mencapai integrasi social dalam masyarakat diperlukan setidaknya dua hal berikut
untuk menjadi solusi atas perbedaan yang terdapat dalam masyarakat:
1.    Pada setiap diri individu masing- masing harus mengendalikan perbedaan/ konflik yang ada
pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2.    Tiap warga masyarakat meraas saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
Sehingga dalam masyarakat tercipta keharmonisan dan saling memahami antara stu sama lain,
maka konflik pun dapat dihindarkan.
Maka dari itu ditawarkan empat system berikut untuk mengurangi konflik yang terjadi, antara
lain:
1.    Mengedepankan identitas bersama seperti system budaya yang berasaskan nilai- nilai Pancasila
dan UUD 1945.
2.    Menerapkan system social yang bersifat kolektiva social dalam masyarakat dalam segala
bidang.
3.   Membiasakan system kepribadian yang terintegrasi dengan nilai- nilai social kemasyarakatan
yang terwujud dalam pola- pola penglihatan (persepsi), perasaan (cathexis), sehingga pola- pola
penilaian yang berbeda dapat disamakan sebagai pola- pola keindonesiaan.
4.   Mendasarkan pada nasionalisme yang tidak diklasifikasikan atas persamaan ras, melainkan
identitas kenegaraan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·        Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration"yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.
integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi.
·         Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu hingga
menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke
dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu.
·         Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi social
adalah:
a.    Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-
kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa sandang dan
pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu saling menjaga keterikatan antara satu dengan
lainnya.
b.   Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma
dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam berinteraksi satu dengan
yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag menurut kebudayaannya.
c.    Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten serta
tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses
interaksi social.

3.2. Saran
Apabila terjadi konflik antar individu atau individu dengan kelompok, maka yang
pertama kali harus di lakukan adalah melakukan integrasi sosial, karena suatu integrasi sosial di
perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa
tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
DAFTAR PUSTAKA

M, Idianto. 2005. Sosiologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.


Maryati, Kun dan Juju Suriawati. 2007. Sosiologi Untuk SMA dan MAKelas XI. Bandung:
PT.Gelora Aksara Pratama
Anonimus.2006.Disintegrasi dan Integrasi Masyarakat.(online).
http://akarsejarah.wordpress.com/2010/09/30/disintegrasi-integrasi-dan-tipologi-masyarakat/
Diakses Jumat, 3 Juni 2011. Pukul 14.22 wib.

Anonimus.2009.Disintegrasi Sosial Kampus.(online).


http://matanews.com/2008/10/09/disintegrasi-sosial-kehidupan-kampus/
Diakses Jumat, 3 Juni 2011. Pukul 14.50 wib.

Adhi.2009.Mencegah Disintegrasi.(online).
http://mradhi.com/sosial-politik/mencegah-disintegrasi.html
Diakses Jumat, 3 Juni 2011. Pukul 14.06 wib.

Saeful, Hadi.1980.Integrasi Nasional di Indonesia pada Penataran MKDU ISD. Bandung:


Universitas: Padjajaran Universitas

Anda mungkin juga menyukai